Medan - Polisi mengamankan Rektor Universitas HKBP Nommensen Medan, Prof. Dr. Ir. Jongke Tampubolon, saat mengejar puluhan mahasiswa yang berlarian ke dalam kampus setelah dipukul mundur petugas. Jongke diamankan di dalam kampus bersama puluhan mahasiswa itu pada Senin malam, 17 Juni 2013, dan langsung digiring ke Markas Polresta Medan. Puluhan mahasiswa lain yang bersembunyi di rumah-rumah warga juga ditangkap polisi.
Kepala Kepolisian Resor Kota Medan, Ajun Komisaris Besar Niko Afinta, membenarkan hal tersebut. Namun dia mengatakan belum mengetahui apa keterlibatan sang Rektor. Saat ini, dia sedang diperiksa di Mapolresta.
"Semua yang kami tangkap akan kami periksa sejauh mana keterlibatannya dalam aksi ini. Siapa-siapa saja yang melakukan perusakan KFC saat ini masih dicari petugas," kata Niko. "Soal Rektor, saya belum tahu dia terlibat atau hanya terjebak di dalam kampus. Yang ditangkap ini belum tentu semuanya mahasiswa. Banyak juga warga sipil yang ikut bergabung bersama mahasiswa."
Hingga Senin malam kemarin, ratusan mahasiswa berunjuk rasa di depan kampus Nommensen di Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan.
Yang disayangkan, sejumlah pengunjuk rasa lalu berbuat anarkis--merazia kendaraan yang lewat, membakar baliho, dan merusak berbagai fasilitas umum. Puncaknya, mereka lalu menjarah dan menghancurkan restoran KFC di depan kampus. Tak puas melakukan aksi kriminal itu, mereka lalu membakar dua sepeda motor yang berada di lahan parkir KFC.
Hotel Grand Angkasa pun tak luput dari amukan mahasiswa. Kaca-kaca hotel pecah dilempari batu.
Polisi baru tiba sekitar pukul 22.00 WIB, lengkap dengan kendaraan taktis, meriam air, dan mobil barakuda. Terlihat di lokasi, puluhan personel Patra Brimob mengendarai sepeda motor dan membawa senjata laras panjang.
Pengunjuk rasa semakin beringas. Mereka menyambut polisi dengan hujan batu.
Polisi pun menembakkan gas airmata.
Konsentrasi massa terpecah. Mahasiswa berlarian menghindari kejaran aparat. Sebagian terus nekat melawan.
Hingga tengah malam, mahasiswa masih bertahan di Jalan Sutomo Medan. Mereka terus melempari polisi dengan batu. Polisi membalas dengan tembakan gas airmata. Seorang mahasiswa ditangkap di tempat.
Polisi berkali-kali meminta mahasiswa untuk membubarkan diri, tapi malah dibalas dengan lemparan batu oleh mahasiswa.
Situasi makin kisruh karena warga sekitar naik pitam melihat aksi-aksi anarkis mahasiswa itu. Bukannya mendukung demonstrasi, mereka gantian melempari batu ke arah mahasiswa. Polisi pun merangsek maju mengejar para mahasiswa. Sejumlah mahasiswa Nommensen berhasil ditangkap. Dibantu warga sekitar, polisi berhasil meringkus mahasiswa yang terdesak dan bersembunyi di rumah-rumah warga di sekitar kampus.
0 comments:
Post a Comment