Thursday 31 July 2014

Sekolah PBB Dibom Israel, AS Justru Suplai Amunisi Israel

Tak lama usai sikap Gedung Putih yang mengutuk penembakan sekolah PBB oleh roket Israel di Jalur Gaza, pada Rabu (30/7), Amerika Serikat malah kembali menyuplai amunisi baru untuk militer Israel.

Pentagon mengumumkan memberi akses kepada zionis untuk memanfaatkan senjata milik AS yang tersimpan di gudang-gudang di sekujur negeri Yahudi ini, untuk meneruskan pembantaian Israel di Gaza dengan memakan korban perempuan dan anak-anak.

Tel Aviv sebelumnya sudah menyatakan siap untuk operasi militer dalam jangka waktu yang lama.

Laksamana John Kirby, sekretaris pers Pentagon, mengatakan senjata itu berupa granat dan mortir. Seluruhnya tersimpan di gudang penyimpanan milik AS di Israel, dan merupakan bagian program War Reserves Stock Allies-Israel (WRSA-I), atau Persediaan Perang Sekutu AS-Israel.

Dikutip dari Russian Today, CNN melaporkan jika militer AS akan memenuhi permintaan Israel untuk bantuannya dalam memerangi pejuang Hamas di Gaza City. CNN menyebut jika Pentagon akan menyumbang mortir berukuran 120 mm dan amunisi untuk pelontar granat berukuran 40 mm.

Pemberian senjata tersebut bukan merupakan bantuan darurat. Sumber di Pentagon menyebutkan, jika AS menggunakan stok amunisinya yang memang disiapkan untuk Israel seharga 1 miliar dolar AS.

Hanya beberapa saat sebelum berita tersebut diturunkan, Gedung Putih menyatakan keprihatinannya tentang serangan terhadap sekolah UNRWA di Jabaliya, Jalur Gaza, yang dijadikan kamp pengungsi. Sumber resmi dari UNRWA menyebutkan, terdapat 15 orang tewas dan 90 lainnya luka-luka akibat serangan tersebut.

Transfer Dana ke Gaza, HSBC Blokir Rekening Kelompok Muslim


HSBC, bank multinasional Inggris, menutup sejumlah rekening milik kelompok Muslim yang mengirimkan dana bantuan ke Gaza, Palestina. Pemblokiran secara sepihak ini  memunculkan pertanyaan apakah kebijakan ini atas pertimbanggan agama.

Media Inggris, Rabu (30/7), melaporkan HSBC -- bank terbesar di Inggris dan Eropa berdasarkan nilai pasar - mengirimkan surat pemberitahuan kepada klien yang terkena dampak penutupan.

Kepada klien Muslim, pihak HSBC mengatakan hanya akan memberikan pelayanan di luar risk appetite, suatu keputusan manajemen bank untuk tidak ingin mengambil risiko.

Kelompok Muslim yang terpukul atas kebijakan ini adalah sebuah masjid terbesar di Finsbury Park, London. Khalid Oumar, salah satu pengurus masjid, mempertanyakan motif penutupan. HSBC, menurut Oumar, tidak memberikan alasan penutupan.

"Ini membuat kita yakin bahwa satu-satunya alasan adalah karena kampanye Islamofobia yang manargetkan badan-badan amal Muslim di Inggris," ujar Oumar.

Organisasi lain yang terkena dampaknya adalah Ummah Welfare Trust. Mohammed Ahmad, yang menjalankan organisasi ini, mengatakan perwakilan bank tidak memberi penjelasan apa pun.

"Saya yakin semua ini disebabkan oleh aktivitas kami di Jalur Gaza," ujarnya. "Kami mendonasikan ambulan, bantuan makanan, medis, dan hibah ke warga Palestina yang menderita."

Tuesday 29 July 2014

Bela Palestina, Vokalis One Direction Diancam Dibunuh


Zayn Malik, vokalis One Directon, memicu kontroversi di dunia maya lewat hashtag pro-Palestina di akun Twitter-nya. Ia menciptakan badai Twitter.

Vokalis grub band one direction ini mungkin tak menyangka dirinya akan menghadapi ancaman pembunuhan dari penggemarnya, menyusul hashtag #FreePalestine di Twitter.

Malik berasal dari keluarga Arab pemeluk Islam. Ia tidak bisa mengingkari nuraninya ketika melihat foto-foto bocah Palestina terbantai.

Malik (21) memiliki 13 juta pengikut. Ia menulis #FreePalestine, Kicauannya di Twitter mendapat 147 ribu favorit dan 130 retweets 145 ribu kali dalam waktu singkat. Ia memiliki 13 juta pengemar.

Namun beberapa saat setelah hashtag itu diposting, penggemar One Direction dari boyband X Factor mengkritik sang penyanyi. Beberapa menyuruhnya bunuh diri, lainnya menulis; biarkan aku membunuhmu.

The Mirror melaporkan seorang penggemarnya mengatakan Malik telah kehilangan semua pendukungnya di Israel. The Independent juga mengutip beberapa kicauan penggemar Malik di Israel; "Anda memiliki penggemar di Israel. Hancur hati saya menyaksikan salah satu idola saya menginginkan saya mati."

Zayn Malik bukan selebriti pertama yang dikritik karena menunjukan dukungan kepada Palestina. Selena Gomez juga berkicau Pray For Gaza. Rihanna sempat menulis Free Palestine, tapi dihapus beberapa menit kemudian.

Seperti Rihanna dan Selena Gomez, Malik memiliki banyak penggemar di Israel di kalangan remaja Yahudi di sekujur Eropa dan Amerika Serikat.

Namun sebagian besar berisi ancaman pembunuhan. Ancaman itu tidak hanya datang dari penggemarnya di Israel, tapi juga negara-negara Eropa dan AS. Kini, masyarakat yang membesarkan membuatnya tak nyaman, hanya karena menuruti nurani dan bersimpati pada kemanusiaan. (*world)

Saturday 26 July 2014

Tim Jokowi Minta Naikkan Harga BBM sampai 40 Persen

Demo penolakan kenaikan BBM

Jakarta - Rekomendasi Tim Ekonomi Jokowi untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sampai 40 persen secara bertahap ditanggapi santai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung (CT).

Dia mengaku, penyesuaian harga bukanlah satu-satunya jalan untuk menyehatkan fiskal Indonesia. "Siapa yang bilang?. Timnya Jokowi kan?. Bukan Jokowinya. Saya selalu nggak mau bicara kenaikan harga BBM, tapi tentang penurunan subsidi BBM. Caranya nggak harus naikkan harga," kata dia di Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Sebagai contoh, lanjut CT, melarang kendaraan pribadi untuk membeli dan mengonsumsi BBM bersubsidi. Itu merupakan salah satu cara untuk bisa menurunkan subsidi BBM.

"Menurunkan subsidi BBM, jangan langsung dengan kenaikan. Yang kita harus bicarakan adalah penurunan subsidi BBM," ucapnya.

Dia menyarankan agar pemerintahan baru mengurangi anggaran subsidi BBM. Sebab alokasi subsidi BBM sudah terlalu besar sehingga memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Kenaikan harga BBM wajib dilakukan oleh pemerintah baru karena jumlah subsidinya sudah terlalu besar dan persentase terhadap pengeluaran pemerintah sudah besar. Daripada ini dibuang untuk suatu yang tak bermanfaat, lebih baik uangnya untuk mengurangi angka kemiskinan yang menjadi permasalahan sekarang," terang CT.

Sebelumnya, Ekonom Bank Standard Chartered yang juga Tim Ekonomi Jokowi Fauzi Ichsan menyarankan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menaikkan harga BBM 20 persen. Lalu presiden terpilih, Jokowi menaikkan lagi 20 persen.

“Negara-negara miskin, seperti India, Vietnam dan Kamboja saja sudah memberlakukan harga BBM lebih mahal dari kita. Makanya pemerintahan SBY 20 persen, pemerintahan Jokowi 20 persen,” kata Fauzi.

Juri The X Factor Sumbang Rp 1,7 M untuk Tentara Israel


SIMON Cowell, selaku eksekutif perusahaan Sony BMG dan terkenal sebagai juri di berbagai ajang pencarian bakat a la Barat, telah dikritik di media sosial oleh para aktivis pro-Palestina. Protes ini muncul setelah ia menyumbangkan dana sebesar 150 ribu dolar (sekira Rp 1,7 Miliar) kepada Sekutu Pasukan Pertahanan Israel (FIDF) pada sebuah acara penggalangan dana.

FIDF didirikan oleh korban Holocaust pada tahun 1981. Dalam situs webnya, badan ini menawarkan cinta, dukungan, dan perawatan para tentara Israel dalam upaya untuk meringankan beban mereka membawa atas nama komunitas Yahudi di seluruh dunia.

Penggalangan dana di Beverly Hills yang diselenggarakan oleh TV mogul Haim Saban, telah berhasil meraup total jumlah bantuan lebih dari 20 juta dolar untuk FIDF dari 1000 tamu.

Cowell yang juga terkenal sebagai ‘pencipta’ acara The X Factor ini, telah diserang dengan gambar karikatur anak-anak Palestina yang gugur oleh tentara Israel, dan ia dianggap telah mendukung serangan Israel di Gaza. Salah satu gambar yang menunjukkan empat anak-anak Palestina yang gugur di tandu, mendapat kritikan dari seorang pengguna Tweeter bernama Leema. Ia mengatakan kepada Cowell: “Tangan Anda telah berlumuran darah anak-anak Palestina.”

Wednesday 23 July 2014

Sekjen PBB Sedih Atas Kerugian Israel

PBB, memang tidak terlibat dalam perdamaian

SEKRETARIS Jenderal PBB Ban Ki-moon telah menyatakan belasungkawa kepada rezim Israel atas kerugian yang dialaminya.

Sekjen PBB membuat pernyataan mengejutkan tersebut pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setibanya di Tel Aviv pada hari Selasa (22/07/2014).

“Saya turut berbelasungkawa kepada perdana menteri dan kepada orang-orang Israel atas kematian dari eskalasi baru-baru ini,” kata Ban.

Dia juga meminta Tel Aviv untuk latihan “menahan diri secara maksimum” dalam serangan terhadap daerah kantong yang terkepung.

Sejauh ini, lebih dari 630 orang telah tewas dan lebih dari 3.700 lainnya terluka oleh rezim Israel meskipun ada tekanan dari masyarakat internasional.

Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Palestina Hamas, telah melancarkan serangan balasan terhadap Israel. Pesawat-pesawat tempur Israel telah melakukan serangan udara terhadap Gaza sejak gencarnya 8 Juli Kamis lalu. Ribuan tentara Israel melancarkan invasi darat ke Jalur padat penduduk.

Hikmah Kemenangan Jokowi-JK


Munculnya Jokowi sebagai calon presiden sesungguhnya adalah wasilah dan menjadi pembelajaran bagi bangsa dan umat Muslim.

Melalu Jokowi Allah menunjukkan yang dulu ‘gelap’ menjadi ‘terang’. Kareana al haq tetap tidak akan bisa di sembunyikan.

Betapa media-media, kaum cendekiawan, peneliti yang dulu dipelajari di buku-buku sebagai kelompok “suci” yang kedudukannya selalu “netral” dan adil” itu tidaklah semua benar.

Justru melalui jalan Jokowi-lah Allah menunjukkan wajah aslinya, siapa sesungguhnya mereka?

Siapa menyangka media-media besar, bahkan wartawan senior sekelas Jacok Oetama, Dahlan Islam, Goenawan Mohammad tak malu menunjukkan pembelaan bahkan ikut menjadi partisan. Media dan pers yang dulu dianggap menjadi lembaga itu hanya kita kenal di buku-buku.

Tak ketinggalan para peneliti dan cendekiawan yang dulu dikagumi anak muda karena kejernihannya rupanya tak bisa menahan hasrat partisannya. Semua aakhirnya muncul ke permukaan. Semua adalah cara Allah menampakkan pada umat Islam. Bersyukurlah dengan kehadiran Jokowi, Allah menampakkan wajah-wajah asli mereka.

Ingat pesan Imam al-Ghazali yang mengatakan: “Setiap penguasa, selalu mempunyai kemungkinan untuk berbuat dzalim. Kecuali penguasa yang beriman kepada Allah , berteman dan dikelilingi orang-orang yang beriman pula. Mereka saling mengingatkan dan memberi nasihat, hanya demi kebaikan dan bukan untuk kepentingan. Tapi ketika seorang penguasa dikelilingi orang-orang yang jahat, maka kedzaliman hanya tinggal menunggu masa untuk dirasakan. Dan ketika semua itu terjadi, kerusakan akan merajalela, kehancuran di depan mata, menggelincirkan manusia dari jalan kebenaran dan menjadikan kesesatan sebagai panutan.” (Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin).
Puluhan kiai dan ulama pesantren di mayoritas kantong-kantong NU di Indonesia menitipkan amanah kepada Prabowo-Hatta.
Meminjam istilah Dr Adian Husaini, wakil Ketua MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia) kekalahan Prabowo sekaligus menjadi nasehat bagi kita semua, bahwa kita harus melihat semuanya dengan perspektif islami.

Jika tidak jadi Presiden, Allah subhanallah telah meringankan Prabowo Subianto dari beban teramat berat di akhirat. Sebab bagi seorang Muslim, kata Adian, kekuasaan merupakan salah satu jalan untuk ibadah. Sebab masih masih banyak jalan lain untuk ibadah. “Perjuangan santri dan ulama adalah untuk menegakkan kebenaran. Suksus tidaknya perjuangan jangan hanya diukur dari diraih tidaknya kursi kekuasaan”, demikian nasihat Adian Husaini.

Tuesday 22 July 2014

Lepas Hijab, Marshanda Siap Terima Konsekuensinya


Keputusan Marshanda melepas hijab mengejutkan banyak pihak. Tidak ketinggalan adalah penggemar Marshanda. Banyak penggemar Marshanda menyayangkan hal tersebut dan mengungkapkannya di media sosial.

Terkait hal ini, Afdal Zikri selaku pengacara Marshanda mengatakan, kliennya sudah siap dengan segala efek yang ditimbulkan dari keputusannya itu.

"Dia hanya mengatakan pada saya, setiap keputusan yang diambil adalah dia sudah mempertimbangkan segala konsekuensinya. Sekarang dia tidak menggunakan hijab, memang keputusan yang sudah diambil," kata Afdal saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Selasa (22/7) siang.

Bahkan Marshanda, kata Afdal, tidak khawatir dengan pro dan kontra yang nantinya ditimbulkan.

"Keputusan itu sudah dilakukan oleh Marshanda, ya itulah adanya beliau," kata dia.

Afdal kemudian meminta keputusan Marshanda tersebut dihormati.

"Kita harus hormati keputusan itu karena hak pribadi setiap orang. Itu adalah keputusan orang. Saya sebagai kuasa hukum menghormati keputusan itu," katanya.

Tampaknya, istri aktor Ben Kasyafani sekaligus pemilik bisnis 'Marsha Hijab' ini sudah siap dengan segala konsekuensi yang akan diterimanya, termasuk konsekuensi dari Allah SWT...

Menjawab Syubhat Nabi SAW Tidak Dijamin Surga


Syubhat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak dapat dipastikan masuk Surga bukanlah hal baru. Keraguan seperti ini banyak disebarkan oleh orang-orang Nasrani dan tokoh sekuler dari kalangan Muslim.

Untuk menjawabnya cukup sederhana; “Bukankah telah disediakan telaga Al-Kautsar atau telaga Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang disediakan bagi calon penghuni Surga?”

Hadits yang sering mereka jadikan sebagai pintu masuk untuk merasukkan doktrin keraguan (tasykik) di antaranya adalah hadits riwayat Imam al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

»لَنْ يُنَجِّيَ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِرَحْمَةٍ سَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَاغْدُوا وَرُوحُوا وَشَيْءٌ مِنْ الدُّلْجَةِ وَالْقَصْدَ الْقَصْدَ تَبْلُغُوا«

“Salah seorang dari kalian tidak akan dapat diselamatkan oleh amalnya.” Maka para sahabat bertanya, “Tidak juga dengan engkau wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak juga saya, hanya saja Allah telah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku. Maka beramallah kalian sesuai sunnah dan berlakulah dengan imbang, berangkatlah di pagi hari dan berangkatlah di sore hari, dan (lakukanlah) sedikit waktu (untuk shalat) di malam hari, niat dan niat maka kalian akan sampai.”

Juga hadits dalam riwayat Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda :

»سَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا فَإِنَّهُ لَا يُدْخِلُ أَحَدًا الْجَنَّةَ عَمَلُهُ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِمَغْفِرَةٍ وَرَحْمَةٍ«

“Beramallah sesuai sunnah (istiqamah) dan berlaku imbanglah, dan berilah kabar gembira, sesungguhnya seseorang tidak akan masuk surga karena amalannya.” Para sahabat bertanya, “Begitu juga dengan engkau wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Begitu juga denganku, kecuali bila Allah melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepadaku,” (HR Al-Bukhari).

Dari hadits di atas, para penafsir dengan hawa nafsunya berdalih bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak memiliki jaminan masuk surga, baik untuk dirinya maupun umatnya.

Untuk membantah pemahaman salah tersebut, maka diperlukan pemahaman terhadap hadits dengan benar.

Dua hadits di atas mengandung hal yang mendasar dan menjadi kaidah yang penting. Hal mendasar dan sifatnya asas adalah bahwa amal perbuatan manusia tidak dapat menjaminnya untuk selamat dari api Neraka dan tidak pula dapat menjaminnya untuk masuk surga, karena masuk surga dan selamat dari api neraka disebabkan oleh ampunan dan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala; karena seorang Muslim meyakini dan mengimani bahwa segala sesuatu berada di Tangan Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui tempat kembalinya manusia.

Tidak seperti orang nasrani yang tersesat dengan mengimani bahwa Yesus sang penebus, yang di antara ajarannya kepada pemeluknya: akuilah dosa-dosa kalian kepada para pendeta niscaya kalian akan diampuni, walaupun pendeta tersebut bukan orang yang lurus. Berbeda dengan seorang Muslim yang berkeyakinan bahwa seseorang tidak dapat menjamin dirinya masuk surga, bahkan dengan amal shalihnya sekalipun, karena seseorang masuk surga disebabkan rahmat dan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menerangkan hal di atas, di antaranya adalah:

)فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ( [آل عمران : 195]

“Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.”

Ayat di atas menegaskan bahwa Allah menghapuskan kesalahan hamba-Nya baru kemudian memasukkannya ke dalam Surga.

)تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ. يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ( [الصف : 11-12]

“(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.”

Allah hanya memasukkan hambanya yang sudah mendapatkan ampunan dosa-dosa dari-Nya.

Sekali lagi, Allah Subhanahu wa Ta’ala menghubungkan antara masuknya seseoang ke Surga dan selamatnya dari Neraka dengan maghfirah dan rahmat-Nya untuk menunjukkan bahwa hal tersebut tidak akan didapat tanpa adanya maghfirah dan rahmat-Nya.

Para salaf berkata, “Di akhirat kelak hanya ada dua kemungkinan; ampunan Allah atau Neraka, sedangkan di dunia juga cuma ada 2 hal saja; penjagaan Allah atau kebinasaan.”

Muhammad bin Wasi’ rahimahullah berkata kepada para sahabatnya ketika menjelang wafat, “Alaikumus salam, bisa jadi neraka atau ampunan Allah.”

Adapun firman Allah : (وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ( [الزخرف : 72]

“Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.”

(كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ( [الحاقة : 24]

(kepada mereka dikatakan), “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.”)

Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa masuknya seseorang ke Surga karena rahmat Allah, dan penentuan derajat di surga berdasarkan amal seseorang.

Ibnu ‘Uyainah berkata, “Mereka berpendapat bahwa selamatnya seseorang dari api neraka itu disebabkan karena adanya ampunan dari Allah, dan masuknya seseorang ke surga disebabkan karena anugerah dari Allah serta penentuan derajat di surga berdasarkan amal seseorang.” (aqlislamiccenter.com)

Baca Juga : Sebut nabi SAW Tak Dijamin Surga, Quraish Shihab Tuai Kecaman

Islam Dihina, Dewan Pers Terapkan Standar Ganda


Dewan Pers telah menerapkan standar ganda dalam kasus pemuatan kartun yang menghina Islam oleh The Jakarta Post (JP). Anggota Dewan Pers Stanley Adhi Prasetyo menilai, pemuatan karikatur di media bukanlah pidana. Selain itu, secara gegabah dia menyatakan ummat Islam di Indonesia tidak memahami makna kartun yang dimuat harian yang sahamnya mayoritas dimiliki oleh Jusuf dan Sofjan Wanandi, Kompas, Tempo, dan Suara Pembaruan tersebut.

“Stanley itu orang kafir. Dia bukan muslim. Bagaimana mungkin dia bisa menyatakan ummat Islam Indonesia tidak memahami makna kartun itu? Kalau dia muslim, pasti dia tahu persis, bahwa laa ilaaha illallah adalah kalimat tauhid yang harus dijunjung tinggi. Saya minta Stanley atau siapa pun tidak menambah keruh persoalan ini dengan pernyataan-pernyataan yang ngawur,” papar Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Korps Muballigh Jakarta (KMJ), Edy Mulyadi, dalam rilisnya Rabu (16/7/2014).

Pernyataan Edy itu menanggapi pemberitaan harian Tempo (16/7) di halaman 8 yang berjudul “Pemuatan Karikatur di Media Bukan Pidana”. Di situ antara lain ada pernyataan Stanley, bila pemuatan kartun dianggap pidana, akan melanggar prinsip-prinsip kebebasan pers. Dia mengatakan, JP hanya sebatas pelanggaran etik. JP, kata Stanley, telah melanggar pasal 5 UU No. 40/1999 tentang Pers.

Sehubungan dengan itu, Edy menegaskan, Stanley harus tahu, bahwa kalimat tauhid yang bermakna ‘tiada tuhan selain Allah’ bagi ummat Islam sangat sakral. Setiap muslim rela mengorbankan apa pun yang dimilikinya, termasuk nyawa, jika ada pihak lain yang melecehkan kalimat tauhid itu. Ini adalah prinsip yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Jadi, lanjut dia, orang yang bukan beragama bukan Islam jangan membuat pernyataan tentang tauhid yang sama sekali tidak dipahaminya. Karena hal itu hanya akan menambah keruhnya suasana.

Standar ganda

Edy juga menyoroti Dewan Pers telah menerapkan standar ganda dalam masalah pemberitaan. Untuk kasus penghinaan terhadap agama yang begitu keji, lembaga ini menegaskan kasusnya bukan pidana. Sebaliknya, mereka begitu ngotot menyeret-nyeret kasus Obor Rakyat ke ranah pidana.

Pernyataan Stanley yang sangat arogan tentang Obor Rakyat antara lain bisa dibaca di situs Metrotvnews.com di bawah judul Dewan Pers: Penyelesaian Obor Rakyat tak Cukup dengan Maaf. Di situ antara lain ditulis, “kasus Obor Rakyat kan standarnya tak dipenuhi dan tidak jelas pertanggungjawabannya, jadi tidak cukup dengan permintaan maaf karena fitnahnya luar biasa. Muatan SARA di tabloid itu tinggi sekali. Tak akan selesai dengan minta maaf, jadi silakan diselesaikan dengan pidana," tegasnya, demikian kutipan beritanya.

“Perhatikan kutipan kalimat dia, ‘jadi tidak cukup dengan permintaan maaf karena fitnahnya luar biasa. Muatan SARA di tabloid itu tinggi sekali’. Stanley, ada apa dengan kamu? Untuk seorang Jokowi kamu membela habis-habisan hingga mengeluarkan pernyataan begitu keras. Tapi ketika Islam dinistakan, kamu berpendapat itu hanya pelanggaran etik. Fitnah yang dilakukan Jakarta Post jauh lebih keji. Muatan SARA-nya juga jauh lebih tinggi lagi,” tukas Edy.

Terkait sikap anggota Dewan Pers tersebut, Edy berpendapat lagi-lagi hal ini mengonfirmasi kebenaran QS Ali Imron:118 yang artinya:

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.”

“Pernyataan Stanley itu jelas-jelas menerapkan standar ganda. Dan yang lebih penting lagi, dia telah menunjukkan kebencian luar biasa terhadap Islam dengan berlindung di balik kebebasan pers. Saya yakin, kebencian yang ada di dalam hatinya, jauh lebih besar lagi. Ummat Islam harus benar-benar mewaspadai hal ini,” kata Edy.

KMJ secara resmi melaporkan harian The Jakarta Post ke Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri), Selasa (15/7/2014). KMJ menilai kartun yang dimuat harian berbahasa Inggris pada Kamis, 3 Juli 2014 halaman 7 itu jelas-jelas telah menghina serta menistakan Islam dan umatnya.

Friday 18 July 2014

Mayoritas Warga AS Tetap Dukung Israel


Hampir setiap malam saluran televisi menyajikan gambar pemboman di Jalur Gaza, anak-anak tewas, dan kesedihan, tapi 51 persen warga AS tetap bersimpati kepada Israel.

Situs surat kabar Jerusalem Post, mengutip hasil jajak pendapat Pew Research Center, memberitakan 51 persen orang AS bersimpati dan mendukung Israel dalam konflik denganPalestina.

Hanya 14 persen yang mengatakan lebih bersimpati kepada Palestina, 15 persen tidak bersimpati dengan tidak memihak siapa pun, dan tiga persen bersimpati ke kedua pihak.

Dibanding hasil jajak pendapat April lalu, persentase dukungan publik AS kepada Israel sedikit menurun. April lalu, 53 persen warga Paman Sam mendukung AS, dan hanya 11 yang mendukung Palestina.

Meski demikian hasil jajak pendapat kali ini cukup istimewa kritikus Israel sempat mengklaim dukungan publik Paman Sam kepada Israel berkurang. Angka 51 persen adalah tertinggi kedua, terhitung sejak jajak pendapat ini digelar kali pertama tahun 1978.

Kesenjangan dukungan untuk Israel dan Palestina bertahan di posisi 37 persen. Namun terjadi penurunan jika dibanding April lalu, yang mencapai 42 persen. Kesenjangan terendah terjadi tahun 1990, ketika hanya 20 persen.

Jajak pendapat dilakukan sejak 8 sampai 14 Juli, dengan menjangkau seluruh komunitas, kecuali Yahudi. Sebanyak 43 persen warga kulit hitam AS lebih bersimpati kepada Israel, dan hanya 20 persen mendukung Palestina.

Di kalangan Hispanik, atau warga keturunan Spanyol dan Latin, 41 persen pro-Israel dan 17 mendukung Palestina. Sedangkan dukungan paling besar diperlihatkan kulit putih evangelis, yaitu 55 persen. Hanya 12 persen yang bersimpati ke Palestina.

Hasil yang paling menarik adalah semakin tua orang AS, kian besar kemungkinan bersimpati kepada negara Yahudi. Buktinya, mereka yang pro-Israel adalah yang berusia 65 tahun ke atas.

Kelompok usia 18 sampai 29 hanya 44 persen mendukung Israel. Sekitar 22 persen kelompok usia lebih muda bersimpati kepada Palestina.

Thursday 17 July 2014

Meski Ramadhan, Hindu Bali Tak Tolerir Imbauan Jasamarga yang Berbau Syari'ah


SELAIN kecaman serta protes dari aliansi Hindu Bali terkait kebijakan dari PT Jasa Marga Bali Tol yang mengimbau agar petugas gerbang Tol Bali Mandara mengenakan kerudung dan peci selama Ramadan hingga Idul Fitri, beberapa warga Bali juga menyuarakan aksi protes mereka di media sosial.

Namun penolakan atas himbauan PT Jasa Marga Bali Tol tersebut sudah menjurus ke arah sentimen SARA. Bahkan salah satu warga Bali di jejaring sosial Facebook dengan tegas menyebut kebijakan tersebut sangat meresahkan dengan menegaskan bahwa Bali bukan tanah Arab yang ia samakan dengan “Qurawa”. Tidak hanya itu, warga Bali itu menuntut pejabat kearab-araban yang ada di Bali untuk diganti serta mengecam adanya gerakan syariah di Bali.

Warga Bali bernama Dr. Arya Wedakarna dalam akun facebooknya menyatakan: “Saya kecam kebijakan manajamen jalan tol Bali yg menerapkan aturan petugas toll memakai jilbab dan peci selama Ramadhan. Hal ini sudah menjadi kontroversi dan meresahkan. Ini Bali bung!!! The Island of a thousand temple NOT the land of Arab/Qurawa. Kalau tidak sanggup hormati budaya Bali, silahkan keluar pulau! sy dukung petisi ganti pejabat kearab2an. Lawan gerakan syariah di Bali.” Seperti dilaporkan sebelumnya, kebijakan mengenakan kerudung dan peci selama Ramadan hingga Idul Fitri oleh PT Jasa Marga Bali Tol awalnya hanya sebagai bentuk toleransi antar umat beragama dan bentuknya sekedar anjuran bukan kewajiban. Pada Rabu kemarin Aliansi Hindu Bali yang terdiri dari Cakrawahyu, Yayasan Satu Hati Ngrestiti Bali, Yayasan Jaringan Hindu Nusantara dan Pusat Kooordinasi Hindu Nusantara secara resmi melakukan aksi protes di depan Kantor PT Jasa Marga Bali Tol yang bertujuan mendesak agar imbauan tersebut dicabut.[

Tuesday 15 July 2014

Sebut Nabi SAW Tak Dijamin Masuk Surga, Quraish Shihab Tuai Kecaman


Tayangan Program Tafsir Al-Misbah yang dibawakan Quraish Shihab di Metro TV pada Sabtu (12/7) terus menunai kontroversi. Itu setelah pakar tafsir terkemuka tersebut menyinggung bahwa Nabi Muhammad SAW. tidak mendapat jaminan tempat di surga.

Pernyataan itu dikeluarkan alumnus Universitas Al Azhar Kairo itu ketika ditanya sang pembaca acara bahwa Rasulullah adalah manusia mulia yang dijamin masuk surga.

Berikut kutipan dialog tersebut:

“Tidak benar. Saya ulangi tidak benar bahwa Nabi Muhammad mendapat jaminan Surga. Surga itu hak prerogratif Allah. Memang kita yakin bahwa Beliau mulia. Mengapa saya katakan begitu?”

Quraish Shihab melanjutkan dengan sebuah riwayat: “Karena ada seorang sahabat Nabi dikenal orang, terus teman-teman di sekitarnya berkata, 'bahagialah Engkau akan mendapat surga'. Kemudian Nabi dengar, siapa yang bilang begitu, Nabi berkata, "tidak seorang pun orang masuk surga karena amalnya", dia berkata baik amalnya akan masuk surga. Surga adalah hak prerogratif Tuhan,” ujar Quraish Shihab.

Dia melanjutkan, “Kalau ditanya, kamu pun tidak wahai Muhammad? "Kecuali kalau Allah menganugerahkan rahmat kepada saya". Jadi kita berkata, kita berkata dalam konteks surga dan neraka tidak ada yang dijamin Tuhan, kecuali kita katakan bahwa Tuhan menulis di dalam kitab sucinya bahwa yang taat itu akan dapat surga. Ada ayatnya,” tambahnya.

Penjelasan mantan menteri agama tersebut sempat ramai dibicarakan di lini masa Twitter.

Klarifikasi dari Quraish

Terkait masalah kontroversi tersebut, Quraish Shihab memberikan klarifikasi langsung melaui situs resminya pada Selasa (15/7) dalam judul 'Tentang Tayangan Tafsir al-Mishbah 12 Juli 2014'.

''Uraian tersebut dalam konteks penjelasan bahwa amal bukanlah sebab masuk surga, walau saya sampaikan juga bahwa kita yakin bahwa Rasulullah akan begini (masuk surga),'' kata Quraish Shihab dalam situs resminya quraishshihab.com.

Quraish Shihab mendasarkan penjelasannya pada hadist antara lain “Tidak seorang pun masuk surga karena amalnya. Sahabat bertanya “Engkau pun tidak?”, beliau menjawab “Saya pun tidak, kecuali berkat rahmat Allah kepadaku.”

Quraish Shihab mengatakan hal tersebut karena amal baik bukan sebab masuk surga tapi itu hak prerogatif Allah SWT. Uraian di atas, lanjutnya, bukan berarti tidak ada jaminan dari Allah bahwa Rasul tidak masuk surga.

''Saya jelaskan juga di episode yang sama bahwa Allah menjamin dengan sumpah-Nya bahwa Rasulullah SAW akan diberikan anugerah-Nya sampai beliau puas, yang kita pahami sebagai surga dan apapun yang beliau kehendaki. Wa la sawfa yu’thika rabbuka fa tharda,'' katanya.

''Itu yang saya jelaskan tapi sebagian dipelintir, dikutip sepotong dan di luar konteksnya. Silakan menyimak ulang penjelasan saya di episode tersebut. Mudah-mudahan yang menyebarkan hanya karena tidak mengerti dan bukan bermaksud memfitnah,'' kata Quraish Shihab.

Quraish Shihab, yang juga merupakan ayah dari presenter Metro TV Najwa Shihab ini sebelumnya juga pernah mengatakan bahwa Jilbab tidaklah wajib bagi muslimah.

Baca Juga : Bantahan Terhadap Klarifikasi Quraish Shihab

Sunday 13 July 2014

Relawan Jokowi Sumbangkan Rasa Belasungkawa untuk Palestina


Gempuran Israel yang menyebabkan korban sipil terutama anak-anak dan wanita Palestina telah menarik simpati masyarakat internasional. Tak ketinggalan di Indonesia, capres Prabowo menyumbang Rp 1 Milliar untuk Palestina. Sedangkan FPI langsung melakukan aksi nyata dengan mengirim relawannya untuk membantu rakyat Palestina. Sementara itu, relawan Jokowi menyumbang 'rasa keprihatinan' dengan menyalakan 1000 lilin untuk 'membantu' penderitaan bangsa Palestina.

Friday 11 July 2014

Real Count Bungkam Exit Poll PDIP Arab Saudi


Penghitungan Suara tadi malam selesai dilakukan di Wisma Konjen-Jeddah, untuk wilayah Arab Saudi Barat ( Garibiah ) yang diantaranya Jeddah, Abha Al Baha, Al Namas, Bisha, Jizan, Madinah, Makkah, Najran, Qundufa, Rabigh, Tabuk, Thaif dan Yanbu. Untuk 14 kota tersebut semuanya memiliki Total suara 10,983, Pasangan Prabowo-Hatta mendapat suara sebanyak 51,22% ( 5,626 suara ), sementra Pasangan Jokowi-Jk mendapat 48,78% ( 5,357 suara ).

Ada yang menarik dari perhitungan suara kali ini, masih ingatkah teman-teman dengan Exit Poll Hoax pada ( 04/07/2014 ) yang dilakukan Timses PDIP Arab Saudi, Exit Poll tersebut disebar di Media Online Nasional seperti detik.com, Berita Satu dan Tribunews, bahkan sempat di Posting diakun Facebooknya Jumhur Hidayat mantan Ketua BNP2TKI yang menyatakan bahwa Pasangan Jokowi-Jk mendapatkan suara 75% dan Prabowo-Hatta 20% untuk wilayah Arab Saudi. Namun kini Exit Poll tersebut berhasil dibungkam setelah diadakanya penghitungan suara ( Real Count ).

Muhamad Roland selaku Wakil Ketua Koalisi Merah-Putih Arab Saudi mengatakan pihaknya merasa sangat bersyukur atas hasil suara yang didapat oleh pasangan Prabowo-Hatta di Arab Saudi. Roland juga mengingatkan kepada Tim Koalisi Merah-Putih dan Pendukung Prabowo-Hatta di Indonesia agar tidak terjebak oleh penggiringan opini yang dilakukan Lembaga Survei yang memunculkan hasil Quick Count, ” Insha Allah Pak Prabowo menjadi RI 1 dan Kawal terus suara yang sudah diperoleh Prabowo-Hatta, tutur Roland “.

Thursday 10 July 2014

Adakah Setan dalam Cermin ?



Cermin, sebuah benda yang memantulkan wajah dan perawakan serta penampilan keseluruhan seorang wanita dari atas sampai bawah. Cermin jelas sangat dibutuhkan dan diperlukan semua wanita di seluruh dunia. Wanita akan melihat dirinya di kaca, di saat itu pikirannya akan mulai menghayal ini dan itu, dan setanpun mulai membisiki si wanita dengan bisikan yang seru namun perlahan-lahan diikuti sang wanita seperti “alangkah baiknya bila pipiku merona merah seperti artis sinetron si anu..” maka dibubukanlah perona pipi pada wajahnya. Selain itu kejengkelan melihat kelopak mata yang sipit menimbulkan kenginan kuat untuk merubah kelopak matanya agar sedikit lebih lebar yang tentunya akan membuat banyak lelaki terpana.

Ketidakpuasan sang wanita dapat juga terlihat disaat melihat postur tubuhnya yang sudah langsing. Sang wanita mencoba untuk lebih langsing lagi dan rela berjam-jam menunggu antrian di sebuah klinik kelangsiangan walaupun mendapat antrian ke-38 setelah 5 jam menunggu untuk mendapatkan suntikan pelangsing. Terkadang sang suster dan dokter berkerinyit bingung, wanita langsing ini mau diapakan lagi agar tampak lebih langsing. Dengan tubuh yang begitu langsing, apa lagi yang harus dilangsingkan, seketika itu pun kepuasan serta kepercayaan diri terpancar di wajah sang wanita.

Keesokan harinya ketika dia bercermin lagi, dia melihat bahwa hidungnya sangat besar. Ketika ada questioner dari sebuah majalah wanita yang menanyakan bentuk wajahmu yang manakah yang paling kamu sesali? kustioner bodoh yang menghina ciptaan Allah, padahal sudah jelas ada dalam Al-Quran,

Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (QS. At Tiin [95] : 4)

maka ketika mengisi kuestioner bodoh tersebut sang wanita melingkari huruf C yaitu hidung. Keinginan yang kuat bagi sang wanita untuk membuat hidungnya lebih mancung, lebih tirus, lebih tinggi akhirnya membuat sang wanita mencari uang sebanyak-banyaknya. Ketika uang sudah terkumpul, dengan berhati-hati maupun tidak berhati-hati, bedah operasi plastik pun dilakukan. Dengan memiliki hidung tinggi menjulang yang menurut dokter tidak boleh tersenggol benda tajam selama 6 bulan, dikarenakan akan berakibat hidung menjadi bengkok seperti burung betet, membuat sang wanita merasa ada yang lain dalam dirinya.

Dan pulang dari operasi hidung, berkali kali sang wanita melihat cermin dan merasa puas akan hidungnya, namun ketika melihat lagi ke bawah tubuhnya dia terpegun melihat payudaranya yang kecil dan nayris rata, tidak membusung dan tidak menantang. Cermin pun sekali lagi menjadi alat setan untuk membisikkan sang wanita agar mengoperasi bagian yang dibutuhkan, setelah sukses dengan hidung mancungnya.

“Sakit, sakit sekali, sakitnya sampai 2 hari, lebih sakit daripada melahirkan, ada juga yang bilang, lebih sakit daripada sakaratul maut,” demikian ungkapan-ungkapan beberapa orang artis cantik yang mengaku dioperasi payudaranya agar lebih menonjol dan menantang,. Menurutnya bagian tubuh adalah aset dimana harus dijaga, bahkan dioperasi bila kurang puas bentuknya, karena akan menjadikan dirinya lebih percaya diri. Kepuasan terlihat diwajahnya walau kesakitan begitu mendera tubuhnya akibat operasi payudara yang dilakukan dengan harga yang luar biasa mahal dan hasil yang sesuai selera. Sakit luar biasa akan ditahannya atas nama penampilan, dan cermin pun menghadirkan rasa puas karena reka bentuk yang diinginkan atas bujukan setan yang hinggap dalam pikirannya, semua dilakukan hanya karena ingin tampil cantik sesuai dengan selera syahwat manusia.

Terapi bengkuang dari perut sampai ujung kaki untuk membuat bentuk tubuh wanita menjadi langsing, dilakukan dengan susah payah, sehingga sulit untuk sholat. Akhirnya ibadah sholat ditinggalkan dengan pemikiran, nanti setelah tubuhku terbentuk aku akan sholat lagi, dan itu dilakukan oleh wanita yang ingin memiliki penampilan lebih sempurna. Lagi-lagi cermin menjadi acuan, dan bisikan-bisikan setan yang mempengaruhi pikiran wanita dan bekerjasama dengan emosinya yang mudah berubah membuat wanita kerap tidak puas dengan dirinya, dan ingin merubah sana dan merubah sini.

Masya Allah, tentulah Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk dan semua bentuk tubuh dan wajah manusia bila diurai satu-persatu pastilah ada kekurangannya namun proporsional tubuh dan wajah manusia bila dirombak-rombak sesuai dengan keinginan dan pikiran wanita berdasarkan hasil bisikan setan. Ketika sang wanita melihat dirinya di kaca, wanita berani merubah keputusan dan ketentuan Allah atas dirinya, maka ketiak wanita mendengar ceramah para ustad bahwa mengoperasi plastik sifatnya adalah haram, maka beramai-ramai wanita menuduh sang ustad ekstrim, dan beramai-ramai wanita memberi hujjah bahwa Allah menyukai keindahan, dan islam itu indah.

Maka, saran saya, sebagai wanita janganlah terlalu banyak memakai kaca untuk bercermin, karena disitulah anda melihat diri anda dan ketika itulah setan membisikkan diri anda dengan mengatakan jilbab besar buruk membuat anada nampak gemuk, pakailah jilbab yang cerah berwarna dan pendek agar bahu terlihat ramping. Hal lain lagi dengan sedikit menyesali diri, mengapa kulitku hitam sehingga memakai baju warna hijau yang cantik ini mebuat kulitku dan penampilanku semakin buruk. Nah ketika itulah semakin lama berkaca, maka semakin lama kita menyesali diri dan percayalah bila di ikuti, ada saja yang kurang dari tubuh dan wajah kita yang berkaitan. Terbesit penyesalan dalam diri kita terhadap apa yang Allah ciptakan pada diri kita, dan juga terbesit pikiran tidak percaya diri terhadap penampilan kita yang syari’ie dan setan pun terus berbisik dan terus berbisik “minnal jinnati wannas” hati hati dengan bisikan setan. Jangan berlama-lama di depan cermin dan bersyukurlah pada Allah yang telah menciptakan dan menyempurnakan kita dengan sebaik-baik bentuk.

Sebaik-baik perhiasan (perhiasan: sesuatu yang indah untuk dilihat dan mahal harganya) adalah wanita solihah, yang terlihat dari ibadah dan akhlaknya bukan, tidak akan nampak dari cermin di manapun sang wanita berada.

Tuesday 8 July 2014

Bolehkah Kita Fanatis pada Golongan ?


Di masa sekarang ini, banyak dijumpai beraneka jamaah pengajian dan kelompok kajian agama. Mereka semua mengaku yang paling benar, sesuai dengan ajaran Islam dan berasa akan ahlu sunnah wal jama’ah. Ketika masing-masing mereka menganggap bahwa merekalah yang terbaik dan terbenar, tidak mau menerima kebenaran kelompok lain, menutup mata dari kesalahan kelompoknya sen diri dan menyangka bahwa merekalah yang paling berhak menerangkan berbagai perkara agama, akhirnya jadilah umat ini terfirqoh-firqoh. Lalu tanpa mereka sadari, perilaku dan perbuatan mereka itu telah menyeret mereka kepada kerusakan, perselisihan dan perpecahan. Dalam anggapan mereka, merekalah gudangnya kebenaran sedangkan selain mereka adalah gudang kekeliruan. Akhirnya dari perilaku seperti itu lahirlah fanatisme kelompok (ashobiyyah).

Padahal sikap fanatisme kelompok itu sangat diharamkan oleh Islam, lantaran perbuatan itu merupakan kebiasaan orang kafir/ musyrik dan dapat menimbulkan perselisihan, perpecahan dan permusuhan lalu pada akhirnya akan melemahkan kekuatan kaum muslimin. Sebagaimana dalil-dalil berikut ini, 

Dan janganlah kalian termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (kaum musyrikin), yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. [QS. ar-Rum/30: 31-32]. 

Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kalian saling berbantah-bantahan, yang akan menyebabkan kalian lemah dan hilangnya kekuatan kalian dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. [QS. Al-Anfal/ 8: 46].

Dari Jundub bin Abdullah al-Bajaliy radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang terbunuh di bawah bendera ummiyyah (kesesatan) yang disebabkan ia mengajak kepada ashobiyah atau dalam rangka menolong ashobiyah, maka matinya adalah mati jahiliyah”. [HR Muslim: 1850, an-Nasa’iy: VII/ 123 dan ath-Thoyalisiy. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih]. [1] 

Dari Abdullah bin Mas’ud radliyallahu anhu berkata, “Barangsiapa yang menolong kaumnya dengan alasan yang tidak benar maka ia seperti seekor unta yang terjatuh (ke dalam lobang) lalu ia diangkat dengan ekornya”. [Atsar riwayat Abu Dawud: 5117, 5118. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [2] 

Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bahwasanya Beliau bersabda, “Barangsiapa yang keluar dari ketaatan dan meninggalkan jamaah lalu ia mati maka matinya tersebut adalah mati jahiliyah. Barangsiapa yang berperang di bawah bendera ummiyyah yang ia marah karena membela golongan (fanatisme golongan) atau mengajak kepada golongan atau menolong golongan lalu ia terbunuh maka matinya tersebut adalah mati jahiliyah”… Dan seterusnya hadits. [HR Muslim: 1848, an-Nasa’iy: VII/ 123, Ibnu Majah: 3948 dan Ahmad: II/ 306, 488. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih]. [3] 

Dari Jabir radliyallahu anhuma berkata, kami pernah berada dalam suatu peperangan (yaitu Bani al-Mushthaliq), lalu seseorang dari golongan Muhajirin melukai seorang dari golongan Anshor. Berkata orang Anshor, “Wahai orang-orang Anshor”. Dan berkata golongan Muhajirin, “Wahai orang-orang Muhajirin”. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mendengar perkataan itu lalu bersabda, “Apakah dengan seruan-seruan Jahiliyyah (kalian menyeru)?, (padahal aku masih berada di tengah-tengah kalian)”. Mereka berkata, “Wahai Rosulullah, seorang dari golongan Muhajirin melukai seseorang dari golongan Anshor”. Lalu Beliau bersabda, “Tinggalkanlah ia, karena sesungguhnya ia busuk baunya’. [HR al-Bukhoriy: 4905, Muslim: 2584 dan at-Turmudziy: 3315. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]. [4]

Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam menegur para shahabat Muhajirin dan Anshor radliyallahu anhum karena mereka meneriakkan seruan-seruan jahiliyah. Yaitu ucapan ‘Ya lal Anshor’ dan ‘Ya lal Muhajirin’, yang merupakan kalimat pengagungan bagi kaum atau golongan mereka masing-masing. Jika dua kelompok paling mulia ini saja dilarang untuk saling membanggakan kelompoknya masing-masing maka bagaimana dengan kelompok atau golongan yang lainnya. Rosulullah memerintahkan kedua kelompok mulia itu untuk meninggalkan budaya tersebut karena termasuk kebiasaan jahiliyah dan Beliau menyebutnya dengan sesuatu yang baunya busuk.

Jika dalam suatu tempat tercium bau busuk yang sangat menyengat, maka orang-orang yang berada disekitarnya niscaya akan pergi dan membubarkan diri meninggalkan tempat tersebut tanpa diperintah dan dikomando oleh orang lain. Namun dengan seruan kebanggaan jahiliyah, masih banyak di antara umat manusia bahkan umat Islam yang saling menyeru dan meneriakkannya dengan lantang tanpa perasaan bersalah. Terkadang orang-orang itu merasa sudah berbuat yang sepatutnya dan benar tindakan mereka.

Padahal sudah berapa banyak kehancuran yang menimpa umat manusia, yang disebabkan perang antar suku, ras dan golongan di berbagai tempat di belahan dunia dan bahkan di Indonesia ini. Banyak manusia terbunuh, rumah hancur porak poranda, gedung-gedung untuk layanan masyarakat dan kendaraan-kendaraan pribadi atau pemerintah yang ikut jadi korban. Hal itu karena masalah ashobiyah atau fanatik kesukuan yang sangat kental di sisi manusia.

Begitupun umat Islam yang kebanyakan mereka sangat fanatik dengan madzhab, partai, kelompok pengajian ataupun para ustadz mereka. Banyak di antara mereka yang terkadang lebih fanatik kepada madzhab dan golongannya daripada fanatiknya mereka kepada Islam. Mereka lebih fanatik kepada ustadz mereka daripada Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Subhanallah. [5]

Padahal jika ditanyakan kepada mereka, ”Dahulu Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam berpegang kepada madzhab apa?”. Dan begitu pula para Shahabat seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Abdurrahman bin Auf, Usamah bin Zaid, Abu Ubaidah bin al-Jarrah dan selain mereka radliyallahu anhum, apakah madzhab yang mereka anut?. Niscaya mereka tidak akan pernah mendapatkan satu dalilpun di dalam alqur’an dan hadits-hadits shahih tentang hal itu. Mereka hanya akan jumpai dalil-dalil itu dari ucapan para ustadz mereka untuk membela pemahaman mereka yang rapuh lagi goyah.

Bahkan para Imam yang empat itupun dahulu mereka tidak pernah saling bermadzhab kepada seseorang di antara mereka dan tidak ada satupun ucapan mereka yang mengajak umat Islam dan pengikutnya untuk bermadzhab kepada mereka. Dan yang ada malah kebalikannya, yaitu mengajak mereka untuk selalu berpijak dan berpihak kepada sumber pengajaran Islam yaitu Alqur’an dan hadits-hadits yang shahih.

Demikianlah larangan bagi umat Islam, dari dakwah atau menyeru kepada ashobiyah (fanatik golongan), bangga dengan ashobiyah, marah karena membela ashobiyah dan menolong lantaran ashobiyah. Dan mereka juga dilarang untuk masuk ke dalam madzhab atau golongan dan fanatik terhadapnya, yang akan menyebabkan umat Islam tercerai berai, lemah dan tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi musuh. Lalu jika mereka mati atau terbunuh di bawah bendera kesesatan tersebut maka matinya mereka itu adalah mati jahiliyah, yaitu mati diluar manhaj Islam.

Berkata asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu hafizhohullah, [6] “al-Firqoh an-Najiyah (golongan yang selamat) itu tidak pernah ta’ashshub atau fanatik (kepada kelompok manapun) kecuali kepada firman Allah Subhanahu wa ta’ala dan sabda Rosul-Nya Shallallahu alaihi wa sallam yang ma’shum, yang tiada berkata-kata dari hawa nafsunya. Adapun manusia selainnya kendatipun tinggi derajatnya tentulah ia berdosa, karena sabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam di dalam nash berikut ini,

Dari Anas radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Semua anak Adam itu berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah orang yang bertaubat”. [HR Ahmad: III/ 198, at-Turmudziy: 2499, Ibnu Majah: 4251, ad-Darimiy: II/ 303 dan al-Hakim: 7691. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Hasan]. [7]

Jika demikian, pantaskah manusia selain Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam untuk diikuti dan diteladani segala perkataan dan perbuatannya. Padahal telah nyata dalilnya yang jelas mengenai ketidaksuciannya mereka dari dosa-dosa. Tegasnya, andaikan ada seseorang selain Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berkata. Maka tidak akan terjamin mengenai benar atau salahnya, pun demikian perbuatannya. Benar dan salahnya tingkah laku dan ucapan seseorang itu mesti diukur dengan alqur’an dan sunnah. Jika sesuai dengan keduanya maka kebenaran itu landasan berpijaknya dan jika berselisih, batillah segala tingkah laku dan perkataannya. 

Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash radliyallahu anhu berkata, “aku senantiasa mencatat (menulis) segala sesuatu yang aku dengar dari Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Aku bertujuan untuk menghafalnya. Lalu orang-orang Quraisy melarangku dan berkata, “Apakah engkau selalu mencatat semua yang engkau dengar (darinya) sedangkan Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah seorang manusia yang berbicara dengan rasa marah dan senang”. Lalu akupun menghentikan dari mencatatnya. Maka aku ceritakan hal tersebut kepada Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Lalu Beliau berisyarat dengan jarinya ke mulutnya seraya bersabda, “Catatlah, demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggaman tangan-Nya, tidaklah keluar darinya (di dalam satu riwayat, tidaklah keluar dariku) kecuali kebenaran”. [HR Abu Dawud: 3646, Ahmad: II/ 162, 192, ad-Darimiy: I/ 125 dan al-Hakim. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih]. [8]

Jika Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam berbicara dan mengerjakan sesuatu pastilah suatu kebenaran, karena Beliau tidak pernah berbicara dan berbuat sesuatu itu dari dasar hawa nafsunya. Dan semua yang diucapkan ataupun yang dikerjakannya itu berdasarkan wahyu yang diwahyukan kepadanya (lihat QS. An-Najm/ 54: 3-4). Sehingga pantaslah jika kita sebagai umatnya untuk ashobiyah atau fanatik kepadanya. Namun selain Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, apakah dijamin setiap perkataan dan perbuatannya itu adalah kebenaran. Apalagi jika ia jauh dari bimbingan alqur’an dan sunnah serta pemahaman para ulama yang meniti jalan bersama Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan para shahabat radliyallahu anhum?.

Oleh karena itulah, para Imam yang empat rahimahumullah telah mewasiatkan kaum muslimin supaya tidak taklid dan fanatik kepada mereka, namun meletakkan ittiba’ dan fanatik kepada Allah Subhanahu wa ta’ala (Alqur’an) dan Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam (hadits-haditsnya yang shahih), di dalam beberapa ucapan mereka berikut ini,

A. al-Imam Abu Hanifah rahimahullah berkata,

1). Apabila aku berkata satu perkataan yang menyelisihi kitabullah (Alqur’an) dan khabar Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam (hadits), maka tinggalkanlah perkataanku.[9]

2). Tidak halal bagi seseorang untuk mengambil pendapat kami selama ia tidak mengetahui dari mana kami telah mengambilnya. [10]

3). Haram bagi seseorang yang tidak mengetahui dalilku untuk berfatwa dengan perkataanku. [11]

4). Celakalah engkau wahai Ya’kub (yaitu Abu Yusuf). Janganlah engkau selalu mencatat semua yang kamu dengar dariku. Karena aku pada hari ini berpendapat dengan suatu pendapat namun aku akan meninggalkannya esok. Atau aku esoknya berpendapat suatu pendapat lalu lusanya aku meninggalkannya pula. [12] 5). Apabila hadits itu shahih maka ia adalah madzhab (pendirian)ku. (Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 46).

B. al-Imam Malik bin Anas rahimahullah berkata,

1). Aku ini hanyalah manusia, bisa salah dan bisa juga benar. Oleh sebab itu perhatikanlah pendapatku itu dengan seksama. Maka semua yang sesuai dengan alqur’an dan sunnah maka ambillah. Dan semua yang tidak sesuai dengan Alqur’an dan sunnah maka tinggalkanlah. [13]

2). Tidak ada seseorang sesudah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang diambil dan ditinggalkan kecuali Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. [14]

C. al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

1). Apabila kalian mendapatkan di dalam kitabku ada yang menyelisihi sunnah Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam maka hendaklah kalian berkata dengan sunnah Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan tinggalkan apa yang telah aku katakan. Di dalam satu riwayat: Maka ikutilah sunnah tersebut dan janganlah kalian berpaling kepada perkataan seseorang. [15]

2). Kaum muslimin telah berijmak bahwasanya orang yang telah jelas baginya satu sunnah dari Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya lantaran pendapat seseorang. [16]

3). Setiap persoalan yang telah shahih hadits tentangnya dari Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam menurut ahli naql (ahli hadits) yang berselisih dengan apa yang kukatakan. Maka aku merujuk kepadanya di masa hidupku dan setelah kematianku. [17]

4). Apabila kalian melihat aku mengatakan suatu perkataan sedangkan telah shahih dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang menyelisihinya maka ketahuilah bahwasanya telah hilang akalku. [18]

5). Semua yang kukatakan sedangkan yang shahih dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menyelisihi ucapanku maka hadits Nabi Shallallahu alaihi wa sallam adalah yang lebih utama. Janganlah kalian taklid kepadaku. [19]

6). Semua hadits dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam adalah merupakan ucapanku meskipun kalian tidak mendengarnya dariku. [20]

D. al-Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata,

1). Janganlah kalian taklid kepadaku, jangan pula taklid kepada Malik, asy-Syafi’i, al-Awza’iy dan juga ats-Tsauriy. Tetapi ambillah dari arah mana mereka mengambil.[21]

2). Pendapat al-Awza’iy, pendapat Malik dan pendapat Abu Hanifah, semuanya itu hanyalah pendapat. Di sisiku semuanya itu sama. Hujjah itu hanyalah ada pada atsar.[22]

3). Berkata Abu Dawud, Aku pernah bertanya kepada Imam Ahmad, ”Apakah al-Awza’iy itu pengikut Imam Malik?”. Ia menjawab, ”Janganlah engkau taklid kepada seseorang dari mereka di dalam agamamu. Apa yang datang dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan para shahabatnya maka ambillah”. [23]

4).Sebahagian dari minimnya pemahaman seseorang terhadap agamanya adalah ia taklid kepada orang-orang di dalam agamanya. [24]

5). Barangsiapa yang menolak hadits Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam maka berarti ia berada di tepi jurang kebinasaan. [25]

Tiadakah hikmah dan faidah sabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan ucapan para imam tersebut bagi segenap umat Islam, khususnya para dai?. Sehingga masih terlihat gejala dan penyakit fanatik golongan ini pada mereka. Karena gejala dan penyakit fanatik golongan ini biasanya timbul dari sikap para dai yang menyeru dan mengajak umat ini kepada kefanatikan suatu golongan tertentu yang mereka anut. Belumkah mereka membaca nash-nash di atas ataukah mereka berpura-pura tidak tahu?. Gejala dan penyakit ashobiyah (fanatik golongan) ini biasanya dilahirkan pula oleh sikap kaum muslimin yang berlebih-lebihan terhadap ustadz, guru ataupun para imam mereka. Sehingga mereka berasumsi bahwa hanya ustadz dan imam mereka sajalah yang benar dan berhak untuk menyampaikan kebenaran. Sedangkan orang selainnya adalah tidak benar dan tidak pantas untuk menyampaikan kebenaran dan jikapun benar itupun harus seidzin dan sepengetahuan ustadz dan imam mereka, walaupun orang yang menyampaikannya itu benar-benar menyampaikan kebenaran dari alqur’an dan hadits yang shahih. Iblis la’natullah alaihi saja yang telah jelas kesesatannya mengatakan, ”Aku adalah termasuk orang-orang yang memberikan nasihat” (QS. al-A’raf/ 7: 21), ketika menggelincirkan nabi Adam alaihi as-Salam dan istrinya dari surga. Apalagi manusia yang merasa benar dan tidak mengetahui kesesatannya tentu dengan penuh keyakinan juga akan mengatakan, ”Aku adalah termasuk orang-orang yang memberikan nasihat dan yang menyampaikan kebenaran”. Takkan ada orang yang tahu akan aib dirinya sendiri jika tidak mengaca kepada cermin. Pun demikian tiada orang yang akan tahu akan kesalahan dan kesesatan dirinya jika ia tidak mau mengaca kepada kitabullah dan sunah Rosul-Nya Shallallahu alaihi wa sallam.

Fanatik atau ashobiyah golongan ini jika dibiarkan mengendap di dalam sanubari seseorang dari kelompok tersebut, maka sikap ini akan menimbulkan kesombongan dan kebanggan kepada kelompoknya tersebut. Dan tak aneh jika ada di antara mereka yang marah sebab membela kelompoknya lantaran ashobiyah, rela mati sebab mempertahankan ashobiyah dan ia akan berkata dengan pebuh kebanggaan kepada selainnya, ” ana khoirum minka” (aku lebih baik darimu) atau ”nahnu khoirum minkum” (kami lebih baik dari kalian). Tidakkah perkataannya itu sama dengan perkataan Iblis la’natullah alaihi ketika ia berkata, “ana khoirum minhu” (aku lebih baik darinya) (QS. Shaad/ 38: 76 dan QS. al-A’raf/ 7: 12 ). Padahal Allah Subhanahu wa ta’ala telah melarang seseorang hamba untuk mengatakan bahwa dirinya itulah yang terbaik, yang terpandai dan menganggap dirinya suci atau bersih dari kesalahan-kesalahan. Yakni firman-Nya, ”dan janganlah kalian menganggap diri kalian suci.” (QS. an-Najm/ 53: 32). 

Dari Umar bin al-Khoththob radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Islam itu akan unggul sehingga para pedagang akan berselisih di lautan, dan sehingga akan ada kuda yang berbicara pada jalan Allah. Kemudian akan muncul suatu kaum yang membaca alqur’an seraya berkata, “Siapakah orang yang paling pandai membaca (alqur’an) dari kami? Siapakah yang paling berilmu dari kami? Siapakah yang lebih mengerti hukum dari kami?”. Kemudian beliau bersabda kepada para shahabatnya, “Apakah pada mereka itu ada kebaikan?”. Mereka menjawab, “Allah dan rosul-Nya-lah lebih mengetahui. Beliau bersabda, “Mereka itu adalah dari golongan kalian dari umat ini dan mereka itu adalah bahan bakarnya neraka”. [HR ath-Thabraniy didalam al-Awsath dan al-Bazzar dengan sanad tiada cacat dengannya. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: hasan]. [26]

Masihkah diragukan lagi berita yang telah dibawa oleh utusan Allah ini, padahal berita tersebut adalah merupakan salah satu dari tanda-tanda kenabian yang akan berlaku dan terjadi di dunia ini. Bahwa akan akan ada di antara umat Islam ini yang membaca Alqur’an hanya untuk kebanggaan dan kesombongan belaka. Sehingga ia merasa bahwa dirinyalah yang paling pandai di dalam membaca Alqur’an, paling berilmu dan paling mengerti tentang hukum dari selainnya, sedangkan ia adalah merupakan bahan bakarnya neraka Jahannam. Ma’adzallah. 

Dari Abdullah bin Abbas radliyallahu anhuma dari Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Benar-benar akan tampak jelas keimanan itu, sehingga kekufuran akan dikembalikan ke tempat-tempatnya. Dan sungguh-sungguh akan diperbincangkan lautan itu dengan Islam. Dan benar-benar akan datang suatu masa atas manusia, yang pada masa tersebut mereka akan mempelajari alqur’an, mereka mempelajari dan membacanya, kemudian mereka akan berkata, ”Sungguh-sungguh kami telah membaca dan mengetahui, maka siapakah orang yang lebih baik dari kami? Maka apakah pada mereka itu ada kebaikan?”. Mereka bertanya, “Siapakah mereka itu wahai Rosulullah?”. Beliau menjawab, “mereka itu adalah termasuk kalian dan mereka itu adalah bahan bakarnya api neraka”. [HR al-Imam ath-Thabraniy di dalam al-Kabir. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: sanad hadits ini adalah hasan .

Dengan nash hadits ini belumkah cukup bagi mereka untuk menghentikan diri mereka dari mengagul-agulkan dan mengagung-agungkan diri sendiri dan bahkan menganggap bahwa hanya dirinyalah yang paling pandai dan paling benar. Padahal sebagaimana telah dijelaskan bahwa ukuran benar dan salah serta baik dan buruknya seseorang itu bukan di ukur dari penilaian manusia secara mayoritas. Tetapi yang menjadi barometer penentu bagi seseorang itu apakah berpijak kepada kebenaran ataukah kepada kebatilan dan apakah ia orang baik ataukah seorang yang buruk, itu adalah alqur’an dan sunnah yang telah tsabit dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Jika ia sesuai dengan keduanya, maka kepada kebenaran ia berpijak dan ia adalah orang yang shalih. Tetapi apabila ia menyelisihi keduanya maka kepada kebatilanlah ia berpihak dan ia adalah seorang yang thalih (buruk).

Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhohullah pernah ditanya, “Apa hukum bagi seseorang yang mencintai seorang ulama atau da’i, hingga ia berkata, ‘Sesungguhnya aku sangat mencintainya. Aku tidak ingin seorang pun membantahnya, dan aku mengambil perkataannya meskipun ia menyelisihi dalil, karena syaikh tersebut lebih mengetahui dalil daripada kita’ ?”.

Beliau hafizhohullah menjawab, “Sikap ini merupakan kefanatikan (ta’ashub) yang dibenci lagi tercela, tidak diperbolehkan.

Kita mencintai ulama – walillahil-hamd – , dan mencintai da’i yang menyeru di jalan Allah Azza wa Jalla. Akan tetapi jika salah seorang di antara mereka terjatuh dalam kesalahan dalam satu permasalahan, maka kita menjelaskan kebenaran dalam permasalahan ini dengan dalil. Hal itu sama sekali tidaklah mengurangi kecintaan kita pada orang yang dibantah, dan tidak pula mengurangi kedudukannya.

Al-Imam Malik rahimahullah berkata, “Tidaklah seorang pun dari kita kecuali orang yang membantah atau yang dibantah, kecuali pemilik kubur ini” – yaitu Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

“Apabila kita membantah sebagian ulama dan sebagian fudlala’ tidaklah bermakna kita membencinya atau merendahkannya. Kita hanyalah menjelaskan kebenaran. Oleh karenanya sebagian ulama berkata ketika sebagian rekannya terjatuh dalam kesalahan, ‘Fulan adalah orang yang kami cintai, akan tetapi kebenaran lebih kami cintai daripadanya’. Inilah jalan yang benar.

Janganlah kalian memahami bahwa bantahan terhadap sebagian ulama dalam permasalahan yang mereka jatuh dalam kekeliruan bermakna perendahan atau kebencian. Bahkan para ulama senantiasa memberikan bantahan sebagian terhadap sebagian yang lain, dalam keadaan mereka saling bersaudara dan mencintai.

Tidak boleh bagi kita mengambil semua yang diucapkan seseorang secara total, baik benar ataupun salah, karena ini merupakan sikap fanatik (ta’ashub).

“Yang diambil semua perkataannya tanpa ditinggalkan sedikitpun adalah Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, karena beliau orang yang menyampaikan (risalah) dari Rabbnya, tidak berkata dengan hawa nafsu. Adapun orang selain beliau Shallallahu alaihi wa sallam, bisa benar dan bisa juga salah, meskipun ia adalah seutama-utama manusia. Mereka (para ulama) adalah para mujtahid yang bisa benar dan bisa salah.

Tidak ada seorang pun yang ma’shum dari kesalahan, kecuali Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

Wajib bagi kita untuk mengetahui permasalahan ini. Kita tidak membicarakan kesalahan dikarenakan kecintaan terhadap seseorang. Namun wajib bagi kita menjelaskan kesalahan tersebut.

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ((“Agama adalah nasihat”. Kami bertanya, “Untuk siapa ?”. Beliau menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rosul-Nya, para imam kaum muslimin, dan kaum muslimin pada umumnya”)).

Menjelaskan kesalahan termasuk nasihat bagi semua. Adapun menyembunyikannya, maka itu menyelisihi nasihat tersebut di atas”. [Selesai perkataan asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan rahimahullah]. [27]

Singkatnya, seorang dai itu hanyalah berkewajiban mengajak umat Islam ini agar mereka beribadah dan mengabdi kepada Allah Subhanahu wa ta’ala semata untuk mendapatkan ampunan dan keridloan-Nya, dengan cara mengikuti dan menteladani petunjuk Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam melalui dua nara sumber umat Islam yaitu Alqur’an dan hadits-hadits shahih. Di sisi lain, iapun berkewajiban membongkar dan memerangi praktek-praktek bid’ah dan ashobiyah atau fanatik golongan yang terlarang menurut syariat. Lalu menerangkan sejelas-jelasnya kepada umat Islam mengenai bahaya dan akibatnya bagi orang-orang yang mengerjakannya dengan cara mengungkapkan illat (cacat)nya hadits-hadits lemah, palsu atau yang tidak ada asalnya yang dijadikan sandaran amalan orang-orang yang mengerjakannya, dan mengenai hal ini mesti merujuk kepada para ahli hadits. Atau meletakkan kembali kedudukan dari hadits-hadits shahih yang disalah-artikan atau diselewengkan dari pemahaman yang sebenarnya oleh sebahagian dari mereka untuk kepentingan pribadi atau golongannya. Hal tersebut biasanya disebabkan karena mereka lebih mendahulukan dan mengutamakan pendapatnya sendiri dan juga para pendahulu mereka yang sepaham, dengan menomorduakan bahkan meninggalkan penjelasan para ulama salafus shalih dari kalangan para shahabat, tabi’in dan atba’ut tabi’in yang mereka itu telah diabadikan oleh Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam di dalam hadits-hadits terdahulu sebagai tiga generasi yang terbaik dari umat ini.

Tindakan lain yang mesti dilakukan oleh seorang dai adalah mengungkapkan dan memunculkan kembali hadits-hadits shahih yang disembunyikan dan dikubur rapat-rapat oleh mereka atau mungkin karena mereka memang tidak tahu dan buta terhadap hadits-hadits shahih tersebut dan mereka tidak mau tahu untuk mempelajarinya, sehingga sering dijumpai pada kebanyakan umat Islam ini bahkan para ustadz dan ustadzahnya yang tidak memahami arti dari hadits shahih, hasan, dla’if, maudlu dan munkar. Juga mereka tidak mengerti tentang pengertian bid’ah, ashobiyah, syirik, tauhid rububiyyah, uluhiyyah dan asma dan sifat, nifak, hijrah dan lain sebagainya secara jelas dan benar. Maka terjadilah ketentuan Allah Azza wa Jalla bahwa Islam itu akan kembali asing sebagaimana telah dikhabarkan oleh Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam di dalam beberapa riwayat hadits berikut ini, 

Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Islam itu awalnya adalah asing dan akan kembali asing sebagaimana mulanya maka beruntunglah bagi orang-orang yang terasing”. [HR Muslim: 145 dan 146 dari Ibnu Umar, Ahmad: I/ 398 dari Ibnu Mas’ud, at-Turmudziy: 2629 dari Ibnu Mas’ud, 2630 dari Auf, Ibnu Majah: 3986 dari Abu Hurairah, 3987 dari Anas, 3988 dari dari Ibnu Mas’ud dan ad-Darimiy: II/ 311-312 dari Ibnu Mas’ud. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih]. [28]

Di dalam satu riwayat, Ditanyakan kepada beliau, “Siapakah orang-orang yang terasing itu wahai Rosulullah?”. Beliau menjawab, “Yaitu orang-orang yang shalih ditengah-tengah rusaknya manusia”. [Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: hadits ini dikeluarkan oleh Abu Amr ad-Daniy dari Ibnu Mas’ud dengan sanad yang shahih]. [29]

Berkata al-Allamah Ibnu Qoyyim al-Jauziyah rahimahullah, “Kaum mukminin itu minoritas di antara manusia, para ulama itu juga minoritas di antara kaum mukminin dan mereka juga minoritas di antara para ulama. Maka dari sebab itu, waspadalah terhadap tipuan ini yang telah menipu kaum bodoh. Karena mereka mengatakan, seandainya mereka di atas kebenaran maka tidak mungkin mereka itu menjadi kelompok yang tersedikit di antara manusia”, sedangkan manusia menyelisihi mereka.[30]

Dari sebab itu, wahai saudara-saudaraku tercinta marilah kita mempelajari dan mengenal Islam yang telah menjadi agama kita dengan benar secara berkesinambungan. Dengan berpijak kepada alqur’an dan hadits-hadits Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang shahih melalui pemahaman para ulama salafush shalih (para shahabat, tabi’in dan Atba’ at-Tabi’in serta orang-orang yang mengikuti jejak mereka). Jauhilah sifat dan sikap fanatik (ashobiyah) dan taklid kepada seseorang ataupun kelompok manapun karena hal tersebut akan memicu kepada perselisihan, pertikaian dan permusuhan di antara kita. Maka rugilah kita di dunia dan akhirat. Wallahu a’lam.

[1] Shahih Sunan an-Nasa’iy: 3835, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 6442 dan Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 433.

[2] Shahih Sunan Abu Dawud: 4270, 4271, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 6575 dan Misykah al-Mashobih: 4904.

[3] Mukhtashor Shahih Muslim: 1232, Shahih Sunan an-Nasa’iy: 3834, Shahih Sunan Ibni Majah: 3190, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 6227, Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 983 dan Iqtidlo’ ash-Shirath al-Mustaqim halaman 74.

[4] Mukhtashor Shahih Muslim: 1811 dan Shahih Sunan at-Turmudziy: 2641.

[5] Lihat http://muslim.or.id/manhaj/wajibkah-kita-bermadzhab.html


[6] Majmu’ah ar-Rosa’il at-Taujihat al-Islamiyyah halaman 159.


[7] Shahih Sunan at-Turmudziy: 2029, Shahih Sunan Ibni Majah: 3428, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 4515 dan Misykah al-Mashobih: 2341.


[8] Shahih Sunan Abi Dawud: 3099, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 1196 dan Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 1532.


[9] Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam oleh asy-Syaikh al-Albaniy halaman 48, Fat-h al-Majid halaman 468 dan Majmu’ah Rosa’il at-Taujihat al-Islamiyah oleh asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu halaman 35.


[10] Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 46 dan ar-Rosa’il as-Salafiyyah oleh al-Imam asy-Syaukaniy halaman 207.


[11] Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 47.


[12] Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 47.


[13] Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 48, Majmu’ah Rosa’il at-Taujihat al-Islamiyah halaman 135 dan ar-Rosa’il as-Salafiyyah halaman 208, 215.


[14] Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 49.


[15] Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 26, ar-Rosa’il as-Salafiyyah halaman 216, Diwan al-Imam asy-Syafi’iy halaman 57, 64, Mukhtashor ash-Showa’iq al-Mursalah oleh al-Allamah Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah tahqiq Sayyid Ibrahim halaman 519, Fat-h al-Majid halaman 468 dan Taysir al-Aziz al-Hamid halaman 487.


[16] Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 50.


[17]Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 51-52, Mukhtashor ash-Showa’iq al-Mursalah halaman 519, dan ar-Rosa’il as-Salafiyyah halaman 216.


[18] Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 52 dan Diwan al-Imam asy-Syafi’iy halaman 64.


[19] Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 52 dan ar-Rosa’il as-Salafiyyah halaman 216-217.


[20] Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 52 dan Diwan al-Imam asy-Syafi’iy halaman 63.


[21] Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 53, ar-Rosa’il as-Salafiyyah halaman 220 dan I’lam al-Muwaqqi’in: II/ 201.


[22] Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 53.


[23] Ar-Rosa’il as-Salafiyyah halaman 219-220 dan I’lam al-Muwaqqi’in: II/ 201.


[24] Ar-Rosa’il as-Salafiyyah halaman 220, Majmu’ at-Tauhid halaman 188, I’lam al-Muwaqqi’in: II/ 201 dan Mukhtashor Jami’ Bayan al-Ilmi halaman 116.


[25] Shifat Sholat an-Nabiy Shallallahu alaihi wa sallam halaman 53.


[26] Shahih at-Targhib wa at-Tarhib: 131 dan al-Kaba’ir oleh asy-Syaikh Muhammad at-Tamimiy halaman 65.


[27] Dinukil dari kitab al-Ajwibat al-Mufidah ‘an As’ilat al-Manahij al-Jadidah min Ijabat Ma’aliy Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan, hal. 163-164, Dar al-Minhaj, Cet. 3/1424 H, dengan catatan kaki yang diberikan oleh Jamal bin Furaihan Al-Haritsiy – 14041434/24022013. Lihat http://abul-jauzaa.blogspot.com/2013/02/fanatik-pada-ustadz-atau-ulama.html, dengan dibuang tulisan bahasa Arabnya.


[28] Mukhtashor Shahih Muslim: 72, Shahih Sunan at-Turmudziy: 2120, Shahih Sunan Ibni Majah: 3221, 3222, 3223, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir: 1580, 1581, Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 1273 dan Misykah al-Mashobih: 159, 170.


[29] Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah: 1273.


[30] Miftah Dar as-Sa’adah halaman 176.

7 Kebodohan Prabowo


KEBODOHAN PRABOWO:

1. BODOH karena diam saja saat dihina & difitnah oleh jendral2 tua.

2. BODOH, mendirikan asrama untuk pelatihan nelayan, peternak dan petani tapi tdk minta diekspos oleh media.

3. BODOH, membeli bisnis perusahaan kertas raksasa namun pailit yάπĝ berpotensi kerugian hingga 1 Trilyun hanya agar kerugian tdk ditanggung negara. dan apabila tidak dibeli, perusahaan tersebut akan di ambil Amerika untuk kepentingan strategisnya.

4. BODOH karena memiliki panti asuhan tapi hanya kau biarkan fotomu terpampang di tembok usang kampung sekitar, bukannya dimedia2 ternama.

5. BODOH, memberikan kuasa hukum yάπĝ hebat demi TKW Yάπĝ akan dipenggal kepalanya padahal negara diam saja.

6. BODOH karena diam saja saat no.2 menyatakan rencana mereka utk mendukung Palestina,sementara kau bbrpa tahun lalu sudah memberikan bantuan dana untuk Palestina tanpa diekspos.Kalau dubes Palestina tidak ngomong, sampai hari ini kami
pasti tdk tahu.

7. BODOH karena tidak memblow-up keberhasilanmu membawa Kopassus menjadi pasukan elit yg diakui dunia menduduki posisi ke-3 (versi Discovery Channel Military edisi 2008). Pasukan elit Amerika saja masih di bawah Kopassus. Bukankah semua itu bisa menaikkan citramu? Tapi kenapa tdk kau lakukan itu? Bukankah itu bagian dari prestasi sosialmu? Tapi kenapa kau biarkan menguap begitu saja?

Mungkin ini alasan Gus Dur menyatakan "Orang yang paling ikhlas untuk rakyat Indonesia: Prabowo.

Thursday 3 July 2014

Prabowo: Jika Jadi Presiden, Saya Pasti Bantu Jokowi Bangun DKI

Aksi Prabowo diatas panggung konser Maher Zein

Sepekan sebelum Pilpres, Prabowo Subianto berkicau tentang rencana besarnya membangun Indonesia. Jika ia terpilih jadi presiden nanti ia akan merangkul Jokowi.

"Jika saya terpilih menjadi presiden, bantuan apa yang saudara Joko butuhkan sebagai Gubernur untuk membangun Ibukota pasti saya berikan," kata Prabowo lewat twitter, Kamis (3/7/2014).

Menurut Prabowo, birokrasi harus terdiri dari the best and the brightest. Presiden tidak kerja sendiri.

"Harus dibantu Gubernur, Walikota, Bupati terbaik. Karena itu, saya gunakan partai politik saya untuk menseleksi dan mendorong orang-orang baik untuk menjadi Gubernur, Walikota, dan Bupati," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini.

Prabowo juga berkomitmen membangun kabinet terbaik. Prabowo akan mengambil anak terbaik bangsa di kabinetnya.

"Saya akan undang putera dan puteri terbaik untuk perkuat kabinet. Tidak jadi soal apakah mereka anggota partai koalisi atau non-partai," kata mantan Danjen Kopassus ini.

Bagi Prabowo, konsep kepemimpinan yang terbaik bagi bangsa Indonesia adalah kepemimpinan kolektif yang kolegial. Selain itu kepemimpinan yang didambakannya adalah lintas partai, suku, dan agama.

"Inspirasi saya adalah cerita Abraham Lincoln dalam bekerja sama dengan William H Seward. Juga cerita Oda Nobunaga dan Tokugawa Ieyasu. Cerita Toyotomi Hideyoshi juga demikian. Rival dan musuh Hideyoshi diajak olehnya untuk berunding dan bersatu untuk membangun Jepang," imbuh pensiunan TNI bintang 3 ini.

"Itu napas saya, itu nilai saya, itu cita-cita saya. Demokrasi adalah nilai yang saya junjung tinggi. Sekian catatan saya untuk pagi ini," pungkasnya.

Terkait Penyegelan Kantor TV One, Jokowi Minta Media Jangan Salahkan Relawannya

Buah dari Revolusi Mental ?

Kandidat presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) meminta media massa tidak ikut memanas-manasi suasana kampanye pemilihan presiden (pilpres).

Hal itu dikatakan Jokowi terkait adanya tindakan pengepungan salah satu stasiun televisi swasta di Jakarta dan Yogyakarta oleh simpatisan Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) karena pemberitaan stasiun televisi tersebut yang dianggap menyudutkan Jokowi atas isu keterkaitannya dengan PKI.

"Tapi kan medianya ikut bantu manas-manasin. Salah sendiri manas-manasin. Makanya jangan ikut manas-manasin. Jangan sekali-kali salahkan relawan," kata Jokowi saat konferensi pers di Bandung, Kamis.

Jokowi mengatakan tidak memiliki kontrol penuh atas tindakan para relawan ataupun simpatisan meski dalam setiap kesempatan kampanye, dia mengaku selalu mengingatkan relawan agar selalu sabar.

"Meski sudah saya sampaikan di mana-mana bahwa kejelekan harus dibalas kebaikan, tapi kan tidak mungkin semuanya hisa kita handle (tangani--Red). Mungkin kali ini memang sudah keterlaluan sampai mereka bereaksi," kata Jokowi.

Seperti diketahui, Puluhan orang yang mengatasnamakan relawan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mendatangi Kantor TV One di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (3/7) dini hari. Kedatangan mereka untuk melakukan protes atas pemberitaan yang menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan sarang komunis. Selain stasiun TV One di Jakarta, massa PDIP juga telah menduduki dan menyegel stasiun TV One yang ada di Yogyakarta.

Aksi massa tersebut tak terlepas dari pernyataan Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan sekaligus ketua tim pemenangan Jokowi-JK Tjahjo Kumolo yang menyerukan seluruh kader partai berada dalam posisi siaga satu. Seruan ini menyusul pemberitaan di stasiun televisi TV One yang memberi kesan PDI Perjuangan mengusung kader Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Sikap saya sebagai sekjend partai anggota kader PDI Perjuangan segera kami siaga satu," kata Tjahjo dalam keterangan pers yang dikirimkan Kepala Humas Protokoler DPP PDI Perjuangan, Giyanto, Selasa (2/7).

Tjahjo mengatakan pemberitaan TV One yang menyebut PDIP kawan PKI dan musuh Angkatan Darat merupakan fitnah dalam situasi krisis. Dia mengatakan saat ini PDI Perjuangan sedang menyiapkan surat izin ke Polda Metro Jaya untuk mengepung Studio TV One. "Disiapkan segera mengepung studio TVone- surat Ijin ke Polda Metro kami siapkan," ujar Tjahjo.
(demikian berita dari republika online: http://www.republika.co.id/berita/pemilu/hot-politic/14/07/03/n84diw-jokowi-jangan-salahkan-simpatisan-segel-kepung-kantor-tv-one )

Kalau logika yang dipakai Jokowi seperti ini... ini namanya main hakim sendiri. Bukankah Indonesia adalah negara hukum? Kalau dinilai Tv One melanggar kenapa tidak dilaporkan ke pihak yang berwajib? Kenapa main hakim sendiri? Terus kenapa selama ini mereka mengecam aksi FPI yang menertibkan pelaku-pelaku kamaksyiatan?

Kalau belum berkuasa saja sudah seperti ini tingkah pendukung dan pemimpinnya, mau dibawa kemana negeri ini? Segala persoalan akan main hakim sendiri? Anarkisme dan vandalisme dibiarkan? Bahkan dimaklumi? Kalau hukum sudah disisihkan, maka persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat akan main hakim sendiri, bisa-bisa perang saudara. Kembali ke hukum rimba. Sungguh sebuah kemunduran yang luar biasa, menyeret kembali negara dalam konflik horisontal. Ini sangat berbahaya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews