Saturday 24 August 2013

Hizbullah Ancam Serang Mekah & Madinah


Milisi Syiah Hizbullah Lebanon mengancam akan menyerang Makkah jika mujahidin dan tentara Ahlus Sunnah mengebom pusat kekuatan militer Bashar Assad di Gunung Qasiun Damaskus. Hal itu disampaikan politisi Lebanon Faiz Syakir secara langsung dalam sebuah acara tv di OTV.

“Hizbullah tidak akan dapat dimusnahkan. Hizbullah pasukan terkuat di kalangan negara-negara Arab. Lebih kuat daripada seluruh peradaban di dunia dari segi ekonomi, kekuatan militer dan sosial,” ujar Syakir dalam acara yang rekamannya telah beredar di Youtube.

Pernyataan Syakir ini sehubungan dengan adanya ancaman putra mahkota Qatar Bandar bin Sultan yang akan menyerang Assad.

“Apa lagi yang kalian pikirkan? Kami tidak takut pada ancaman itu? Bahkan kami tidak takut pada Saudi, sekalipun dengan seluruh kekuatannya, dari raja hingga rakyat mereka yang terakhir. Mereka pikir, mereka siapa?” sesumbar Syakir.

“Jika mereka membom Gunung Qasiun di Damaskus, pusat kekuatan militer Basyar, maka kami akan menyerang Mekah di depan kepala mereka sendiri!” tambahnya.

Wartawan yang hadir di acara itu tampak kaget. “Mekkah? Bukankah itu tempat suci bagi mereka?” tanya wartawan.

“Biarkan saya berbicara. Saya tidak peduli dengan apapun. Ini fakta. Kami akan memusnahkan Makkah dan Madinah, juga Jeddah dan Riyadh, dengan seluruh isinya yang tinggal dalam kota-kota tersebut. Ini fakta dan strategi kami. Keberadaan kami lebih penting dari ‘batu-batu’ dan ‘bukit-bukit’ mereka.”
Ketika wartawan yang masih terkejut bertanya siapa yang akan memusnahkan Mekkah? Apalah Iran, Suriah atau Hizbullah, Syakir menjawab: “Saya tidak akan mengatakannya. Tapi jika mereka mengancam kami, kami tahu bagaimana membalas ancaman itu.”

Ahok : "Minum Bir Nggak Salah, Asal Tidak Mabok"


Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mempermasalahkan salah satu BUMD DKI memproduksi bir. Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, bir bukan kategori minuman keras dan boleh meminumnya asal tidak sampai mabuk.

"Itu kan bukan miras, itu kan bir, tergantung berapa persen alkohol dong. Kalau bir masih oke lah," kata Ahok di Balaikota, Kamis (22/8), seperti dikutip berita8.

Atas dasar pertimbangan bahwa bir tidak berbahaya karena tidak memabukan itulah, Pemprov DKI belum mengeluarkan larangan terkait hal itu.

"Saya kira kalau minum bir nggak salah kok, asal nggak mabok. Tergantung berapa persen alkohol dong. Kalau bir masih oke lah. Masalahnya kan kalau dicampur spirtus sama air kelapa, ya tewas," terangnya sambil tertawa, lapor liputan6.com.

Salah satu BUMD DKI, PT Delta Jakarta memproduksi minuman beralkohol diantaranya bermerek Anker Bir. Menurut liputan6.com, perusahaan tersebut menyumbangkan dividen sebesar Rp 47,84 miliar kepada Pemprov DKI, sehingga menjadi pemberi keuntungan terbesar untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) ketiga setelah Bank DKI. Sedangkan menurut berita8, perusahaan itu merupakan salah satu penyumbang Penghasilan Asli Daerah (PAD) tertinggi sekira Rp75 miliar, di atas PD Pasar Jaya yang hanya menghasilkan Rp25 miliar di tahun 2012 lalu.

Padahal dalam Islam sudah tegas dalil tentang haramnya khamr:

"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfa`at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa`atnya…" (QS. Al-Baqarah : 219)

"Khamr itu adalah induk keburukan (ummul khobaits) dan barangsiapa meminumnya maka Allah tidak menerima sholatnya 40 hari. Maka apabila ia mati sedang khamr itu ada di dalam perutnya maka ia mati dalam keadaan bangkai jahiliyah." (HR At-Thabrani, Ad-Daraquthni dan lainnya)
 
“Dan apa yang diminum dalam jumlah yang memabukkan, maka sedikitnya pun diharamkan” (Hadits riwayat Abu Daud, Turmudzi, dan Ibnu Majjah).

“Rasulullah s.a.w. melaknat tentang arak, sepuluh golongan: (1) yang memerasnya, (2) yang minta diperaskannya, (3) yang meminumnya, (4) yang membawanya, (5) yang minta dihantarinya, (6) yang menuangkannya, (7) yang menjualnya, (8) yang makan harganya, (9) yang membelinya, (10) yang minta dibelikannya.” (Riwayat Tarmizi dan Ibnu Majah)

Friday 23 August 2013

Menguak Penyimpangan Seputar Teks Proklamasi [Bag 2]


Tidak banyak di antara generasi muda di Indonesia yang mengetahui bahwa sebenarnya ada problem mendasar di sekitar peristiwa proklamasi Republik Indonesia. Adalah seorang tokoh sejarah bernama KH Firdaus AN yang menyingkap terjadinya pengkhianatan terhadap Islam menjelang, saat, dan setelah kemerdekaan. Menurut beliau semestinya ada sebuah koreksi sejarah yang dilakukan oleh ummat Islam. Koreksi sejarah tersebut menyangkut pembacaan teks proklamasi yang setiap tahun dibacakan dalam upacara kenegaraan.

Kalau kita bandingkan antara teks proklamasi yang sudah dipersiapkan bahkan seharusnya dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan teks proklamasi hasil corat-coret Bung Karno, maka setidaknya ada dua masalah mendasar.

Pertama, dalam teks proklamasi otentik terdapat kalimat ”Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa.” Sedangkan dalam teks teks proklamasi hasil corat-coret Bung Karno kalimat ini tidak ada.

Kedua, dalam teks proklamasi otentik terdapat kalimat ”…berdasarkan kepada ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluknya”. Sedangkan dalam teks proklamasi hasil corat-coret Bung Karno kalimat ini tidak ada.

Kedua catatan di atas merupakan masalah mendasar, terutama bagi ummat Islam. Dihapusnya kalimat yang mencantumkan nama Allah subhaanahu wa ta’aala menyiratkan bahwa kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil jerih payah tangan manusia semata. Seolah bangsa Indonesia tidak pernah membutuhkan Allah ta’aala dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Padahal sejarah jelas mencatat bahwa semenjak para penjajah kafir Portugis, Inggris, Belanda dan Jepang menginjakkan kaki di bumi Nusantara yang menjadi tulang punggung utama perlawanan terhadap mereka ialah para santri dan para kyai alias ummat Islam. Merekalah para mujahidin fi sabilillah yang dengan gagah berani memerdekakan negeri ini dari kehadiran para penjajah kafir tersebut. Dan selama mereka berjuang ratusan tahun seruan mereka tidak lain hanyalah ALLAH AKBAR…!

Para pendahulu kita menyadari bahwa satu-satunya tempat memohon pertolongan dalam mengusir para penjajah hanyalah Allah subhaanahu wa ta’aala. Ini berlaku sejak perjuangan Fatahillah, Imam Bonjol, Diponegoro hingga Bung Tomo di Surabaya. Dan ini pula yang telah menginspirasi para founding fathers dalam BPUPKI ketika merumuskan teks Proklamasi dan mukaddimah Undang-undang Dasar 1945. Sehingga dengan penuh ke-tawadhu-an mereka mencantumkan kalimat ”Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa”. Sebab mereka menyadari bahwa tidak ada sesuatupun yang dapat diraih tanpa bantuan dan pertolongan Allah ta’aala.

Laa haula wa laa quwwata illa billah (Tiada daya dan tiada kekuatan selain bersama Allah ta’aala).

Sejarah Islam juga mengajarkan hal ini. Ketika Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam memasuki kota Makkah dalam peristiwa fenomenal Fathu Makkah tercatat wajah beliau hampir menyentuh leher untanya karena tawadhu merendahkan diri di hadapan pemberi kemenangan sebenarnya, yakni Allah ta’aala. Berbeda dengan para pemimpin dunia yang biasanya saat merayakan kemenangan mereka membusungkan dada dan mengangkat kepala tinggi seolah ingin menunjukkan bahwa dirinyalah penyebab kemenangan yang diraihnya. Mereka tidak ingat kepada Allah ta’aala samasekali…!

”Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah ta’aala dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (QS AnNashr ayat 1-3)

Bahkan para founding fathers dalam BPUPKI memandang tidak cukup hanya mencantumkan asma Allah di dalam teks Proklamasi. Mereka malah kemudian mencantumkan jalan hidup seperti apa yang semestinya ditempuh ummat Islam di negeri ini agar tercermin rasa syukur semestinya kepada Allah ta’aala Yang memberikan kemerdekaan sebenarnya. Oleh karena itu tercantumlah di dalamnya kalimat ”…berdasarkan kepada ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluknya.”

Para pendahulu di negeri ini sadar bahwa sekedar menyatakan Allah subhaanahu wa ta’aala sebagai tuhan tidaklah cukup. Namun lebih jauh lagi harus ditegaskan bahwa jalan hidup komponen terbesar bangsa harus diikat dengan syari’at Islam yang digariskan tuhan Allah subhaanahu wa ta’aala. Hanya dengan mengikatkan diri kepada tali agama Allah ta’aala sajalah ummat Islam di negeri ini bakal terpelihara kesatuannya.

”Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai”. (QS Ali Imran ayat 103)

KH Firdaus AN menulis di dalam catatannya sebagai berikut:
Tanpa disadari, mereka telah memperlihatkan belangnya sebagai nasionalis sekuler dan kolaborator penjajah yang anti Islam, yang membawa masyarakat dan negara ke arah yang dimurkai Allah, yaitu deIslamisasi (baca: menjauhkan diri dari Islam). Jelaslah, kaum nasionalis sekuler tidak tahu arti bersyukur, dan tidak tahu arti syukur nikmat kemerdekaan.

Masih perlukah kita merasa heran mengapa bangsa ini tidak kunjung selesai dirundung malang bila sejak hari-hari awal kemerdekaannya saja para pemimpinnya telah terlibat dalam pengkhianatan yang begitu fundamental…? Wallahu a’lam bish-showwaab.






Artikel Sebelumnya :
http://zona-ris.blogspot.com/2013/08/menguak-penyimpangan-seputar-teks.html

Wednesday 21 August 2013

Debat Mobile!


Peserta debat: Android, iphone, Blackberry dan Symbian.

-VIRUS

ANDROID : Sulit juga kita menyebar keandroid, udah diproteksi google
IPHONE : Makanan empuk, saatnyakita serang
SYMBIAN : Bosen meng-infeksi symbian, udah berhasil menginfeksi 90% hp symbian
BLACKBERRY : Hanya virus-virus bodoh yang masuk ke sini

-MENGEKPLORASI SISTEM

ANDROID : Root
IPHONE : Jailbreak
SYMBIAN : Hack
BLACKBERRY : 404 Not Found

-KEOPTIMISAN

ANDROID : optimis
IPHONE : optimis
SYMBIAN : pesimis, tahun 2016 aku dah ngga ada
BLACKBERRY : pesimis, RIM bentar lagi brangkut!

-LAYAR

ANDROID : Nih liat layarku paling canggih karena ada SUPER AMOLED PLUS
IPHONE : Layar hapeku ada RETINA DISPLAY yang lebih ramah dengan mata
SYMBIAN : Layarku lebih canggih pake NOKIA CLEAR BLACK DISPLAY
BLACKBERRY : Layarku retak

-DIBAWA DI JALAN

BLACKBERRY : Lagi nungguin bbm dari si ayang : (always bbm)
ANDROID : Lagi sambil nge-restorerom (always ngoprek)
SYMBIAN : Lagi internetaaan… Mumpung gretong (always internetan)
IPHONE : Gpp, seneng aja megangnya. (always bangga)

-NOTIFICATION

BLACKBERRY : Ada bbm masuk
IPHONE : Oh email dari kantor
ANDROID : Aduh, baterai tinggal 15%
SYMBIAN : Akhirnya kedeteksi juga virus

-IBARAT PAKAIAN

IPHONE : ini baju jas celana sepatu silahkan dipake, pake gaya apapun tetep oke.
ANDROID : ini baju jas celana sepatu silahkan dimix and match sesuai kebutuhan.
SYMBIAN : ini baju jas celana sepatu silahkan dimodifikasi sesuai selera anda
BLACKBERRY : ini baju jas celana sepatu kayanya udah waktunya disumbangin

-HAL BARU

IPHONE : Wah ada game dan aplikasi baru.
ANDROID : Wah ada rom, game dan aplikasi baru (always oprek")
SYMBIAN : Wah ada trik gretong baru.
BLACKBERRY : Wah ada gossip baru..

-KEREN TAPI...

ANDROID : Keren tapi baterai cepet boros!
IPHONE : Keren tapi mahal..
SYMBIAN : Keren tapi banyak virusnya..
BLACKBERRY : Yang penting bisa BBM + boros..

-SIFAT PEMILIKNYA

ANDROID : IQ tinggi
SYMBIAN : Konservative
IPHONE : High Class
BLACKBERRY : Menengah

-DATA KONTAK ILANG

BLACKBERRY : Maaf kontaknya tiba-tiba ilang ngga tau kenapa
SYMBIAN : Kontakku ilang habis di Hard Reset gara-gara virus.
ANDROID : Kontakku aman kan bisa sync dengan gmail
IPHONE : Backup kontak dari aplikasi gue ahh

-TEKNOLOGI

IPHONE : Teknologi ngerti bahasa kita, karena semakin canggihnya iphone.
ANDROID : Kita jadi ngerti teknologi karena bisa buat aplikasi , memasuki system, dll.
SYMBIAN : Kita semua saling mengerti ( mudah, simple) dipakai oleh sejuta umat.
BLACKBERRY : Gue ngga tau apa- apa tentang teknologi, yang tahu Cuma PIN sama BBM

-KONEKSI INTERNET

ANDROID : Mantap negh pake jaringan LTE 4G, download bisa sampe 5 MBps.
SYMBIAN : 3,5G & HSDPA dan gratissss.. Mancaap!
IPHONE : Mending pake WIFI aja.
BLACKBERRY : Kalian masih mending, BB gw cuma dapet koneksi 2G

-RESTORING DATA.

IPHONE : ribet bener negh apa2 harus ke iTunes dan colok ke PC
BLACKBERRY : Harus ke Services Centre ==
ANDROID : Masukin ID & password Gmail. Done, just it!

-BROWSING

ANDROID : Beehh liat deh di website ini, keren euy.
SYMBIAN : iya ya, keren, punyaku juga keren.
IPHONE : yahh pake flash yah, ga nongol di gue.
BLACKBERRY : ini web kok ngga muncul2 yah?

-BELI HP BARU.

IPHONE : beli ini untuk 1-2thn kedepan (mencari efisiensi)
BLACKBERRY : ini BB gw yang terakhir (mencari-cari alasan)
SYMBIAN : Yg penting bisa internet gretong, I love symbian (biar irit pulsa)
ANDROID : Anjriiittt, udah mau keluar lagi yang baru (mencari duit tambahan )

-MESSENGER

BLACKBERRY : Masa bodoh ah lo mw pada bilang apa yg pnting gw bisa bbm-an daripada yang lain ngga bs bbm-an.
ANDROID : ah cm menang bbman doang, ku masih punya whatsapp, google talk, yahoo messenger, dll - IPHONE : Hmm ngikut ajja deh
SYMBIAN : Hmm ngikut ajja deh..

-ANAK NANGIS.

ANDROID : Aduh anak gw nangis, kukasih liat aja video lucu di youtube (anaknya berhenti menangis)
IPHONE : Aduh anak gw nangis, kuajak main game HD for kids (anaknya berhenti menangis)
SYMBIAN : Aduh anak gw nangis, kuputarin lagu anak-anak (anaknya berhenti menangis)
BLACKBERRY : Aduh anak gw nangis, kuijinkan pencet pencet hape, tiba-tiba rusak ( orang tuanya menangis )

-GAME ONLINE.

IPHONE : Ayo coba lawan karakter Homerun 3D gw.
ANDROID : Sapa takut? buruan add gw.
SYMBIAN : main game online yg laen dong.. Biar gua bisa ikut.
IPHONE & ANDROID : oke deh.
BLACKBERRY : Ya udah, gw kasih support aja deh buat kalian.

-YOUTUBE STREAMING.

ANDROID : Wakaka kocak neh video
IPHONE /SYMBIAN : Mana2… apa judulnya?? Haha iya gebleg banget!
BLACKBERRY : Berisik… boros pulsa tau….

Bagi pemegang salah satu gadget di atas, gimana?

Monday 19 August 2013

Sejarah Dukungan IM Mesir Terkait Kemerdekaan Indonesia

Hassan Al Banna & Soekarno

PADA tanggal 6 Juni 1947 di Jogja, masih dalam suasana revolusi, Presiden Sukarno menerima rombongan pemuda Indonesia yang baru datang dari Mesir. Mereka beramah tamah selama sekitar dua jam di istana negara. Kepada para pemuda itu Presiden Sukarno mengingatkan bahwa Republik Indonesia yang belum lama berdiri itu merupakan modal dan benteng bersama bagi bangsa Indonesia. “Modal untuk diperbesar dan benteng untuk dipertahankan,” kata beliau.

Pada kesempatan yang sama, para pemuda itu menyampaikan beberapa hadiah yang mereka bawa dari Mesir untuk Presiden Sukarno dan istrinya berupa cerutu asli Mesir dan tempat minyak wangi dari gading. Selain itu, para pemuda ini juga membawa beberapa surat untuk Presiden Indonesia dari beberapa orang ternama di Mesir, yaitu Jenderal Sholeh Harb Pasya (Subah Muslimin), Hassan Bannah (Ichwanul Muslimin), dan Nahas Pasha (Party Wafd). Pertemuan ini diberitakan tiga hari kemudian oleh Harian Repoeblik dalam sebuah artikel pendek berjudul ‘Surat2 dari Mesir untuk Presiden’.

Tokoh yang ditulis sebagai Hassan Bannah di atas sebenarnya bernama Hasan al-Banna (1906-1949), pendiri dan pimpinan al Ikhwan al Muslimun yang akrab disebut Ikhwanul Muslimin (IM), organisasi yang kini sedang berhadapan dengan penindasan dan pembunuhan oleh penguasa militer di Mesir, untuk yang kesekian kalinya. Sayangnya kita tidak mengetahui apa isi surat yang beliau tulis untuk Presiden Sukarno itu. Tapi kemungkinan surat itu berisi dukungan bagi Republik Indonesia untuk terus mempertahankan kemerdekaannya.

Negeri Mesir tempat Hasan al-Banna lahir dan tumbuh ketika itu masih berada dalam sistem kerajaan, dan di belakangnya dikendalikan oleh penjajah Inggris. Masyarakat Muslim Mesir sibuk dengan perselisihan madzhab. Sementara pada saat yang sama ideologi-ideologi asing banyak mempengaruhi penduduk negeri itu, walaupun gerakan pembaharuan Islam juga mulai berkembang di sana.

Hasan al-Banna tumbuh dengan cita-cita untuk memperbaiki masyarakat Muslim Mesir, menyatukan langkah mereka, serta membebaskan negeri mereka dari penjajahan asing. Pada tahun 1928 ia mendirikan dan memimpin organisasi Ikhwanul Muslimin. Lewat wadah ini, al-Banna dan para pendukungnya berdakwah, menyeru orang-orang untuk kembali kepada Islam, serta mengajak mereka untuk secara bersama-sama menegakkan kembali kemuliaan Islam dan masyarakatnya. Dengan bakat dan kesungguhannya, serta dukungan orang-orang yang bersimpati kepadanya, al-Banna mampu membawa Ikhwanul Muslimin menjadi sebuah organisasi besar di Mesir. Bahkan pengaruh ideologis gerakan ini bukan hanya berkembang di Mesir tetapi juga di negeri-negeri Muslim lainnya.

Ketika gerakan Islam ini semakin membesar, orang-orang yang berada di pusat kekuasaan Mesir, termasuk penjajah Inggris, mulai merasa terancam. Inggris punya banyak alasan untuk merasa khawatir terhadap gerakan ini. Ikhwanul Muslimin memiliki pemikiran (fikrah) yang berpengaruh luas, mempunyai organisasi yang rapi, serta bercita-cita untuk membebaskan Mesir dan negeri-negeri Muslim lainnya dari penjajahan. Berkembangnya organisasi ini merupakan ancaman bagi kekepentingan penjajah di negeri itu.

Peranan al-Banna dan Ikhwanul Muslimin tidak hanya berhenti pada Mesir saja. Isu-isu dunia Islam juga menjadi perhatian serius Hasan al-Banna, termasuk Indonesia sebagai negeri dengan penduduk Muslim terbesar di dunia serta Palestina yang ketika itu semakin dikuasai oleh orang-orang Yahudi. Terkait Palestina, Ikhwanul Muslimin secara aktif memobilisasi usaha untuk membantu kaum Muslimin di Palestina dalam menghadapi ancaman orang-orang Yahudi yang terus berdatangan ke wilayah itu.

Pada tahun 1948 negara Israel secara resmi didirikan dan hal ini memicu terjadinya Perang Arab-Israel. Ikhwanul Muslimin ikut mengirimkan anggota-anggotanya sebagai sukarelawan untuk menyertai pasukan Arab dalam menghadapi Israel. Namun tak lama setelah itu, sikap pemerintah Mesir menjadi semakin tidak bersahabat terhadap Ikhwanul Muslimin. Pengaruhnya yang semakin luas membuat pemerintah Mesir merasa terancam, ditambah lagi dengan adanya beberapa kasus kekerasan yang melibatkan anggota Ikhwanul Muslimin, yang tidak disetujui dan dikecam oleh al-Banna sendiri sebagai hal yang bertentangan dengan agama Islam. Organisasi itu kemudian dibekukan dan anggota-anggotanya ditangkap.

Harian Het Dagblad yang terbit di Batavia, edisi 11 Desember 1948, ikut memberitakan pembubaran Ikhwanul Muslimin (De Broederschap), termasuk divisi Muslimahnya. Berita itu disampaikan pada bagian akhir dari sebuah artikel yang membahas tentang konflik Arab-Israel. Organisasi itu, masih menurut harian yang sama, memiliki lima buah perusahaan dagang besar, sebuah surat kabar harian, beberapa majalah, beberapa sekolah, beberapa klinik dan panti jompo yang kemudian diambil alih oleh pemerintah Mesir. Permohonan Hasan al-Banna agar organisasi itu tetap diijinkan berjalan dengan menerapkan aturan agama yang ketat ditolak oleh pemerintah Mesir dengan alasan mereka mencurigai adanya agenda teror tersembunyi yang dijalankan oleh Ikhwanul Muslimin.

Hasan al-Banna sendiri akhirnya ditembak oleh penembak misterius pada tanggal 12 Februari 1949 dan dibiarkan meninggal dunia tanpa perawatan di sebuah rumah sakit di Kairo. Wafatnya al-Banna tidak membuat gerakan yang beliau dirikan ikut mati. Ikhwanul Muslim tetap bertahan, walaupun berkali-kali mengalami represi oleh pemerintah Mesir.

Berkenaan dengan Indonesia, sebagaimana yang ditulis oleh M. Zein Hasan dalam bukunya Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri, terbitan Bulan Bintang, (1980), Hasan al-Banna dan Ikhwanul Muslimin termasuk yang sangat antusias dan memberi dukungan kuat bagi kemerdekaan Indonesia. Wakil Ikhwanul Muslimin sejak awal telah ikut terlibat dalam pembentukan ‘Panitia Pembela Indonesia’ di gedung Syubbanul Muslimin, Kairo, pada tanggal 16 Oktober 1945. Panitia yang dipimpin oleh Jenderal Saleh Harb Pasya dan melibatkan banyak tokoh Mesir serta beberapa negara Arab lainnya itu kemudian menyusun resolusi dan usaha untuk mendukung kemerdekaan RI (Hasan, 1980: 63-64). Hasan al-Banna sendiri kemudian secara aktif terlibat dalam ‘Panitia Pembela Indonesia’ ini dan berjumpa dengan tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia yang berkunjung ke Mesir untuk menggalang dukungan bagi Indonesia.

Pada bulan April 1947, delegasi pemerintah RI yang dipimpin oleh H. Agus Salib tiba di Mesir untuk meresmikan hubungan antar dua negara. Rombongan bertemu dengan Raja Faruk, Sekjen Liga Arab, dan beberapa tokoh lainnya. H. Agus Salim menyampaikan rasa terima kasih Indonesia atas dukungan Mesir, Liga Arab, dan banyak pihak lainnya, serta mempererat hubungan persahabatan yang sudah ada di antara mereka. Pada kesempatan itu, H. Agus Salim juga menyempatkan diri bertemu dengan Hasan al-Banna. Hal yang sama juga dilakukan oleh Sutan Syahrir saat datang ke Kairo beberapa waktu kemudian. Ketika Belanda melakukan Agresi Militer yang pertama pada bulan Juli 1947, masyarakat Mesir berdemonstrasi menentang tindakan Belanda tersebut. Termasuk yang berdemonstrasi itu adalah ‘buruh-buruh militant, terutama dari Ikhwanul Muslimin, membawa bendera merah-putih, dan gambar-gambar Raja Faruk’ (Hasan, 1980: 220, 234, 275-8).

Perlu dicatat juga besarnya sokongan masyarakat Muslim Mesir secara umum terhadap nasib kaum Muslimin di Indonesia. Koran-koran mereka memberitakan informasi dan pernyataan yang mendukung Indonesia serta mencela penjajah Belanda. Masyarakat Mesir menggalang demonstrasi untuk mendukung RI. Dokter-dokter Mesir melalui Bulan Sabit Merah Mesir bahkan datang ke Bukittinggi dengan membawa 2 ton obat-obatan untuk membantu masyarakat Indonesia yang memerlukan pengobatan (Hasan, 1980: 252). Semua itu dilakukan pada saat negeri mereka sendiri sedang menghadapi masalah dan belum lepas dari penjajahan. Mereka membantu dengan tulus dan tidak menganggap sokongan itu sebagai hal yang bertentangan dengan upaya untuk menolong diri mereka sendiri. Mereka berjiwa nasionalis, tapi pada saat yang sama tidak menganggap pertolongannya terhadap Muslim yang negerinya berjauhan itu (Indonesia) sebagai bagian dari ideologi transnasional yang perlu digugat atau dipertanyakan. Selain dari Mesir, sokongan dan pengakuan kemerdekaan juga datang dari negeri-negeri Muslim lainnya seperti Palestina (melalui Mufti besarnya, Muhammad Amin al-Husaini), Suriah, Saudi Arabia, Iraq, Yaman, Afghanistan, dan juga Iran.

Setelah wafatnya al-Banna, Ikhwanul Muslimin berkali-kali mendapatkan penindasan dari pemerintah Mesir, terutama setelah militer mengambil alih kekuasaan Mesir pasca revolusi tahun 1952. Namun organisasi ini tetap bertahan, bahkan berkembang dan menyebarkan pemikirannya ke berbagai negara. Pada tahun 2011 lalu, saat terjadi Arab Spring di Timur Tengah, masyarakat Mesir berhasil menumbangkan pemerintahan Mubarak yang telah berkuasa secara otoriter selama tiga dekade lamanya. Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi sipil paling kuat dan paling solid yang ikut menopang revolusi di Mesir itu kemudian berhasil memenangkan pemilu yang membawa Muhammad Mursi menjadi presiden Mesir yang terpilih secara demokratis. Namun, setelah setahun berkuasa, Mursi dikudeta oleh militer yang dipimpin oleh Abdul Fattah al-Sisi, didukung oleh kelompok liberal negeri itu. Ikhwanul Muslimin dan masyarakat Mesir lainnya yang berdemonstrasi menentang kudeta secara damai kini sedang menghadapi penindasan berdarah yang sangat kejam oleh militer negeri itu.

Militer Mesir menuding Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris. Namun ia bukan satu-satunya pihak yang melayangkan tuduhan itu terhadap Ikhwanul Muslimin. Masyarakat Barat sendiri sering menstigmakan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris. Bahkan Wikipedia menyebut organisasi ini sebagai ‘the Arab world's oldest, most influential and one of the largest Islamic terrorist movements’.

Sebagai sebuah organisasi pergerakan, Ikhwanul Muslimin tentu punya kelebihan dan kekurangan. Dalam sejarahnya, memang sempat ada anggota-anggotanya yang bertindak sendiri, melakukan kekerasan, dan kemudian memisahkan diri dari organisasi ini. Namun, kekerasan, apalagi terorisme, tidak pernah menjadi sikap yang didukung oleh organisasi ini, walaupun sikap keberagamaannya seringkali dianggap militan. Menyebut Ikhwanul Muslimin sebagai sebuah organisasi teroris jelas sangat berlebihan dan bersifat politis. Terlebih lagi organisasi ini memiliki peranan keagamaan dan sosial yang besar di tengah masyarakat Mesir dan juga di beberapa negara lainnya. Terlepas dari itu semua, bersama dengan beberapa lembaga lainnya di Mesir, Ikhwanul Muslimin pernah memberikan andil yang cukup besar dalam mendukung Indonesia pada masa revolusi, 1945-1949. Jika organisasi ini memang merupakan sebuah organisasi teroris, maka itu artinya tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia seperti Syahrir dan Agus Salim telah mendapatkan dukungan dari sebuah organisasi teroris dan mereka mengucapkan terima kasih kepada organisasi teroris tersebut atas dukungan yang telah diberikannya. Demikian pula, itu artinya Presiden Sukarno pernah menerima surat dari pemimpin gerakan teroris terbesar di dunia. Dan gerakan teroris ini merupakan salah satu pendukung utama kemerdekaan Indonesia.

Muslim Mesir Lindungi Gereja dengan Pagar Betis


Muslim Mesir begandengan tangan membuat formasi "Tembok Manusia" menjaga gereja di Mesir dari ulah provokator pasca pembakaran gereja-gereja oleh antek dan provokator yang dimotori oleh militer Mesir. (pict courtesy: Occupy Boston)

Video: http://youtu.be/LGSzMspq4ls
Artikel: http://wp.me/p1jIGd-3pt

‪#‎Egypt‬ ‪#‎Mesir‬ ‪#‎Chaos‬ ‪#‎KudetaMiliter‬

Sunday 18 August 2013

Menguak Penyimpangan Seputar Teks Proklamasi

Tidak banyak di antara generasi muda di Indonesia yang mengetahui bahwa sebenarnya ada problem mendasar di sekitar peristiwa proklamasi Republik Indonesia. Adalah seorang tokoh sejarah bernama KH Firdaus AN yang menyingkap terjadinya pengkhianatan terhadap Islam menjelang, saat, dan setelah kemerdekaan. Menurut beliau semestinya ada sebuah koreksi sejarah yang dilakukan oleh ummat Islam. Koreksi sejarah tersebut menyangkut pembacaan teks proklamasi yang setiap tahun dibacakan dalam upacara kenegaraan.

Dalam penjelasan ensiklopedia bebas wikipedia, naskah proklamasi ditulis tahun 05 karena sesuai dengan tahun Jepang yang kala itu adalah tahun 2605. Berikut isi teks proklamasi yang disusun oleh duet Soekarno-Hatta:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 Atas nama bangsa Indonesia. Soekarno/Hatta

Teks tersebut merupakan hasil ketikan Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan proklamasi.

Proklamasi kemerdekaan itu diumumkan di Rumah Bung Karno, jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada 17 Agustus 1945, hari Jum’at, bulan Ramadhan, pukul 10.00 pagi.

Kritik KH Firdaus AN terhadap teks Proklamasi diatas:
  1. Teks Proklamasi seperti tersebut diatas jelas melanggar konsensus, atau kesepakatan bersama yang telah ditetapkan oleh BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 22 Juni 1945.
  2. Yang ditetapkan pada 22 Juni 1945 itu ialah, bahwa teks Piagam Jakarta harus dijadikan sebagai Teks Proklamasi atau Deklarasi Kemerdekaan Indonesia.
  3. Alasan atau dalih Bung Hatta seperti diceritakan dalam bukunya Sekitar Proklamasi hal. 49, bahwa pada malam tanggal 16 Agustus 1945 itu, ‘Tidak seorang di antara kami yang mempunyai teks yang resmi yang dibuat pada tanggal 22 Juni 1945, yang sekarang disebut Piagam Jakarta, ‘ tidak dapat diterima, karena telah melanggar kaidah-kaidah sejarah yang harus dijunjung tinggi. Mengapa mereka tidak mengambil teks yang resmi itu di rumah beliau di Jl. Diponegoro yang jaraknya cukup dekat, tidak sampai dua menit perjalanan? Mengapa mereka bisa ke rumah Mayjend. Nisimura, penguasa Jepang yang telah menyerah dan menyempatkan diri untuk bicara cukup lama malam itu, tapi untuk mengambil teks Proklamasi yang resmi dan telah disiapkan sejak dua bulan sebelumnya mereka tidak mau? Sungguh tidak masuk akal jika esok pagi Proklamasi akan diumumkan, jam dua malam masih belum ada teksnya. Dan akhirnya teks itu harus dibuat terburu-buru, ditulis tangan dan penuh dengan coretan, seolah-olah Proklamasi yang amat penting bagi sejarah suatu bangsa itu dibuat terburu-buru tanpa persiapan yang matang!
  4. Teks Proklamasi itu bukan hanya ditandatangani oleh 2 (dua) orang tokoh nasional (Soekarno-Hatta), tetapi harus ditanda-tangani oleh 9 (sembilan) orang tokoh seperti dicantum dalam Piagam Jakarta. Keluar dan menyimpang dari ketentuan tersebut tadi adalah manipulasi dan penyimpangan sejarah yang mestinya harus dihindari. Teks itu tidak otentik dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Deklarasi Kemerdekaan Amerika saja ditandatangani oleh lebih dari 5 (lima) orang tokoh.
  5. Teks Proklamasi itu terlalu pendek, hanya terdiri dari dua alinea yang sangat ringkas dan hampa, tidak aspiratif. Ya, tidak mencerminkan aspirasi bangsa Indonesia; tidak mencerminkan cita-cita yang dianut oleh golongan terbesar bangsa ini, yakni para penganut agama Islam. Tak heran banyak pemuda yang menolak teks Proklamasi yang dipandang gegabah itu. Tak ada di dunia, teks Proklamasi atau deklarasi kemerdekaan yang tidak mencerminkan aspirasi bangsanya. Teks Proklamasi itu manipulatif dan merupakan distorsi sejarah, karena tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Dalam sejarah tak ada kata maaf, karena itu harus diluruskan kembali teks Proklamasi yang asli. Adapun teks Proklamasi yang otentik, yang telah disepakati bersama oleh BPUPKI pada 22 Juni 1945 itu sesuai dengan teks atau lafal Piagam Jakarta.

Jelasnya, teks proklamasi itu haruslah berbunyi seperti di bawah ini:

PROKLAMASI

Bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia ini harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan. Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu gerbang Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka dengan ini rakyat Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia, yang melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jakarta, 22 Juni 1945

Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta, Mr. Ahmad Soebardjo, Abikusno Tjokrosujoso, A.A. Maramis, Abdul Kahar Muzakir, H. Agus Salim, KH. Wahid Hasjim, Mr. Muh Yamin.


KH Firdaus AN mengusulkan supaya dilakukan koreksi sejarah. Untuk selanjutnya, demi menghormati musyawarah BPUPKI yang telah bekerja keras mempersiapkan usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, maka semestinya pada setiap peringatan kemerdekaan RI tidak lagi dibacakan teks proklamasi “darurat” susunan BK-Hatta. Hendaknya kembali kepada orisinalitas teks proklamasi yang otentik seperti tercantum dalam Piagam Jakarta 22 Juni 1945 diatas.

Benarlah Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam yang mensinyalir bahwa dekadensi ummat terjadi secara gradual. Didahului pertama kali oleh terurainya ikatan Islam berupa simpul hukum (aspek kehidupan sosial-kenegaraan). Tanpa kecuali ini pula yang menimpa negeri ini. Semenjak sebagian founding fathers negeri ini tidak berlaku “amanah” sejak hari pertama memproklamirkan kemerdekaan maka diikuti dengan terurainya ikatan Islam lainnya sehingga dewasa ini kita lihat begitu banyak orang bahkan terang-terangan meninggalkan kewajiban sholat. Mereka telah mencoret kata-kata “syariat Islam” dari teks proklamasi. Bahkan dalam teks proklamasi “darurat” tersebut nama Allah ta’aala saja tidak dicantumkan, padahal dibacakan di bulan suci Ramadhan! Seolah kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia tidak ada kaitan dengan pertolongan Allah ta’aala…!

“Sungguh akan terurai ikatan Islam simpul demi simpul. Setiap satu simpul terlepas maka manusia akan bergantung pada simpul berikutnya. Yang paling awal terurai adalah hukum dan yang paling akhir adalah sholat.” (HR. Ahmad 45/134).Bersambung


Baca Selanjutnya :
Menguak Penyimpangan Seputar Teks Proklamasi [Bag 2]

Indonesia, 'Obyek Vital' yang Tak Akan Dilepas oleh Barat


Bismillaahirrahmaanirrahiim, Buka Hati, Fikiran & Bacalah,

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” [QS. an-Nisa’: 145]

Konsipirasi Zionis bekerja dengan baik & sesuai target. Palestine, Iraq, Mesir, Syiria, Afganistan, Myanmar... Indonesia?

Ini bukan fatwa atau Tafsir Al-Qur'an dan Hadits, namun sebuah pemikiran dari seorang muda yg awam melihat Perkembangan Dunia Islam ;

Sesungguhnya perwujudan dari agenda besar kaum Zionis Internasional yang bermarkas di Amerika Serikat sudah banyak bertebaran dan dirasakan di negeri kita. Banyak sudah hiden agenda yang dibuat mereka dan kita umat Islam cukup muak dan gerah dibuatnya. Agenda kaum Zionis tersebut adalah menghancurkan umat Islam melalui berbagai makar dan fitnah. Dan lihatlah PBB membungkam!!

Makar oleh pasukan iblis yang terdiri dari golongan jin dan manusia ini tidak lain dan tidak bukan adalah semata untuk menghalangi manusia dari jalan Allah. Pasukan iblis yang berwujud manusia ini melakukan makar dengan berbagai cara yang berbungkus dan berwajah kemanusian dan membentuk berbagai macam organisasi yang mengusung slogan kemanusiaan atau pencerahan, dan saat ini slogan yang mereka gunakan adalah HAM dan Demokrasi, sikap moderat dan toleransi. Mereka tak peduli, walaupun pihak yang mereka tuding tersebut, yaitu umat Islam justru sedang dizhalimi diberbagai tempat.

Yang menarik, cara kerja zionis internasional tersebut, adalah degan merekrut dan menggunakan orang-orang lokal untuk menjalankan agenda zionis menguasai dunia. Mereka membentuk jaringan kerja, mulai dari aktivis kampung hingga para birokrat dan petinggi negeri. Jaringan ini bekerja diberbagai sektor kehidupan, mulai dari pendidikan, perekonomian, birokrasi, politik, hingga sosial kemasyarakatan. Tangan mereka bersih & kita saling membunuh satu sama lain..

Rand Corporation pada tahun 2007 juga menerbitkan sebuah hasil riset yang dipimpin oleh mantan atase Departemen Pertahanan AS, Angel Rabasa yang judul: Building Moderate Muslim Networks. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk model jaringan muslim moderat khususnya di dunia Islam yang dianggap memiliki pandangan dan misi yang sejalan dengan nilai dan prinsip-prinsip AS untuk menandingi kaum fundamentalis.

Di dalam dokumen tersebut juga dinyatakan bahwa baik AS akan mendapatkan berbagai keuntungan baik secara publik maupun privat dari penyebaran nilai-nilai demokrasi liberal yaitu: nilai kesamaan (values of equity), toleransi, pluralisme, penegakan hukum dan HAM.

Kita bisa melihat hasilnya sekarang.. JIL, Ahmadiyah, Syiah, dll Dan sedikit lagi akan di benturkan dan di buatkan skema PERANG SEKTE, sebuah contoh di Sampang, Madura.
Dengan sulitnya pemerintah tidak berani membubarkan keberadaannya Sekte Sesat di Indonesia merupakan bukti bahwa pemerintah sengaja menyimpan titipan dari Zionisme berupa bara api yang membara dalam sekam yang hingga kini situasi seperti itu sering terjadi. Wow.. Admin gak nuduh ya.. Tapi bukti memperjelas..

Bukankah sebuah konspirasi dibalik keberadaan Sekte sesat inilah Indonesia sangat gampang terancam konflik horizontal yang ujung-ujungnya orang awam yang ikut-ikutan di Sekte tersebut menjadi korban begitupun masyarakat Islam yang terpancing emosi juga tidak bisa lepas dari penjara. Seharusnya SBY bisa melihat fenomena menjijikan yang ada dalam pemerintahannya jangan hanya berpura-pura dan melempar batu sembunyi tangan.

Zionis sendiri sebagai perancang skenario dibalik sering terjadinya konflik kedua kubu tersebut tidak lain adalah bagian dari agenda Freemasonry yang tidak saja terjadi di Indonesia bahkan di seluruh dunia.

Kalau sudah melibatkan kepentingan asing yang kemudian dibelakangnya merupakan agenda Zionisme dengan konspirasinya yang dikaitkan dengan persyaratan hutang Negara terhadap Lembaga keuangan dunia IMF dan World Bank, maka senjata bagi Zionis adalah kesepakatan yang tertera dalam AKKBB yang mana salah satunya adalah melindungi keberadaan Sekte Sesat tersebut.

Admin melihat ada babak baru yg muali di tiup oleh mereka. Pada awalnya, Aktivis2 Islam di culik & di bunuh 1/1 oleh densus, sekarang Institusi kepolisian yg mulai di obok2 dengan memunculkan "Penembak MISTERIUS". Ini adalah ranting2 yg coba dilakukan untuk memunculkan APi Unggun yang besar.. Semua kubu di buat bermusuhan 1 sama lain... Mudah2an di page ini ada Aparat yg jeli melihat situasi... WASPADALAH

Admin sebagai seorang Muslim mengajak kedua belah pihak dan seluruh pejabat-pejabat Negara maupun rakyat yang ada dinegeri ini untuk bisa segera memahami tentang adanya sebuah Konspirasi asing yang sengaja diciptakan untuk memicu pertikaian yang lebih besar dikemudian hari. Semua ini ibarat bom waktu zionis yang sudah mulai meletup dan bila sampai meledak, maka tercapailah target zionis untuk menghancurkan kita semua.

Sekali pun kita sebagai rakyat biasa hanya bisa berharap semoga Allah akan menghancurkan para pemimpin kita yang munafik dan menyelamatkan hamba-hamba Allah yang tetap eksis dalam menegakan kalimat Allah dari rencana jahat Zionis yang ada dalam agenda Freemasonry yaitu gerakan pemuja Syetan (Kabalis). WASPADALAH

Rasulullah bersabda, “Kalian akan mendapati seburuk-buruk manusia adalah orang-orang yang bermuka dua. Dia mendatangi kelompok yang ini dengan satu wajah, dan mendatangi kelompok lainnya dengan wajah lain pula.” (Riwayat Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah).

Wallahu A'lam Bisshawab

Wassalam

Saturday 17 August 2013

Indonesi (Belum) Merdeka


Bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan, katanya. Di setiap sudut kota, kampung dan kelurahan dihias sedemikian rupa dengan warna dominan merah dan putih sebagai simbol bendera bangsa. Lampu-lampu kerlap-kerlip dipasang warna-warni menyemarakkan suasana.

Di hari H nanti, tepat tanggal 17 Agustus, biasanya banyak orang memakai baju daerah suku masing-masing dan juga pakaian sesuai dengan profesi cita-cita para murid-murid. Ada yang memakai kostum dokter, insinyur, pilot, polisi, dll.

Upaya untuk memperingati pun dilakukan dengan berbagai cara mulai dari lomba makan kerupuk, lomba memasukkan pensil ke botol hingga panjat pinang dan tangkap belut. Malamnya digelar tirakatan, tumpengan syukuran dan biasanya disertai musik hingar bingar untuk merayakan hari kemerdekaan RI.

Melihat fakta-fakta tersebut, kita jadi patut bertanya neh, “Benarkah kita sudah merdeka?” Itu pertanyaan awal dulu yang sederhana sebelum kita beralih ke pertanyaan lain semisal gimana sih cara mengisi kemerdekaan bila memang kita sudah benar-benar sudah merdeka? Topik inilah yang akan bahas kali ini. So, pantengin terus yah.

Indonesia Sudah Merdeka, Benarkah?

Pertanyaan ini wajar banget muncul di remaja cerdas kayak kamu. Soalnya dari pertanyaan sederhana namun kritis inilah nantinya akan membuat kamu melek tentang apa yang sebetulnya terjadi dengan kondisi Indonesia yang katanya sudah merdeka ini.

Secara konstitusi, Indonesia dinyatakan merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945 yang dideklarasikan oleh Soekarno-Hatta. Hal inilah yang diyakini oleh mayoritas manusia baik dalam maupun luar negeri tentang kapan hari kemerdekaan Indonesia.

Sejak anak TK hingga Perguruan Tinggi (PT), dari yang lulusan SD sampai yang bergelar profesor sepakat menjawab dengan tanggal tersebut. Dari masyakarat desa hingga masyarakat kota pun akan setuju dengan hal itu.

Faktanya, apa benar Indonesia sudah benar-benar merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945? Merdeka itu kan artinya bebas. Bebas dari penjajahan dalam bentuk apa pun juga. Nah, sekarang yuk kita telusuri apa benar kita sudah terbebas dari penjajahan alias merdeka dalam segala bidang?

Merdeka secara formal konstitusional (halah, bahasanya muluk banget ya, hehe..) Indonesia bisa dibilang sudah. Tapi merdeka secara hakiki alias bebas menentukan nasib sendiri tanpa didikte oleh orang lain, hmm… kayaknya belum. Kok bisa?

Coba lihat aja hal-hal di sekitar kita yang dekat dengan kehidupan kamu. Ketika berangkat sekolah, berapa kamu harus bayar angkot mengingat kenaikan BBM pada bulan lalu yang makin mencekik. Trus,, berapa uang SPP yang harus dibayar ortumu supaya kamu bisa tetap sekolah, harga buku, harga baju seragam dll.

Walhasil, kalo kamu nggak bisa bayar itu semua, jangan harap kamu bisa menikmati bangku sekolah seperti saat ini. Makanya, pantas aja sampai-sampai ada istilah dan buku terbit dengan judul ‘Orang Miskin Dilarang Sekolah’ sebagai sindiran betapa mahalnya harga pendidikan di negeri ini.

Pulang sekolah, kamu pasti merasa lapar apalagi bagi mereka yang uang sakunya dalam keadaan ‘Kanker’ alias ‘Kantong Kering’ dan pas-pasan, jadi gak bisa jajan di kantin sekolah dech. Sesampainya di rumah, makanan belum ada karena ayah ibumu pusing dengan harga sembako yang melambung tinggi.

Sudah mahal, sulit pula dari pasaran. Mau beli matengan juga pastinya mahal. Kalopun beli dengan uang saku yang pas-pasan itu, pasti dapat dikit makanannya. Duh pusing…. katanya Indonesia kaya akan hasil bumi dan tambang minyak bumi, tapi harga minyak dan sembako pada melambung tinggi.

Fenomena antrean pengisian BBM yang mengular berjajar-jajar sampai puluhan meter di banyak kota dan daerah di Indonesia, mengingatkan kita pada zaman penjajahan Jepang doeloe.

Belum lagi antrean yang lainnya semisal beras murah, minyak goreng murah hingga pembagian BALSEM alias BLSM cap “Kepentingan” yang masih pro dan kontra di era Presiden SBY ini.

Persis kayak zaman Indonesia tempo doeloe ketika kebutuhan pokok sulit diperoleh karena memang itu adalah salah satu taktik penjajah dalam mengendalikan tanah jajahannya, dan untuk menyengserakan rakyat Indonesia. adakah yang beda?

Bedanya kalo di zaman penjajahan doeloe itu para pemimpin mencari cara untuk merdeka hingga titik darah penghabisan, lha kalo pemimpin kita sekarang malah merdeka sendiri sambil duduk di kursi empuk sambil menikmati tetesan keringat dan darah rakyatnya sendiri.

Pemerintah sering berdalih kalo semua kebijakan menaikkan harga BBM adalah untuk mengurangi angka kemiskinan dan menyelamatkan APBN. Kalau banyak orang sanksi dan tidak percaya terhadap tipu-tipu ini, saya sich sangat percaya bahwa niat pemerintah itu tulus.

Angka kemiskinan memang berkurang drastis karena banyak rakyat mati akibat kebijakan yang sarat dengan nuansa pesanan asing ini. Kalo rakyat miskin banyak yang mati kelaparan, secara statistik hal ini akan mengurangi angka kemiskinan yang ada di negeri ini. Ironis!

Seperti inikah potret merdeka yang dicita-citakan oleh negeri ini? Trus, kalo dipikir-pikir, kenapa juga negeri ini seakan-akan sulit sekali meraih kemerdekaan hakiki dalam makna yang sebenarnya, bukan hanya merdeka semu yang setiap tahun diperingati dengan lomba dan upacara. Ternyata semua itu ada jawabannya loh.

Indonesia Masih Terjajah!!!

Yups, Indonesia sebetulnya belum benar-benar merdeka dalam arti sesungguhnya. Negeri ini masih terjajah dalam banyak segi atau bahkan di semua segi kehidupannya. Mulai dari perekonomiannya yang sangat kapitalistik dengan sistem riba dan pendidikan yang sekuler pool.

Kehidupan sosial yang egois dan mementingkan diri sendiri, kebudayaan yang bisanya cuma membebek asing, politiknya berlaku hukum rimba; siapa kuat dia yang menang, pertahanan keamanan yang masih tergantung pada kebijakan Amerika dan sekutunya, penegakan hukum yang tebang pilih, setengah hati, dll.

Belum lagi ideologinya yang nano-nano alias campur-baur antara kapitalis, sekuleris, sosialis demokratis dll… Kalopun Islam mau dipraktekkan hanya sedikit sekali penerapan hukum Islam, yakni untuk urusan perkawinan aja.

Pernah nggak di sekolah kamu mendapat dogma dari pelajaran PPKN bahwa Indonesia bukan Negara agama tapi juga bukan Negara sekuler. Trus apaan loh? Karena semua serba bukan, Indonesia akhirnya jadi Negara yang bukan-bukan dan gado-gado kayak sekarang ini.

Nggak jelas mau berpijak ke mana or melangkah ke mana. Ibarat orang mau membangun rumah, bentuk pondasinya kacau balau dan gak tau apa yang dimau ketika pondasi yang kacau balau tersebut sudah berdiri. Semua serba setengah hati.

Karena pondasi atau dasar yang nggak jelas, akhirnya banyak masuk pesanan asing yang mendikte, apa kemauan mereka untuk dipaksakan pada pondasi dan bangunan yang akan didirikan itu. Akhirnya, Indonesia bukan milik rakyat, tapi milik asing.

Indonesia pun masih terjajah. Selamanya negeri ini akan terjajah bila tak ada kemauan kuat dari masyarakatnya untuk keluar dari penjajahan ini. Ironisnya, sangat sedikit orang yang sadar bahwa bangsa ini masih terjajah.

Mayoritas yang ada malah bersikap sebaliknya, yaitu bersuka ria karena nganggap bahwa bangsa ini sudah merdeka sehingga sulit diajak nyadar dan berpikir.

Lomba 17 Agustusan sekedar lucu-lucuan giat dilaksanakan, semisal lomba balap karung, sepakbola pake sarung, menangkap belut, makan krupuk, dll.

Semua itu hanya hiburan sesaat untuk melupakan beban hidup yang berat. Setelah lomba selesai, masyarakat dihadapkan lagi pada masalah hidup yang menghimpit. Sungguh, negeri ini benar-benar belum merdeka!!!

Ayo, Rebut Kemerdekaan!

Ternyata kita belum merdeka, kawan. Kita butuh merebut kemerdekaan dulu sebelum nantinya akan kita isi dengan apa kemerdekaan ini.

Btw, gak salah nih ngajak merebut kemerdekaan di hari gene? Enggak donk. Kamu udah pada ngeh kan bahwa negeri ini tuh masih belum merdeka dan terjajah dalam semua segi kehidupan. Hanya manusia hidup saja yang enggan hidup dalam kondisi terjajah.

Dan cuma mayat hidup saja yang pasrah dengan nasib buruk sebagai bangsa terjajah. Saya yakin kamu semua bukan termasuk golongan Zombie ini. Jadi ayo, mulai sekarang kita bergerak untuk keluar dari penjajahan ini. How?

Pertama, mulai merdekakan pikiran kamu dari semua hal berbau penjajahan. Bebaskan diri kamu dari mental sebagai orang terjajah. Buang pemikiran rusak dan bobrok dari penghambaan kepada hawa nafsu berganti menjadi penghambaan pada Allah saja.

Campakkan sikap membebek pada ideologi dan sistem asing untuk kemudian meyakini bahwa ideologi dan sistem dari Sang Maha Pencipta Alam Semesta adalah satu-satunya yang mampu mengeluarkan manusia dari penjajahan ini. Ideologi dan sistem apakah itu? Ya pasti Islam-lah. Emang ada yang lain? Gak mungkin!

Kedua, bila keyakinan ini telah menancap kuat dalam benakmu, jangan diam. Merebut kemerdekaan bukan kerja satu orang, tapi kerja bersama melibatkan banyak orang dari berbagai kalangan.

Ayo sebarkan keyakinan bahwa kita harus merebut kemerdekaan ini hanya dengan kembali pada ideologi dan sistem Islam saja. Ideologi dan sistem Islam ini hanya bisa terwujud dalam sebuah institusi bernama Daulah Islamiyyah atau Khilafah Rosyidah ‘ala Minhajin Nubuwwah.

Jangan takut susah dan menderita dalam perjuangan merebut kemerdekaan yang hakiki ini. Karena sungguh, tak ada yang namanya jalan enak bagi para pejuang. Terjal dan berliku adalah sunnatullah perjuangan. Ingat itu!!

Dan hanya satu saja yang membedakan mental pejuang sebenarnya dengan yang pura-pura sok jadi pejuang. Pejuang sejati tak kenal kompromi dengan para penjajah. Sedangkan pejuang gadungan selalu mencari dalih agar kerasnya perjuangan bisa diperlunak dengan beribu alasan.

Perbedaan yang lain adalah, kalo perjuangan standar biasanya berbumbu nasionalisme, perjuangan kita kali ini berskala internasionalisme. Dengan melakukan langkah di atas, kita tak cuma membebaskan Indonesia dari penjajahan namun secara bertahap, kita membebaskan dunia secara keseluruhan.

Yakinlah, saudara-saudara kita di belahan bumi yang lain juga sama-sama berjuang menuju kemerdekaan hakiki dengan Islam. Dan yang lebih asyik lagi, kemerdekaan yang akan kita rebut, tidak hanya berdimensi dunia saja namun bakal kita bawa hingga akhirat kelak berupa pahala dan surga-Nya. Wow…keren kan?

Soo, perjuangan belum selesai dan berhenti, teman. Perjuangan merebut kemerdekaan ini harus dilaksanakan. Jangan mau kamu diadu-domba sesama muslim oleh kaum Kafir dengan tudingan ‘Terorisme’.

Jangan pula kamu mau dijebak dengan issue bom dan sebutan Islam garis keras, radikal, ekstrimis dan berbagai julukan yang menyudutkan lainnya. Perjuangan kita adalah perjuangan pemikiran yaitu membebaskan umat dari pengaruh dogma rusak semacam penyakit Demokrasi dan SEPILIS (sekularisme, pluralisme, dan liberalisme).

Kita gak butuh bom untuk menyerang paham-paham rusak di atas. Yang kita butuhkan hanya pemikiran yang kuat dan tajam, bukti akurat dan pemahaman Islam yang utuh, nggak separuh-separuh. Itu saja senjata kita. Plus tentunya keimanan yang mendalam sehingga pertolongan Allah akan segera terwujud di tengah-tengah kita.

Semoga tulisan sederhana ini mampu menyadarkan kamu-kamu yang dulunya percaya bahwa negeri ini telah merdeka. Dan semoga tulisan ini bisa menjadi bekal kamu untuk menularkan semangat perjuangan merebut kemerdekaan hakiki dari tangan penjajah kapitalis, Demokrasi dengan sistem kufur lainnya.

Yuk sama-sama kita tekadkan di hati bahwa hidup terjajah itu gak asyik. Hidup sebagai budak ideologi sekuler itu gak keren. Yang asyik dan keren cuma ketika kita menjadi makhluk bebas dan merdeka dalam sebuah sistem sempurna yaitu Syari’at Islam. Untuk menuju ke sana, tentu butuh perjuangan kita-kita.

Pertanyaannya, maukah kamu menjadi salah satu pejuang itu? Imbalannya bukan hanya mulia di dunia saja namun kebahagiaan akhirat pun telah menunggu kita, insya Allah. Jadi, tak ada alasan lagi kan bagi kita untuk mangkir dari merebut kemerdekaan hakiki dalam naungan Ilahi? Tentu tidak! Ayo semangat!

Koresponden Sky News Ungkap Kebiadaban Aparat Mesir


Sam Kelly, seorang koresponden Sky News Inggris mengungkapkan keterkejutannya atas apa yang ia lihat di Rabi’ah Al Adawiyah terkait usaha aparat keamanan membubarkan kumpulan massa yang tanpa senjata.

Kelly menyatakan bahwa aparat keamanan pemerintah menggunakan senjata gas air mata, sniper, senjata AK 47, dan M 16 untuk membubarkan massa yang begitu besar.

Kelly melanjutkan bahwa di atas gedung terdapat sniper yang berusaha menghalangi orang mendekati rumah sakit lapangan yang ada di Rabi’ah.

Ia juga mengatuk tidak menemukan senjata milik demonstran sebagaimana yang diberitakan media-media pendukung kudeta.

“Saya tidak menemukan adanya senjata di tenda-tenda yg di penuhi wanita dan anak-anak. Pemandangan yang sangat kacau di tengah tengan ratusan polisi militer dan pasukan khusus yang mengekskusi perintah tersebut”, ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa inilah kekejian pembantaian seperti dalam perang. “Saya sudah banyak meliput peristiwa-peristiwa, perang namun tidak pernah menyaksikan perlakuan sekeji di Rabiah kecuali dalam perang Ruwanda,” terang Kelly

Ribuan Rakyat Mesir Tewas, Masjid pun Jadi RS Darurat


KORBAN tewas Mesir terus berjatuhan hingga saat ini. Ribuan orang yang terluka dalam aksi pembantaian oleh militer Mesir membutuhkan pertolongan langsung, terutama dari RS darurat. Mengenai situasi di RS darurat tersebut tergambarkan oleh Kesaksian kepala dokumentasi RS Darurat Rab’ah al-Adawia, seperti yang diliput Aljazeera, Kamis (15/8):

1. “Dalam data yang ada ketika itu, tidak kurang dari 2600 (dua ribu enam ratus) jenazah di RS darurat, dan lebih dari 7000 (tujuh ribu) pasien luka-luka. Dokumen-dokumen mengenai jumlah korban jiwa dimusnahkan oleh pasukan keamanan saat terjadinya aksi pembakaran.”

2. “Saya menyaksikan di depan mata saya, seorang pasien ditembak dengan sengaja hingga tewas oleh pasukan militer yang membakar lokasi. Saat itu, dokter yang merawat memohon kepada pasukan tersebut untuk membiarkannya mengobati si pasien, karena kakinya terputus. Namun dengan dinginnya, pasukan itu menembak tepat di dada pasien.”

3. “Aula satu Masjid Rab’ah yang menjadi pusat RS darurat, telah berisi lebih kurang 200 jenazah saat dibakar dengan seluruh isinya.” 4. “Saat itu, jasad-jasad yang berhasil diselamatkan berada di mesjid al-Iman Makram Abid, Nasr City. Terdapat lebih kurang 200 jenazah yang ada di sana, dan sekira 50 jenazah dalam keadaan gosong.”

Kesaksian Jurnalis Washington Post yang Terjebak dalam Pembantaian Mesir


Pengusiran paksa yang berakhir dengan pembantaian turut disaksikan oleh seorang jurnalis dari Washington Post, Abigail Hauslohner.

Jurnalis yang memang bertugas untuk meliput aksi duduk pendukung Presiden Mesir terguling Muhammad Mursi ini sempat terjebak saat militer Mesir menembaki para pendukung Mursi. Berikut kesaksiannya yang dikutip dari Washington Post dan Republika.

“Serangan dimulai dengan kekerasan oleh militer Mesir dan polisi ke perkemahan utama oposisi dengan keganasan. Serangan yang mengubah jalan menjadi zona perang.

Suara tembakan terdengar dari polisi yang mengenakan rompi antipeluru yang bersenjatakan senapan serbu. Mereka berlari masuk dan keluar dari Kamp Rabaa al-Adawiya, tempat para pendukung Mursi berunjukrasa.

Gumpalan asap hitam dan asap putih membumbung akibat api yang terbakar. Tabung gas air mata berhamburan. Sementara, buldoser menabrak tenda dan merobek dinding demonstran dari karung pasir.

Dua rekan dari Kairo Biro Washington Post dan aku mencapai kamp pada Rabu (15/8) sebelum pukul 08.00 waktu setempat. Hanya sekitar satu jam setelah pasukan keamanan mulai menyerang kamp di mana laki-laki, perempuan dan anak-anak telah berkumpul dan berdemonstrasi selama enam minggu. Mereka menuntut kembalinya presiden terguling Muhammad Mursi.

Kekerasan tumpah ke jalan-jalan. Polisi membawa sesama perwira terluka melewati kami. Di sisi lain, seorang petugas menjatuhkan remaja dengan tembakan di kepala sebelum mengangkut seorang pemuda pergi.

Seorang wanita memohon seorang petugas polisi untuk tidak membunuh pengunjuk rasa saat mereka mendorong kembali seorang pria yang tampak menangis. Dia mengatakan, berusaha untuk mendapatkan adiknya, yang terperangkap di dalam Rabaa al-Adawiya masjid.

Itu tidak lama sebelum polisi melepaskan tembakan dengan gas air mata dan memuntahkan amunisi kepada sekeliling. Wanita dan pria berlari ke blok, berteriak untuk berlindung.

“Jika aku melihatmu lagi, aku akan menembakmu di kaki,” kata seorang polisi kepada Sharaf al-Hourani, Mansour Mohamed, dan saya. Pasukan keamanan di atap sebuah gedung di dekatnya mengawasi kami melalui teropong. Dua helikopter berputar di atasnya.

Kami menemukan diri terperangkap di antara ‘pertempuran’ antara polisi dengan demonstran. Massa pro-Mursi berbaris tepat di garis pemisah dengan ratusan polisi berpakaian hitam yang dihadapi luar. “Dengan hidup, dengan darah, kita berkorban untuk Islam,” teriak mereka.

Sampai petugas melepaskan tembakan dengan peluru dan gas air mata. Api cepat senjata otomatis terdengar antara bangunan seperti yang kita berjongkok dengan lingkungan warga dinding.

Pada pukul 11.00, desing peluru terdengar terlalu dekat, langsung di atas kepala kami. Saya tidak tahu dari mana asalnya. Pada saat itu, terdengar seolah-olah tembakan itu berasal dari segala arah, dari jalan-jalan dan blok apartemen yang menjulang tinggi.

Sharaf, Mansour dan saya jatuh ke trotoar dan merangkak menuruni bukit ke gang rendah terlindung pada dua sisi dari jalan. Kami berbaring di sana dengan dua wartawan muda Mesir setelah rentetan tembakan terdengar beberapa ratus meter jauhnya. Di sana, terlihat polisi tampak bentrok dengan pengunjuk rasa.

Laki-laki muda membawa gerobak beroda empat di jalan. Gerobak itu diisi orang yang terluka. Mereka mendekati barisan dengan hati-hati, berharap untuk mengantarkan mereka ke sisi lain.

Sebelumnya, pemerintah sementara bentukan militer Mesir telah berjanji akan mengusir aksi duduk pendukung Mursi. Para pejabat pemerintah dan media lokal telah mengecap pendukung Mursi dalam Ikhwanul Muslim sebagai teroris yang bertekad menghancurkan bangsa.

Akan tetapi, sekarang, pasukan pemerintah melepaskan tembakan sniper yang tampak sembarangan. Mereka menargetkan pendukung Mursi. Mereka yang ditembak termasuk dua wartawan dan putri remaja seorang pemimpin Ikhwanul Muslimin. Seorang teman wartawan saya ditembak di kaki.

Penembak jitu juga menembak orang yang berusaha untuk mendekati atau meninggalkan rumah sakit darurat dalam kamp, ​​di mana puluhan orang mati berjajar di lantai. Menjelang siang, bentrokan yang menjebak kami mulai mereda. Polisi telah mendorong demonstran kembali dari barisan mereka. Kami beringsut jalan keluar, berada di baris terakhir dari polisi dan kendaraan. Disana, terlihat laki-laki berdarah ditahan oleh pasukan pemerintah duduk di bangku, memegangi kepala mereka dan menunggu nasib.

Berita Bohong Terkait Krisis Mesir, Metro TV Dilaporkan ke KPI


Wakil Forum Rektor se Indonesia Tufan Maulamin, menyatakan keberatannya kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan pemberitaan Metro TV. Dia mengatakan bahwa Metro TV melakukan kebohongan dalam pemberitaan soal Mesir.

“Dalam tayangan Metro Hari Ini (MHI) Kamis (15/8/2013), televisi pemberitaan tersebut memberitakan bahwa korban jiwa di Mesir hanya 421 jiwa,” tulis Taufan dalam suratnya ke KPI.

Metro TV seakan-akan hendak menyudutkan kaum muslimin sebagai bersalah dalam krisis politik Mesir mutakhir ini. Sejatinya kaum Muslimin menjadi korban kebiadaban Sisi.

“Dalam tayangan sore itu juga, Metro TV seakan-akan menyalahkan kaum muslim dan rakyat Mesir pro Presiden Muhammad Mursi sebagai “biang kerok” kerusuhan di Mesir dengan menayangkan sebuah gereja yang terbakar,” lanjut Ketum AAKSI ini seperti diberitakan Ar Rahmah Media.

Selanjutnya Taufan mengungkapkan, dalam tayangan tersebut, Metro TV juga mengabarkan bahwa korban jiwa kebanyakan adalah anggota Ikhwanul Muslimin (IM) dan rakyat Mesir karena bentrok dengan kelompok anti Mursi. Ini menyalahi fakta.

Padahal realitasnya, dan ini terekam pada gambar foto dan video, bahwa kaum Muslimin Mesir meninggal dunia karena dibantai oleh pasukan junta militer yang juga pelaku kudeta Mesir.

Uskup Koptik Curigai Pembakar Gereja-gereja adalah Militer Mesir


Melalui sambungan telepon dengan stasiun televisi NEWS seperti diberitakan Dakwatuna, Uskup Makarius di propinsi Almenya menyatakan kecurigaannya tentang aksi perusakan gereja di tempatnya.

Beberapa kecurigaan itu misalnya, waktu perusakan dimulai bersamaan dengan aksi pembubaran paksa demonstran di Rab’ah Al Adawiyah dan Lapangan Nahdhah, yaitu Rabu pagi. Sehingga mengesankan bahwa perusakan itu sudah direncanakan berhubungan dengan pembubaran paksa para demonstran.

Selain itu, tidak ada pihak kepolisian yang mengamankan lokas-lokasi tersebut. Ketika terjadi perusakan, pihak gereja telah menghubungi kepolisian untuk mengamankan. namun disayangkan, kepolisian meminta maaf tidak bersedia datang memenuhi permintaan tolong tersebut.

Beberapa hari setelah kejadian, pihak gereja mengajukan protes kepada depdagri dan perdana menteri. Pihak-pihak tersebut memohon maaf, dan berjanji akan memperkuat pengamanan. Namun hingga saat ini janji tersebut tidak ada kenyataannya.

Ada hal lain yang menambah kecurigaan, yaitu adanya kesamaan cara, metode dan alat perusak yang digunakan dalam setiap gereja. Padahal letak gereja-gereja tersebut berjauhan dan kejadian berlangsung pada waktu yang hamper bersamaan.

Keganjilan-keganjilan ini memperkuat dugaan adanya upaya-upaya yang sengaja dilakukan pihak-pihak tertentu yang bertujuan menyudutkan pendukung Mursi. Sehingga tepatlah kalau mereka dicap sebagai teroris dan layak dibantai.

Dipilihnya propinsi Almenya, karena memang di sana sering terjadi kasus SARA yang kadang menjadi penyebab jatuhnya banyak korban jiwa.

Di propinsi Almenya, terjadi aksi perusakan beberapa gereja. Di antaranya ada yang rusak total, dan sebagian rusak terbatas.

Thursday 15 August 2013

Butuh 44 Meter untuk Hindari Asap dari Para Perokok


Larangan merokok di muka publik atau luar ruangan dalam lima tahun terakhir ini sudah mengalami peningkatan dua kali lipat. Kini sudah lebih dari 2600 tempat sudah menggunakan tanda larangan merokok.

Untuk menghindari bahaya asap rokok, satu studi mendeteksi agar tidak menghirup asap rokok dari perokok butuh jarak sejauh 44 meter.

Beberapa ahli mempertanyakan alasan utama untuk larangan ini karena tidak ada bukti medis bahwa asap rokok di luar ruangan dapat membahayakan kesehatan anak-anak dan lainnya lewat.

"Atau mungkin masalah kesehatan jangka panjang bagi banyak orang "ketika merokok di ruangan terbuka," kata Peneliti dari Stanford University, Neil Klepeis dikutip Time, Rabu (14/08/2013).

Profesor dari Columbia University, Ronald Bayer mengatakan hal yang lebih parah terkait larangan ini. "Bukti dari risiko kepada orang-orang dalam pengaturan terbuka adalah tipis," katanya.

Namun ada ratusan studi yang menghubungkan asap rokok dalam ruangan terhadap masalah kesehatan seperti penyakit jantung.

Penelitian ini didukung Undang-undang kota dan aturan kerja yang sekarang memberlakukan larangan merokok di tempat umum.

Sudah ada studi kecil potensi bahaya dari asap rokok saat berada di udara terbuka. Aturan dapat berlaku untuk taman bermain, kebun binatang, pantai dan bidang bola, serta teras makan outdoor dan halte bus.

"Asap rokok berbahaya. Ini sangat berbahaya bagi anak-anak, "kata Councilwoman Maria Cheh dari District of Columbia.

Para petugas kesehatan federal mengatakan merokok di luar ruangan berbahaya. Studi jelas menetapkan dalam ruangan paparan singkat asap rokok dapat menyebabkan darah menjadi lengket dan lebih rentan terhadap pembekuan.

Eksposur ulang lebih berbahaya, dan dapat memperburuk kolesterol, meningkatkan kemungkinan berkembangnya plak di arteri, dan meningkatkan risiko nyeri dada, kelemahan, atau serangan jantung.

Para petugas kesehatan mengatakan tidak ada alasan untuk berpikir lagi bahaya dari menghirup asap rokok.

"Tidak ada tingkat bebas dari risiko asap rokok," kata Ahli asap rokok dari Centers for Disease Control and Prevention, Brian King. Di Atlanta, anggota dewan kota bertindak saat menemui seseorang yang merokok di taman kota. Secara teknis, pelanggaran bisa mengakibatkan denda sebanyak 1.000 dolar.

Tuesday 6 August 2013

Hancurnya Suatu Bangsa


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang sumber kehancuran yang melanda umat di segala zaman. Nubuwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, menyatakan kehancuran suatu bangsa disebabkan oleh tiga hal:

Pertama, apabila otoritas kekuasaan negara berada di tangan orang durhaka.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

”Tidak akan terjadi kiamat sebelum setiap kabilah dipimpin oleh orang-orang munafiqnya.” (Hr. Ath-Thabrani)

Jika kekuasaan negara dipegang oleh orang-orang muna- fiq, niscaya erosi akan melanda keyakinan umat, dan mengikis jiwa agama dari hati rakyat. Prilaku rakyat yang kering dari ajaran agama akan menyuburkan kemaksiatan dan kedurhakaan kepada Allah Swt.

Khalifah Umar bin Khatthab radiyallahu ‘anhu mengingatkan bahwa kerusakan sistem pemerintahan dan dikuasainya berbagai urusan oleh orang-orang yang fasik merupakan sebab kehancuran pilar-pilar masyarakat.

“Suatu negeri akan hancur meskipun dia makmur,” kata beliau. Para sahabatnya bertanya, “Bagaimana suatu negeri akan hancur sedangkan kondisi rakyatnya makmur?”

Khlaifah Umar menjawab, “Jika orang-orang durhaka menjadi pejabat negara dan harta dikuasai oleh orang-orang yang fasik.”

Ketika pemimpin eksekutif, legislatif, dan eksekutif dijabat oleh orang-orang yang tidak mengindahkan ajaran agama, tidak berpegang pada hukum Allah dan Rasul-Nya, maka dia sulit membedakan yang benar dan salah, antara petunjuk Allah dan tipuan setan, antara maslahat dan muslihat.

Di zaman reformasi ini, berapa banyak orang-orang yang naik jadi pemimpin bukan karena reputasi intelektual maupun moral, melainkan popularitas dan banyak uang. Sudah banyak Gubernur, Bupati, Walikota dari kalangan pengusaha, artis dangdut, pelawak, koruptor, bahkan wanita tuna susila. Jabatan kepala daerah bisa diwariskan dari suami pada istri, dari ayah pada anak perempuan atau menantu persis seperti di zaman orde baru. Munculnya pemimpin dengan latar belakang seperti itu, hanya akan menjadi pelopor kemungkaran yang akan menjeru- muskan rakyatnya ke neraka.

“Dan Kami jadikan mereka para pemimpin yang mengajak manusia ke neraka. Pada hari kiamat kelak, mereka tidak akan mendapatkan penolong dari siksa neraka. Kami timpakan laknat pada mereka di dunia ini. Pada hari kiamat kelak mereka termasuk orang-orang yang di adzab di neraka.” (Qs. Al-Qashash, 28: 41-42)

Lalu, manfaat apa yang dapat diharapkan rakyat dari pemimpin berkualitas rendah, dengan dosa sosial serta moral yang bertumpuk?

Kedua, Ulama Mempermainkan Agama.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Akan muncul di akhir zaman orang-orang yang tekun beribadah adalah bodoh, sedang para ulama’ rusak moral dan pikirannya.” (Abu Nu’aim dan Al-Hakim)

Ulama’ fasiq, yang rusak moral dan pikirannya, yang suka mempermainkan agama, menyebabkan kalangan awam menjauh dari agama sehingga memberi peluang bagi penguasa untuk menjauhkan syari’at Islam dari praktek kehidupan masyarakat. Karena para ulama’ yang sudah rusak akhlaknya dapat diperalat oleh penguasa untuk merusak masyarakat melalui fatwa maupun petuah agama.

Di negara kita, ulama dan tokoh agama makin sering terlibat perebutan kekuasaan dan jabatan yang menggiurkan. Sehingga mereka tidak bersemangat lagi menyerukan amar ma’ruf dan nahyu mungkar. Mereka malah berama-ramai menyosialisasikan demokrasi, toleransi beragama, dan hak-hak asasi manusia. Tanpa disadari, mereka telah menambah jumlah orang kafir yang menolak syari’at Allah.

Ketiga, Gaya Hidup Mewah jadi Pujaan

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Kelak di akhir zaman agama dan keduniaan mereka dinilai berdasarkan berapa uang dirham dan dinar yang mereka miliki.” (Ath-Thabrani).

Di zaman ini parameter martabat seseorang ditentukan oleh harta yang mereka miliki. Orang disebut sukses apabila punya rumah mewah, mobil mewah, gaya hidup mewah. Sedang orang yang hidup sederhana, apalagi miskin, selalu saja disebut sebagai orang yang gagal.

Keshalihan dan popularitas seorang muballigh juga diukur dari harta dan penampilannya. Apakah dia seorang yang berilmu dan berakhlak mulia, sama sekali bukan ukuran yang utama, sehingga tidak sedikit ulama’, ustadz, kyai, tuan guru, berlomba-lomba mendapatkan harta dan jabatan demi memperoleh kehormatan.

Padahal seorang shalih mengatakan: “Ketika agama dimuliakan di atas harta dunia, maka Allah akan membuat dunia hina baginya. Dan ketika kita menyembah harta dunia, maka agama akan hilang dari lubuk hati dan para pencari dunia pasti akan mengalahkan kita.”

Apabila ketiga faktor ini sudah muncul sepenuhnya di tengah-tengah masyarakat, orang durhaka jadi penguasa, ulama fasiq memberi fatwa, dan hidup mewah menjadi pujaan masyarakat, maka akan terjadi kehancuran yang merata. Masyarakat akan berubah menjadi tumpukan sampah belaka.

Seperti ungkapan seorang penyair: Jika terdapat seribu pembangun, dibelakangnya seorang penghancur, niscaya dia bisa meluluhlantakkan seribu bangunan. Lalu apa yang akan terjadi, jika terdapat seribu penghancur dan dibelakangnya hanya ada seorang pembangun, niscaya negara berada dalam bahaya karena adanya bahaya dalam negara.

Wahai kaum mukmin, di hari yang penuh barakah ini, marilah kita buktikan bahwa umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam belum sirna di bumi pertiwi ini, dengan menegakkan syari’at Islam dalam urusan pribadi, keluarga, masyarakat dan negara. Marilah kita ikhlas dalam beragama, agar Allah menolong kita dalam urusan dunia. Umat Islam harus bersatu padu melawan kezaliman, aliran sesat, dan kemungkaran yang melanda masyarakat dengan mengambil hikmat dari amali- yah Ramadhan yang baru saja berlalu.

Indonesia tidak akan bisa terbebas dari berbagai kemelut selagi ulama’nya fasiq, penguasanya durhaka, dan menyingkirkan syari’at Islam dari kehidupan masyarakatnya. Allah berfirman:

“Sekiranya penduduk berbagai negeri mau beriman dan taat kepada Allah, niscaya Kami akan bukakan pintu-pintu berkah kepada mereka dari langit dan dari bumi. Akan tetapi penduduk negeri-negeri itu mendustakan agama Kami, maka Kami timpakan adzab kepada mereka karena dosa-dosa mereka.” (Qs. Al-A’raaf, 7: 96)

Sunday 4 August 2013

Tentara Muslim di AS Kerap Dilecehkan Terkait Agama yang Dianutnya


DUA tentara Muslim yang ditempatkan di pangkalan militer di Amerika Serikat, beberapa tahun yang lalu, mengatakan mereka menghadapi pelecehan terus-menerus karena iman Islam mereka. Semua mempertanyakan tentang peran agama dalam angkatan bersenjata terbesar di dunia itu.

Zachari Klawonn, 21, mengatakan bahwa ada “masalah sistemik” dengan Islamofobia di Fort Hood, Texas, di mana dia ditugaskan.

Tentara kedua, Naser Abdo, 20. Naser Abdo, sedang menunggu apakah ia akan diberhentikan dengan hormat dari Angkatan Darat. Abdo mengatakan bahwa ia menolak penugasan ke Afghanistan dan mungkin menghadapi tuntutan penjara karenanya.

Lahir di Texas dari seorang ibu Amerika dan ayah Palestina, Abdo masuk Islam pada usia 17. Setelah lulus dari universitas di Dubai, pada bulan April 2009 ia masuk angkatan darat Amerika. Awalnya, Abdo merasa ia akan menjadi “aset yang besar” untuk Angkatan Darat Amerika, karena ia bisa menjembatani antara hubungan agama dan budaya bagi rakyat Irak dan Afghanistan, di mana lebih dari 150.000 tentara AS dikerahkan.

Tetapi selama pelatihan dasar di Fort Benning di Georgia, Abdo mengklaim bahwa ia terus menerus dilecehkan oleh tentara lainnya.

Dia diminta untuk memerankan teroris dalam setiap kali latihan. Tentara yang lainnya tak pernah henti menuduhnya bahwa ia ingin membunuh tentara prajurit Yahudi di pangkalan militer itu. Sementara mereka mengatakan kepada atasannya bahwa dia tidak mampu membunuh musuh, sebagai upaya untuk memberhentikannya dari militer.

“Sialan kamu, Tuhan kamu itu tidak ada, Nabimu itu itu pedofilia, Allah kamu itu tidak bisa menyelamatkan kamu,” begitu yang bisa ia ingat kata-kata yang pernah dituduhkan kepadanya dari seorang tentara yang lain.

Abdo melaporkan insiden tersebut kepada atasannya dan prajurit itu kemudian dihukum. Tapi pelecehan itu tidak pernah berhenti.

“Ini adalah hal yang terus saja terjadi,” katanya kepada CTV.ca.

Setelah menyelesaikan pelatihan, Abdo ditugaskan ke Divisi Lintas Udara 101 di Fort Campbell, Kentucky, basis Tentara ketiga terbesar di AS dengan sekitar 30.000 tentara ditempatkan di sana, dan kemudian ditugaskan bersama 17.000 tentara lainnya ke Afghanistan.

Abdo mengajukan permohonan status keberatan sehubungan dengan keyakinan Islamnya. Dia juga menyewa pengacara sipil dan meminta istrinya yang berasal dari Kanada untuk tinggal sementara dengan keluarganya di Ontario selama kasus yang dihadapinya.

“Saya mulai ingin mendapatkan pijakan yang baik kepada Allah,” ujar Abdo dalam sebuah wawancara telepon. “Hanya memastikan bahwa saya siap untuk mati, sehingga jika terjadi sesuatu saya tidak akan masuk ke neraka.”

Ketika ia menyerahkan dokumen final untuk aplikasinya, dan para pejabat ternyata setuju.

Pejabat berwenang Amerika memahami keraguan Abdo berdasarkan tiga hal: bahwa ia tidak boleh berpuasa selama bulan Ramadhan, ia dihalangi untuk menunaikan sholat lima waktu, dan bahwa ia dilecehkan oleh para prajurit lainnya karena keyakinannya sebagai seorang Muslim. Seorang juru bicara di Fort Campbell, di mana Abdo ditempatkan, tidak bisa mengonfirmasi rincian tentang kasusnya karena hukum privasi federal. Tetapi ia mengatakan pangkalan militer itu tidak pernah menerima keluhan tentang diskriminasi agama “dalam beberapa tahun terakhir.”

Kelly Dewitt kepada CTV.ca mengatakan bahwa keyakinan seorang tentara “biasanya tidak menjadi masalah kecuali Anda membuat suatu masalah.”

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews