Saturday 21 June 2014

Bangun e-Government dalam 2 Minggu, Mungkinkah ?


Yang tidak tahu seluk-beluk IT mungkin tidak akan tahu.
Bagaimana rumitnya mendevelop sebuah software untuk skala enterprise.

Saya bukan sok pinter, tapi asal tahu saja ya, untuk pencerahan kita semua.

Secara umum untuk memulai project, ada yang namanya Project Management Framework,

yaitu :
A. Project Assesment
- Define Scope of Work
- Confirm goal and objective

B. Project Plan
- Initial Phase
- Planning Phase
- Implementation Phase

C. UAT and Project
- User Acceptance plan
- Project Checklist

D. Risk Assesment
- Critical Service
- Budget Control

Lebih detail, untuk membangun system baru ada yang namanya System Development Life

Cycle, yaitu :

1. Concept Definition
2. Concept Development
3. System Design and Prototype
4. System Development and Testing
5. System Deployment
6. System Operation

Masing-masing ada proses harus dijalankan : Initiating, Planning, Executing,

Controlling, Closing, yang masing-masing akan menghasilkan output puluhan bahkan ratusan item. Dan berbagai macam variasi konsep management proyek lainnya.

Kalau didefinisikan lebih detail lagi dalam project management, akan menghasilkan ratusan bahkan ribuan baris checklist item.

Untuk bisa membangun software skala enterprise, perlu dilibatkan berbagai jabatan IT :

1. Project Manager
2. System Analyst
3. Business Analyst
4. System Architect
5. System Administrator
6. Database Administrator
7. Security Analyst
8. Programmer
9. Web Designer

Software atau Aplikasi yang ada nama e- di depannya seperti E-Banking, E-Ticket, E-Budget, E-Governance, E-Purchasing adalah aplikasi yang berskala sangat besar atau berskala enterprise atau kadang yang memadukan berbagai macam modul jadi satu dikenal dengan nama Enterprise Resource Planning. (ERP)

Terbayang khan, membuat software rumit memerlukan waktu bertahun-tahun dari awal perencanaan sampai implementasinya
. Bisa jadi dalam satu tahun dikerjakan keroyokan sudah hebat banget.

Cuma untuk data inventory dan system control perusahaan saja, programmer terkadang perlu waktu sebulan begadang buat program coding ribuan baris sampai stress, kurus, botak, penyakitan.

Kalau ada yang sok bilang, mau lihat keuangan semua daerah di Indonesia tinggal pencet, panggil programmer 2 minggu selesai. Mustinya mikir dulu sebelum ngomong, kalau tidak punya ilmu.

Itu buat aplikasi skala besar lho, jangan disamakan dengan buat web instan atau halaman blog atau install aplikasi bajakan yang beli di pinggir jalan.Disamping itu, perlu diperhatikan juga infrastruktur jaringan internet di Indonesia. Selain dukungan server yang handal, fiber optic, lebar pita (bandwidth) internet di indonesia harus diupgrade besar-besaran jika tak ingin traffic layanan online di Indonesia lumpuh. Kita mungkin juga pernah alami tiapkali ada rekrutmen karyawan di BUMN secara online banyak server yang down kinerjanya karena traffic yang begitu tinggi.

e-KTP yang dirancang bertahun-tahun dan menghabiskan triliunan rupiah saja, hasilnya..kurang sukses, kalau tidak mau dibilang GATOT alias gagal total. Kasus tetangga kampung, e-KTPnya sudah jadi, nama benar tapi fotonya orang lain. Ada yang tanggal lahir satu keluarga sama semua. Kacau.

Jadi bertanya, siapa programmer gila yang bisa buat e-government ala Jokowi dalam 2 minggu ? Jangan-jangan itu aplikasi e-Ramikir namanya.

Maaf, walaupun saya bukan programmer tapi di bidang IT lainnya, saya tahu bagaimana susahnya jadi programmer itu. Mereka juga manusia, bukan robot. Dia bekerja dengan otak, mereka bukan kelompok orang ‪#‎ramikir‬ ‪#‎rapopo‬. Seandainyapun Jokowi ingin mengerahkan semua engineer terbaik Indonesia baik yang di dalam negeri maupun engineer yang mengais 'nasi' di luar negeri, saya rasa anggarannya pun tidak akan bisa diambil dari APBN, melainkan dengan 'merelakan urat nadi bangsa' pada asing seperti menjual BUMN ataupun 'pulau'...

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews