Tuesday 30 December 2014

Awas ! Sinyal HP Bisa Picu Bencana


MATIKAN HP DI DALAM PESAWAT!!

--Rakyat High-Class, Tapi .....
Saya sedih mendengar terbakarnya pesawat Garuda, GA 200 pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi, jurusan Jakarta-Yogyaka
rta di Bandara Adisucipto. Kejadian itu sungguh menyayat hati dan perasaan.

Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu terbang ke Batam dengan menggunakan pesawat Garuda juga. Di dalam pesawat duduk disamping saya seorang warga Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan terlihat marah, karena tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk dari salah satu penumpang, dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau mendarat. Orang ini terlihat ingin menegur tetapi tidak berdaya karena bukan merupakan tugasnya.

Langsung saya tanya kenapa tiba-tiba dia bersikap seperti itu, kemudian dia bercerita bahwa dia adalah manager salah satu perusahaan industri, dimana dia adalah supervisor khusus mesin turbin. Saat dia melaksanakan tugasnya tiba-tiba mesin turbin mati, setelah diselidiki ternyata ada salah satu petugas sedang menggunaka HP didalam ruangan mesin turbin.

Orang Jerman ini menjelaskan bahwa apabila frekwensi HP dengan mesin turbin ini kebetulan sama dan sinergi ini akan berakibat mengganggu jalannya turbin tersebut, lebih fatal lagi berakibat turbin bisa langsung mati.

Cerita ini langsung saya kaitkan dengan peristiwa diatas, kalau saya tidak salah mendengar mesin pesawat tiba-tiba mati pada saat mau mendarat. Mudah- mudan peristiwa ini bukan akibat HP penumpang. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk masyarakat yang sering bepergian dengan pesawat.(KOMPAS )

Rakyat kita ini memang High class.. Handphone nya Mahal, Transportasi pake pesawat. Tapi bodohnya gk ketulungan. Ada yang gk tau kenapa larangan itu dibuat, ada yang tau tapi tetap gk peduli.. Orang indonesia harus selalu belajar dengan cara yang keras.
Buat yang belum tahu, kenapa gak boleh menyalakan Handphone di pesawat, berikut penjelasannya:

Sekedar untuk informasi saja, mungkin rekan-rekan semua sudah mendengar berita mengenai kecelakaan pesawat yang baru "take-off" dari Lanud Polonia -Medan. Sampai saat ini penyebab kejadian tersebut belum diketahui dengan pasti.

Mungkin sekedar sharing saja buat kita semua yang memiliki dan menggunakan ponsel/telpon genggam atau apapun istilahnya.. Ternyata menurut sumber informasi yang didapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting System) bahwa ponsel mempunyai kontributor yang besar terhadap keselamatan penerbangan. Sudah banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang terjadi akibatkan oleh ponsel. Mungkin informasi dibawah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, terlebih yang sering menggunakan pesawat terbang.

Contoh kasusnya antara lain:

Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru saja "take-off" dari bandara Zurich, Swiss. Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya tewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat.

Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus meraung-raung. Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupa dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.

Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang "final approach" untuk "landing" di bandara Heathrow, London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game masing-masing (The Australian, 23-9-1998).

Seperti kita tahu di Indonesia? Begitu roda-roda pesawat menjejak landasan, langsung saja terdengar bunyi beberapa ponsel yang baru saja diaktifkan.

Para "pelanggar hukum" itu seolah-olah tak mengerti, bahwa perbuatan mereka dapat mencelakai penumpang lain, disamping merupakan gangguan (nuisance) terhadap kenyamanan orang lain.

Dapat dimaklumi, mereka pada umumnya memang Belem memahami tatakrama menggunakan ponsel, disamping juga belum mengerti bahaya yang dapat ditimbulkan ponsel dan alat elektronik lainnya terhadap sistem navigasi dan kemudi pesawat terbang. Untuk itulah ponsel harus dimatikan, tidak hanya di-switch agar tidak berdering selama berada di dalam pesawat.

Berikut merupakan bentuk ganguan-ganggua n yang terjadi di pesawat: Arah terbang melenceng, Indikator HSI (Horizontal Situation Indicator) terganggu, Gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar, Gangguan sistem navigasi, Gangguan frekuensi komunikasi, Gangguan indikator bahan bakar,Gangguan sistem kemudi otomatis, Semua gangguan diatas diakibatkan oleh ponsel, sedangkan gangguan lainnya seperti Gangguan arah kompas komputer diakibatkan oleh CD & game Gangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator) diakibatkan oleh gameboy. Semua informasi diatas adalah bersumber dari ASRS.

Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa melihat bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang bergerak di landasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan ponsel.

Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusn ya suara mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara pengawas dengan baik.

Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya. (Di Jakarta saja diperkirakan ada sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligus terjangkau oleh sebuah ponsel aktif di pesawat terbang yang sedang bergerak di atas Jakarta).(Varis / pertamina)

Sebagai mahluk modern, sebaiknya kita ingat bahwa pelanggaran hukum adalah juga pelanggaran etika. Tidakkah kita malu dianggap sebagai orang yang tidak peduli akan keselamatan orang lain, melanggar hukum, dan sekaligus tidak tahu tata krama?

Sekiranya bila kita naik pesawat, bersabarlah sebentar. Semua orang tahu kita memiliki ponsel. Semua orang tahu kita sedang bergegas. Semua orang tahu kita orang penting. Tetapi, demi keselamatan sesama, dan demi sopan santun menghargai sesama, janganlah mengaktifkan ponsel selama di dalam pesawat terbang.

Semoga suatu hari rakyat kita bisa sedikit lebih pintar.

Wassalam
Erva Kurniawan
Direktorat Pesisir dan Lautan, Ditjen KP3K
Departemen Kelautan dan Perikanan

Monday 15 December 2014

Noor Hafizah, Pilot Air Asia yang Berhijab


Setiap orang mempunyai cita-cita yang terpendam sejak di zaman bangku sekolah dasar. Demi memastikan cita-cita idaman itu dapat direalisasikan di masa depan, usaha ke arah itu akan direncanakan dengan teliti. Begitu juga dengan Noor Hafizah Mohd Idrus yang kini sudah bergelar salah seorang pilot Perusahaan Penerbangan Murah Terbaik Dunia, Air Asia, Malaysia.

Namanya kini menjadi perbincangan oleh pengguna laman sosial media dan banyak yang kagum dengannya karena tidak banyak wanita di Malaysia mempunyai cita-cita sebesar Noor Hafizah Mohd Idrus yang memilih kerja sebagai pilot, apa lagi kerja itu lebih dimonopoli kalangan lelaki

Keinginan Noor Hafizah untuk mengemudikan pesawat terbang begitu besar setelah ia lulus kelas 5. Namun, impian itu pada awalnya mendapat tentangan daripada kedua orangtuanya yang mau melihat Noor Hafizah sukses dalam bidang medis dan bergelar seorang doktor.

Untuk tidak mencampakkan impian orang tua, dia meneruskan studidi dalam bidang sains, peringkat matrikulasi di Londang, Melaka walaupun terpaksa melupakan sesaat impian untuk terbang tinggi di awan biru.

Disebabkan nilai yang tidak begitu bagus untuk meneruskan studi dalam bidang medikal, akhirnya dia meneruskan pengajian dalam bidang multimedia strata satu di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM)

Begitupun setelah menjalaninya selama satu setengah tahun, studinya ‘terbengkalai’ begitu saja tanpa sempat ditamatkan gara-gara iklan AirAsia yang disiarkan untuk pengambilan kadetpilot perusahaan tersebut. Lantas, tanpa berfikir panjang, Noor Hafizah melamar tanpa pengetahuan keluarga.

Dari tindakan itu, dia akhirnya berhasil menyakinkan kedua ibu bapaknya bahwa kerjay sebagai pilot mampu dipikulnya meskipun pada awalnyal ibubapaknya seakan susah hendak menerima kenyataannya masuk AirAsia sebagai pilot. Apa lagi terpaksa meninggalkan studi di UKM

Namun orangtuanya menerima dan kini mendukung kuat Noor Hafizah setelah dia sukses menyakinkan dan berjanji akan melakukan yang terbaik dalam kerja tersebut.

Ia makin dikenali khalayak karena memakai jilbab dalam pekerjaannya. Lebih-lebih, ia mengaku tidak pernah meninggalkan shalat.

Sunday 14 December 2014

Ketua PGI tak Setuju Polwan Muslimah Pakai Jilbab


Jakarta - Ketua Persekutuan Gereja Indonesia, Albertus Patty, menyatakan ketidaksetujuannya atas rencana penetapan Peraturan Kapolri (perkap) terkait seragam berjilbab bagi Polisi Wanita (Polwan).

Menurutnya, dalam satuan polisi ataupun militer tidak perlu meletakkan simbol-simbol keagamaan. Ia menekankan agar melihat satuan tersebut sebagai satu kesatuan korps dan keluarga.

"Lebih baik menggunakan pakaian nasional, jadi polisi baik itu sudah menjalankan ibadah" kata Albertus Patty saat dihubungi ROL, Jumat (12/12).

Albertus mengatakan agama tidak hanya sebatas simbol. Menurutnya, agama seharusnya lebih dipandang dari sisi substansinya. Ia sendiri mengaku tidak menyukai penggunaan banyak simbol dalam agama yang ia peluk.

Albertus beranggapan menggunakan simbol agama tidak perlu dijadikan alasan untuk menjalankan ibadah. Karena, lanjut dia, dengan berperilaku baik dan tidak koruppun sudah menjadi bagian dari menjalankan ibadah.

Ia khawatir penggunaan simbol agama justru dapat memecah antar umat beragama. "Kalau Budha minta hal yang sama bagaimana?" ungkap Albertus.

Buah Apel itu Haram, Paman !


CERITA ini terjadi saat saya datang ke Mesir. Tepatnya di sebuah masjid di Mesir.

Saat itu saya tengah melaksanakan salah satu sunnah Rasulullah saw., shalat tahiyatul masjid, namun tiba-tiba kekhusu’-an saya mengabur, terganggu bau asap rokok yang sangat kuat menyengat rongga hidung saya.

Setelah salam, saya tengok kanan-kiri untuk mencari dimana gerangan sumber bau tersebut. Akhirnya mata saya tertuju pada seseorang yang dari bibirnya saja terlihat kalau dia itu seorang perokok berat, hitam dan bukan merah jambu.

Saya berazam pada diri sendiri, “Setelah selesai shalat, saya akan berbicara dengan orang itu!”

Belum juga sampai ke tempat duduk si perokok, mendadak ada anak kecil sekitar sembilan tahun masuk mesjid, duduk di samping perokok itu. Dan si anak mencium bau asap rokok juga, kemudian terdengar obrolan mereka yang cukup alot.

Anak : Assalamu’alaikum paman, paman orang mesir?

Perokok : Ya betul aku orang mesir.

Anak : Paman kenal Syaikh Abdul Hamid Kisyk?

Perokok : Ya kenal.

Anak : Paman juga kenal Syaikh Jaad al-Haq?

Perokok : Ya kenal juga.

Anak : Paman juga kenal Syaikh Muhammad al-Ghazali?

Perokok : Ya aku juga kenal.

Anak : Paman pernah dong mendengar pendapat dan fatwa-fatwa mereka?

Perokok : Ya pernah.

Anak : Mereka itu ulama dan syeikh yang berkata bahwa rokok itu haram, kenapa paman menghisapnya??

Perokok : Tidak, rokok tidak haram.

Anak : Haram paman, bukankah Allah mengharamkannya? “Allah mengharamkan yang buruk-buruk bagi kalian,” apakah saat paman merokok, paman membaca basmalah dan mengakhirinya dengan membaca hamdalah?

Perokok : Rokok sama sekali tidak haram, mana ada ayat al-Quran yang berbunyi وَيُحَرِّمُ عَلَيْكُمُ الدُخَانَ (Allah mengharamkan rokok bagimu).

Anak : Paman, rokok itu haram seperti haramnya apel!!!

Perokok : (sambil marah) Apel haram?! Bagaimana mungkin kamu bisa menghalalkan dan mengharamkan keduanya?

Anak : Coba paman tunjukkan ayat وَيُحِلُّ لَكُمُ التُّفَاحَ (Allah menghalalkan apel)

Perokok itu menyadari hal tersebut, ia merenung dan terdiam dengan ucapan anak tadi. Benar memang tidak ada ayat yang menghalalkan apel, dasar logika argumentasinya dalam menghalalkan rokok karena tidak adanya ayat yang secara langsung mengharamkan rokok pun hancur. Bahkan dari sudut matanya keluar cairan bening, ia menangis, Subhanalloh.

Sehabis sholat perokok itu mendekati anak kecil, da’i kecil yang menyadarkan dirinya. Ia berkata kepada anak tadi, “Nak, paman berjanji kepada Allah, paman tidak akan merokok lagi sampai akhir hidup paman.”

Kang Esa Abu El-Faruq, abu.mamoru@yahoo.com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews