Monday 26 November 2012

Surat Terbuka Dari Jalur Gaza untuk Indonesia

Mungkin surat ini sudah menyebar untuk rakyat Indonesia, namun mungkin banyak yang belum membaca dan meresapi isinya. Bagi yang sudah membaca silakan dibaca lagi dan dibagikan, jika belum, silakan membacanya.

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim

Untuk Saudaraku di Indonesia… Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia…

Namun, jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki adalah karena negeri kalian berpenduduk Muslim terbanyak di punggung bumi ini. Bukankah demikian wahai Saudaraku?

Di saat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis dakwah dari Jamaah haji asal Indonesia. Dia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jamaah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini.

Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum. Lalu saya mengatakan kepadanya, “Saudaraku, jika jumlah jamaah Haji asal GAZA sejak tahun 1987 sampai sekarang digabung, itu belum bisa menyamai jumlah jamaah haji dari negeri kalian dalam satu musim haji saja.”

Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian yah? Wah? Pasti uang kalian sangat banyak yah, apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang menunaikan ibadah haji untuk yang kedua kalinya. Subhanallah.

Wahai Saudaraku di Indonesia,

Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di GAZA ini, tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Wah? pasti sangat indah dan mengagumkan yah. Negeri kalian aman, kaya dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui tentang negeri kalian.

Tentu para ibu-ibu di sana amat mudah menyusui bayi-bayinya. Susu formula bayi tentu dengan mudah kalian dapatkan di toko-toko dan para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan.

Ini yang membuatku ‘iri’ kepadamu Saudaraku. Tidak seperti di negeri kami ini, Saudaraku, anak-anak bayi kami lahir di tenda-tenda pengungsian.

Bahkan tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulans yang akan mengantarkan istri kami melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah, sehingga istri-istri kami terpaksa melahirkan di atas mobil. Yah di atas mobil Saudaraku!

Susu formula bayi adalah barang yang langka di GAZA sejak kami di blokade 2 tahun lalu, namun istri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga dua tahun lamanya. Walau, terkadang untuk memperlancar ASI mereka, istri kami rela minum air rendaman gandum

Namun, mengapa di negeri kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya, terkadang ditemukan mati di parit-parit, di selokan-selokan dan di tempat sampah… Itu yang kami dapat dari informasi televisi.

Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus abortusnya untuk wilayah ASIA. Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian?

Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami di sini, sehingga orang bisa melakukan hal hina tersebut. Sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami di sini.

Memang, hampir setiap hari di GAZA sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati. Namun, bukanlah di selokan-selokan atau got-got apalagi ditempat sampah? Saudaraku! Mereka mati syahid, Saudaraku! Mati syahid karena serangan roket tentara penjajah Israel!

Kami temukan mereka tak bernyawa lagi di pangkuan ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan roket tentara Zionis Israel.

Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah aset perjuangan perlawanan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan negeri ini.

Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel pada 27 Desember 2009, saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 di antaranya adalah anak-anak kami. Namun, sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru di Jalur Gaza, dan Subhanallah, kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar. Allahu Akbar!

Wahai Saudaraku di Indonesia…

Negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam, dengan izin Allah, akan tumbuh dan berbuah. Namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar? Apa karena kalian sulit mencari rezeki di sana? Apa negeri kalian sedang di blokade juga?

Perlu kalian ketahui, Saudaraku, tidak ada satu pun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami di blokade. Kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai Tata Usaha di kantor pemerintahan Hamas, sudah 7 bulan ini, gaji bulanan belum saya terima, tapi Allah SWT yang mencukupkan rezeki untuk kami.

Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja melangsungkan pernikahan, yah… mereka menikah di sela-sela serangan (agresi) Israel. Mereka mengucapkan akad nikah, di antara bunyi dentuman bom dan peluru, Saudaraku. Dan Perdana Menteri kami, yaitu Ustadz Ismail Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut.

Wahai Saudaraku di Indonesia,

Terkadang saya pun ‘iri’, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqoh pembinaan di Negeri Antum, seperti yang diceritakan teman saya tersebut.

Program pengajian kalian pasti bagus bukan, banyak kitab mungkin yang telah kalian baca, dan buku-buku tentu kalian telah lahap. Kalian pun sangat bersemangat bukan, itu karena kalian punya waktu.

Kami tidak memiliki waktu yang banyak di sini wahai Saudaraku. Satu jam, yah… satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami di sini untuk halaqoh. Setelah itu kami harus terjun langsung ke medan jihad, sesuai dengan tugas yang telah diberikan kepada kami.

Kami di sini sangat menanti-nantikan hari halaqoh tersebut walau cuma satu jam Saudaraku. Tentu kalian lebih bersyukur, kalian lebih punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqoh, seperti ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami) dan takaful (saling menangung beban) di sana.

Hafalan Antum pasti lebih banyak dari kami. Semua pegawai dan pejuang Hamas di sini wajib menghafal surah Al-Anfaal sebagai “nyanyian” perang kami. Saya menghafal di sela-sela waktu istirahat perang. Bagaimana dengan kalian?

Beberapa waktu lalu, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 juz anakku yang pertama, ia di antara 1000 anak yang tahun ini menghafal Al-Qur’an, umurnya baru 10 tahun. Saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghafal Al-Qur’an ketimbang anak-anak kami di sini. Di Gaza tidak ada SDIT seperti di tempat kalian, yang menyebar seperti jamur sekarang.

Mereka belajar di antara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah diratakan, di atasnya diberi beberapa helai daun pohon kurma, yah di tempat itulah mereka belajar Saudaraku.

Bunyi suara setoran hafalan Al-Qur’an mereka bergemuruh di antara bunyi-bunyi senapan tentara Israel. Ayat-ayat Jihad paling cepat mereka hafal, karena memang di depan mereka tafsirnya langsung mereka rasakan.

Wahai Saudaraku di Indonesia,

Oh, iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat aksi solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia, kami menyaksikan demo-demo kalian di sini. Subhanallah, kami sangat terhibur, karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan di sini. Memang, banyak masyarakat dunia yang menangisi kami di sini, termasuk kalian di Indonesia.

Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan, Saudaraku. Biarlah butiran air matamu adalah catatan nanti di akhirat kepada Allah sebagai bukti ukhuwah kalian kepada kami. Doa-doa kalian dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya. Alhamdulillah. Allahu Akbar!

(Bagitulah isi surat tanpa harus mengubah isinya. Silakan baca dan resapi isi surat di atas, betapa miris dan terlukanya hati saat surat di atas diterima nurani kita, betapa terlukanya Saudara kita di sana. Tetap dukung mereka walau hanya dengan doa ataupun bantuan dana yang bisa kita lakukan, Allahu Akbar … !!!)

Silakan bagikan (share) surat taushiyah ini untuk keluarga, saudara-saudara, teman-teman, atau untuk mereka yang tidak kalian kenal sekalipun. Semoga Anda juga medapat balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wata’ala, aamiin…Semoga bermanfaat.


Saturday 24 November 2012

A Tribute Song to Palestine

AKSI kepedulian nyata untuk Palestina ditunjukkan oleh ratusan siswa SD di Klaten, Jawa Tengah. Berdasarkan laporan kompas.com pada hari Jum’at (23/11), ratusan siswa SD ini berani menyisihkan sebagian uang saku mereka untuk membantu korban agresi Israel di Gaza, Palestina.

Tidak tanggung-tanggung, hasil dari sumbangan uang saku para siswa SD ini mencapai Rp 14 juta!, jumlah yang cukup besar untuk ukuran uang jajan anak-anak SD.

Selain mengumpulkan uang, para siswa juga menggelar doa bersama untuk perdamaian di Palestina. Tidak hanya para siswa, guru yang hadir pun menyisihkan uang mereka untuk disumbangkan. “Dari uang saku kita, kita sisihkan untuk disumbangkan ke korban perang di Palestina” kata Rafiq, salah satu siswa, seperti yang dilansir kompas.com.

Sebelum mengumpulkan uang, sebanyak 300 siswa SD di Kecamatan Jatinom, Klaten, khusuk untuk berdoa bersama, meskipun di bawah panas terik matahari.

Rencananya, uang yang berhasil terkumpul tersebut akan diserahkan melalui Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di Yogyakarta, untuk disumbangkan langsung ke Palestina.
Support Palestine for humanity and muslim solidarity! Palestine need your voice and your donation...

Friday 23 November 2012

Palestina Pernah Bantu Kemerdekaan Indonesia, Akankah Kita Diam ?

Duo Ronaldo dukung Palestina, sedangkan Bieber cinta mati Israel
Sebagai orang Indonesia, sejarah menjelaskan bahwa kita berhutang dukungan untuk Palestina dan negara arab lain.

Dari berbagai sumber yang diperoleh, Sukarno-Hatta boleh saja memproklamasikan kemerdekaan RI de facto pada 17 Agustus 1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (de jure) sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain. Pada poin ini kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh tokoh Timur Tengah, sehingga Negara Indonesia bisa berdaulat.

Gong dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti dikutip dari buku “Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri” yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia , M. Zein Hassan Lc.
Kenapa Kita Memikirkan Palestina?

M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada hal. 40, menjelaskan tentang peranserta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.

Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini -mufti besar Palestina- secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia: pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami, bertepatan ‘pengakuan Jepang’ atas kemerdekaan Indonesia.

Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut, kami sebar-luaskan, bahkan harian “Al-Ahram” yang terkenal telitinya juga menyiarkan. Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi “Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia” dan memberi dukungan penuh. Peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat dinegeri ini. Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI.

Seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia”. Setelah itu dukungan mengalir, di jalan-jalan terjadi demonstrasi- demonstrasi dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah.

Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk Surabaya, demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur-Tengah khususnya Mesir. Shalat ghaib dilakukan oleh masyarakat di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dalam pertempuran yang sangat dahsyat itu.

Yang mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum Pasca Agresi Militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus. Saat kapal “Volendam” milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said. Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di pelabuhan itu.

Mereka menggunakan puluhan motor-boat dengan bendera merah putih? tanda solidaritas- berkeliaran di permukaan air guna mengejar dan menghalau blokade terhadap motor-motor- boat perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal “Volendam” milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan.

Sekarang bagaimana rasannya saat melihat bendera kita di kibarkan oleh bangsa lain dengan kesadaran penuh menunjukan rasa solidaritasnya, karena mereka peduli Wartawan ‘Al-Balagh’ pada 10/8/47 melaporkan: “Motor-motor boat yang penuh buruh Mesir itu mengejar motor-boat besar itu dan sebagian mereka dapat naik ke atas deknya. mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan motor-boat besar itu kejuruan lain.”

Tentu saja, motivasi yang kita bangun tidak hanya dari aspek historis, namun ini kita dapat ambil sebagai sebuah pelajaran untuk mengingatkan kembali betapa palestina pernah melakukan hal yang sama terhadap Indonesia.

Thursday 22 November 2012

Aneh, Pejabat UNICEF Justru Dukung Pembunuhan Anak-anak Gaza

Hidayatullah.com--Adakah pemandangan yang lebih memilukan daripada tubuh-tubuh mungil anak-anak kita yang hancur dicabik-cabik peluru dan roket? Selama 8 hari agresinya terhadap Gaza, Zionis ‘Israel’ membunuh 43 anak Gaza dan melukai 432 anak lainnya.

Artinya, satu per tiga dari seluruh syuhada dan korban cedera di Gaza adalah anak-anak, demikian dinyatakan berbagai sumber medis Gaza.

Lima anak dibunuh pada hari Rabu (21/11/2012), hari terakhir dari perang 8 hari itu. Syahid termuda pada hari itu adalah bocah berusia dua tahun.

Dari seluruh syuhada mungil kita di Gaza, ada bocah berusia 11 bulan, dua lagi baru berusia.satu tahun sementara sisanya berusia antara satu setengah tahun sampai 16 tahun. Beberapa di antara anak-anak itu bahkan kakak beradik.

Pejabat UNICEF Sadis

Sesudah pernyataan kejam Wakil Menlu ‘Israel’ Danny Ayalon bahwa semua korban di Gaza layak mati termasuk anak-anak, kini.terungkap skandal lain. Seorang pejabat UNICEF (United Nations Children’s Fund), sebuah badan PBB yang tugasnya memperjuangkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak dunia – secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap agresi militer Zionis di Gaza dan harapannya.agar penjajah Zionis tidak berhenti berperang “sampai teroris terakhir dikalahkan.”

Si pejabat UNICEF itu, Judy Shalom Nir-Mozes, menggunakan media sosialnya termasuk Twitter untuk mendesak PM Netanyahu untuk tidak tunduk kepada desakan internasional agar menerima gencatan senjata.

Nir-Mozes men-tweet harapannya bahwa tidak akan pernah ada gencatan senjata.

“Saya benar-benar berharap Bibi (Netanyahu) tidak akan takluk kepada tekanan musuh-musuh kita dan lobby mereka, dan akan meneruskan operasi sampai teroris terakhir di Gaza mati dibunuh. Sudah waktunya kehidupan kembali normal di selatan Israel – siapa saja yang memulai sebuah amal kebaikan (harus menyelesaikannya).”

Para penentang agresi militer ini di dalam ‘Israel’ sendiri kini memulai kampanye untuk menyingkirkan Nir-Mozes dari kepemimpinan UNICEF karena “seseorang yang lapar perang seperti ini tidak seharusnya menjadi duta penyuara hak-hak anak.”

Hanung Bramantyo Kembali Rilis Film Kontroversi

Setelah filmnya “Perempuan Berkalung Sorban” dan “Tanda Tanya” (?) yang banyak kecaman dari umat Islam, kini sutradara Hanung Bramantyo kembali merilis film kontroversial berjudul “Cinta Tapi Beda”.

Film "Cinta Tapi Beda" ini bercerita tentang dua insan yang jatuh cinta namun berbeda agama. Dua cinta antara seorang penganut agama katolik dan Islam berbenturan dalam nilai-nilai agama masing-masing.

"Jadi kalau sampai jadi isu dan bola salju, itu sudah bukan tanggung jawab saya, kadang juga saya dicaci maki. Saya cuman bisa berterima kasih saja sudah mau nonton film saya," ujar Hanung seperti yang dikutip Kapanlagi.com (12/11/2012).

Menurut Hanung, film bukanlah sebuah film kontroversial. Namun ia hanya ingin menerjemahkan sebuah potret kehidupan yang sesungguhnya ke dalam sebuah film.

Sementara itu, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khatath mengaku apa yang sering dilakukan Hanung sebuah contoh tidak baik dan tidak terpuju untuk edukasi remaja Muslim. Bagi Khathtath semua film Hanung memang memiliki nuansa meliberalkan para penontonnya.

“Meskipun Hanung berkata dia hanya memotret kehidupan realitas. Harusnya penonton diarahkan kepada pilihan yang baik,” jelas Al Khathath kepada hidayatullah.com, Rabu (21/11/2012).

Al Khathatth mengkhawatirkan jika remaja Islam yang minim pemahaman agama akan terwarnai. Film ini menurutnya bisa mengajarkan seorang remaja Muslim untuk melegalkan nikah beda agama.

“Padahal dalam Islam pernikahan beda agama itu hukumnya haram dan termasuk perzinahan karena tidak sah akad nikahnya,” jelas Khathath lagi.

Al Khathath mengingatkan seluruh elemen umat untuk segere membentengi keluarga dari serangan liberalisasi seperti ini. Ia juga mengajak umat untuk membuat petisi menolak karya-karya Hanung Bramantyo.

“Ini sudah film yang kesekian yang dia buat untuk merusak pemikiran remaja Islam, ini harus dilawan secara serius,” tegasnya lagi.

Sementara itu, peneliti Institut Pemikiran dan Peradaban Islam (InPAS) Surabaya, Bahrul Ulum mengatakan, apa yang disampaikan Hanung itu ada buah dari paham liberalisme. Setiap karya kontroversialnya digugat, alasannya untuk memotret fakta yang ada di masyarakat. Padahal, tidak semua potret di masyarakat harus dipublikasikan jika faktanya menyesatkan dan hanya melahirkan hal-hal tidak baik.

“Jika ada sekelompok orang hobi membunuh, maksiat dan memperkosa, apa layak diangkap jadi sebuah karya film? Apa ada manfaatkan bagi kebaikan bersama?”, ujar Bahrul. Pikiran-pikiran rusak inilah yang kini hinggap pada sebagian sutradara di Indonesia, termasuk Hanung.

Menurut Bahrul, pemikiran seperti itu bagian dari paham relativisme yang kini merusak bangsa Indonesia.

Seperti diketahui, film “Cinta Tapi Beda” turut didukung oleh Artis Agni Pratistha, Reza Nangin, Choky Sitohang, Jajang C Noor, Ratu Felisha, Hudson Pranajaya dan Agus Kuncoro bakal membintangi film yang diangkat dari tulisan di blog milik penulis Dwitasari.*

Ciri Muslimah yang Cantik Pribadinya...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Setiap wanita senantiasa mendambakan kecantikan fisik. Tetapi ingat, kecantikan dari dalam yang lebih dikenal dengan istilah inner beauty adalah hal yang lebih pen
ting daripada kecantikan fisik belaka. Karena, apa gunanya seorang muslimah cantik fisik tetapi tidak memiliki akhlak terpuji. Atau apa gunanya cantik fisik tetapi dibenci orang-orang sekitar karena tindak-tanduknya yang tidak baik. Karena itu, kecantikan dari dalam memang lebih diutamakan untuk menjaga citra diri seorang muslimah.

Lalu seperti apa sih muslimah yang cantik pribadinya itu, berikut ulasanya:

Menjaga kecantikan dari dalam berarti menjaga etika dan budi pekerti baik, serta menggunakan anggota tubuh untuk hal-hal yang baik berdasarkan sudut pandang syariat Islam.

Alloh pun dengan tegas menyatakan bahwa antara ciri hamba-Nya yang baik adalah mereka yang baik ucapannya. Mereka yang apabila dihina atau dicaci oleh orang yang jahil atau tidak berilmu, mereka tidak membalasnya kecuali dengan kata-kata baik dan lemah lembut. Alloh berfirman disurat Al-Furqan ayat 63, yang artinya “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang- orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan.”

Tak hanya itu, seorang muslimah yang baik akan meninggalkan perkataan-perkataan tidak bermanfaat. sebagaimana Rosululloh bersabda, “Termasuk dari kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak penting baginya.” Mengenai hadits ini, Imam Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan, “Kebanyakan pendapat yang ada tentang maksud meninggalkan apa-apa yang tidak penting adalah menjaga lisan dari ucapan yang tidak berguna.”

Dalam Ad-Daa`wa Ad-Dawaa`, Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menerangkan lebih lanjut, bahwa “Menjaga lisan adalah agar jangan sampai seseorang mengucapkan kata-kata yang sia-sia. Apabila dia berkata hendaklah berkata yang diharapkan terdapat kebaikan padanya dan manfaat bagi agamanya. Apabila dia akan berbicara hendaklah dia pikirkan, apakah dalam ucapan yang akan dikeluarkan terdapat manfaat dan kebaikan atau tidak? Apabila tidak bermanfaat hendaklah dia diam, dan apabila bermanfaat hendaklah dia pikirkan lagi, adakah kata-kata lain yang lebih bermanfaat atau tidak? Supaya dia tidak menyia-nyiakan waktunya dengan yang tidak bermanfaat.”

Termasuk dalam hal ini adalah menjauhi perbuatan ghibah yang berkaitan erat dengan lisan yang mudah bergerak dan berbicara. Maka hendaknya para muslimah memperhatikan apa-apa yang diucapkan. Jangan sampai terjatuh dalam perbuatan ghibah yang tercela. Bila setiap wanita muslim bisa menjaga lisan dari mengganggu atau menyakiti orang lain, insya Alloh mereka akan menjadi seorang muslimah sejati. sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim bahwa Rosululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Seorang muslim sejati adalah bila kaum muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.”

Pun demikian dengan anggota tubuh lainnya, seperti mata. Untuk menjadikan sepasang mata yang indah dan mempesona, maka pandanglah kebaikan-kebaikan dari orang-orang, jangan mencari-cari keburukan mereka. Alloh berfirman mengenai hal ini disurat al-Hujurat ayat 12, artinya “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.”

Dan terpenting lagi, mempergunakan mata untuk hal-hal yang diridhai Alloh dan Rosul-Nya. Hal ini berarti tidak menggunakan mata untuk bermaksiat. Pandangan mata adalah mata air kemuliaan, bukan menjadikannya duta nafsu syahwat sesaat.

Betapa banyak manusia mulia yang didera nestapa dan kehinaan, hanya karena mereka tidak dapat mengendalikan mata. Yaitu ketika matanya tidak dapat lagi menyebabkan seseorang menjadi bersyukur atas anugerah nikmat, karena dipergunakan secara zhalim. Seseorang muslimah yang menjaga pandangan berarti dia menjaga harga diri dan kemaluannya. Barangsiapa yang mengumbar pandangannya, maka akan terjerumus ke dalam kebinasaan. Inilah mengapa Rosul menegaskan, “Tundukkan pandangan kalian dan jagalah kemaluan kalian.”

Lalu peliharalah telinga dari mendengarkan musik, gosip, kata-kata keji dan sesat, atau menyebutkan kesalahan-kesalahan orang. Telinga diciptakan untuk mendengarkan Kalam Alloh dan instruksi-instruksi Rosululloh. Sepasang telinga yang indah dan baik adalah yang bisa mengambil manfaat ilmu-ilmu keislaman.

Selanjutnya tangan, tangan yang baik adalah tangan yang diulurkan untuk membantu dan menolong sesama muslim, serta bersedekah dan berzakat. Kita diberi dua tangan; satu untuk membantu kita dan satu lagi untuk membantu orang lain. Lalu Islam juga mengajarkan bahwa tangan ‘di atas’ lebih baik dari tangan ‘di bawah’. Tentang hal ini, suatu ketika, Rosul ditanya oleh para istrinya, “Siapakah di antara kami yang pertama kali akan menemui engkau kelak?” Dengan suara bergetar, Nabi menjawab, “Tangan siapa di antara kalian yang paling panjang, itulah yang lebih dahulu menemuiku.” “Tangan paling panjang” yang dimaksud Rosululloh adalah yang gemar memberi sedekah kepada fakir miskin.

Maka, jaga baik-baik kedua tangan, jangan dipergunakan untuk memukul seorang muslimah lainya, dipakai untuk mengambil barang haram ataupun mencuri, jangan dipergunakan untuk menyakiti makhluk ciptaan Alloh, atau dipergunakan untuk mengkhianati titipan atau amanah. Atau untuk menulis kata-kata yang tidak diperbolehkan.

Kemudian kedua kaki yang ‘indah’ adalah yang dipergunakan untuk mendatangkan keridhaan Alloh. Jagalah kedua kaki untuk tidak berjalan menuju tempat-tempat yang diharamkan atau pergi ke pintu penguasa yang kafir. Karena hal itu adalah kemaksiatan yang besar dan sama saja dengan merendahkan diri muslimah. Lalu jangan sekali-kali mempergunakan kaki untuk menyakiti saudara-saudari muslimah, pergunakanlah untuk berbakti kepada Alloh, misalnya dengan mendatangi masjid, tempat-tempat pengajian, berjalan untuk menuntut ilmu agama serta menyambung tali silaturahim, atau melangkahkannya untuk berjihad di jalan-Nya.

Rosul bersabda, “Barangsiapa yang kedua telapak kakinya berdebu di jalan Alloh, maka haram atas keduanya tersentuh api neraka.” Beliau menerangkan lagi, “Alloh akan menjamin orang yang keluar (berjuang) di jalan-Nya, seraya berfirman: “Sesungguhnya orang yang berangkat keluar untuk berjihad di jalan-Ku, karena keimanan kepada-Ku dan membenarkan (segala ajaran) para Rasul-Ku, maka ketahuilah bahwa Akulah yang akan menjaminnya untuk masuk ke dalam surga.”

Demikian pula dengan segenap anggota tubuh lainnya. Semuanya akan nampak indah serta mempesona apabila dipergunakan dalam rel ketaatan kepada Alloh dan Rosul-Nya. Kecantikan fisik seorang muslimah bahkan sangat dipengaruhi kecantikan batin. Untuk mendapatkan tubuh yang ramping, maka cobalah untuk berbagi makanan dengan orang-orang fakir-miskin.

Kecantikan sejati seorang muslimah tidak terletak pada keelokan dan keindahan fisik atau keindahan pakaiannya. Kecantikannya sangat dipengaruhi perilaku dan ketaatannya kepada Alloh dan Rosul-Nya. Kecantikan sebenarnya direfleksikan dalam hati dan jiwanya.

Maka jadikan malu karena Alloh sebagai perona pipinya. Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya. Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat. Air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akhirat. Kaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmu. Tangannya selalu berbuat baik kepada sesama. Pendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimah. Gelangnya adalah tawadhu. Kalungnya adalah kesucian, dan seluruhnya dibalut oleh hijab sebagai perisai bagi kehormatanya .

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

Salam santun dan keep istiqomah ...

Wednesday 21 November 2012

Sejarah Hubungan Gelap Indonesia-Israel


Gusdur cium medali keberanian dari Yahudi
DI TENGAH-TENGAH kebiadaban Zionis-Israel memborbardir Gaza-Palestina, yang kini menelan korban lebih dari 100 orang, ternyata banyak pihak di Indonesia telah lama mengambil untung hubungan dagang dengan Israel. Salah satunya adalah Kementerian Perdagangan di Indonesia.

Data dari Kementerian Perdagangan RI menyebutkan bahwa neraca perdagangan Indonesia-Israel cukup positif. Tahun 2007, total perdagangan Indonesia-Israel mencapai USD 124.100 dan meningkat menjadi USD 116,4 juta pada tahun 2008. Tahun 2009, total perdagangan dua negara mencapai USD 91.613 juta dan kembali meningkat menjadi USD 117,5 juta pada tahun 2010. Data tahun 2011 menunjukkan, total perdagangan Indonesia-Israel mencapai USD 69,6 juta. Dan hingga pertengahan tahun ini sudah mencapai USD 79 juta. (lihat www.merdeka.com/uang/bagaimana-hubungan-dagang-indonesia-israel-terjalin.html)

Salah satu perusahaan ekspor-impor yang menjalin hubungan dagang dengan Israel adalah Indolink yang bermarkas di Israel. Dalam profil perusahaan disebutkan bahwa visi dan misi perusahaan tersebut adalah membantu pengusaha antar dua negara menjalin kerjasama strategis dan saling menguntungkan. Indolink mengaku mengambil peran sebagai agen bisnis perusahaan Indonesia di Israel. Sebab, perusahaan berjanji memberi layanan menyeluruh bagi importir dan distributor Indonesia yang tertarik bekerjasama dengan suplaier dari Israel mulai dari penjajakan produk, negosiasi harga, perjanjian kerjasama hingga transaksi.

Menurut Indolink dalam websitenya, menjalin hubungan antara Israel dan Indonesia memerlukan pengetahuan khusus akibat tajamnya perbedaan mentalitas antara kedua bangsa. Penampilan bangsa Israel memang nampak seperti orang Eropa atau Amerika, namun kenyataannya mereka mempunyai mentalitas tersendiri yang bukan Eropa, bukan Amerika bahkan lain dari orang Arab. Mentalitas ini terkenal dengan istilah "tzabarim" (asli Israel) yang dapat dipahami hanya oleh orang-orang yang tinggal di Israel. (lihat www.indolink.co.il/about_i.html)

Keberhasilan hubungan bisnis dengan orang Israel, menurut Indolink, tergantung pada pemahaman atas mentalitas tzabarim, suatu faktor yang jauh lebih penting daripada faktor objektif kecocokan produk, harga dan solusi birokrasi ekspor-impor. Potensi dagang antara Indonesia dan Israel sangatlah besar dan upaya-upaya hubungan bisnis telah dijalankan sejak dibukanya hubungan dagang secara resmi dan legal antara kedua negara pada tahun 2001.

Namun banyak dari upaya-upaya tersebut tersendat bahkan gagal akibat kesenjangan budaya, bahasa, mentalitas dan ekspetansi antara kedua pihak. Kesalahpahaman dan keputusasaan pun muncul akibat kendala-kendala ini.

Indolink berdiri sejak tahun 2004 menyatakan dirinya sebagai solusi atas berbagai kendala yang dihadapi oleh para usahawan Indonesia dalam memanfaatkan peluang bisnis dengan Israel.

Meski berusia muda, Indolink telah mencatat sejumlah keberhasilan mensukseskan hubungan bisnis antara para usahawan dan organisasi bisnis Indonesia dengan para rekanan Israel.

Menurut Indolink, Israel mempunyai lebih dari 140 ilmuwan dan insinyur per 10.000 penduduk, lebih dari dua kalinya Jepang dan hampir dua kalinya AS. Secara per kapita, Israel menduduki ranking kedua setelah AS dalam jumlah publikasi sains dan pendaftaran paten. Secara akademis, Israel juga menduduki persentase yang tinggi di dunia, dimana lebih dari 20% penduduk Israel menyandang gelar kesarjanaan. Israel merupakan negara kecil dengan penduduk sekitar 7 juta jiwa, namun hampir setiap minggu memunculkan inovasi dan paten baru. Hal ini didukung oleh kapabilitas dan produktifitas SDM yang sangat tinggi.

Majalah Warta Ekonomi tahun lalu juga mewawancarai, Direktur Eksekutif yang juga pendiri Indonesia Israel Public Affair Comitte (IIPAC), Benjamin Ketang. Ia (Ketang, red) mengatakan, “Saya rasa dampak ekspansi Israel di Indonesia tidak perlu 10 tahun dari sekarang. Tiga tahun saja kalau ada komando dari Israel, maka mereka akan beramai-ramai datang ke Indonesia," ujarnya. Pria asal Jember yang merupakan alumnus Hebrew University ini kemudian menyatakan, "Tradisi orang Yahudi itu kalau komunikasi selalu dengan high level, levelnya pasti presiden atau menteri…"

Ketang adalah salah seorang yang membidani lahirnya lembaga lobi Yahudi di Indonesia ini menyatakan, investor Israel saat ini melirik sektor teknologi informasi dan pertanian.

Hubungan Dagang Resmi Indonesia-Israel

Indonesia, kini memang menjadi incaran negara-negara di dunia, termasuk Israel. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi market bisnis yang menggiurkan bagi negara manapun di dunia. Karena itu, Kementerian Luar Negeri Israel meluncurkan situs berbahasa Indonesia awal tahun 2007 lalu. "Kami ingin memberikan informasi yang sebenarnya tentang Israel kepada rakyat Indonesia," kata perwakilan Israel di Indonesia, Ilan Ben Dov.

Lewat lobi-lobi khusus, Israel terus menerus ingin menjalin hubungan yang erat dengan Indonesia. Bukan hanya hubungan dagang –yang telah berlangsung- tapi juga hubungan diplomatik.

Masalah hubungan resmi RI-Israel itu pernah mencuat ke permukaan tidak lama setelah terbentuknya kabinet Gus Dur (1999-2001). Waktu itu Gus Dur dan Menlu Alwi Shihab melontarkan keinginan mereka untuk membuka hubungan dengan Israel, kendati akhirnya hanya berhasil dalam taraf hubungan ekonomi dan perdagangan. Bahkan saat itu pemerintah Gus Dur ingin membuka hubungan diplomatik dengan Israel, tapi karena reaksi masyarakat –terutama ormas-ormas Islam cukup kuat—akhirnya Gus Dur membatalkan. Bahkan sampai-sampai saat itu 16 Duta Besar Negara-negara Arab di Jakarta, menyampaikan keberatannya, sehingga akhirnya Gus Dur menghentikan niatnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Tentang hubungan perdagangan, entah sejak kapan pemerintah Indonesia memulainya. Tapi ketika Luhut Panjaitan menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian (2000-2001) era Gus Dur, mencuat ke media massa itu, tentang bocoran dokumen persetujuan perdagangan dengan Israel. Ternyata Gus Dur meski banyak diprotes, lewat mengeluarkan Keputusan Menperindag No.23/MPP/01/2001 tertanggal 10 Januari 2001 yang melegalkan hubungan dagang antara RI dengan Israel.

Memang jalinan berkelindan yang rumit pemerintah Israel dengan negara-negara besar (khususnya Amerika dan Inggris), menjadikan Negara Israel kini hari ke hari makin digdaya. Meski jutaan masyarakat dunia terus menerus mengecam kezaliman negara zionis ini, tapi pemerintah negara-negara bersangkutan tetap adem ayem dengan Israel. Ironisnya negeri-negeri Muslim sendiri tidak mempunyai sikap yang satu dalam menghadapi Israel. Padahal penduduk Israel kini hanyalah berjumlah 6.352.117 orang (lihat www.cia.gov/ cia/publications/ factbook/geos/is.html).

Tapi, memang begitulah hukum sunnatullah di alam ini. Tidak mesti golongan yang besar itu akan mengalahkan golongan yang kecil. Malah yang terjadi seringkali sebaliknya. Israel, karena kecerdasan dan kelicikannya mampu bertahan hingga kini dan bahkan makin digdaya, dengan memiliki persenjataan militer –termasuk nuklir—yang jauh lebih dahsyat daripada yang dimiliki negeri-negeri Islam.

Wanita dan anak-anak ikut membela Palestina

Bukan mudah memang bagi pemerintah Indonesia, untuk bersikap tegas terhadap Israel. Karena suatu keputusan politik kepada Israel mempunyai imbas yang besar pada pemerintah Amerika dan Inggris (kedua Negara inilah sponsor utama pendirian Negara Israel 1948). Jadi kalau selama ini sikap politik internasional pemerintah seringkali “membebek” kepada AS jangan berharap pemerintah akan bersikap tegas kepada Israel.

Tapi bagaimanapun sebuah negara tergantung pada pemimpinnya. Pepatah yang terkenal mengatakan “ikan itu busuk dari kepalanya.” Bila pemimpinnya peragu/penakut, maka penyakit takut itu akan menular ke pejabat-pejabat bawahannya dan kemudian ke rakyatnya. Sulit mengharapkan Presiden SBY yang telah mendapat gelar 'Knight Grand Cross in the Order of Bath' dari Ratu Inggris, untuk bersikap berani seperti mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad. Dalam Sidang OKI beberapa tahun lalu, Mahathir menyatakan:

“Kita sesungguhnya sangat kuat. Umat Islam yang berjumlah 1,3 miliar orang (seharusnya) tak bisa dengan mudah dikalahkan. Orang Eropa membunuh 6 dari 12 juta orang Yahudi. Akan tetapi, kini orang Yahudi secara tak langsung menguasai dunia. Mereka bisa membuat orang lain berperang dan mati untuk mereka…

Apakah benar kita tak perlu dan tak dapat melakukan apa-apa bagi diri kita sendiri? Apakah benar 1,3 miliar orang (Islam) tak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan diri mereka sendiri dari penghinaan dan penindasan yang dilakukan oleh musuh yang jumlahnya jauh lebih kecil? Apakah mereka (umat Islam) hanya dapat membalas secara membabi buta dengan kemarahan. Apakah tak ada jalan lain kecuali meminta anak-anak muda kita untuk meledakkan dirinya sendiri dan membunuh orang lain, tindakan yang hanya mengundang dilancarkannya pembantaian lebih banyak lagi atas rakyat kita?...Tak mungkin tak ada jalan lain. Kaum Muslim yang berjumlah 1,3 miliar tak dapat dikalahkan oleh berapa juta orang Yahudi. Seharusnya ada jalan (bagi kita).”

Ya, jalan Rasulullah yang harus kita tempuh. Rasulullah saja perlu waktu 13 tahun untuk membentuk generasi yang hebat dan cerdas (mujahid dan mujtahid) untuk mengalahkan Yahudi. Hamas dan kaum Muslim di Palestina sana telah memulainya. Mereka melakukan serangan balasan ke Israel, karena Israel telah menjajah, mengusir dan membantai ribuan kaum Muslim Palestina.

Jihad Harta

Untuk di Indonesia atau negeri-negeri yang jauh dari Palestina, jihad harta mungkin adalah alternatifnya. Masalah dana/harta ini sungguh dahsyat. Kita ingat tahun 2006, ketika Hamas memenangkan pemilu demokratis di Palestina, Amerika dan negara-negara Eropa memboikot dana-dana Hamas di seluruh dunia. Dengan tujuan agar Hamas dan rakyat Palestina terkucil, miskin dan tidak berdaya. Dan akibat boikot itu, terjadi bentrok antara Fatah dan Hamas, sehingga akhirnya terbelah, Hamas menguasai Gaza dan Fatah menguasai Tepi Barat.

Alhamdulillah lambat laun berjalannya waktu, akhirnya terjadi kesepahaman antara Hamas dan Fatah kembali.

Dalam masalah solidaritas harta ini, kaum Yahudi sangat serius. Di antara lembaga Yahudi yang sangat giat menjalankan proyek Zionisme adalah Jewish Agency (Agen Yahudi) dan Jewish National Fund (Lembaga Keuangan Nasional Yahudi). Lembaga ini menerima sumbangan dari seluruh orang Yahudi di dunia. Mereka mendapat dukungan penuh dari kelompok Kristen-Zionis yang saat ini lebih dikenal dalam jajaran pemeritahan Amerika Serikat dengan kelompok Konservatif Baru (neo-conservative). Dan, salah satu tokoh utamanya adalah presiden Amerika sendiri, George W Bush.

Salah satu bentuk dukungan paling menonjol terhadap negara penjajah Zionis adalah sebuah program yang dikelola dan dipublikasi oleh sebuah situs internet, www.ou.org/HelpIsraelCenter. Di Amerika Serikat saja terdapat sekian banyak yayasan dan lembaga yang semuanya bertujuan memberi bantuan kepada negara penjajah itu. Salah satu lembaga yang paling berpengaruh dan kegiatan-kegiatannya sangat terarah adalah AIPAC (American-Israeli Public Affair Commtittee) atau Komite Israel-Amerika untuk Urusan-urusan Publik. Para pemimpin dan pengurus organisasi ini terbilang tokoh-tokoh sangat berpengaruh di Amerika Serikat dan menjabat berbagai posisi strategis dalam pemerintahan Amerika. Sebagai contoh, kita cukup dengan mengenalkan salah satu tokohnya, yaitu Danis Rose, orang yang ditunjuk sebagai delegasi Amerika untuk proses perdamaian di Timur Tengah sejak pemerintahan George Bush senior.

Organisasi-organisasi sosial juga tidak ketinggalan untuk menggalang dana dan membiayai program-programnya yang memiliki tujuan mempertahankan negara Israel –membangun dan memperluas wilayah kedaulatannya, agar tampil sebagai negara paling berpengaruh di kawasan Timur Tengah Baru. Diantara organisasi-organisasi tersebut adalah:

• Hazon Yeshaya; organisasi ini menyalurkan dananya untuk membiayai penyedian hasa' (semacam sup) di dapur-dapur umum dan pusat-pusat pelayanan publik, juga mencukupi kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya kepada warga Israel yang sedang mengalami kesulitan.
•Ezer Mizion; sebuah organisasi bantuan kesehatan. Organisasi ini memiliki 40 cabang yang tersebar di seluruh negara Israel dan 10.000 sukarelawan. Mereka siap memberi beragam pelayanan kesehatan bagi warga Israel guna mendukung sistem kesehatan yang dikembangkan negara.

•Help Israel; kegiatan organisasi ini memberi bantuan darurat kepada warga Yahudi yang tinggal di perkemahan dan di daerah Yahuda dan Samira yang merupakan bagian dari wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Bantuan yang mereka berikan berupa pakaian, baju anti peluru dan berbagai kebutuhan darurat lainnya bagi komunitas-komunitas Yahudi.

Lebih dari 60% dana kampanye Partai Demokrat Amerika yang berhasil dikumpulkan oleh Jimmy Carter dan Bill Clinton adalah berasal dari sumbangan orang-orang Yahudi. Sehingga wajar jika dari 125 anggota Dewan Keuangan Nasional Partai Demokrat pada masa pemerintahan Carter (1977-1981), 70 orang di antaranya adalah Yahudi. Orang-orang Yahudi itu juga sanggup menyumbang 60% dari seluruh dana yang dihimpun oleh Richard Nixon, calon presiden Amerika dari Partai Republik, untuk memenangkan pemilihan umum tahun 1972. Sampai kini mereka memainkan peranan yang besar. Maka tidak heran dalam Perang Israel-Gaza 2012 ini, Presiden Obama menyalahkan Hamas dan mendukung Israel.

Untold History of Pangeran Diponegoro [4]


Bab 1

178 tahun kemudian...
Gua Selarong, Yogyakarta, 1825


NYALI LEBIH PENTING KETIMBANG OTAK! Walau malam ini gelap gulita, tak ada bulan dan bintang yang menggantung di atas langit, namun Ki Singalodra tidak perduli. Lelaki kekar dengan wajah berewokan itu terus memacu kudanya seperti dikejar setan. Derap kaki kudanya menggetarkan bumi. Kepulan debu yang ditinggalkannya membentuk tabir pekat yang tak tembus pandang. Semua hewan malam menyingkir dari jalan jika tak ingin tergilas kegilaan kuda dan penunggangnya itu.

Jagoan dari Dusun Ngampilan ini memegang tali kekang hanya dengan sebelah tangan. Tangan yang satunya lagi memeluk seorang bocah kecil yang tubuhnya berlumuran darah. Bocah itu sudah tak bernyawa. Tubuh mungilnya bergerak-gerak, seirama gerak kuda yang terus berlari dengan amat cepat bagai terbang di atas tanah.

Dada Ki Singalodra sungguh-sungguh sesak, terbakar amarah. Setengah jam lalu dusunnya dibakar Belanda. Celakanya, saat itu dia tengah berada di dusun tetangga. Mendengar kabar mengejutkan itu, dia langsung pulang untuk menyelamatkan isteri dan anaknya. Namun terlambat. Gubuknya sudah terbakar habis. Seluruh isinya tlah jadi arang. Asap masih mengepul. Bara masih menyala merah di mana-mana. Dengan histeris tanpa memperdulikan bara yang terinjak kaki dan hawa panas yang masih menyengat kulit, lelaki itu terus mencari isteri dan anak semata wayangnya itu. Tapi nasi sudah jadi bubur. Isterinya ditemukan tergeletak tak bernyawa di dekat sumur. Perempuan yang sangat dicintainya itu terlihat sedang memeluk anaknya yang nyaris seluruh tubuhnya terbakar.

Dengan mata berkaca-kaca menahan kesedihan sekaligus kemarahan yang amat sangat, lelaki itu berteriak histeris.

Dia segera mengambil anak itu dan memeluknya. Setelah mencium kening isterinya untuk yang terakhir kali, Ki Singalodra langsung melompat ke atas kuda hitamnya. Dengan sekali gebrak, kuda itu melesat pergi meninggalkan dusunnya.

Londo anjing!!!

Belanda telah menggali kapak peperangan dengan dirinya! Sia-sia saja selama ini dia mengabdi pada mereka, jika balasan yang diterimanya ternyata seperti ini! Tekadnya telah bulat. Yang dulu kawan mulai malam ini menjadi lawan terbesarnya. Sekarang juga dia akan bergabung dengan pasukan Kanjeng Pangeran Diponegoro yang tengah menyusun kekuatan untuk memerangi Belanda dari Tegalredjo dan Selarong.

Aku akan menjadi pedang yang paling tajam bagi Gusti Kanjeng Pangeran!

Bagi warga Merapi hingga sekitar Laut Kidul, nama Ki Singalodra sudah tak asing lagi. Sejak pulang dari bertapa dan berguru di berbagai gua, lembah, dan gunung beberapa tahun lalu, Ki Singalodra kembali ke dusunnya di Ngampilan dan menantang semua jagoan di sana. Tidak saja di Ngampilan, lelaki ini juga berkeliling untuk mengadu kesaktian melawan para jagoan lainnya di sekitar Merapi, Merbabu, Dieng, dan Lawu. Walau sempat beberapa kali kepayahan dan menderita luka dalam sejumlah perkelahian, namun kecerdikan dan kenekatannya membuat dirinya keluar sebagai pemenang. Sosok Ki Singalodra menjadi sosok yang ditakuti. Dia pun akhirnya bisa mempersunting gadis idaman hatinya, bunga Dusun Ngampilan, yang sejak kecil telah mencuri perhatiannya.

Ketenaran namanya didengar langsung Residen Yogyakarta. Pejabat Belanda ini akhirnya memerintahkan kepala pasukan setempat untuk merekrutnya. Tetapi karena Ki Singalodra tidak mau ditempatkan sebagai kepala regu pasukan reguler yang harus bekerja tiap hari dan wajib memiliki disiplin tinggi, akhirnya dia dipekerjakan sebagai tenaga khusus.

Sekarang, Ki Singalodra sama sekali tidak menyangka. Pengabdiannya yang total selama ini kepada Belanda, ternyata dibalas dengan sangat menyakitkan.

Ibarat pepatah, air susu dibalas dengan air tuba.

Sebab itu, tidak ada jalan lain. Mulai malam ini, dia akan mengubah haluan hidupnya seratus delapan puluh derajat. Dendamnya teramat sangat besar. Darah harus dibalas dengan darah. Nyawa harus diganti nyawa. Kedua matanya merah menyala-nyala.

Belanda, Patih Danuredjo, dan orang-orang kraton cecunguk asing itu sekarang menjadi musuh terbesarku!

Kedua mata jagoan dari Dusun Ngampilan itu lagi-lagi melotot garang. Dadanya sesak oleh amarah dan dendam.

Jalan tanah selebar tiga meter di depannya mulai menanjak lurus. Sebentar lagi dia akan tiba di pelataran menuju Gua Selarong, di mana Kanjeng Pangeran tengah berada. Mengingat sosok Pangeran Diponegoro, hatinya diliputi perasaan yang aneh. Antara semangat yang membara dan kerinduan yang teramat sangat.

Inilah jalanku!

Tiba-tiba kudanya berhenti dan mengangkat kedua kakinya tinggi-tinggi. Ringkikannya memecah keheningan malam yang sepi. Hampir saja Ki Singalodra terjatuh jika dia tidak kuat menahan tali kekangnya. Dia segera merapatkan tubuhnya dengan leher kuda sehingga keseimbangannya tetap terjaga. Sebelah tangannya tetap kuat mendekap tubuh anaknya. Tak jauh di depannya, empat lelaki dengan mengenakan baju wulung hitam dan ikat kepala yang juga hitam mencegatnya dengan tombak dan pedang terhunus. Salah satunya membawa obor di tangannya.

“Berhenti!” teriak mereka.

“Hendak kemanakah kisanak dan siapa yang digendong itu!” teriak salah satunya. Dengan penuh kewaspadaan, lelaki yang satu itu mendekati Ki Singalodra dari sisi kanan. Sedangkan yang satunya lagi bergerak menyamping ke sisi yang berlainan. Dua lelaki lainnya masih berdiri menghadang dengan senjata terhunus.

Ketika lelaki itu melihat wajah Ki Singalodra dengan jelas, wajah yang tak asing lagi dan sangat ditakuti orang-orang kampung, nyalinya agak bergetar. Namun bayangan sosok Kanjeng Pangeran Diponegoro yang setiap waktu memberinya nasehat keagamaan membuat dirinya kuat dan berani.

“Takutlah kalian hanya kepada Allah Subhana wa Ta’ala, bukan kepada mahluk-Nya. Allah Maha Kuat, sedang mahluknya sangatlah lemah...”

Tangan lelaki itu memperkuat genggaman tangannya pada gagang pedangnya, “Ternyata kau Singalodra. Hendak kemana engkau malam ini dan siapa lagi itu yang kau bunuh!”

Dengan penuh amarah, Ki Singalodra menjawab, “Ini anakku! Minggir kalian semua! Isteri dan anakku mati malam ini dibunuh Belanda! Aku mau menghadap Gusti Kanjeng Pangeran!”

Keempat lelaki yang menghadangnya tak percaya.

“Apa katamu? Bukankah engkau pelayan kafir Belanda! Janganlah berdusta. Pulanglah sekarang. Kembalilah kepada tuanmu itu sebelum kami membunuhmu!”

“Wahai prajurit, aku bicara jujur. Aku sekarang ingin menghadap Gusti Kanjeng Pangeran. Aku mau bergabung dengan kalian. Jika kalian masih saja menghadangku, maka terpaksa tanganku ini yang akan berbicara!” bentak Ki Singalodra dengan suara mengguntur. Semua orang tahu, Ki Singalodra memiliki ajian Brajamusti, suatu ilmu pukulan yang sangat mematikan. Bahkan korbannya bisa hangus terkena pukulan itu.

Keempat lelaki bersenjata pedang dan tombak itu bergerak mundur sesaat, namun mereka masih mengepung Ki Singalodra dengan penuh kewaspadaan. Pedang dan tombak masih terhunus. Masing-masing terdiam sejenak dalam situasi saling menunggu. Namun tiba-tiba suara derap kuda terdengar mendekat dari arah Gua Selarong.

“Tunggu! Berhenti! Siapa itu!”

Dalam formasi masih mengepung Ki Singalodra, keempat prajurit itu menoleh ke arah datangnya suara. Dari pekatnya malam, muncul seorang penunggang kuda dengan wajah yang sangat berwibawa. Sorot matanya tajam dengan kumis melintang. Ki Singalodra tahu, lelaki ini pastilah Ki Guntur Wisesa, seorang ulama yang juga pendekar dari lereng utara Gunung Merapi yang telah bergabung dengan barisan perlawanan Kanjeng Pangeran Diponegoro sejak dua tahun lalu. Dia belum pernah bertanding dengan orang ini karena Ki Guntur selalu saja menghindar dan sama sekali tidak tertarik untuk melakukan uji kesaktian melawannya.(Bersambung)

Diterimakah Amal Muslimah Tak Berjilbab ?


SAUDARIKU yang dirahmati Allah Swt., berjilbab saat ini mulai digandrungi kaum hawa. Bisa jadi ada yang hanya ikut-ikutan trend atau juga yang memang memahami dan ingin melaksanakan perintah-Nya.

Berbagai jenis dan model jilbab saat ini banyak didapati, ada yang sesuai dengan syariat ada juga yang tidak. Bahkan terbilang syubhat jika dipakai, jilbab memang digunakan tapi tidak terhulur sampai ke dada serta bagian kaki malah tampak ketat dan terlihat.

Banyak kaum hawa yang menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil. Yang dapat tertutupi dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah dan harus diluruskan. Kaum wanita yang tidak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya.

Seperti yang termaktub dalam firman Allah Swt.,

“….. Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Maidah: 5).

Na’udzubillah. Semoga kita terjauh dari adzab Allah Swt., ada sebuah kisah menggetarkan tentang seorang perempuan yang menganggap bahwa dosa meninggalkan jilbab itu adalah dosa kecil.

Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya, ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab ”Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab,” (jawaban yang sering terdengar dari kaum hawa). Sudah banyak orang menanyakan maupun menasehatinya, tapi jawabannya tetap sama.

Hingga di suatu malam, ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya.

Ia tak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.

“Assalamu’alaikum, saudariku….”

“Wa’alaikum salam. Selamat datang saudariku.”

“Terima kasih. Apakah ini surga?”

Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga.”

“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini. ”

Wanita itu tersenyum lagi, ”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku?”

“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah.”

“Alhamdulillah…”

Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di Taman mulai memasukinya satu-persatu.

“Ayo kita ikuti mereka,” kata wanita itu setengah berlari. “Ada apa di balik pintu itu?” Katanya sambil mengikuti wanita itu.“Tentu saja surga saudariku,” larinya semakin cepat. “Tunggu…tunggu aku…”

Dia berlari namun tetap tertinggal, wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum kepadanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, “Amalan apa yang telah kau lakukan hingga engkau begitu ringan?” “Sama dengan engkau saudariku,” jawab wanita itu sambil tersenyum

Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu. “Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan?” Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata, “Apakah kau tak memperhatikan dirimu, apa yang membedakan dengan diriku?”

Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.

“Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke Surga-Nya tanpa jilbab menutup auratmu ?”

Tubuh wanita itu telah melewati pintu. Tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata, ”Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati.”

Ia tertegun lalu terbangun, beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan shalat malam. Menangis dan menyesali perkataanya dulu. Berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.

Saudariku, “Sesungguhnya seorang mukmin dosanya itu bagaikan bukit besar yang kuatir jatuh padanya, sedang orang kafir memandang dosanya bagaikan lalat yang hinggap diatas hidungnya.”

Sekarang kaum wanita yang tak mau berjilbab, dapat menanyakannya ke dalam hati nurani mereka masing-masing. Apakah terasa berdosa bagaikan gunung yang sewaktu-waktu jatuh menghimpitnya atau bagaikan lalat yang hinggap dihidung mereka?

Kalau kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, menganggap enteng dosa mereka bagaikan lalat yang hinggap dihidungnya, maka tak akan bertobat didalam hidupnya. Atau dalam perkataan lain tidak ada perasaan takut kepada Allah, sebab itu mereka kekal didalam neraka. Dan mereka tak akan mendapatkan syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW. nanti di akhirat.

Sesungguhnya banyak kaum wanita yang hapus pahala shalatnya yang hidup di zaman ini dan di zaman yang akan datang. Semata-mata karena mereka tidak memakai jilbab didalam hidup mereka, telah diisyaratkan Nabi Muhammad SAW dikala hidup beliau sebagaimana bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb:

“Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana ummatku banyak yang mendirikan shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan mendirikan shalat, dan neraka jahanamlah bagi mereka”.

Dari hadits diatas, ada sepenggal kalimat “sebenarnya bukan mendirikan shalat” maksudnya ialah nilai shalat mereka tidak ada disisi Allah. Karena telah hapus pahalanya disebabkan kaum wanita mengingkari ayat tentang perintah jilbab.

Begitulah Nabi Muhammad SAW memberi peringatan kepada kita semua, bahwa banyak ummatnya dari kaum wanita yang masuk neraka biarpun mereka mendirikan shalat, tetapi tidak memakai jilbab semasa hidupnya. Apakah kita yang mengaku mencintai sesama ummat Nabi Muhammad SAW akan diam berpangku tangan membiarkan kaum wanita berada dalam dosa yang bergelimpangan? Tentu tidak. Mari saling mengingatkan.

Palestina Dan Nubuwat Akhir Zaman

JIKA disebut kota suci ketiga setelah Mekah dan Madinah, maka dalam beberapa detik akan terlintas dalam benak kita bahwa yang dimaksud tiada lain kecuali Al-Quds. Benar, Al-Quds, atau Al-Aqsha, Palestina, adalah kata yang tidak asing bagi mayoritas kaum muslimin. Hati kaum muslimin di Indonesia pun lebih dekat dengan Al-Aqsha dari pada Istiqlal atau bangunan lainnya di negeri ini.

Al-Aqsha, atau Baitul Maqdis disebutkan dalam banyak riwayat hadits dan atsar. Tentang keagungan dan keutamaannya, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menyebutkan bahwa Masjidil Aqsha adalah masjid tertua kedua di muka bumi. Masjidil Aqsha juga merupakan kiblat pertama kaum muslimin. Baitul Maqdis sendiri merupakan salah satu dari tiga kota suci yang dianjurkan untuk diziarahi dengan niatan ibadah.[1] Tentang keutamaan shalat di Baitul Maqdis, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menyebutkan bahwa ia setara dengan 500 kali dibanding dengan masjid lainnya. Palestina sendiri termasuk negeri yang didoakan agar mendapat berkah. Dan terakhir, Rasulullah pernah berkunjung ke Palestina dan shalat di Masjidil Aqsa pada malam Isra’.

Secara geografis, Palestina memiliki kedudukan yang sangat strategis di mata dunia Internasional. Tanah bukit Moria, sebuah dataran tinggi yang di atasnya berdiri Masjidil Aqsha dan Masjid Qubbatush Shahra, yang luasnya kurang dari 4 kali lapangan sepakbola, kini telah diperebutkan oleh lebih dari 3 milyar umat manusia.

Di samping faktor geografis dan keutamaan lainnya yang dinubuwatkan, Palestina juga menyimpan banyak misteri di akhir zaman. Negeri ini telah dinubuwatkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sebagai negeri paling unik. Realita yang kita saksikan sampai hari ini tentang Palestina merupakan gambaran kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Pergolakan politik dan pertikaian serta konflik antara umat Islam dengan Yahudi sebenarnya telah diberitakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Berikut ini merupakan penjelasan dari nabi tentang Palestina di akhir zaman.

1. Palestina Akan Menjadi Bumi Ribath Sampai Akhir Zaman
Mu’awiyah bin Abi Sufyan berkata, “Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang menegakkan agama Allah, orang-orang yang memusuhi mereka maupun tidak mau mendukung mereka sama sekali tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Allah.” Malik bin Yakhamir menyahut: Mu’adz bin Jabal mengatakan bahwa mereka berada di Syam.” Mu’awiyah berkata, “Lihatlah, ini Malik menyebutkan bahwa ia telah mendengar Mu’adz bin Jabal mengatakan bahwa kelompok tersebut berada di Syam.”[2]

Tentang negeri Syam yang disebutkan dalam hadits di atas, riwayat di bawah ini memperjelas bahwa negeri Syam yang dimaksud adalah Palestina. Hal itu sebagaimana yang disebutkan dari Abu Umamah, ia berkata: Rasulullahshalallahu alaihi wasallam bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berada di atas kebenaran, mengalahkan musuh-musuhnya, dan orang-orang yang memusuhi mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka kecuali sedikit musibah semata. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Allah.” “Wahai Rasulullah, di manakah kelompok tersebut?” tanya para sahabat. “Mereka berada di Baitul Maqdis dan pelataran Baitul Maqdis.”

Maka, berbagai pertanyaan yang terus menggelayuti benak setiap muslim; mengapa konflik di Palestina dan pertikaian antara umat Islam dan Yahudi tak kunjung usai, barangkali bila dilacak dari sudut pandang takdir bisa dijawab dengan hadits ini. Sungguh, negeri Palestina tidak akan pernah sepi dari peperangan antara kaum muslimin dengan musuh-musuhnya. Dan, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat di atas, musibah apapun yang ditimpakan oleh musuh-musuh Islam terhadap kaum muslimin di Palestina, hal itu tidak memberikan madharat kecuali sedikit musibah. Maknanya, bahwa sehebat apapun gempuran musuh yang ditimpakan terhadap umat Islam di Palestina, maka hal itu tidak akan pernah membuat komunitas di negeri itu lenyap. Ada semacam jaminan bahwa umat Islam di negeri itu akan tetap eksis. Dan jihad di negeri itu akan terus berlanjut sampai akhir zaman; sampai kaum muslimin berhasil mengalahkan Dajjal.

Riwayat di atas juga boleh jadi menjadi isyarat tentang mustahilnya bagi umat Islam untuk berhijrah meninggalkan Palestina secara total; sedahsyat apapun gempuran musuh atas mereka. Janji Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bahwa serangan musuh hanya akan menimpakan sedikit musibah atas mereka menjadibisyarah (kabar gembira) bahwa negeri ini tidak akan pernah mampu ditaklukkan oleh musuh. Pasti, akan selalu ada segelintir umat yang akan bertahan untuk mempertahankan negeri ini !

2. Palestina Akan Menjadi Bumi Hijrah di Akhir Zaman
Nubuwat lain yang juga menakjubkan adalah bahwa negeri Paletina ini akan menjadi bumi hijrah akhir zaman. Hal itu sebagaimana yang disebutkan dari Abdullah bin Amru bin Ash berkata: Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Akan terjadi hijrah sesudah hijrah, maka sebaik-baik penduduk bumi adalah orang-orang yang mendiami tempat hijrah Ibrahim, lalu yang tersisa di muka bumi hanyalah orang-orang yang jahat. Bumi menolak mereka, Allah menganggap mereka kotor, dan api akan menggiring mereka bersama para kera dan babi.” [3]

Jika riwayat tersebut dikorelasikan dengan hadits lain yang menceritakan perjalanan Imam Mahdi dan kaum muslimin dalam memerangi musuh-musuhnya, maka boleh jadi nubuwat di atas terjadi di masa Al-Mahdi. Hal itu Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah riwayat, Rasulullah shalallahu alaihi wasallambersabda: “Allah memberitahukan kepada Isa dengan firman-Nya, “Tiada seorang pun yang mampu melawannya, karena itu bawalah hamba-hamba-Ku (yang baik-baik) ke gunung Thur.” Lalu Allah membangkitkan (mengutus) Ya’juj dan Ma’juj, mereka segera datang dari seluruh tempat yang tinggi. [4]

Gunung Thur, sebagaimana yang termuat dalam riwayat di atas merupakan bagian dari negeri Syam, meskipun ia tidak berada tepat di dalam Palestina. Tetapi wilayah tersebut masih masuk dalam bagian negeri hijrahnya nabi Ibrahim as. (Syam). Wallahu A’lam.

3. Palestina Akan Menjadi Tempat Tegaknya Khilafah di Akhir Zaman
Hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Abdullah bin Hawalah Al-Azdi. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya, “Wahai Ibnu Hawalah, jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di bumi Al-Maqdis (Baitul Maqdis, Palestina), maka itu pertanda telah dekatnya berbagai goncangan, kegundah-gulanaan, dan peristiwa-peristiwa besar. Bagi umat manusia, kiamat lebih dekat kepada mereka daripada dekatnya telapak tanganku kepada kepalamu ini.”

Jika merujuk pada riwayat yang menyebutkan penaklukkan kaum muslimin di akhir zaman, maka kemungkinan tegaknya khilafah di bumi Baitul Maqdis itu terjadi di zaman Al-Mahdi. Sebagaimana disebutkan dalam banyak riwayat, bahwa di masa Al-Mahdi kelak Dajjal akan dikalahkan, dan tempat terbunuhnya Dajjal sendiri berada di Bab Ludd-Palestina. Setelah tewasnya Dajjal di tangan nabi Isa as, maka kaum muslimin terus memburu Yahudi dimanapun mereka bersembunyi. Setiap benda, baik pohon, batu maupun lainnya akan berbicara dan memberitahukan keberadaan Yahudi yang bersembunyi. Hanya satu jenis pohon yang akan diam dan melindungi Yahudi, yaitu pohon Gharqad, sesungguhnya ia termasuk salah satu dari pohon Yahudi.

4. Palestina Akan Menjadi Tempat Bertahannya Iman di Akhir Zaman
Ada beberapa riwayat yang menjelaskan tentang hal ini :
Dari Salamah bin Nufail Al Kindi ia berkata,’ Saya duduk di sisi Nabi shalallahu alaihi wasallam, maka seorang laki-laki berkata,” Ya Rasulullah, manusia telah meninggalkan kuda perang dan menaruh senjata. Mereka mengatakan,” Tidak ada jihad lagi, perang telah selesai.” Maka Rasulullah shalallahu alaihi wasallammenghadapkan wajahnya dan besabda,” Mereka berdusta!!! Sekarang, sekarang, perang telah tiba. Akan senantiasa ada dari umatku, umat yang berperang di atas kebenaran. Allah menyesatkan hati-hati sebagian manusia dan memberi rizki umat tersebut dari hamba-hambanya yang tersesat (ghanimah). Begitulah sampai tegaknya kiamat, dan sampai datangya janji Allah. Kebaikan senantiasa tertambat dalam ubun-ubun kuda perang sampai hari kiamat. Dan Allah telah mewahyukan kepadaku bahwa aku akan diwafatkan. Aku tidak akan kekal di dunia ini, dan kalian akan saling menyusulku, sebagian kalian memerangi sebagian yang lain. Dan kampung halaman kaum beriman adalah Syam.”

Dari Abdullah bin Amru, ia berkata: Rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya saya melihat seakan-akan tonggak Al-Kitab telah tercabut dari bawah bantalku. Maka aku mengikuti kepergiannya dengan pandangan mataku. Tiba-tiba muncul seberkas cahaya yang terang-benderang mengarah ke Syam. Ketahuilah, sesungguhnya iman pada saat terjadi beragam fitnah berada di Syam.”

5. Palestina Menjadi Salah Satu Tempat Berlindung Dari Dajjal
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah bersabda:
“Aku peringatkan kalian tentang Dajjal. Aku peringatkan kalian tentang Dajjal. Aku peringatkan kalian tentang Dajjal. ……. Ia menetap di bumi selama empat puluh hari. Ia bisa mencapai setiap jengkal muka bumi kecuali empat masjid; masjidil Haram, masjidi Madinah, masjid Ath-Thur dan masjidil Aqsha. Ia tidak akan samar-samar lagi bagi kalian, karena Rabb kalian tidaklah buta mata sebelah (sementara Dajjal buta sebelah matanya).”[5]


[1]. Rasulullah saw bersabda: “Tidak dianjurkan untuk melakukan perjalanan jauh ke masjid-masjid tertentu dengan niatan ibadah kecuali kepada tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Rasul (Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsa. HR. Bukhari: Kitabut Tathawwu’ no. 1115 dan Muslim: Kitabul Hajj no. 2475.
[2]. HR. Bukhari: Kitabul Manaqib no. 3369 dan Muslim: Kitabul Imarah no. 3548.
[3]. HR. Abu Daud
[4] Shahih Muslim, Bab Dzikr Ad-Dajjal 18: 68-69
[5] HR. Ahmad. Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shahih dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 2934.

Thursday 8 November 2012

Cadar, Masjid, Rohis dan Fitnah Kaum Munafik

Masjid, rohis, sunni, aktivis, jenggot dan celana cingkrang (celana di atas mata kaki) sudah jadi imej fundamentalis, radikalis dan ekstrem. Ketika aktivis masjid ditangkap dan dituding teroris tanpa bukti–imej di publik seakan sang aktivis sudah pasti teroris.

Di Tangerang, kata salah seorang aktivis Islam, sudah ada kaum ibu yang melarang anaknya aktif dalam kegiatan remaja masjid. Itu dampak dari penangkapan ngawur terhadap aktivis masjid belum lama ini.
Penangkapannya heboh, penuh sensasi dan dramatis, diliput oleh banyak media. Muncul di semua stasiun TV  dalam program berita. Para orang tua pun dibuat takut kalau anak-anak mereka aktif dalam kegiatan remaja masjid.

Sementara ketika mereka yang ditangkap kemudian dibebaskan, karena mereka memang bukan ‘teroris’, eh, beritanya tak seheboh saat penangkapan, bahkan yang menangkap pun tak minta maaf secara terbuka, misalnya lewat media massa. Tak ada pula pemulihan nama baik untuk mereka yang kadung terlanjur oleh publik dicap sebagai ‘teroris’.

Begitu pula saat berita ‘rohis teroris’, para orang tua mewanti-wanti anak-anak mereka untuk tidak ikut kegiatan rohis di sekolah. Target pembentukan opini untuk menjauhkan siswa dari aktivitas ke-Islaman di sekolah bisa disebut tercapai jika para ortu dan anak-anak mereka menelan mentah-mentah “makar” untuk Islam ini.

Ketika nama ‘HASMI’ muncul sebagai kelompok ‘teroris’ baru, organisasi HASMI yang tak ada kaitannya dengan ‘terorisme’ sudah tentu dirugikan. ‘HASMI’ yang disebut sebagai organisasi ‘teroris’ adalah kependekan dari ‘Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia’. Sementara HASMI yang sudah lama berdiri dan tak ada kaitannya dengan ‘makhluk terorisme’ adalah singkatan dari Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami.

Singkatannya sama persis. Kepanjangannya mirip. HASMI yang Sunni dan tak terkait dengan ‘terorisme’ jelas sangat dirugikan. Para orang tua was-was anaknya sekolah di lembaga pendidikan di bawah HASMI. Bahkan, pernikahan aktivis HASMI hampir batal lantaran pihak perempuan mengira HASMI terkait dengan ‘teroris’.

Para ulama Aceh pernah protes kepada salah seorang Bupati sebuah kabupaten karena melarang PNS di lingkungannya berjenggot. Alasannya jenggot identik dengan ‘teroris’. Dan bagi yang tidak mengindahkan akan ditindak.Para ulama di Aceh menyatakan memelihara jenggot dalam Islam merupakan sunnah Rasul.
Beberapa pegawai pun menuturkan bahwa mereka tidak setuju dengan pernyataan bupati. Tidak ada aturan yang melarang PNS berjenggot. Pernyataan itu keliru, Islam menganjurkan ummatnya memelihara jenggot dan merupakan salah satu ciri yang membedakan seorang Muslim dengan non-Muslim.
 
“Ternyata masih banyak orang-orang yang salah waktu minum obat. Dokter memerintahkan 3 x 1 hari setelah makan. Tapi yang dilakukan adalah 4 x 1 hari sebelum kenyang”.
 
Pernyataan jenggot identik dengan ‘teroris’ tak hanya disampaikan seorang bupati di Aceh, tapi sejumlah pejabat–sipil dan militer–di negeri ini diketahui pernah mencoba membangun opini negatif soal jenggot.
Kini, ‘cadar’ pun kena sasaran. Jadi target fitnah berikutnya. Diawali dengan berita 23 wanita bercadar yang membesuk tahanan terpidana ‘terorisme’ di rutan Polda Metro jaya, selasa (6/11/2012).

Dalam kasus ini, tentu pengaitan ‘cadar’ dengan ‘terorisme’ sebagai sesuatu yang inherent tak dapat dipungkiri. Karena, wanita bercadar pasti identik atau berhubungan dengan ‘terorisme’, sebagaimana orang berjenggot identik dengan ‘teroris’, celana cingkrang sama dengan ‘teroris’, aktivis masjid dan rohis juga ‘teroris’–bahkan mereka yang mengenakan jubah pun adalah ‘teroris’.

Lantas, apakah kaum pria, para ustadz, kiai, ulama di banyak negara Islam yang memelihara jenggot itu ‘teroris’ semua? Itu sama saja menuduh Rasulullah, para sahabat, tabi’in, ulama dan seterusnya itu ‘teroris’. Apakah Muslimah di banyak negara Timur Tengah yang bercadar itu merupakan bagian dari kelompok ‘teroris’? Memangnya siapa yang berhak dan punya otoritas mencap orang sebagai ‘teroris’?

Rupanya, opini itulah yang ingin dibangun. Ini adalah bagian dari ghazwul-fikri, yang dahsyatnya orang-orang Islam sendiri yang benci terhadap sesuatu yang berhubungan dengan Islam.
Rohis, masjid, aktivis masjid, sunni, celana cingkrang, jenggot, cadar…dan lainnya, hanyalah alat untuk membangun opini sesat dan penyebaran kebencian terhadap Islam. Astaghfirullah!

Monday 5 November 2012

Umbar Berita Bohong, Jurnalis MetroTV Hampir Dihakimi Warga Poso

Warga Poso geram dengan pemberitaan Metro TV yang tidak jujur dengan mengungkapkan terjadi baku tembak saat penangkapan ustadz Yasin dan penembakan Khalid oleh Densus 88 di Poso.



Warga Jalan Sabang Desa Kayamanya Kota Poso yang menyaksikan terjadinya penangkapan tersebut rupanya merasa geram dengan pemberitaan yang sama sekali tidak benar itu.  

Padahal menurut warga sekitar yang menyaksikan sama sekali tidak ada perlawan, sebab Khalid baru saja pulang Shalat Shubuh demikian pula ustadz Yasin.


Sekitar pukul 10.30 WITA atas inisiatif seorang warga guna meluruskan berita tersebut maka diundanglah wartawan Metro TV yang bernama Bayu Prayudhanto untuk meluruskan  berita sebenarnya dengan mewawancarai warga yang melihat kejadian dan meminta keterangan dari  keluarga Khalid dan keluarga Ustadz Yasin .


Namun, masyarakat yang tengah geram atas tindakan  sewenang-wenang Densus 88 dan pemberitaan tidak jujur tersebut kemudian melampiaskan kemarahannya pada Bayu.


Massa dengan serentak tiba-tiba datang untuk menghakimi Bayu. Beruntung sebagian warga yang lain mencoba menenangkan dan menyelamatkan Bayu. Akibat aksi warga yang marah terhadap pemberitaan tak jujur Metro TV tersebut, Kamera yang dibawa oleh Bayu hancur demikian juga dengan mikrofon.


Namun demikian bayu tidak mengalami luka karena dilindungi oleh warga lainnya yang berada di tempat kejadian.

“kamera dan mikrofon wartawan Metro TV hancur dibanting warga yang marah," ujar Yudi warga setempat yang menyaksikan kejadian itu, Sabtu (3/11/2012).


Hingga saat berita ini ditulis sama sekali tidak ada klarifikasi dari pihak Metro TV terkait pemberitaan tersebut.

Sementara Bayu dengan dikawal warga tengah mendampingi keluarga korban penembakan Densus 88  bersama anggota Majelis Ta'lim Masjid Al Muhajirin yang mendatangi Polres Poso guna meminta pemulangan jenazah Khalid yang dibunuh oleh Densus 88.

Sunday 4 November 2012

Densus 88, Detasemen Khusus Anti Islam ?

Oleh: Nuim Hidayat
TRAGEDI Ambon hanya terpaut tiga tahun dengan bom Bali. Tragedi Ambon terjadi pada 19 Januari 1999, sedangkan Bom Bali pada12 Oktober 2002. Polisi dari Detasemen Khusus Antiteror (Densus 88) hanya mengobrak-abrik jaringan Bom Bali dan tidak pernah menelusuri dan mendetailkan “Jaringan Kristen Radikal” yang menjadi menyebab tragedi Ambon.

Banyak penjelasan yang cukup bisa jadi alasan, bahwah dengan “memburu” jaringan “Islam Radikal” bisa mengalirkan uang.

Seorang sumber penting bercerita, bagaimana anggota-anggota Densus 88 kini hidupnya dikenal makmur. Rumah bagus disediakan dan bonus-bonus selalu mengalir. Karena nampaknya pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau BPK seolah tidak ada yang ‘berani’ untuk memeriksa keuangan Densus. Atas nama ‘pemberantasan terorisme’ seolah-olah semua sah dilakukan. Apalagi cuma pat gulipat uang, penghilangan nyawa beberapa orang yang masih ‘terduga teroris’ tidak ada yang berani menggugat sampai ke pengadilan.

Kita semua masih ingat, saat pertama kali diluncurkan, mantan Kapolri Dai Bachtiar menyatakan, polisi menerima dana dari pemerintah Bush 50 juta dolar. Berdasarkan data dari Human Right Watch, ketika Densus pertama kali dibentuk 2002, mendapat dana 16 juta dolar.

Tahun 2001, polisi juga mendapat dana untuk pemberantasan terorisme sebesar 10 juta dolar. Dana yang diberikan pemerintah AS kepada Densus ini diperkirakan tiap tahun meningkat. Untuk pemberantasan terorisme di seluruh dunia ini, tahun 2007 AS mengeluarkan dana sebesar 93 milyar dolar dan tahun 2008 sebesar 141 milyar dolar. (lihat : http://www.youtube.com/watch?v=G3yjS_J59vk).

Peristiwa penembakan ‘terduga teroris’ beberapa bulan lalu, kini juga tak ada kelanjutannya. Tidak ada satu lembaga pun –termasuk mereka yang aktif dalam gerakan HAM- mempersoalkan penembakan tanpa proses pengadilan itu, serius ke pengadilan. Kini Densus 88 digugat oleh Tim Pengacara Muslim, karena menangkap sembarangan anak-anak muda.

Tiga terduga teroris yang ditangkap Densus baru-baru ini, yakni David Ashari, Herman Setyono, dan Sunarto Sofyan, mengaku kepada TPM bahwa mereka dijebak oleh seseorang bernama Basir yang dikenal melaluiFacebook.

"Dua anak saya mengenal Basir dari Facebook sekitar enam bulan yang lalu," kata Maryam ibu David dan Herman, dua kakak beradik yang dibekuk di Palmerah Barat. Maryam akahirnya meminta bantuan tim pengacara Muslim pimpinan Achmad Michdan SH di kantornya, Jalan Pinang 1, Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Entah apa maksud Densus menangkap anak-anak muda yang baru ikut pengajian selama 6 bulan. Bila tuduhan polisi atau Densus memang benar mereka mau meledakkan beberapa tempat –seperti diterangkan polisi—Densus harusnya memaparkan data-datanya secara kongkrit, tidak main duga-duga. Bila hal seperti ini terus terjadi, maka bisa dibenarkan pendapat banyak ahli bahwa ‘terorisme’ kini hanya proyek untuk mendapatkan fulus dari Amerika (dan menjelekkan citra Islam).

RMS dan Gerakan Papua Merdeka
Selalu menjadi pertanyaan penulis, kenapa Jaringan Kristen Radikal di Ambon tidak pernah dijelaskan atau diobrak-barik oleh kepolisian atau Densus. Penulis terkenang dengan peristiwa beberapa hari setelah tragedi Ambon 19 Januari 1999. Saat itu penulis menghadiri jumpa pers yang dilakukan oleh Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), di Jalan Salemba. Penulis kala itu masih sebagai wartawan.

Tokoh-tokoh PGI dalam konferensi pers itu menyatakan bahwa tragedi Ambon adalah kesalahan dua belah pihak, baik umat Kristen maupun Islam. Mereka saling menyerang. Mendengar pernyataan tokoh PGI saat itu, penulis langsung angkat tangan waktu sesi tanya jawab.

Pernyataan penulis kala itu adalah; Apakah mungkin kaum Muslim Ambon menyerang lebih dulu, bukankah saat itu mereka lagi merayakan Idul Fitri? Bukankah yang lari dan pergi berbondong-bondong ratusan atau ribuan, naik kapal dan sebagainya orang-orang Islam? Mungkinkah penyerang kemudian melarikan diri sebagaimana dapat dilihat di media TV? Beberapa teman wartawan Muslim ‘mendukung’ saya dengan pertanyaan itu.

Tokoh PGI itu nampaknya nggak mau kalah argumen. Ia tetap menyatakan yang terjadi di Ambon adalah saling serang. Ia menyatakan bahwa ada pengungsi-pengungsi Kristen dengan kapal-kapal kecil dan tidak diliput media massa, katanya.

Bisa bayangkan apa yang terjadi di Ambon bila mujahidin-mujahidin dari seluruh pelosok tanah air tidak berangkat ke sana (Maluku dan Poso). Beberapa kelompok yang ingin seperti Kompak Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dari Laskar Jihad, dari ormas-ormas Islam di Jakarta, Solo, Bandung dan lain-lain seluruh pelosok Nusantara. Tentu Ambon akan seperti Timor Timur yang mudah direkayasa untuk lepas dari Indonesia.

Saat itu kebetulan penulis juga mendapat kesempatan wawancara dengan Prof Bilveer Singh, ahli politik dari National of Singapora University. Bilveer Singh intinya menyatakan bahwa Indonesia dalam keadaan bahaya dan ada fihak-fihak yang menginginkan ‘The End Of Indonesia’. Yakni pihak luar bekerjasama dengan fihak dalam negeri Indonesia menginginkan Indonesia terpecah-pecah menjadi negara kecil-kecil. Maluku sendiri. Irian sendiri. Timor Timur sendiri, Kalimantan sendiri dan seterusnya.

Prof Bilveer Singh ini menarik. Ia menyukai Presiden Habibie saat itu dan tidak menyukai Jendral LB Moerdani. Pandangan politiknya terhadap Indonesia sering jujur dan cukup obyektif. Misalnya, ketika tokoh-tokoh Kristen/Katolik di Indonesia dan Barat, menyatakan terjadi Islamisasi di Timor Timur, ia menulis buku tebal tentang Timor Timur. Ia menyatakan dalam bukunya bahwa yang terjadi di Timtim adalah “Katolikisasi” bukan “Islamisasi”.

Perlunya Mengenang Tragedi Ambon
Bila pemerintah dan warga Australia dan Amerika rajin mengadakan perayaan-perayaan tragedi WTC dan Bom Bali, umat Islam mestinya juga terus mengenang tragedi Ambon tiap tahunnya. Untuk mengenang tragedi ini, berikut kutipan penuturan dari KH Abdul Aziz, Imam Besar Masjid al Fatah Ambon tentang awal mula tragedi yang dimotori oleh tokoh-tokoh Kristen Radikal itu :

“Kejadian Idul Fitri berdarah di Ambon bukan karena umat Islam di Batu Merah memeras sopir angkot yang bernama Yopie. Itu berita yang salah yang dilansir, oleh banyak mass media. Yang benar adalah diawali dengan pembakaran perkampungan umat Islam di kampung Waylete oleh umat Nasrani dari Hative Besar. Itu terjadi pada 14 November (1998). Kampung Waylette dihuni oleh orang BBM (Bugis, Buton, Makasar). Mereka tidak senang kepada umat Islam, sehingga mereka membakar perkampungan tersebut dan mereka merasa kurang puas dengan hanya membakar kampungnya, lalu dirusaknya masjid di kampung Waylete tersebut….”

Pada 10 Ramadhan (sebelum Idul Fitri 1999 –pen), saya sempat memberikan ceramah di Maluku Tengah. Sepulangnya dari sana saya melihat banyak truk yang berisikan parang-parang. Pada waktu itu saya tidak mempunyai pikiran suuddzon, saya hanya berfikir bahwa parang-parang dibawa dari pulau Seram ke Ambon untuk dijual. Yang melihat itu bukan hanya saya saja, banyak saksi mata lainnya yang melihat pemandangan sehari-hari seperti itu.

Kemudian pada 17 Ramadhan saya memberikan ceramah di Kairatu dan Jomba. Sepulang dari sana saya melihat mereka sudah membawa parang-parang tersebut ke mobil truk masuk ke Ambon. Kemudian di bulan Ramadhan (itu) saya mengajar di PLN Ambon setiap Selasa dan Jumat. Saya dijemput oleh sopir yang beragama Nasrani, lalu saya berkata kepada sopir itu, Alhamdulillah bulan puasa keadaannya tenang, aman dan tidak ada kerusuhan apa-apa. Tapi sopir itu menyatakan, inikan bulan puasa pak Kiai, tapi setelah bulan puasa belum tentu aman…” (lihat buku Ambon Bersimbah Darah, Hartono Ahmad Jaiz, Dea Press).

Gerakan tokoh-tokoh ‘Kristen Radikal’ ini terus berlangsung. Di media kita lihat, hampir tiap tahun mereka selalu mengibarkan bendera RMS. Republik Maluku Selatan (RMS) ini didirikan oleh Dr Soumokil pada 24 April 1950. Gerakan ini mensahkan adanya penggunaan kekerasan untuk perjuangannya dan gerakan ini menginginkan terus berlangsungnya dominasi Kristen di Ambon/Maluku.

Sedangkan Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah gerakan separatis Papua yang ingin memisahkan diri dari Indonesia. Seperti RMS, gerakan ini terus menerus menggalang dukungan baik dalam negeri maupun luar negeri untuk melancarkan gerakannya. OPM mempunyai pendukung-pendukung baik di Inggris, Amerika, Australia dan lain-lain.

Setelah tahun 1969, Papua/Irian bergabung dengan Indonesia, dua tahun kemudian tepatnya 1 Juli 1971, Nicolaas Jouwe dan dua komandan OPM yang lain, Seth Jafeth Raemkorem dan Jacob Hendrik Prai menaikkan bendera Bintang Fajar dan memproklamasikan berdirinya Republik Papua Barat. Kini mereka tiap tahun juga terus menarikkan benderanya sebagai lambang terusnya gerakan mereka. Dan nampaknya tokoh-tokoh ‘Kristen Radikal’ di sana pun mendukung gerakan ini secara diam-diam. Nampaknya mereka ingin meniru jejak Timor Timur yang dengan bantuan tokoh-tokoh gereja di sana, khususnya Uskup Bello, akhirnya lepas dari Indonesia.

Walhasil, bila Densus 88 begitu semangat ‘memberangus terorisme’ kenapa Densus tidak berani mengobrak-abrik jaringan RMS dan OPM? Karena itu wajar bila umat Islam curiga terhadap Densus dan timbul opini-opini di kalangan umat. Densus bahkan diplesetkan sebagian orang dengan istilah ‘Detasemen Yesus’.

Benar atau tidak, Densus harus membuktikan. Setidaknya bisa berlaku adil terhadap gerakan-gerakan ‘Kristen Radikal’, sebagaimana cara mereka memperlakukan kalangan Muslim selama ini. Jika tidak, umat Islam akan semakin meyakini dan membenarkan isu selama ini, bila kehadirannya “disengaja” sebagai agenda untuk memperburuk citra Islam. Wallahu aziizun hakiim.*

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews