Monday 28 January 2013

Mayoritas Pendukung Fanatik Jokowi Anti Kritik

Jakarta - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai kecintaan rakyat pada Gubernur DKI Jakarta Jokowi ada pada tingkat ekstrem. Kecintaan yang ekstrem itu menyebabkan jadi sensitif pada kritik.

"Sebagai warga negara, sangat menarik karena kecintaan rakyat bahkan yang saya lihat sampai ke tingkat yang ekstrem. Karena kecintaan dan pembelaannya sehinga sensitif terhadap kritik pada Jokowi. Orang yang mengkritik Jokowi bisa dimarahin ramai-ramai," ujar Din ketika dimintai tanggapan mengenai kinerja Jokowi yang sudah lebih dari 100 hari.

Hal itu disampaikan Din usai jumpa pers para tokoh lintas agama tentang rusuh di Sumbawa di kantor Centre for Dialogue and Coorperation among Civilisations (CDCC), Jl Kemiri no 24, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat (Minggu, 27/01/2013).

Menurut Din, sebaiknya kecintaan pada figur itu yang wajar-wajar saja dan proporsional.

"Kalau baik ya dukunglah, katakan baik. Kalau ada masalah ya tidak ada salahnya dikritik, itu hak dan kewajibannya rakyat," imbuh Din.

"Dan kepada siapapun yang memangku amanat, tidak cukup dengan wacana, tapi dengan kerja. Bekerja itu efektivitasnya waktulah yang menentukan," tandas Din.

Euforia terhadap kemenangan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta ternyata telah melahirkan fanatisme yang berlebihan di kalangan pendukungnya. Hal ini menggambarkan betapa fanatisme sudah menjadi 'budaya' masyarakat Indonesia. Miris memang jika melihat di media-media sekuler kita selalu diperlihatkan bahwa fanatisme itu hanya ada di ormas-ormas yang berbau Islam, namun kita tidak pernah menyadari betapa kita telah arogan bersikap fanatik terhadap penilaian subyektif kita.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews