Friday 20 January 2012

Pahlawan dalam Perspektif Islam

 
Pahlawan Menurut Islam

Menolong atau melakukan sesuatu untuk orang lain, berkorban dalam melakukan suatu kebaikan merupakan salah satu sikap kepahlawanan. Menurut Hasanah,seorang pahlawan adalah seorang pemimpin untuk menggerakkan para pengikutnya dalam menegakkan kedaulatan rakyat, mendakwahkan kebenaran, mengentaskan keterpurukan ekonomi untuk kesejahteraan umat.”

Pahlawan adalah orang-orang yang berjuang untuk menegakkan ideologinya, untuk kemuliaan kaumnya, dan untuk keyakinannya. Dia berkorban sedemikian rupa, dengan segala kegigihannya, mengorbankan pikiran, waktu, tenaga, harta, atau bahkan mengorbankan nyawanya untuk tegaknya ideologi tersebut. Berani mengatakan yang benar sebagai benar, yang haq sebagai haq.

Karena itu, yang layak disebut pahlawan dari sudut pandang Islam, yakni orang yang berjuang untuk menegakkan syariat Islam, untuk kemuliaan Islam dan kaum Muslimin. Berjuang membebaskan kaum Muslimin dari upaya-upaya pemurtadan secara terselubung, dan berjuang untuk membebaskan kaum Muslimin dari liberalisme pemikiran Islam yang mengakibatkan orang-orang Islam kurang yakin dengan wahyu Allah.

Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang mengajak kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. 3 : 104)

Rasulullah SAW adalah sosok pahlawan sempurna yang merupakan salah satu dari pahlawan Islam yang begitu besar jasanya. Beliau telah membawa kita dari zaman kegelapan (Jahiliyah) ke zaman yang terang benderang (Islamiyah), mengajarkanhikmah, serta membawa Islam menjadi agama yang sangat disegani. Sejarah Rasulullah menjadi panglima perang yang gagah berani dan berdakwah dengan kesabaran telah diceritakan oleh Allah dalam kitab-Nya.

Sesuai dengan namanya yang berasal dari kata “pahala” dan “wan”––yaitu orang yang pantas mendapatkan pahala, sesungguhnya pahlawan tidak perlu pengesahan dari manusia, tetapi Allah sajalah yang mempunyai hak untuk menetapkan diri seseorang pahlawan disisi-Nya.

Dan janganlah kamu katakan terhadap orang-orang yang terbunuh pada jalan Allah (bahwa mereka) itu mati, bahkan mereka itu hidup (di sisi Allah), tetapi kamu tidak menyadari.” (QS. 2 : 154)

Bagaimana Islam Menghargai Seorang Pahlawan?

Generasi awal Islam terkenal dengan ketangguhannya dalam membela Agama, berkaca pada kehidupan Rasulullah saw, serta kisah para sahabat dan pahlawan Islam yang lainya. Mereka yang berperang di jalan Allah. Mereka yang mati, meneteskan peluh dan darahnya untuk membela Agama karena Allah. Dijanjikan atas mereka surga oleh Allah, bahkan orang-orang yang gugur dijalan Allah dimuliakan dengan hidup di sisi Tuhannya.

”Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka bersama-sama orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah atas mereka dari para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh; dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya (QS. 4 : 69)

Menjadi seorang pahlawan tidak harus selalu berperang secara gamblang––angkat senjata, dalam konteks kekinian yang secara kasat mata tidak ada lagi “perang” dan kedholiman atau yang lainnya. Akan tetapi berperang dalam jihad fi sabilillahadalah berperang dengan hawa nafsu, berperang melawan kebodohan, berperang melawan kemaksiatan, berperang terhadap fitnah-fitnah dan ideologi-ideologi yang melawan Islam, mengajak kepada yang baik dan menjauhi yang buruk, semuanya ikhlas karena Allah. Misalnya seperti bapak Al Jabbar pahlawan di bidang matemetika dan pendidikan, Muhammad Yunus pahlawan di bidang pemberdayaan rakyat kecil dan ekonomi Islam, Ibnu Sina pahlawan di bidang kedokteran, dan yang lainnya.
Bagaimana cara kita menghargai jasa-jasa pahlawan? Islam mengharuskan kita untuk senantiasa berdakwah, meneruskan perjuangan Rasulullah dan para pahlawan kita, menanamkan semangat untuk terus untuk mengumandangkan ayat Allah di telinga kafir, menyampaikan ilmu dalam kebaikan, serta saling menasihati untuk menjauhi apa yang dilarang oleh Allah.

Islam juga menganjurkan kita untuk meneladani sikap-sikap kepahlawanan mereka. Mereka bergembira dengan karunia Allah yang dilimpahkan-Nya kepada mereka, dan mereka bergembira terhadap orang-orang yang masih tertinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa mereka tiada merasa takut dan tiada berduka cita. Mereka bergembira dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang mukmin. Semuanya diabadikan oleh Allah, semuanya tercatat dengan indah dalam kitabullah, agar kita dapat mengambil hikmah di dalamnya.

“Kamu adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk manusia, kamu menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, kamu beriman kepada Allah; dan sekiranya Ahli Kitab itu beriman, niscaya akan lebih baik bagi mereka; diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. 3 : 110)
 
Saat ini, ditengah kemunafikan wajah 'innocent' para pemimpin bangsa, Indonesia sangat membutuhkan pahlawan yang Islami, yang mampu membaca penderitaan rakyat, dan menegakkan syariat untuk membentuk moral bangsa. Jadi, siapkah kita menjadi penerus pahlawan yang berjiwa Islami ?

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews