Sunday 18 May 2014

Mengapa Muslim Sekarang Terlalu Jujur dengan Kemunafikannya ?





Ciri-ciri orang Munafik yaitu orang yang "KTP-nya Islam" tapi akhlaqnya bertolak belakang di jaman modern sebenarnya sangat mudah dijumpai disekitar kita, khususnya jika kita sedang membicarakan soal "Hal-hal yang dilarang dalam Islam" dengan mereka, antara lain :

1. Selalu berkilah (baca : NGELES) alias cari alasan untuk MENGHALALKAN apa yang diharamkan oleh Allah.

contoh simple saja : Khamr (minuman keras) sedikit banyak hukumnya HARAM tidak ada kecuali, tapi mereka selalu bersikeras "kalau untuk penghangat tidak apa-apa" , "kalau untuk obat tidak apa-apa" , "kalau tidak sampai mabuk tidak apa-apa", begiupula masalah Zina, apapun alasannya ZINA ITU HARAM, tapi mereka juga punya alasan "TAPI kalau bertangung jawab ngak apa-apa" , "TAPI kalau pakai pengaman tidak apa-apa" dan lain sebagainya, kata "KALAU" dan "TAPI" adalah senjata andalan mereka, jika kalian mendapati orang yang seperti itu (doyan ngeles) bisa dipastikan bahwa yang menjadi lawan bicara kalian adalah seorang Munafiqiin.

2. sebaliknya dari point 1 yaitu MENGHARAMKAN yang HALAL.

contoh : Syariat Islam tidak cocok diterapkan di Indonesia ! pantasnya di Arab saja, padahal jauh sebelum Indonesia merdeka, negeri-negeri Islam nusantara seperti kerajaan Demak dan Samudera Pasai sudah menerapkan Syariat Islam di bumi Indonesia, bahkan saat Indonesia dijajah oleh Belanda, pemerintah kolonial belanda MEMPERBOLEHKAN Inlander (pribumi) untuk menerapkan HUKUM ISLAM dalam memecahkan masalah yang menghadapi mereka, karena KUHP dan KUHPerdata pada waktu itu hanya berlaku bagi warga golongan I (eropa), dan sebagian pasalnya juga berlaku bagi warga Golongan II (timur asing / non-pribumi), itu semua sudah ditetapkan via Koninklijk Besluit atau keputusan kerajaan belanda.

Alasan "Itu cuma budaya Arab" adalah alasan yang paling sering mereka katakan padahal alasan tersebut semata-mata karena kebencian mereka kepada Islam yang amat-sangat mendalam, ANDAIKATA Islam itu lahir di Amerika, Eropa, atau bahkan Antartika sekalipun, niscaya mereka juga akan mengatakan hal yang sama yaitu "Itu cuma budaya X, bukan budaya kita".

Ucapan tersebut bukanlah isapan jempol semata, justru ucapan itu banyak muncul di madrasah/pesantren yang erat memegang kultur nenek moyangnya, bukan berdasar Al Qur'an & hadits sahih.

Jika kalian bertemu dengan orang yang mengatakan demikian, saya yakin bahwa orang yang kalian hadapi adalah kaum munafik.

Berbeda dengan Jaman Rasulullah (saw) masih hidup, kaum Munafiquun sangat menutupi kemunafikan mereka, diluar mereka terlihat sebagaimana Muslim lainnya bahkan jika dipandang sebelah mata, sholat mereka LEBIH GIAT daripada sholatnya muslim kebanyakan, puasa mereka LEBIH HEBAT daripada puasanya muslim kebanyakan, tapi hati mereka masih INGKAR kepada Allah, mereka berpura-pura menjadi Muslim semata-mata "supaya si Muhammad itu senang" saja, sungguh celaka kaum-kaum munafiq tersebut, naudzubillahimindzalik

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews