Saturday, 31 May 2014

Tak Ingin RI Dikuasai Preman, Komunitas Salafi 'Terpaksa' Pilih Prabowo

Ustadz M Abbduh Tuasikal saat memberikan kuliah ramadan Yogyakarta - Seperti dilansir situs gema islam, ada yang berbeda dengan suasana Pemilu tahun ini. Komunitas Salafi yang biasanya Golput kini sebagian besar akan berpartisipasi dalam pemilihan Presiden pada Juli mendatang. Tokoh muda Salafi Yogyakarta, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal mengajak kaum muslimin untuk memilih pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Hatta. Dia lakukan karena hanya pasangan ini yang bisa memberikan harapan kepada umat Islam. “Ya Allah, mudah-mudahan kemenangan berpihak pada Prabowo - Hatta yang disokong oleh partai-partai Islam,” kata Abduh Tuasikal dalam laman Facebooknya,...

Wednesday, 28 May 2014

Sempatkan Kesibukan Anda untuk Tilawah

SESIBUK apa kita hari ini? Berapa jam kita beraktifitas? Dan berapa jam kita sempatkan untuk bukan Facebook, Twitter-an, SMS-an atau chatting dengan kawan dan orang terdekat kita? Bandingkan kesediaan diri kita untuk meluangkan sedikit waktu membuka mushaf al-Quran, sempatkah? Sesungguhnya tidak ada alasan untuk tidak bisa mengaji setiap hari, barang semenit-dua menit. Karena sebenarnya mengaji adalah kebutuhan yang paling penting di antara kebutuhan yang lain. Padahal kita hanya butuh waktu sedikit saja dari persediaan waktu kerja kita. Untuk mengkhatamkan satu juz per 24 jam saja mungkin hanya butuh waktu 30 menit, atau setengah juz lah...

Saturday, 24 May 2014

Para Jenderal Kotor Eks Orba Dukung Jokowi

Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) mempersoalkan keberadaan jenderal-jenderal di tim pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla. Ada sejumlah jenderal eks-orde baru di dalam tim sukses Jokowi. Beberapa nama yang ditemukan adalah : Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono (mantan kepala BIN), As’ad Said Ali (BIN), Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan, Laksamana (Purn) Tedjo Edi, Letjen TNI (Purn) Farid Zainudin, Marsekal Madya (Purn) Ian Santoso, Jenderal TNI (Purn) Farchrul Rozi, dan Jenderal Polisi Dai Bachtiar. Karena mereka berasal dari masa Orde...

Tuesday, 20 May 2014

20 Mei: Kebangkitan Feodalisme Jawa ?

Jika kita memang harus adil kepada sejarah, sesungguhnya harus ada yang dipertanyakan setiap kali menapak 20 Mei. Layakkah tanggal pendirian organisasi Boedi Oetomo itu dianggap sebagai awal kebangkitan nasional bangsa Indonesia?Bila kita cukup kritis dan tak hanya menerima semua warisan kaum tua sebagai sesuatu yang taken for granted, barangkali kita layak berkata “Tidak!”. Penolakan itu bahkan telah lama diajukan cucu dr Soetomo sendiri. Melalui sebuah tesis sejarah yang ditulis untuk Universitas Cornell, Amerika Serikat, pada tahun 1975 Savitri Prastiti Scherer menolak anggapan tersebut. Tulisan yang kemudian diterjemahkan menjadi sebuah...

Monday, 19 May 2014

Pernah Janjikan Koalisi Tanpa Syarat, Jokowi Bohong Lagi ?

Masih percaya koalisi PDIP tanpa syarat dan tidak bagi-bagi kekuasaan? Masih belum kapok dikibulin oleh mulut manis Jokowi? Bahkan politisi NasDem, mitra koalisi saja tidak percaya dan menyebut koalisi PDIP sebagai koalisi banci dan pernyataan koalisi tanpa syarat dikeluarkan hanya untuk menipu masyarakat sebab faktanya tidak ada makan siang gratis di dunia ini. Darimana logikanya koalisi tanpa syarat bila masuknya NasDem adalah untuk memajukan JK sebagai cawapres Jokowi. Menurut keterangan Sabam Sirait, politisi senior sekaligus pendiri PDIP hari ini bahwa mahar JK untuk penunjukan tersebut adalah Rp. 10trilyun. Politik dagang sapi ini...

Pengusaha dan Tokoh CSIS Dukung Jokowi-JK

Salah satu Dewan Pengawas Dewan Pengawas Center of Strategic and International Studies (CSIS) Sofyan Wanandi (Liem Bian Koen), menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo sebagai Calon Presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres), Juli mendatang. Namun dengan catatan, Jokowi harus menggandeng Jusuf Kalla sebagai pasangannya. Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi PengusahaIndonesia (Apindo) itu menegaskan dukungannya tersebut bukanlah sikap Apindo secara kelembagaan, melainkan hanya sikap pribadi. Baginya, sosok JK paling tepat untuk mendampingi Jokowi sebagai Calon Wakil Presiden. Hal itu bukan dikarenakan latar belakang JK sebagai pengusaha,...

Sunday, 18 May 2014

Mengapa Muslim Sekarang Terlalu Jujur dengan Kemunafikannya ?

Ciri-ciri orang Munafik yaitu orang yang "KTP-nya Islam" tapi akhlaqnya bertolak belakang di jaman modern sebenarnya sangat mudah dijumpai disekitar kita, khususnya jika kita sedang membicarakan soal "Hal-hal yang dilarang dalam Islam" dengan mereka, antara lain : 1. Selalu berkilah (baca : NGELES) alias cari alasan untuk MENGHALALKAN apa yang diharamkan oleh Allah. contoh simple saja : Khamr (minuman keras) sedikit banyak hukumnya HARAM tidak ada kecuali, tapi mereka selalu bersikeras "kalau untuk penghangat tidak apa-apa" , "kalau untuk obat tidak apa-apa" , "kalau tidak sampai mabuk tidak apa-apa", begiupula masalah Zina, apapun alasannya...

Saturday, 17 May 2014

Resmi Jadi Ketua Lesbumi NU, Ahmad Dhani Disebut Ustadz

Ahmad Dhani resmi diangkat sebagai salah satu ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU). Usai dilantik, Dhani bertekad akan berusaha keras melaksanakan amanah yang diberikan kepadanya. "Islam di Indonesia ini mengikuti NU. Kalau NU-nya bagus, Islam di Indonesia akan bagus. Saya akan berusaha amanah, melaksanakan apa yang ditugaskan ke saya dengan sebaik-baiknya," kata Dhani di Gedung PBNU, Jakarta. Saat pelantikan pentolan band Dewa 19 itu. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyebut Dhani dengan sebutan ustadz. Pelantikan Ahmad Dhani sebagai bagian dari kepengurusan di PBNU bersamaan dengan tasyakur hari...

Friday, 16 May 2014

Korupsi di Era Soekarno

Korupsi memang bukan barang baru di negeri ini. Sejak diwariskan oleh pemerintah kolonial, korupsi menjangkiti kaum pribumi. Bahkan ketika kemerdekaan telah kita raih dari tangan penjajah, bau amis korupsi ternyata ikut melekat di tangan para politisi kita sejak dini. Karya semacam Korupsi (Pramoedya Ananta Toer) dan Senja di Jakarta (Mochtar Lubis) menggambarkannya melalui untaian cerita. Ketika itu praktek korupsi begitu menggurita, penuh manipulasi. Modus yang dikenal pada periode 1950-an adalah ‘Importir aksentas’ atau pengusaha ‘Ali-Baba’. Kebijakan nasionalisasi saat itu diakali para ‘Importir aksesntas.’ Sebuah akal-akalan perusahaan...

Mengapa PDIP Ngotot Pertahankan Lokalisasi Dolly ?

Preman paksa camat & lurah untuk tolak penutupan dolly Adanya penolakan resmi dari PDIP tentang ditutupnya sarang pelacuran Dolly, Surabaya sangat disayangkan oleh berbagai pihak, namun apabila melihat sepak terjang para politikus PDIP menjadi sebuah kewajaran mengapa mereka menolak. Media online terkemuka di Indonesia yaitu detik.com pernah merelease sebuah berita pada Kamis, 31/03/2005 tentang apa yang terjadi ketika PDIP menggelar Konggres di Bali. Detik.com menuliskan judul : "Kongres PDIP Untungkan Pelacur". Berikut isi lengkap beritanya : Kongres PDIP di Bali membawa berkah. Setidaknya, untuk para pelacur. Para wanita malam...

Dukung Jokowi, Bos TEMPO akhirnya Keluar dari PAN

Pendiri Majalah Tempo, Goenawan Muhammad, menyatakan dirinya mundur dari keanggotaannya di Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai protes atas dukungan partai itu pada bakal calon presiden Prabowo Subianto. Wakil Ketua Umum PAN Dradjad H.Wibowo menyatakan Goenawan (GM) memang salah satu pendiri PAN. "Tapi soal tetap sebagai anggota dan membayar iuran? Wah saya cuma bisa tertawa," kata Dradjad di Jakarta, Kamis (15/5). "Sebagai Waketum PAN, saya tidak pernah melihat yang bersangkutan ke DPP PAN untuk menyampaikan masukan atau apapun yang lazim dilakukan oleh seorang anggota partai." Dia melanjutkan, di dalam pileg 2014 kemarin, GM tidak dirasakan...

Dikecam Barat karena Terapkan Syariah, Ini Jawaban Cerdas Sultan Brunei

Diserang Dunia Barat, Ini Jawaban Cerdas Sultan Brunei tentang Penegakan Syariat Islam Derasnya tekanan publik dunia barat terhadap penerapan Hukum Islam di Brunei Darussalam membuat Sultan Bolkiah angkat bicara. “Di negara Anda, Anda mengklaim menerapkan kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan beragama, dan sebagainya. Hal tersebut ada dalam konstitusi Anda dan sistem politik Anda, identitas nasional Anda, hak Anda dan cara hidup Anda. Di negara kami, kami mempraktekkan budaya Melayu, Islam, Sistem Monarki, dan kita akan menerapkan hukum dan Syariah Islam. Islam adalah konstitusi kami, identitas nasional kami, hak kami,...

Thursday, 15 May 2014

Abaikan Korupsi Busway, Ketua KPK Lindungi Jokowi ?

Guru Besar ilmu politik dari Universitas Indonesia, Muhammad Budyatna mengatakan praktek korupsi akan tetap berjalan meskipun Indonesia memiliki 10 institusi pemberantasan korupsi. Pernyataan Muhammad Buyatna ini untuk menanggapi pertemuan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan calon presiden dari PDIP Joko Widodo. Menurutnya, Indonesia sulit bebas dari korupsi jika pimpinan lembaga antikorupsi ikut bermain politik. “Andai ada sepuluh lembaga pemberantasan korupsi di negeri ini dan para pimpinannya ikut bermain politik, maka praktek korupsi akan tetap mendera bangsa ini,” kata Muhammad Budyatna, seperti yang diberitakan JPNN, Rabu...

Sunday, 11 May 2014

Wajah Mengerikan Anggota DPR Mendatang

DPR hasil Pemilu 2014 nampaknya akan semakin mengerikan. Di samping karena sebagian diisi orang-orang yang lolos atas politik uang, juga lolosnya sejumlah politisi liberal bahkan dedengkot Syiah. Wajah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendatang akan sangat mengerikan. Demikian diungkapkan Direktur Eksekutif IndoStrategi, Andar Nubowo, pada akhir pekan bulan lalu. Andar beralasan, DPR periode 2014-2019 mendatang sekitar 30 persen diisi oleh anggota Dewan yang terpilih karena mengandalkan money politics (politik uang). "Mereka yang 30 persen ini tidak mengharamkan money politics," kata Andar seperti dikutip Tribunnews.com. Menurut dia...

Oknum Banser NU di Semarang Jadi Backing Kemaksiatan

Beberapa hari lalu beredar kabar adanya penolakan kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab ke Demak, Jawa Tengah oleh oknum Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Oleh oknum yang mengklaim dirinya sebagai Ketua Banser itu, Habib Rizieq diminta untuk tidak datang dan berceramah di Demak dengan alasan FPI adalah aliran sesat dan pernah bermusuhan dengan Gus Dur. Padahal kedatangan Habib Rizieq ke Demak adalah atas undangan Pesantren Tahfizhul Qur'an An-Nuriyah. Selidik punya selidik, ternyata oknum Banser yang menolak kedatangan Habib Rizieq itu adalah orang yang selama ini membekingi aktivitas kemaksiatan di salah...

Thursday, 1 May 2014

Jokowi Ingin Hapus Subsidi BBM Jika Jadi Presiden

Jokowi bersama pengusaha SPBU, Megawati Soekarnoputri Siapa bilang Joko Widodo pro ekonomi kerakyatan?. Ternyata Jokowi juga seorang penganut ekonomi liberal. Buktinya, Jokowi berencana jika nantinya dirinya terpilih menjadi presiden akan mengurangi BBM bersubsidi secara bertahap selama empat tahun hingga subsidi untuk BBM benar-benar hilang. Menurut Jokowi, pengurangan tersebut untuk menghapus BBM bersubsidi yang menjadi beban APBN dan bisa membuat kuota BBM jebol. "Saya kira empat tahun lah, subsidi BBM tadi empat tahun tapi berjenjang. Kurang-kurang lalu hilang," ujar Jokowi di acara Musrenbangnas 2014, di Jakarta, Rabu (30/4/2014),...

Mengapa Caleg Koruptor Masih 'Diminati' Rakyat ?

Setelah KPK terbentuk, maka tidak bisa dipungkiri banyak pejabat, politikus maupun orang-orang swasta yang ditangkap karena melakukan tindak pidana korupsi. Koruptor berjibun, tidak pandang laki perempuan, tidak pandang Parpol lama atau Parpol baru. Berita-berita keseriusan KPK pun menjadi lahapan setiap hari di media massa. Saking banyaknya korupsi di lembaga-lembaga negara, maka berita korupsi pejabat maupun politikus kini menjadi tren selain terorisme. Berbeda dengan kasus narkoba, berbagai rilis justru sudah dikeluarkan oleh beberapa pihak terkait daftar nama-nama pejabat, politikus, maupun nama Partai Politik yang diduga terlibat maupun...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews