Warga Poso geram dengan pemberitaan Metro TV
yang tidak jujur dengan mengungkapkan terjadi baku tembak saat
penangkapan ustadz Yasin dan penembakan Khalid oleh Densus 88 di Poso.
Warga
Jalan Sabang Desa Kayamanya Kota Poso yang menyaksikan terjadinya
penangkapan tersebut rupanya merasa geram dengan pemberitaan yang sama
sekali tidak benar itu.
Padahal
menurut warga sekitar yang menyaksikan sama sekali tidak ada perlawan,
sebab Khalid baru saja pulang Shalat Shubuh demikian pula ustadz Yasin.
Sekitar pukul 10.30 WITA atas inisiatif seorang warga guna meluruskan berita tersebut maka diundanglah wartawan Metro TV yang bernama Bayu Prayudhanto
untuk meluruskan berita sebenarnya dengan mewawancarai warga yang
melihat kejadian dan meminta keterangan dari keluarga Khalid dan
keluarga Ustadz Yasin .
Namun,
masyarakat yang tengah geram atas tindakan sewenang-wenang Densus 88
dan pemberitaan tidak jujur tersebut kemudian melampiaskan kemarahannya
pada Bayu.
Massa
dengan serentak tiba-tiba datang untuk menghakimi Bayu. Beruntung
sebagian warga yang lain mencoba menenangkan dan menyelamatkan Bayu.
Akibat aksi warga yang marah terhadap pemberitaan tak jujur Metro TV tersebut, Kamera yang dibawa oleh Bayu hancur demikian juga dengan mikrofon.
Namun demikian bayu tidak mengalami luka karena dilindungi oleh warga lainnya yang berada di tempat kejadian.
“kamera dan mikrofon wartawan Metro TV hancur dibanting warga yang marah," ujar Yudi warga setempat yang menyaksikan kejadian itu, Sabtu (3/11/2012).
Hingga saat berita ini ditulis sama sekali tidak ada klarifikasi dari pihak Metro TV terkait pemberitaan tersebut.
Sementara
Bayu dengan dikawal warga tengah mendampingi keluarga korban penembakan
Densus 88 bersama anggota Majelis Ta'lim Masjid Al Muhajirin yang
mendatangi Polres Poso guna meminta pemulangan jenazah Khalid yang
dibunuh oleh Densus 88.
0 comments:
Post a Comment