Tuesday, 8 May 2012

Karena Berjenggot, Penjual Onde-Onde Dibantai Puluhan Preman Gandekan Solo

Hidayatullah.com--Hari Sabtu, 5 Mei 2012 lalu, Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Komisaris Besar Asdjima’in mengatakan pihaknya telah menetapkan dua tersangka dalam kasus bentrokan di Solo. Kedua tersangka itu saat ini sudah ditahan dan diproses secara hukum. Dua tersangka tersebut berinisial IW dan C.

Menurut Asdjima’in, kedua tersangka merupakan pemicu terjadinya bentrokan antarwarga. Mereka menganiaya sejumlah anggota ormas yang lewat serta membakar sepeda motornya.
Pasca bentrokan Kamis, 3 Mei 2012, membuat Walikota Jodo Widodo (Jokowi) ikut sibuk. Ia mengaku mendatangi warga di Gandekan, Jebres, Solo untuk menenangkan warga agar tidak tersulut dengan tindakan provokatif dari pihak luar.

"Sekarang sudah kondusif, kita di lapangan terus untuk menenangkan. Saya juga ingatkan agar tidak terpancing isu yang macam-macam," ujarnya di sebuah media.

Setelah kasus ini berjalan lima hari, organisasi massa Islam, Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) menerjunkan Tim Pencari Fakta. Inilah hasilnya yang dikirimkan ke kantor redaksi hidayatullah.com. Penerbitan laporan yang ditandatangani Ketua LUIS, Edi Lukito dan sekretaris nya, Drs. Yusuf Suparno ini diharapkan sebagai data baru dan sisi informasi lain yang tidak di dapatkan masyarakat.

***
Awal Mula Kasus Bentrokan:

Hari Kamis, 3 Mei 2012
1. Warga Semanggi ada yang meninggal dunia akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Purwoloyo Pucang Sawit Jebres yang melewati Jl RE Martadinata dan melintasi Tanggul Pasar Kampung Sewu. Beberapa warga termasuk Yunianto, pulangnya melewati Tanggul Pasar Kampung Sewu dengan pertimbangan jaraknya lebih dekat.  Saat baru berbelok ke kiri tiba-tiba ia dipukul bahunya dengan bambu oleh dua orang yang nongkrong di cucian motor milik Iwan Walet. Karena tidak bisa menahan diri, akhirnya Yunianto terjatuh berikut motor yang ditungganginya, sedangkan tiga temanya langsung lari menyelamatkan diri.

Yunianto pun lantas lari menyelamatkan diri, berjalan diatas tanggul ke arah selatan. Namun, saat menjauh ia ingin kembali untuk mengambil sepeda motor, namun saat mendekat orang yang membawa bambu memanggil ke teman-temannya yang berjumlah kurang lebih 40 an.

2. Karena sepeda motor dibakar di tengah jalan maka masyarakat sekitar ikut berkerumun menyaksikan, termasuk Agus Pamuji, dia adalah pedagang Onde-Onde yang biasa berdagang di Pasar Gedhe.
Saat mendekat ke motor, Agus dipukul rahangnya dengan potongan besi dan dikeroyok oleh beberapa orang yang ada di situ dengan menggunakan senjata tajam dan pentungan. Agus tersungkur tidak sadarkan diri dan akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Dr. Moewardi Solo.

Menurut penuturan seorang Hansip (Linmas) yang saat itu menyaksikan penganiayaan menjelaskan bahwa Agus Pamuji dihajar karena ia dicurigai sebagai intel (informan) nya Laskar, karena ia berjenggot.

3. Nasib yang tak jauh beda juga dialami oleh Shandy jamaah Masjid Muhajirin yang ikut melayat, ia termasuk rombongan pelayat yang pulang terakhir. Karena di jalan ada pembakaran, ia pun lantas ingin melihat. Saat mendekat itulah iapun langsung dipukul dan disiksa oleh para preman  bertubi-tubi  dan terjatuh hingga ia dibawa ke rumah Sakit Islam Kustati, Ia luka di kepala dengan 6 jahitan.

4.  Solidaritas Umat Islam Surakarta baik jamaah masjid maupun warga sekitar masjid secara spontan berdatangan seusai sholat Ashar berjalan kaki bersama bermaksud mencari tahu pelaku pembakaran sepeda motor dan penganiaya Jamaah Masjid Muhajirin yang terjadi di TKP dekat Cucian Motor milik Iwan Walet.

5. Mayoritas Laskar Islam Solo menduga Pelaku Pembakaran dan Penganiayaan ini dilakukan oleh Iwan Walet dan kelompoknya ” Young Indonesia “, karena TKP didekat Tempat Cucian Motor milik Iwan Walet. Hingga Kamis malam, belum ada kejelasan keberadaan Iwan Walet.


Jumat, 4 Mei 2012
1. Solidaritas Umat Islam Surakarta kembali turun jalan Longmarch dengan jumlah massa lebih banyak dan tidak hanya di Karisidenan Surakarta, namun sudah melibatkan Umat Islam di DIY, Jatim dan Jabar. Massa ada yang terkonsentrasi di Masjid Muhajirin Semanggi, Masjid Al Fatih Kepatihan, Masjid Jagalan, serta beberapa titik lainnya dalam Status Standby dan Siaga 1 yang diperkirakan mencapai Seribuan lebih.

2.  Laskar Islam dari Masjid Muhajirin bergerak menuju Kampung Gandekan dengan pengawalan ketat dan lengkap dari aparat Polres Solo. Sebelum berangkat Walikota Solo Joko Widodo, Ketua MUI Prof. Dr. dr. Zaenal Arifin Adnan menyempatkan hadir di Masjid Muhajirin menanyakan kronologi kejadian sebenarnya. Ustadz Supriyanto selaku Imam Masjid Muhajirin mengarahkan para peserta Longmarch bahwa bertujuan ke Kampung Gandekan semata untuk menunjukan Izzul Islam Wal Muslimin, tidak untuk merusak fasilitas ataupun tidak pula melukai siapapun, kecuali jika ada pihak-pihak yang mengganggu dan menghalangi agenda Longmarch dalam rangka Solidaritas Sesama Muslim yang telah dianiaya di kampung itu.

3. Dalam perjalanan Longmarch di sebuah gang, di jalan RE Martadinata, ada lemparan dari preman mengarah ke peserta Longmarch. Lemparan itu berupa batu dan Bom Molotov. Gang tersebut pada awalnya sudah diblokade Polisi. Karena ada lemparan batu dan Molotov lemparan batu tersebut menganai aparat kepolisian dan berdarah akhirnya polisi menyingkir, blokade polisi terbuka. Salah satu yang melempar adalah Ngatiman 62 tahun dengan tutup wajah dan kata kata kotor menantang peserta longmarch sambil mengacung acungkan  sepotong besi yang ujungnya tajam sempat duel dengan salah satu peserta .

4. Polres Solo memberi keterangan resmi bahwa 2 orang sudah dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus pembakaran sepeda motor dan penganiayaan di Kampung Gandekan. Kedua orang ini adalah I dan C. Dua orang tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka, dan ditahan di Mapolresta Solo. I dan C dinyatakan cukup bukti melanggar pasal 170 KUHP, dengan barang bukti yang disita adalah Sepotong besi (LINGGIS), Batu, Jaket, Supra X 125 AD 5423 HZ.

5. Pemkot Solo menggelar Rapar Koordinasi di Rumah Dinas Walikota Solo merespon situasi Kamtibmas. Hadir dalam acara dalam acara ini KH. Sholihan (FKUB), Prof. Dr. dr. Zaenal Arifin Adnan (MUI), Joko Widodo, Dandim, Danrem, Ketua DPRD Solo, Beberapa Camat, Tokoh Gandekan, sedangkan hadir dalam elemen Islam adalah MTA, JAT, FPIS, LUIS, HTI dan NU. Salah satu agenda dalam pertemuan ini adalah memberi santuan kepada semua korban baik biaya rumah sakit maupun kendaraan yang dibakar.

Rekomendasi dan Harapan
1. Melalui temuan ini, LUIS berharap, agar aparat kepolisian segera memproses kasus ini secara professional dan menangkap semua pelaku yang melakukan penganiayaan secara bersama-sama dan melakukan pembakaran sepeda motor.
2. LUIS juga berharap, aparat kepolisian membongkar data siapa saja preman yang terlibat dari HP yang dimilki Iwan Walet melalui server telkomsel.
3. Menurut LUIS, memerangi Pekat dan premanisme perlu dibentuk GARNESUN yang terdiri dari unsur TNI, POLRI dan LSM

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews