
PARA wanita tuna susila (WTS) tampaknya akan semakin enjoy berzina, setelah Bupati Kendal, Jawa Tengah, Widya Kandi Susanti, menyematkan gelar “pahlawan keluarga” pada mereka. Ya, dengan alasan mereka umumnya bekerja untuk menghidupi keluarga, maka tidak manusiawi jika tempat pelacuran ditutup. “Selain tidak manusiawi, dengan ditutupnya lokalisasi akan menimbulkan persoalan baru, yaitu menambah kemiskinan dan merebaknya penyakit kelamin. Pasalnya, kemungkinan para PSK itu akan mangkal di jalan-jalan bila lokalisasi ditutup,” kata Widya (Kompas.com, 23/01/14). Tak hanya itu, Widya juga berencana mengganti slogan “Kendal Beribadat” menjadi “Kendal...