Thursday, 28 June 2012

The Untold History of Pangeran Diponegoro [bag 2]

Di awal kekuasaannya, Amangkurat I melakukan pembersihan terhadap loyalis ayahnya sendiri yang berada di dalam lingkungan kraton maupun di luar. Mereka dibunuh dengan cara yang sangat keji. Jumlahnya mencapai tiga ribuan.             Menurut bisik-bisik orang kraton sendiri, Amangkurat I memiliki kegemaran yang tidak lazim. Selain memiliki nafsu yang tak pernah terpuaskan terhadap perempuan-perempuan muda, raja ini juga gemar menyiksa rakyatnya. Bahkan sang raja menciptakan sendiri cara-cara penyiksaan yang teramat sadis, terlebih kepada orang-orang yang dicurigai hendak melawan kekuasaannya. Cara-cara penyiksaan...

Saturday, 23 June 2012

The Untold History of Pangeran Diponegoro

Tahun 1647, Amangkurat I memancung kepala 6.000 ulama Jawa beserta keluarganya di alun-alun Kraton Plered, Yogyakarta. Syiar Islam di Tanah Jawa, paska era Wali Songo, pun mandeg. VOC, sekutu utama Raja Mataram itu, bergembira. Lebih satu abad kemudian, Diponegoro mengobarkan jihad fi sabilillah untuk mengusir kaum kafir Belanda dan menegakkan panji syahadat di Tanah Jawa, dalam bentuk sebuah negara merdeka berasaskan Islam. Jihad fi sabilillah ini oleh sejarawan Belanda direduksi hanya sebagai perang sakit hati, yang hanya disebabkan perebutan tahta dan persoalan tanah makam leluhur. Sejarah selalu berulang. Dan hari ini, episode Amangkurat...

Wednesday, 13 June 2012

Pangkal Kemunduran Umat dan Krisis Ulama

PERKEMBANGAN Islam di Jawa pada khususnya, dan di Nusantara pada umumnya, beberapa kali mengalami kemunduran (setback) karena kehilangan ulama-ulama terbaik. Itulah mengapa Islam di Jawa hari ini sangat jenuh memuat praktek bid'ah dan berbagai bentuk kebodohan yang sulit dibersihkan sehingga menghambat kemajuan umat. Di antara peristiwa setback adalah yang terjadi pada 1647, ketika Raja Mataram Amangkurat I yang bersekutu dengan VOC, memancung kepala 6.000 ulama Jawa beserta keluarganya di alun-alun Kraton Plered, Yogyakarta. Syiar Islam di Tanah Jawa, pasca era Wali Songo, pun mandeg. Krisis ulama membuat ajaran Islam bercampur-aduk dengan...

Kisah Muslimah Prancis Bercadar dengan Muslimah Imigran Arab Tak Berjilbab

PARIS - Suatu hari di Prancis, seorang Muslimah bercadar pergi ke Supermarket. Setelah mengambil barang-barang kebutuhannya, ia kemudian berdiri di antrian kasir untuk membayar. Setelah beberapa menit, datanglah gilirannya untuk dilayani oleh kasir. Sang kasir, yang merupakan muslimah imigran Arab yang tak berjilbab, melihat Muslimah bercadar itu dan memperhatikan satu persatu dari diri Muslimah itu. Setelah beberapa saat memperhatikan dengan pandangan arogan, kasir Arab itu mengatakan, “Kami memiliki banyak masalah di negara ini dan cadarmu adalah salah satunya!” “Kami, para imigran, berada di sini untuk perdagangan (bisnis) dan bukan menunjukkan...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews