JAKARTA - Debat pertama capres dan cawapres beberapa hari lalu masih menyisakan beberapa catatan. Calon wakil presiden Jusuf Kalla (JK) membuka perdebatan ke arah penyerangan pribadi yang seharusnya lebih mengedepankan visi, misi, konsep, dan program konkret untuk rakyat Indonesia.
"Jadi jangan lupa, harus diingat bahwa JK dipecat Gus Dur," kata Wakil Sekjen DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (12/6).
Ketua Umum DPP KNPI itu meminta agar masyarakat tidak melupakan rekam jejak JK saat menjadi menteri pada era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pada masa Gus Dur menjadi presiden, JK pernah dipecat dari jabatannya sebagai menteri perdagangan.
"Silakan periksa filenya, Gus Dur saat itu mengatakan, JK terlibat dalam sejumlah kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Alasan KKN itu diutarakan Gus Dur dalam Rapat Konsultasi Tertutup antara pemerintah dan DPR di gedung DPR, Jakarta, Kamis 27 April 2000. Saat itu Gus Dur memilih sampaikan alasan pemecatan JK secara tertutup ke DPR karena tidak ingin mempermalukan JK. Nepotisme JK saat itu lahirkan istilah yang populer disebut 'SDM', Semua Dari Makassar," jelasnya.
Menurut Doli selain soal KKN Gus Dur juga memecat JK karena indisiplin, pergi ke luar negeri tanpa ijin Gus Dur.
"Gus Dur berang, JK sebagai pembantu presiden pergi keluar negeri tanpa izin. Namun saat ingin dipecat Gus Dur, JK selamat karena menyodorkan kertas kosong yang diklaim sebagai izin. Gus Dur yang mengalami gangguan penglihatan percaya. Belakangan baru diketahui itu bohong. Jadi JK ini sudah punya bakat pembohong," tuturnya.
Agar rakyat memilih pemimpin tidak seperti membeli kucing dalam karung, menurut Doli rakyat perlu diingatkan kembali.
"Silakan rakyat yang menilai sendiri, itulah fakta yang harus di ingat, sebagai cawapres JK inipun tidak bersih-bersih amat. Sayang saat JK dipecat Gus Dur KPK belum ada," tutupnya.
Sumber : http://www.merdeka.com/politik/wasekjen-golkar-jk-dipecat-gus-dur-lantaran-ke-ln-tanpa-izin.html
0 comments:
Post a Comment