Monday, 23 June 2014

Elektabilitas Jokowi Turun Karena Pencitraan Lebay


Survei yang dilakukan Institut Survei Indonesia (ISI), elektabilitas calon presiden Prabowo Subianto mampu mencapai Jokowi dengan angka 51,18 persen. Sementara Jokuwi mendapat 48,82 persen. Apa yang menyebabkan suara Prabowo meningkat?

Direktur Institut Survei Indonesia (ISI), Haris Baginda mengungkapkan elektabilitas Prabowo mulai terlihat meningkat lantaran penampilan Prabowo dalam debat kandidat. Di dalam rentang survei yang dilakukan ISI pada 15-21 Juni, ada dua debat kandidat yang dilakukan.

"Harusnya dilihat Prabowo selalu mengakui kebenaran, kelebihan, dan kebaikan Jokowi-JK sekali pun tim suksesnya melawan itu," ujar Haris dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (23/6/2014).

Menurut Haris, hal itu mengubah persepsi responden yang digunakannya dalam survei. Sementara Jokowi-JK, katanya, tidak pernah mau mengakui kelebihan lawannya.

Tak hanya itu, Jokowi-JK, kata Haris, tampilan kesederhanaan Jokowi juga mulai berbalik menyerang gubernur DKI Jakarta non-aktif itu. Hal ini menyusul terungkapnya ke publik foto-foto Jokowi menggunakan mobil Toyota Fortuner dan pesawat jet sewaan. Padahal, ujar Haris, Jokowi pernah tampil ke publik menggunakan bajaj dan pesawat ekonomi.

"Pencitraan ini akhirnya terbongkar dan menurunkan elektabilitas Jokowi," ucapnya.

Di dalam survei ISI yang dilakukan pada 15-21 Juni 2014 itu, tingkat elektabilitas Prabowo mencapai angka 51,18 persen sementara Jokowi 48,82 persen. Di dalam survei ISI, Prabowo sebenarnya sudah bisa menyalip Jokowi sejak survei kedua dilakukan yakni pada 1-7 Juni 2014. Saat itu, Prabowo mendapat elektabilitas 50,25 persen dan Jokowi 49,75 persen.

Namun, pada survei pertama yang dilakukan ISI tanggal 18-24 Mei 2014, tingkat elektabilitas Jokuwi masih unggul dari Prabowo yakni dengan elektabilitas 52,73 persen, dan Prabowo 47,27 persen.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews