PARA orang tua banyak yang mengatakan bahwa waktu terasa berjalan semakin cepat saja. Dulu , kata mereka waktu tak secepat sekarang . Benarkah waktu memang semakin cepat? Atau hanya perasaan manusia saja hidupan di dunia ini, sehingga tak merasakan perjalanan waktu yang sebenarnya konstan?
Tapi bisa jadi perasaan waktu semakin cepat. Kata ilmuwan NASA, waktu rotasi bumi ternyata sudah berubah lebih cepat sepersekian ribu detik. Tepatnya 1.26 milidetik .
Namun jauh sebelum itu Rasul pernah berkata:
”Hari Kiamat tak akan datang kecuali insiden berikut ini terjadi. Waktu akan semakin singkat, di mana jarak akan semakin pendek dengan digunakannya kendaraan.” (Bukhari, Fitan.25; Ahmad ibn Hanbal, Musnad, 2/313).
Dalam hadis lain disebutkan, Anas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, ”Hari Kiamat tak akan datang kecuali waktu semakin singkat. Penyingkatan ini terjadi sedemikian cara seperti satu tahun yang berlalu seperti sebulan, dan sebulan yang berlalu seperti seminggu, dan seminggu berlalu seperti satu hari dan satu hari yang berlalu seperti satu jam dan satu jam yang berlalu seperti secepat kilat,” (Tirmidhi, Zuhd: 24, 2333).
Cendekiawan Muslim Harun Yahya mengungkapkan, saat ini waktu memang terasa berputar lebih cepat.
”Pertanda akhir zaman yang telah disebut Rasulullah SAW itu secara ilmiah telah terbukti. Waktu semakin singkat,” papar cendekiawan memiliki nama asli Adnan Oktar itu.
Menurut Harun Yahya, di ruang di antara permukaan bumi dan ionosfer konduktif, terdapat getaran alami. Frekuensi mendasar ini yang juga dikenal sebagai Detak Jantung Dunia, disebut sebagai Resonansi Schumann.
”Hal tersebut telah diramalkan secara matematis oleh fisikawan Jerman Winfried R Schuman pada tahun 1952,” tuturnya.
Resonansi Schumann, kata dia, sangat penting karena membungkus bumi. ”Dengan demikian terus menjaga alam dan semua bentuk kehidupan di bawah efeknya. Hal ini secara terus menerus diukur oleh pusat penelitian fisika terkemuka di dunia.”
Pada 1950, Resonansi Schumann diukur pada skala 7.8 hertz. Nilai ini dianggap tetap konstan. Memang sistem komunikasi global militer ini didirikan di atas frekuensi ini.
Namun, pada 1980-an, terjadi perubahan tiba-tiba. Sebab, pada tahun itu Resonansi Schumann diukur di atas 11 hertz.
”Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa angka ini bahkan akan meningkat lagi. Perubahan dalam Resonansi Schumann; frekuensi menunjukkan mempercepat waktu,” tuturnya.
Dengan demikian, waktu 24 jam terasa seperti 16 jam atau kurang. Ilmu pengetahuan tidak mampu menjelaskan mengapa angka ini mengalami kenaikan, atau faktor yang menyebabkannya meningkat.
”Dengan makin singkatnya waktu, pertanda akhir zaman yang diramalkan oleh Nabi SAW terbukti secara ilmiah saat ini,” tambahnya.
Bumi semakin dipersiapkan untuk hari Kiamat dan oleh kehendak Allah pertanda yang diisyaratkan terjadi secara berturut turut. [Sumber: Harun Yahya]
Tapi bisa jadi perasaan waktu semakin cepat. Kata ilmuwan NASA, waktu rotasi bumi ternyata sudah berubah lebih cepat sepersekian ribu detik. Tepatnya 1.26 milidetik .
Namun jauh sebelum itu Rasul pernah berkata:
”Hari Kiamat tak akan datang kecuali insiden berikut ini terjadi. Waktu akan semakin singkat, di mana jarak akan semakin pendek dengan digunakannya kendaraan.” (Bukhari, Fitan.25; Ahmad ibn Hanbal, Musnad, 2/313).
Dalam hadis lain disebutkan, Anas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, ”Hari Kiamat tak akan datang kecuali waktu semakin singkat. Penyingkatan ini terjadi sedemikian cara seperti satu tahun yang berlalu seperti sebulan, dan sebulan yang berlalu seperti seminggu, dan seminggu berlalu seperti satu hari dan satu hari yang berlalu seperti satu jam dan satu jam yang berlalu seperti secepat kilat,” (Tirmidhi, Zuhd: 24, 2333).
Cendekiawan Muslim Harun Yahya mengungkapkan, saat ini waktu memang terasa berputar lebih cepat.
”Pertanda akhir zaman yang telah disebut Rasulullah SAW itu secara ilmiah telah terbukti. Waktu semakin singkat,” papar cendekiawan memiliki nama asli Adnan Oktar itu.
Menurut Harun Yahya, di ruang di antara permukaan bumi dan ionosfer konduktif, terdapat getaran alami. Frekuensi mendasar ini yang juga dikenal sebagai Detak Jantung Dunia, disebut sebagai Resonansi Schumann.
”Hal tersebut telah diramalkan secara matematis oleh fisikawan Jerman Winfried R Schuman pada tahun 1952,” tuturnya.
Resonansi Schumann, kata dia, sangat penting karena membungkus bumi. ”Dengan demikian terus menjaga alam dan semua bentuk kehidupan di bawah efeknya. Hal ini secara terus menerus diukur oleh pusat penelitian fisika terkemuka di dunia.”
Pada 1950, Resonansi Schumann diukur pada skala 7.8 hertz. Nilai ini dianggap tetap konstan. Memang sistem komunikasi global militer ini didirikan di atas frekuensi ini.
Namun, pada 1980-an, terjadi perubahan tiba-tiba. Sebab, pada tahun itu Resonansi Schumann diukur di atas 11 hertz.
”Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa angka ini bahkan akan meningkat lagi. Perubahan dalam Resonansi Schumann; frekuensi menunjukkan mempercepat waktu,” tuturnya.
Dengan demikian, waktu 24 jam terasa seperti 16 jam atau kurang. Ilmu pengetahuan tidak mampu menjelaskan mengapa angka ini mengalami kenaikan, atau faktor yang menyebabkannya meningkat.
”Dengan makin singkatnya waktu, pertanda akhir zaman yang diramalkan oleh Nabi SAW terbukti secara ilmiah saat ini,” tambahnya.
Bumi semakin dipersiapkan untuk hari Kiamat dan oleh kehendak Allah pertanda yang diisyaratkan terjadi secara berturut turut. [Sumber: Harun Yahya]
0 comments:
Post a Comment