Hampir setiap malam saluran televisi menyajikan gambar pemboman di Jalur Gaza, anak-anak tewas, dan kesedihan, tapi 51 persen warga AS tetap bersimpati kepada Israel.
Situs surat kabar Jerusalem Post, mengutip hasil jajak pendapat Pew Research Center, memberitakan 51 persen orang AS bersimpati dan mendukung Israel dalam konflik denganPalestina.
Hanya 14 persen yang mengatakan lebih bersimpati kepada Palestina, 15 persen tidak bersimpati dengan tidak memihak siapa pun, dan tiga persen bersimpati ke kedua pihak.
Dibanding hasil jajak pendapat April lalu, persentase dukungan publik AS kepada Israel sedikit menurun. April lalu, 53 persen warga Paman Sam mendukung AS, dan hanya 11 yang mendukung Palestina.
Meski demikian hasil jajak pendapat kali ini cukup istimewa kritikus Israel sempat mengklaim dukungan publik Paman Sam kepada Israel berkurang. Angka 51 persen adalah tertinggi kedua, terhitung sejak jajak pendapat ini digelar kali pertama tahun 1978.
Kesenjangan dukungan untuk Israel dan Palestina bertahan di posisi 37 persen. Namun terjadi penurunan jika dibanding April lalu, yang mencapai 42 persen. Kesenjangan terendah terjadi tahun 1990, ketika hanya 20 persen.
Jajak pendapat dilakukan sejak 8 sampai 14 Juli, dengan menjangkau seluruh komunitas, kecuali Yahudi. Sebanyak 43 persen warga kulit hitam AS lebih bersimpati kepada Israel, dan hanya 20 persen mendukung Palestina.
Di kalangan Hispanik, atau warga keturunan Spanyol dan Latin, 41 persen pro-Israel dan 17 mendukung Palestina. Sedangkan dukungan paling besar diperlihatkan kulit putih evangelis, yaitu 55 persen. Hanya 12 persen yang bersimpati ke Palestina.
Hasil yang paling menarik adalah semakin tua orang AS, kian besar kemungkinan bersimpati kepada negara Yahudi. Buktinya, mereka yang pro-Israel adalah yang berusia 65 tahun ke atas.
Kelompok usia 18 sampai 29 hanya 44 persen mendukung Israel. Sekitar 22 persen kelompok usia lebih muda bersimpati kepada Palestina.
0 comments:
Post a Comment