Jakarta - Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), telah berdusta terhadap warga DKI Jakarta dengan mencalonkan diri jadi presiden Republik Indonesia (RI). Pasalnya Jokowi telah berjanji untuk membereskan Jakarta sewaktu dahulu mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Dalam Al-Quran, jelas sekali ancaman terhadap orang-orang yang berbohong dan pemimpin yang membohongi rakyatnya,” kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zukarnain.
Pasalnya, lanjut Zulkarnain, Jokowi belum mampu membereskan Jakarta dan mewujudkan Jakarta baru sebagaimana janji politiknya dahulu. Banjir masih melanda ibukota Jakarta dimana-mana dan rakyat Jakarta menderita karenanya.
Begitu pula dengan kemacetan lalu lintas yang masih melanda Jakarta dan membuat rakyat Jakarta hidup susah. “Rakyat Indonesia harus tahu tentang hal ini dan menjadi pemilih cerdas,” jelasnya.
“Penetapan Jokowi sebagai calon presiden (capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan keputusan Jokowi untuk menerima pencalonan itu, bagaimanapun, merupakan hak pribadi Jokowi,” tegasnya
Tahun 2012 lalu, saat Jokowi masih menjadi calon gubernur DKI Jakarta, iamenyatakan dirinya berkomitmen memimpin DKI Jakarta selama lima tahun. Ia menjamin tidak akan menjadi “kutu loncat” dengan mengundurkan diri sebelum masa jabatannya usai.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam jumpa pers di kediaman Megawati Soekarnoputri, Kebagusan, Jakarta Selatan, Kamis (20/9/2012) siang. Komitmen tersebut sekaligus menegaskan bahwa dirinya tidak akan maju dalam pencalonan presiden pada Pemilihan Umum 2014.
“Saya sudah jawab berkali-kali. Sampai sepuluh kali, mungkin yang sekarang ini sudah belasan kali bilang soal komitmen saya. Masa diomongkan lagi, wong sudah bolak balik bilang Jokowi itu komitmen,” ujarnya.
0 comments:
Post a Comment