Sebelumnya Muhammadiyah menolak lokalisasi prostitusi di DKI, namun Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok menanggapinya dengan menyebut munafik |
Jakarta – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Senin (6/1/2014) mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya untuk melaporkan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Saat tiba di Polda Metro Jaya, IMM membawa tiga perwakilan mahasiswa dengan mengenakan jaket almamater IMM berwarna merah. Sampai saat ini, pelapor masih melakukan konseling dengan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya seperti dilansir tribunnews.com.
Seperti diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok berencana membuat suatu lokalisasi di Ibukota. Rencana tersebut dilakukannya dalam pencegahan virus HIV/AIDS.
Rencana itu ditolak keras oleh banyak pihak, salah satunya Muhammadiyah. Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama merasa tidak mengerti mengapa PP Muhammadiyah menolak usulan pembangunan lokalisasi prostitusi di DKI.
Pria yang akrab disapa Ahok ini pun mengaku tidak setuju dengan legalisasi prostitusi. Namun, menurutnya masyarakat DKI tidak perlu munafik menutupi keberadaan prostitusi yang kian menjamur di Ibukota.
“Saya juga nggak setuju ada legalisasi prostitusi. Persoalannya, jangan munafik, emang nggak ada prostitusi di DKI?? ngapain munafik? itu aku nyindir aja,” ujar Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (31/12) dikutip dari rmol.co. Sebelumnya, Koordinator Divisi Dakwah Khusus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Agus Tri Sundari, yang mengatakan, Muhamadiyah menolak keras ide Ahok membangun lokalisasi prostitusi di Jakarta. Menurutnya, prostitusi seharusnya tidak dikembangkan, melainkan diberantas hingga ke akarnya.
0 comments:
Post a Comment