Thursday, 9 January 2014

Haramnya Menjadikan Kuburan sebagai Tempat Beribadah

Agama syi'ah dikenal sangat berlebihan dalam memuja imamnya

Membangun masjid di kuburan atau menjadikan kuburan sebagai masjid atau menjadikan masjid sebagai kuburan adalah perbuatan haram. Bahkan terkategori sebagai dosa besar. Sebabnya, karena adanya larangan yang sangat jelas tentangnya. Bahkan terlaknat orang yang melakukannya.

Diriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, bahwa Ummu Salamah menyebutkan sebuah gereja di hadapan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang ia saksikan di tanah Habasyah dan lukisan-lukisan yang ada di dalamnya. Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, 

"Mereka itu, apabila ada orang shalih dari mereka yang meninggal, mereka membangun masjid di atas kuburannya dan menaruh lukisan-lukisan tersebut di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Masih dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, ujarnya: ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sakit keras (sebelum wafat) beliau menutup wajahnya dengan kain, setelah terasa pengap beliau membukanya kembali seraya bersabda, 

"Semoga Allah melaknat kaum Yahudi dan Nashrani yang telah menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid.” (HR. Bukhari, Muslim, al-Nasai, Ahmad, dan Al-Darimi)"

Dalam redaksi lain, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memperingatkan apa yang sudah mereka kerjakan. 

"Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah menjadikan kuburan para nabi dan orang-orang shalih mereka sebagai masjid. Ingatlah, janganlah kalian menjadikan kuburan-kuburan itu sebagai masjid, sesungguhnya aku melarang kalian melakukan itu." (HR. Muslim)

Tentang larangan shalat di kuburan atau masjid yang terdapat kuburannya, adalah sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

“Bumi seluruhnya adalah masjid (boleh jadi tempat shalat) kecuali kuburan dan kamar kecil.” (HR. Al-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah dari Abu Sa’id al-Khudri)

Syaikh Utsaimin dalam Zaad al-Mustaqni’, menjadikan hadits ini dan hadits-hadits sebelumnya sebagai petunjuk tidak sahnya shalat di kuburan. Masuk di dalamnya tempat yang ada kuburan padanya. Alasan beliau, perbuatan tersebut bisa menyeret ke penyembahan kubur atau menyerupai orang para penyembah kuburan.

Dari Abu Murtsad al-Ghanawi, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,

“Janganlah kalian shalat dengan menghadap kuburan & jangan pula kalian duduk di atasnya.” (HR. Muslim)

Syaikh berkata, “Shalat menghadap ke kuburan adalah haram dan tidak sah shalat menghadap kuburan, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “Janganlah kalian shalat menghadap kuburan.” (Majmu’ Fatawa al-Syaikh al-Utsaimin: 12/374)

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan, dilarang shalat di masjid yang ada kuburan di dalamnya. Tidak sah shalat di dalamnya. Inilah yang lebih selamat. Ini pendapat Madhab Hanabilah. Walaupun di sana ada pendapat lain yang masih menyatakan sah.

Ibnul Qayyim berata dalam Zaad al-Ma’ad tentang shalat di masjid yang ada kuburannya, “Dan tidak boleh dan tidak sah shalat di masjid ini karena larangan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam darinya dan laknat beliau atas orang yang menjadikan kuburan sebagai masjid atau memberikan lampu di atasnya.”

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah al-Rajihi saat ditanya tentang hukum shalat di masjid yang ada kuburan di dalamnya, apakah shalatnya sah?”, beliau menjawab, “Taidak sah shalat di masjid yang di dalamnya terdapat kuburan, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “Allah melaknat kaum Yahudi dan Nashrani yang telah menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid.” (HR. Bukhari, Muslim, al-Nasai, Ahmad, dan Al-Darimi)

Keterangan ini berlaku jika kuburannya ada di dalam masjid. Adapun jika di luar masjid yang ada batas tembok antara kuburan itu dengan masjid maka tidak mengapa shalat di masjid tersebut. Wallau A’lam.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews