Wednesday, 20 April 2016

7 MACAM PERSAHABATAN


Tapi Hanya 1 Tersisa Sampai Di Akhirat .

1. “Ta’aruffan” , adalah persahabatan yang terjalin karena pernah berkenalan secara kebetulan, seperti pernah bertemu di kereta api, halte, rumah sakit, kantor pos, ATM, bioskop dan lainnya.

2. “Taariiihan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor sejarah, misalnya teman sekampung, satu almamater, pernah kost bersama, diklat bersama dan sebagainya.

3. “Ahammiyyatan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor kepentingan tertentu, seperti bisnis, politik, boleh jadi juga karena ada maunya dan sebagainya.

4. “Faarihan”, adalah persahabatan yang terjalin karena faktor hobbi, seperti teman futsal, badminton, tenis, berburu, memancing, dan sebagainya.

5. “Amalan”, adalah persahabatan yang terjalin karena satu profesi, misalnya sama-sama dokter, guru, dan sebagainya.

6. “Aduwwan”, adalah seolah sahabat tetapi musuh, di depan seolah baik tetapi sebenarnya hatinya penuh benci, menunggu, mengincar kejatuhan sahabatnya, “Bila engkau memperoleh nikmat, ia benci, bila engkau tertimpa musibah, ia senang” (QS 3:120).

Rasulullah mengajarkan doa, “Allahumma ya Allah selamatkanlah hamba dari sahabat yg bila melihat kebaikanku ia sembunyikan, tetapi bila melihat keburukanku ia sebarkan.”

7. “Hubban Iimaanan”, adalah sebuah ikatan persahabatan yang lahir batin, tulus saling cinta & sayang krn ALLAH, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah, bahkan diam2 dipenghujung malam, ia doakan sahabatnya.

Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah Ta’ala.

Dari ke 7 macam persahabatan diatas, 1 – 6 akan sirna di Akhirat. yang tersisa hanya ikatan persahabatan yang ke 7, yaitu persahabatan yang dilakukan karena Allah (QS 49:10),

“Teman2 akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain, kecuali persahabatan karena Ketaqwaan” (QS 43:67).

Selalu saling mengingatkan dlm kebaikan dan kesabaran.

Saudaraku yang aku cintai karena Allah..
"Sahabat, dengarkanlah sejenak…

Di riwayatkan, bahwa: Apabila penghuni Surga telah masuk ke dalam Surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, mereka bertanya tentang sahabat mereka itu kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala …
"Yaa Rabb…Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di Dunia, Shalat bersama kami, Puasa bersama kami dan berjuang bersama kami,"

Maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: "Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabatmu yang di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar dzarrah."
(HR. Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd")

Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada Sahabat-sahabatnya sambil menangis:
"Jika kalian tidak menemukan aku nanti di surga bersama kalian, maka bertanyalah kepada Allah ta’ala tentang aku, "Wahai Rabb Kami.. Hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang ENGKAU. Maka masukkanlah dia bersama kami di Surga-Mu.

"Sahabatku….
Mudah-mudahan dengan ini, aku telah mengingatkanmu tentang Allah ta’ala…Agar aku dapat bersamamu kelak di Surga & meraih Ridha-Nya…
Aku memohon kepada-Mu…
"Karuniakanlah kepadaku Sahabat-Sahabat yang selalu mengajakku untuk tunduk, patuh & taat kepada Syariat-Mu…Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di akhirat nanti dengan-Mu… Aamiin..

Saturday, 26 December 2015

Hukum Haramnya Muslim Ucapan Selamat Natal


Seorang muslim modern menantang Ustadz Yusuf Mansur (Official) untuk menunjukan dalil pelarangan mengucapkan SELAMAT NATAL...
Berharap tulisan ini bukan hanya menjawab tantangannya, tetapi untuk diketahui saudaraku muslimin dan muslimat yang tidak ingin syahadatnya gugur..

Kupasan berdasarkan ilmu TAWHIID...

Bila kita mengucapkan...
... kalimat SELAMAT ULANG TAHUN kepada seseorang, berarti kita mengakui bahwa dia lahir di tanggal itu..

Bila kita mengucapkan...
...kalimat SELAMAT ATAS PELANTIKAN JABATAN, berarti kita mengakui dirinya sebagai pejabat baru...

Bila kita mengucapkan...
...kalimat SELAMAT ATAS KEMENANGAN PERTANDINGAN, berarti kita mengakui lawan sebagai pemenang...

Ternyata kata SELAMAT bermakna PENGAKUAN...

Kalau banyak pertanyaan, bukankah mengucapkan SELAMAT NATAL hanya merupakan sebuah ucapan saja...

Wahai saudaraku,
...Seorang muslim dinilai dari ucapannya...

Bukankah SYAHADAT juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa setelah berucap SYAHADAT...seseorang menjadi muslim...?

Bukankah BISMILLAH juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa hewan yang disembelih tanpa mengucap BISMILLAAH, dagingnya haram dimakan...?

Bukankah AQAD NIKAH juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa setelah diucapkan, suami halal menggauli istri...

Bukankah kata CERAI juga hanya UCAPAN..?
..tapi mengapa bila suami mengucapkan kata ini terhadap istrinya baik secara bercanda maupun tidak, maka akan jatuh hukum CERAI bagi istrinya...

Saat kita mengucapkan SELAMAT NATAL dan TAHUN BARU, atau hari raya agama lain, disitulah awal kita MENGAKUI keberadan Tuhan lain yang berarti kita mengakui adanya beberapa Tuhan.
Berarti sudah tidak sesuai dengan SYAHADAT yang diucapkan dan Surat Al Ikhlas ayat 1 serta beberapa ayat lainnya.
Padahal meng-ingkari 1 AYAT QUR'AN saja...sudah dikategorikan sebagai orang kafir yang sebenar-benarnya...

"Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya..."
[ Qur'an Surat An Nisa (4) ayat 151 ]

Inilah ayat-ayat yang menegaskan TERHAPUSNYA SYAHADAT yang pernah diucapkan dikarenakan ucapan selamat hari raya umat lain...

Sesungguhnya telah KAFIR lah orang-orang yang berkata/mengakui, "Sesungguhnya ALLAH ialah Al Masih putra Maryam, padahal Al Masih sendiri berkata " Hai Bani Israil, sembahlah ALLAH Tuhan-ku dan Tuhan-mu..."
[ Qur'an Surat Al Maidah (5) ayat 72 ]

"...Janganlah kamu mengatakan TUHAN itu tiga, berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya ALLAH Tuhan yang Maha Esa. Maha Suci ALLAH dari mempunyai anak..."
[ Qur'an Surat An Nisa (4) ayat 171 ]

"Dan mereka berkata, "Tuhan yang maha pemurah mempunyai anak". Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat MUNKAR"
[ Qur'an Surat Maryam (19) ayat 88-89 ]

Saudaraku umat Nasrani dan para pendeta,
Perbedaan kita hanya pada nabi Isa, padahal bagi kami Nabi Isa adalah salah satu Rasul yang utama.
Maafkan jika menyinggung hati, tapi sungguh telah terbukti dalam Sejarah, bahwa tanggal 25 Desember itu hari kelahiran Janus dan Mitra, Sang Dewa Matahari.
Bunda Maryam melahirkan Nabi Isa disaat pohon kurma berbuah, yang berarti disaat musim panas tetapi 25 Desember adalah musim dingin...

Wahai para pendeta dan missionaris...
Kamipun meng-imani Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa...
Bahkan Nabi kami, Muhammad memiliki paman dari istri yang seorang pendeta nasrani bernama Waraqah...
Jadi Islam sangat paham bagaimana toleransi yang benar...

Wahai para penganut nasrani.
Silakan saja rayakan natal sesuai keyakinan...
Karena bagi kami..."UNTUKMULAH AGAMAMU dan UNTUKULLAH AGAMAKU"

Tapi tegas kusampaikan...
Jangan paksa pegawai muslim berpakaian santa...
Sebagaimana kami tidak pernah pula memaksa para misionaris menggunakan peci dan sorban disaat Iedul Fitri...

Jangan paksa undang pejabat muslim hadiri natal di gereja...
Sebagaimana kami tidak pernah memaksa para pendeta hadir pada Sholat Iedul Fitri...

Saudaraku umat muslim,
Silakan saja ucapkan SELAMAT NATAL..
Tapi jangan menyesal ...
....bila sholat kita batal...
......mati pun bukan sebagai muslim...
Karena SYAHADAT KITA SUDAH GUGUR...

Wednesday, 18 November 2015

Lyric Lagu Harris J Salamu'alaikum


Lirik lagu "Salam Alaikum" Harris J

You can try and turn off the sun
I’m still going to shine away, yeah
And tell everyone
We’re having some fun today
We can go wherever you want to
And do whatever you like
Let’s just have a real good time

CHORUS:
Assalamu Alaikum, Alaikum yeah!
(Peace be upon you)

I just want to spread love and peace
And all of my happiness, yeah
To everyone I that meet
‘Cause I'm feeling spectacular
I love it when we love one another
Give thanks everyday
For this life, living with a smile on our face

CHORUS

Spread peace on the earth
Cherish the love that is around us
Spread peace on the earth
Treasure the love, let it surround us
Always be kind, always remind one another
Peace on the earth everyday

CHORUS

Assalamu Alaikum, hey!
Assalamu Alaikum, hey!
Assalamu Alaikum
Wa Alaikum Assalam

Spread peace on the earth
Cherish the love that is around us
Spread peace on the earth every day


Wednesday, 7 October 2015

Cewek 'Realis' [Matre] vs Cowok 'Realis'

Cowok Realis akan mengkalkulasi untung rugi dalam setiap hubungan

Ketika seorang wanita yang katanya “REALISTIS” (tdk mau dibilang matre), mendapat jawaban dari seorang pebisnis yang juga REALISTIS

Pertanyaan seorang gadis di sebuah forum netizen di US:

“Apakah yang harus saya lakukan untuk dapat menikah dengan pria kaya?”

Usia saya 25 tahun. Saya sangat cantik dan berselera yang tinggi. Saya berharap menikah dengan pria kaya dengan penghasilan pertahun minimal $500 ribu (+/-Rp.5,5M) atau lebih. Saya tidak matre, tapi realistis. Di New York penghasilan sebesar itu hanya termasuk kelas menengah. 


Adakah pria di forum ini yang berpenghasilan $ 500 ribu per tahun dan ingin menikahi saya? Di manakah saya bisa bertemu pria kaya yang ingin menikahi saya?”

Jawaban datang dari seorang ahli keuangan dari Wall Street Financial:

“Dear Gadis Jelita,

Saya membaca email anda dengan sangat antusias. Saya yakin sebenarnya banyak gadis2 yang memiliki pertanyaan senada dengan Anda. Izinkan saya menganalisa situasi Anda dari sudut pandang investor profesional.

Penghasilan tahunan saya lebih dari $ 500 ribu yang tentu memenuhi kriteria Anda. Jadi, saya harap setiap orang percaya bahwa jawaban saya cukup kredibel dan tidak membuang waktu.

Dari sudut pandang seorang pebisnis, menikah dengan Anda adalah keputusan yang buruk. Jawabannya sangat sederhana dan akan saya jelaskan sbb:

Sebenarnya apa yang ingin Anda lakukan adalah pertukaran antara “kecantikan” dan “uang”. Si A akan menyediakan kecantikan dan si B akan membayar untuk itu. Kelihatannya adil dan cukup wajar.

Tapi ada permasalahan fatal di sini. Kecantikan Anda akan sirna, tapi uang saya tidak akan hilang tanpa alasan yang jelas. Penghasilan saya akan meningkat dari tahun ke tahun. Tapi, Anda tidak akan bertambah cantik tiap tahunnya.


Karena itu dari sudut pandang ekonomi: saya adalah aset yang ter-apresiasi sedangkan Anda adalah aset yang ter-depresiasi. Depresiasi yang Anda alami bukan depresiasi normal, tapi depresiasi eksponensial.

Jika hanya ini aset Anda, nilai Anda akan sangat mencemaskan 10 tahun kemudian.

Dengan menggunakan istilah yang kami gunakan di Wall Street, setiap perdagangan memiliki sebuah posisi. Berpacaran dengan Anda juga memiliki “posisi perdagangan”. 


Jika nilai aset yang didagangkan menurun, maka kami akan menjualnya. Bukan ide yang baik untuk mempertahankannya.

Begitu juga dengan pernikahan yang Anda inginkan. Mungkin perkataan saya kejam, tapi untuk membuat keputusan bijak, aset yang menurun nilainya akan dijual atau disewakan.

Pria dengan penghasilan $ 500 ribu tentu bukan orang bodoh. Kami akan berpacaran dengan Anda, tapi tidak akan menikahi Anda. Saran saya, lupakan mencari petunjuk bagaimana cara menikahi pria kaya. Usahakan agar Anda dapat membuat diri Anda kaya dengan berpenghasilan $ 500 ribu, itu lebih berpeluang ketimbang mencari pria kaya yang bodoh.”
________________________________@@@@@@@-___________________________


Dari gambaran di atas dapat kita petik hikmahnya, bahwa kecantikan bukanlah modal utama untuk menggapai kebahagian. Mungkin saat ini Anda adalah wanita tercantik di atas catwalk, namun setelah menikah kecantikan Anda akan cepat menurun secara kuadrat, dan bias jadi Anda ditinggalkan suami kaya Anda yang selalu berpikir tentang UNTUNG-RUGI. Bukan rahasia lagi, ‘serigala-serigala Wallstreet’ dan pengusaha-pengusaha menengah ke atas banyak yang memiliki ‘selir-selir’ yang tinggal di kondominium,villa-villa meskipun para pengusaha tersebut juga yang berteriak anti poligami. Begitu pula dengan pria kaya yang memilih isteri hanya dari kecantikannya saja, ada kalanya bisnis jatuh-bangun dan jika istri cantik tak siap menghadapi kegagalan bisnis Anda, bias jadi dia akan berpaling ke pria lain yang merupakan rival bisnis Anda ataupun relasi bisnis Anda.

Idealnya, mencari pasangan hidup haruslah yang seiman, agar tidak muncul riak-riak kecil di kemudian hari, suami yang shaleh dan juga isteri yang shalehah. Pria baik akan cenderung memilih wanita yang bias diandalkan untuk mengatur keuangan dengan bijak dan mampu mendidik anak-anak-anak dengan baik, santun dalam berbicara dan ramah sesuai dengan tempatnya. Seorang suami tidak suka bila isterinya berias & terlalu ramah dengan pria lain yang lebih ganteng atau lebih kaya darinya.

Selain itu, kekayaan bukanlah barometer utama dalam memilih calon suami, namun tanggung jawab seorang pria dalam menghadapi masalah dan keuletannya dalam menggapai kesuksesan adalah kriteria yang patut diperhitungkan. Pria kaya namun pelit, tidak pernah bersedekah, terlalu memikirkan factor UNTUNG-RUGI adalah seburuk-buruknya pilihan.

Monday, 28 September 2015

Mengapa MetroTV dan Media Liberal Selalu Menyudutkan Arab Saudi ?


Jamaah haji setiap tahun yang jumlahnya diperkirakan mencapai 4 juta orang, membutuhkan manajemen dan pengelolaan yang ekstra tinggi dan kerja keras tiada henti. Beberapa hal kecil yang bisa dilihat misalnya;

1. Jika 1 orang jamaah membutuhkan 20 liter air bersih untuk standar minimal MCK di luar zam-zam, maka sehari Mekah memerlukan sekitar 20 liter x 4 juta orang = 80 juta liter air. Bagaimana menyediakan 80 juta liter air setiap hari untuk keperluan MCK jamaah haji, padahal lembah hijaz itu, tidak ada sumber air selain zam zam. Sumber Air bersih untuk kebutuhan MCK adalah laut merah, yang disuling, itupun harus dialirkan sejauh 60 km. Anda yang pernah haji atau umrah, pernahkah kesulitan mendapatkan air bersih? Atau pernahkah terdengar keluhan dari jamaah yang kekurangan air, atau tandon yang kosong, atau kran yang macet seperti di negara kita? Tidak ada ada bukan?

2. Lalu bagaimana menyediakan 12 juta liter air zam-zam setiap hari untuk kebutuhan wudhu dan minum jamaah, belum lagi air zam-zam yang disediakan pemerintah Saudi untuk dibawa pulang secara gratis? Pernahkah terdengar ada jamaah yang mengeluh karena kehausan atau tidak kebagian air zam-zam?

3. Kita beralih ke soal sampah. Jika seorang jamaah menghasilkan sampah 20 gram saja sehari, berarti 20 gr x 4 juta = 80 juta gr = 8 ton sampah kering perhari yang harus dibersihkan dan disediakan tempat penampungan. Kita tidak bisa bayangkan, andai kota Mekah ada di bumi jakarta. Betapa pusingnya pemerintah DKI dalam menanganinya. Mungkin presiden harus sediakan menteri khusus urusan sampah

4. Selanjutnya masalah Sanitasi.
Untuk bisa BAB, tentu butuh sarana dan prasarana. Sekarang, berapa kotoran padat dan cair manusia di Mekah yang harus dibersihkan? Jika seorang jamaah buang kotoran padat 5 gram dan ½ liter kotoran cair, tentu jumlahnya mencapai sekitar 20 ton kotoran padat dan 40 ton kotoran cair. Adakah jamaah mengeluh terkena penyakit akibat sanitasi yang mampet? Atau masalah MCK yang gak beres? Hampir tidak kita jumpai bukan?

Mungkin Anda perlu tahu, pengelola masjidil haram setiap hari harus menumpahkan cairan desinfektan untuk mencegah pencemaran lingkungan. Tenaga kerja pembersih masjidil haram terbagi dalam 3 shift dan beberapa jenis pekerjaan. Singkatnya ratusan tenaga pembersih harus dikerahkan setiap shift agar masjidil haram tetap bersih dan nyaman.

Mari kita hitung, jika seorang tenaga kerja dibayar 500 riyal saja per-bulan (ini angka kasar minimal), berapa juta riyal yang harus dikeluarkan untuk biaya tenaga kerja itu? Adakah jamaah diminta untuk infak? Atau Anda pernah melihat ada kotak infak bersliweran di masjidil haram? Jutaan riyal dikeluarkan pengurus masjidil haram, sementara kita sepeserpun tak diminta iuran, dan kita nyinyir? Satu lagi yang tidak bisa dihitung dengan uang secara instan, yaitu keamanan dan stabilitas di Mekah. Tanpa ini, anda tidak mungkin bisa berhaji atau berangkat Umrah dengan aman dan nyaman.

Negara maju aja tidak ada yang nyinyir mengomentari tragedi tersebut, tidak Jerman, tidak Amerika, tidak pula Jepang. Hanya Metro TV dengan media syiah dan kelompok liberal saja yang pandai berkomentar. Mungkin Metro Group punya proposal yang lebih bagus bagaimana mengelola 4 juta jamaah haji. Atau mungkin para komentator itu lebih hebat dari Jerman, Amerika dan Jepang!

Kita semakin yakin, sebenarnya tujuan besar mereka bukan dalam rangka kritik kebijakan pemerintah Saudi, toh mereka juga tidak punya kepentingan dengan itu. Tapi kritik Saudi, hakekatnya untuk menyudutkan Wahabi. Mengapa syiah dan liberal selalu bersinergi?

Thursday, 3 September 2015

Nasehat Sunan Bonang Terkait Bid'ah


Diantara dokumen-dokumen dan catatan sejarah tentang Walisongo adalah “Het book van Bonang”. Dokumen ini merupakan salah satu teks sumber tentang walisongo yang dipercayai sebagai dokumen asli dan valid. Saat ini dokumen itu tersimpan di Museum Leiden, Belanda. Dari dokumen ini telah dilakukan beberapa kajian oleh beberapa peneliti. Diantaranya disertasi Dr. B.J.O. Schrieke tahun 1816, dan Thesis Dr. Jgh Gunning tahun 1881, Dr. Da Rinkers tahun 1910, serta Dr. Pj Zoetmulder Sj, tahun 1935. (Lihat karya disertasi B.J.O Schrieke yang berjudul Het Book van Bonang dalam bahasa Belanda)

Menurut Pemerhati Sejarah Kerajaan Jawa, E.A. Indrayana, buku asli karya Sunan Bonang itu berada di perpustakaan Leiden-Belanda dan menjadi salah satu dokumen langka dari Zaman Walisongo. Kalau tidak dibawa Belanda, barangkali dokumen yang amat penting itu sudah lenyap. Buku ini ditulis oleh Sunan Bonang pada abad 15 yang berisi tentang ajaran-ajaran Islam.

Dalam naskah kuno itu diantaranya menceritakan tentang Sunan Ampel memperingatkan Sunan Kalijogo yang masih melestarikan selamatan. ”Jangan ditiru perbuatan semacam itu karena termasuk bid’ah.”

Sunan Kalijogo menjawab, “Biarlah nanti generasi setelah kita ketika Islam telah tertanam di hati masyarakat yang akan menghilangkan budaya tahlilan itu”.

Dalam buku Kisah dan Ajaran Wali Songo yang ditulis H. Lawrens Rasyidi, dan diterbitkan ‘Penerbit Terbit Terang’ – Surabaya, dikupas cukup panjang lebar mengenai masalah ini. Sunan Kalijogo, Sunan Kudus, Sunan Gunungjati, dan Sunan Muria yang dianggap mewakili kaum abangan dikisahkan berbeda pandangan mengenai adat istiadat dengan Sunan Bonang, Sunan Ampel, Sunan Giri dan Sunan Drajat sebagai wakil dari kaum putihan.

Sunan Kalijogo mengusulkan agar adat istiadat lama seperti selamatan, bersaji (Sesaji), wayang, dan gamelan, disisipkan ajaran Islam. Sedangkan Sunan Ampel berpandangan lain. “Apakah tidak mengkhawatirkan di kemudian hari bahwa adat istiadat dan upacara lama itu nanti dianggap sebagai ajaran yang berasal dari agama Islam? Jika hal ini dibiarkan nantinya akan menjadi Bid’ah?” kata Sunan Ampel.

Sunan Kudus menjawab bahwa ia mempunyai keyakinan bahwa di belakang hari kelak, akan ada yang menyempurnakannya (hal. 41, 64).

Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Gunung Jati, dan terutama Sunan Giri, berusaha sekuat tenaga untuk menyampaikan ajaran Islam secara murni, baik tentang aqidah maupun ibadah. Mereka menghindarkan diri dari bentuk sinkretisme (mencampurkan) ajaran Hindu dan Buddha dengan Islam.

Namun sebaliknya Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Kalijaga mencoba menerima sisa-sisa ajaran Hindu dan Buddha di dalam menyampaikan ajaran Islam.

Maka wajar jika sampai saat ini, di Indonesia, khususnya di Jawa, budaya-budaya itu masih ada di sekitar masyarakat, seperti sekatenan, ruwatan, shalawatan, tahlilan, upacara tujuh bulanan, dll [Sumber: Abdul Qadir Jailani , Peran Ulama dan Santri Dalam Perjuangan Politik Islam di Indonesia, hal. 22-23, Penerbit PT. Bina Ilmu].

Salah satu catatan menarik yang terdapat dalam dokumen “Het Book van Mbonang” adalah peringatan dari Sunan Bonang kepada umat untuk selalu bersikap saling membantu dalam suasana cinta kasih, dan mencegah diri dari kesesatan dan bid’ah.

“Ee..mitraningsun! Karana sira iki apapasihana sami-saminira Islam lan mitranira kang asih ing sira lan anyegaha sira ing dalalah lan bid’ah,” sebagaimana kata Abu Yahta Arif Mustaqim, pengedit buku Mantan Kiai NU Menggugat Tahlilan, Istighosahan dan Ziarah Para Wali hal. 12-13.


Artinya: “Wahai saudaraku! Karena kalian semua adalah sama-sama pemeluk Islam maka hendaklah saling mengasihi dengan saudaramu yang mengasihimu. Kalian semua hendaklah mencegah dari perbuatan sesat dan bid’ah.

Friday, 14 August 2015

Kisah Nabi SAW Menolak Pluralisme Agama


Alkisah, sekelompok pemuka kaum kafir Quraisy mendatangi Rasulullah saw, seraya berkata: "Wahai Muhammad! Ikutlah agama kami, niscaya kami pun akan mengikuti agamamu. Sembahlah tuhan-tuhan kami selama setahun dan kami akan menyembah Tuhanmu dalam setahun". Rasulullah menjawab: "Aku berlindung kepada Allah dari perbuatan syirik. Mendengar jawaban ini, mereka tidak menyerah, bahkan meringankan penawaran dengan hanya meminta beliau mengakui keberadaan tuhan mereka: "Terimalah sebagian tuhan-tuhan kami, niscaya kami akan beriman kepadamu dan menyembah Tuhanmu". Lalu turunlah surat "al-Kafirun" dalam al-Quran.

Keesokan harinya, beliau pergi ke Masjidil Haram. Di sana para pemuka Quraisy sedang berkumpul. Lalu Rasulullah menghampiri dan berdiri di tengah-tengah mereka, . Beliau bacakan wahyu yang baru diterimanya: “Katakanlah, hai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu pun tidak pernah menjadi penyembah apa yang aku sembah. Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.” (Terj. QS al-Kafirun).

Dengan jawaban Nabi yang tegas itu, kaum Quraisy pun berputus asa. Peristiwa ini disebut dalam banyak kitab tafsir, seperti Tafsir imam Tabari (w. 310H), Ibnu Katsir (w. 774H), al-Baghwi (w. 516H), al-Alusi (w. 1270H), dsb. Dan tidak ada satu pun perbedaan yang kontradiktif di kalangan ulama tafsir dalam menguraikan makna surat al-Kafirun.

Sekilas, tawaran kaum Quraisy itu tampak simpatik dan – dalam bahasa sekarang – pluralis. Tapi, dengan bimbingan wahyu dari Allah, Nabi saw menolak tegas. Beliau tidak melemah untuk menunjukkan suatu keteguhan hati dalam mengemban Risalah Allah. Padahal, bisa saja orang berpikir, jika jika saja Nabi Muhammad menerima tawaran mereka, maka kerukunan akan tercipta. Bahkan, kaum Quraisy bersedia memberikan banyak harta yang dimiliki dan menjadikan beliau orang terkaya di Makkah, serta mempersilahkan beliau mengawini perempuan mana saja yang beliau maui.

Di samping itu, mereka juga berjanji akan tunduk setia kepada aturan Rasulullah asalkan beliau mau mengakui tuhan mereka dan tidak mengusiknya. Mereka menyakinkan bahwa tawaran ini terdapat kebaikan (maslahat), saling menguntungkan dan menyenangkan semua pihak. (lihat tafsir Tabari dan Ma'alim Tanzil/al-Baghwi). Maka Allah pun menguatkan hati beliau, "Katakanlah: "Maka apakah kepada selain Allah kamu menyuruhku menyembah, wahai orang-orang yang jahil?" (QS. 39:64)

Al-Qur'an mengkategorikan pola pikir "arisan keyakinan" atau dalam istilah akademisnya dikenal dengan “kesatuan transenden agama-agama” sebagai tindakan orang jahil yang tidak berpengetahuan. Agama Islam yang berlandaskan tauhid mempunyai karakteristik dan pandangan hidup sendiri yang tidak bisa disamakan dengan agama-agama lain. Orang jahil bukan hanya mereka yang kosong dari ilmu pengetahuan, tapi juga mereka yang menyakini sesuatu yang keliru. Ibn al-Qayyim dalam kitabnya, "Tahzib Madarij al-Salikin", menjelaskan bahwa kejahilan itu adalah memandang baik sesuatu yang mestinya buruk atau menganggap sempurna sesuatu yang mestinya kurang. Jika kejahilan ini dibiarkan terpelihara, maka ia akan menghasilkan kezaliman. Ibn al-Qayyim menjelaskan bahwa kezaliman itu berarti meletakkan sesuatu secara tidak proporsional. Seperti marah pada sesuatu yang seharusnya direlakan dan merelakan padahal semestinya harus marah; bersabar dalam kebodohan; bakhil dalam kondisi lapang; dst.

Sedangkan kezaliman terbesar adalah perbuatan syirik. Yakni sebuah sikap yang menyakini adanya tuhan selain Allah; adanya kebenaran yang sama mutlaknya dengan kebenaran agama Allah; adanya keyakinan bahwa semua agama itu diibaratkan sebagai jalan yang sama-sama validnya menuju Tuhan yang sama. Tradisi syirik seperti ini anehnya justru dijadikan tolak ukur bertoleransi dan tren beragama pada sebagian masyarakat modern. Bahkan kajian kritis terhadap suatu agama atau menyakini bahwa agama yang dianutnya itu benar akan dipandang kaum pluralis sebagai tindakan yang tidak toleran dan menyebarkan kebencian. (www.apologeticsindex.org/p14.html). Sebuah koran nasional 3/11/2007 pun menurunkan sebuah ulasan bedah buku yang bertema: "Sikap Tak Dukung Pluralisme Justru Ciptakan Teroris Baru"

Sayangnya, secara akademis justru banyak artikel, buku, seminar dan materi perkuliahan yang mengajarkan sikap mencampur adukkan yang Haq dan yang bathil. Sebuah buku berjudul Islam Pluralis: Wacana Kesetaraan kaum Beriman, menulis: (a) "Kita tidak dapat mengatakan bahwa (agama) yang satu lebih baik dari yang lain.” (b) “Semua agama itu kembali kepada Allah. Islam, Hindu, Budha, Nasrani, Yahudi, kembalinya kepada Allah". Ada juga inteletktual yang menjawab pertanyaan, siapa saja yang layak masuk surga, maka siapa saja, asalkan berakhlak mulis, tanpa memandang agamanya apa.
Pluralisme agama sebenarnya adalah konsep yang dihasilkan dari kebijakan politik dalam menengahi konflik agama maupun konflik yang mengatasnamakan agama di Barat. Dengan konsep ini, para pemuka agama dipaksa membuktikan dirinya bersih dari label-label "tidak toleran" dan "berpikiran sempit". Sehingga mereka bisa diterima di dunia posmodern, di mana setiap keyakinan harus didasarkan pada relativisme. Oleh karena itu, setiap klaim kebenaran berdasar kitab suci, hukum dan moral yang sudah kedaluwarsa harus dihindari. (www.allaboutreligion.org/religious-pluralism.htm)

Di Indonesia, paradigma lintas keyakinan sudah mulai dikembangkan kedalam Islam. Akhirnya banyak akademisi yang latah menyatakan: "Karena itu, berdasarkan hasil kajian dalam buku ini dari berbagai ayat al-Qur'an, maka pada hakekatnya setiap agama bisa dikatakan al-Islam". (buku: Tafsir Inklusif Makna Islam). Di buku lain juga disebutkan: "Sampai di sini, sejatinya pengertian Islam harus dipahami dalam makna generiknya, yaitu sikap pasrah dan tunduk kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hal ini, tidaklah terlalu tepat jika Islam dibatasi hanya untuk agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw."

Islam secara jelas membedakan antara mukmin dan kafir, tauhid dan syirik, petunjuk dan kesesatan, serta melarang mencampuradukkan antara yang hak dan yang batil. Pembedaan identitas ini tidak menghalangi umat Islam untuk menjalin muamalah, bermain sepak bola bersama dan berbuat baik kepada pemeluk agama lain. Bahkan Islam secara tegas melarang umatnya mencaci maki keyakinan orang kafir (QS. 6:108). Prinsip tertinggi bertoleransi sudah ditawarkan Islam di penghujung surat al-Kafirun: lakum dinukum waliya din”. Jadi, sikap Islam terhadap agama lain sangat tegas: kalau itu kalian anggap sebagai “agama”, maka itu adalah urusan kalian, tetapi kami mempunyai agama dan pandangan hidup sendiri. Lebih lanjut, surat al-Kafirun merupakan perisai umat dari segala bentuk syirik dan diibaratkan setara dengan seperempat al-Qur'an. Oleh karena itu, Rasulullah mengajarkan kita untuk senantiasa membacanya sebelum beranjak tidur, di samping bacaan yang lain. Ataukah kita masih mau mencari lagi cara-cara bertoleransi untuk menandingi surat al-Kafirun?

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews