Thursday 27 March 2014

Ketika Sang Idola Membuat Kecewa

Justin Bieber on stage
Jangan melihat siapa yang membicarakan, tapi lihatlah apa yang dibicarakan. Mungkin pesan bijak inilah yang perlu kita perhatikan dalam menghadapi suatu masalah sebelum komentar. Bersikap objektif dalam menerima dan memberikan respon tanpa harus melibatkan ego yang terkadang justru memancing emosi.

Sebuah telur, (maaf) meski keluar dari dubur binatang, dia tetaplah telur yang kita sukai karena manfaatnya. Sebaliknya, meski keluar dari mulut seorang yang dianggap tinggi, terpandang atau mulia sekalipun, tidak ada seorangpun yang mau menerima muntahannya. Seekor ayam, meski dia hanyalah hewan yang derajatnya lebih rendah dari manusia, seringkali memakan sampah, kotoran, bergonta-ganti pasangan, namun tetaplah ketika dia mengeluarkan telur, kita semua setuju, itu semua tidak mengurangi manfaat dari telur itu sendiri. Seorang tokoh terpandang, dianggap mulia, ketika dia mengeluarkan ucapan-ucapan kotor, bertentangan dengan norma-norma susila, agama, apakah lantas kita membenarkannya lantaran yang mengucapkannya orang yang kita hormati, kita segani? Tentu saja tidak.

Kita seringkali menempatkan seseorang sebagai tokoh idola kita, entah karena profesinya, kepintarannya atau juga karena fisiknya yang kita anggap lebih dari kita dan bisa kita jadikan sebagai acuan untuk langkah kita menjalani kehidupan sehari-hari. Ucapan, gaya hidup dan segala yang ada pada tokoh idola kita sedikit banyak membawa pengaruh dalam kehidupan kita.

Mengagumi seorang tokoh sampai kepada mengidolakan, secara berlebihan bisa menyebabkan kekaguman yang membabi buta sehingga seringkali mengakibatkan kita menjadi subjektif dalam menyikapi satu permasalahan. Manakala sang idola masih kita puja-puja, segala tutur kata yang dia keluarkan seolah semua menjadi benar dan perlu bahkan wajib untuk kita ikuti, segala gaya hidup dan tingkah laku menjadi tolak ukur dan patokan untuk kehidupan sehari-hari.

Namun Ketika sang idola melakukan satu keputusan, atau tindakan atau kebijakan yang tidak sesuai dengan hati kita (dan memang tidak selamanya harus sesuai ) maka muncullah sifat arogan kita, yang kemudian merubah kekaguman itu menjadi kebencian.Dari yang semula ucapan penuh pujian tiba-tiba berubah menjadi cacian dan hujatan yang bertubi-tubi tertuju pada sang idola padahal belum tentu itu kesalahan sang idola. Bisa jadi tindakan sang idola itu wajar-wajar saja, manusiawi bahkan tidak bertentangan dengan aturan manapun, tetapi terkadang kebenaran memang tidak bisa langsung diterima khususnya bagi yang belum mengerti dan memahaminya. Rasa simpatik berganti menjadi permusuhan atau paling tidak hilang sudah, bahkan sifat oragan mengantarkan kita pada hujatan-hujatan yang merendahkan, seolah-olah kita jauh lebih mulia dari orang yang kita hujat.

Pernahkan kita berfikir, manakala sang idola begitu kita percaya, kita kagumi bukan saja karena kepribadiannya, kesopanannya, kesantunannya namun karena nasihat yang memang benar adanya, sejauh mana kita bisa mengikuti, melaksanakan nasihat-nasihatnya? Bisa jadi baru sebagian kecil dari nasihat-nasihatnya yang kita pahami, kita laksanakan, atau bahkan baru kita dengarkan saja. Berbagai keterbatasan menjadi alasan kita membenarkan diri untuk tidak mengikuti nasihatnya. Tapi ketika kita tidak setuju dengan pilihan sang idola, kita berubah menjadi penghujat yang seolah-olah jauh lebih mulia. Kita begitu senangnya mengeluarkan statemen-statemen yang memojokan.

Terlepas dari benar tidaknya pilihan sang idola, terkadang kita lupa bahwa seorang yang kita idolakan itu hanyalah seorang manusia biasa, sama seperti kita, penuh dengan khilaf dan dosa. Bisa saja pilihannya salah, namun bisa saja benar, hanya saja justu kita yang belum memahami serta terlalu banyak berharap dan menuntut dari sang idola.

Sebenarnya apabila kita ingin mengidolakan seseorang, tidak ada satu manusiapun yang patut untuk kita jadikan idola selain Rosululloh SAW, satu-satunya manusia paling mulia, baik dimata Allah maupun di mata makhluk. Ada satu jaminan bahwa apabila kita mengidolakan Rosululloh SAW, tidak ada kekecewaan dan kekeliaruan. Tidak ada keraguan akan mulianya akhlak beliau. Tidak ada kesesatan selama kita mengikuti jejak langkahnya. Tidak ada permusuhan selama kita ikuti nasihat-nasihatnya. Tidak ada kebencian selama kita istiqomah di belakangnya. Beliaulah manusia yang memiliki akhlak Al-Qur’an. Beliaulah manusia yang patut dan sudah seharusnya menjadi idola sejati kita, bukan mereka yang memiliki suara bagus, rupa yang menawan, prestasi yang tinggi, karir yang mapan, yang sebenarnya masih ada kesamaan dengan kita yaitu tidak pernah lepas dari khilaf dan dosa.

Saturday 22 March 2014

Eks Rapper Jerman Gabung Mujahidin Suriah


MENJADI pejuang, bisa saja berasal dari berbagai kalangan. Seperti yang dilakukan oleh pria bernama Denis Cuspert ini, Ia bergabung dalam barisan terdepan mujahidin di Suriah.

Pria asal Jerman yang berlatar belakang seorang penyanyi rap atau rapper ini salah satunya. Setelah memeluk Islam, ia dikabarkan berjuang di Suriah untuk menggulingkan diktator Bashar al-Assad. Demikian seperti dikutip dari News.com.au pada September 2013.

Dilansir dari Times, rapper yang dikenal dengan nama populer Deso Dogg ini kemudian dikenal sebagai mujahidin Suriah dengan nama Abu Talha Al-Almani.
Nama kelahiran Deso Dogg adalah Denis Mamadou Cupert. Ia memulai karir rapnya pada tahun 1995 dan berhenti pada tahun 2010. Setelah masuk Islam, penyanyi rap terkenal di Jerman ini meninggalkan popularitas dan sorotan dunia. Ia juga dikenal dengan nama Abou Maleeq.

Rapper Jerman ini juga diberitakan sempat menjadi pemberitaan majalah Jerman Der Spiegel, menunjukkan kekhawatiran dan ketakutan para pejabat Jerman tentang mujahidin Jerman di Suriah.
Para pejabat Jerman cemas karena kemampuan Rapper Jerman yang masuk Islam, kemudian pergi ke Suriah dan bergabung dengan mujahidin di sana. Deso Dogg disebut-sebut telah menjadi alat propaganda.
Dia juga sempat menjadi pemberitaan karena rekaman video YouTube tentangnya muncul. Video berjudul "Deso Dogg a German rapper converts to Islam, goes to Syria to fight against the unjust", sempat menuai kontroversi.

Sunday 16 March 2014

Wasekjen MUI Sebut Jokowi Pendusta


Jakarta - Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), telah berdusta terhadap warga DKI Jakarta dengan mencalonkan diri jadi presiden Republik Indonesia (RI). Pasalnya Jokowi telah berjanji untuk membereskan Jakarta sewaktu dahulu mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta.

“Dalam Al-Quran, jelas sekali ancaman terhadap orang-orang yang berbohong dan pemimpin yang membohongi rakyatnya,” kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zukarnain.

Pasalnya, lanjut Zulkarnain, Jokowi belum mampu membereskan Jakarta dan mewujudkan Jakarta baru sebagaimana janji politiknya dahulu. Banjir masih melanda ibukota Jakarta dimana-mana dan rakyat Jakarta menderita karenanya.

Begitu pula dengan kemacetan lalu lintas yang masih melanda Jakarta dan membuat rakyat Jakarta hidup susah. “Rakyat Indonesia harus tahu tentang hal ini dan menjadi pemilih cerdas,” jelasnya.

“Penetapan Jokowi sebagai calon presiden (capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan keputusan Jokowi untuk menerima pencalonan itu, bagaimanapun, merupakan hak pribadi Jokowi,” tegasnya

Tahun 2012 lalu, saat Jokowi masih menjadi calon gubernur DKI Jakarta, iamenyatakan dirinya berkomitmen memimpin DKI Jakarta selama lima tahun. Ia menjamin tidak akan menjadi “kutu loncat” dengan mengundurkan diri sebelum masa jabatannya usai.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam jumpa pers di kediaman Megawati Soekarnoputri, Kebagusan, Jakarta Selatan, Kamis (20/9/2012) siang. Komitmen tersebut sekaligus menegaskan bahwa dirinya tidak akan maju dalam pencalonan presiden pada Pemilihan Umum 2014.

“Saya sudah jawab berkali-kali. Sampai sepuluh kali, mungkin yang sekarang ini sudah belasan kali bilang soal komitmen saya. Masa diomongkan lagi, wong sudah bolak balik bilang Jokowi itu komitmen,” ujarnya.

Friday 14 March 2014

Napoleon Pernah Adakan Maulid Nabi untuk Jajah Mesir

Kaisar Napoleon Bonaparte (lahir di pulau Korsika, 15 Agustus 1769 – meninggal 5 Mei 1821. Napoleon di baptis sebagai katolik beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang kedua, tepatnya tanggal 21 Juli 1771 di Katerdal Ajaccio.
Dia adalah peimpin perancis yang besar dalam politik maupun militer. Hampir semua peperangan dia menangkan, kecuali beberapa peperangan dia mengalami kegagalan. Diantaranya dalam menginvasi daratan Mesir yang akibatnya berhadapan dengan kekuatan Inggris, Mamluk dan Utsmani.

Kedatangan Napoleon di Mesir pada 1798 menandai awal kolonialisme Barat atas wilayah-wilayah Islam.
invasi Napoleon ke Mesir ini mengakhiri aliansi Franco-Ottoman yang telah terjalin selama lebih dari 2,5 abad. Aksi militer Napoleon tersebut ditujukan untuk memblokade jalur perdagangan antara Inggris dan wilayah jajahannya, India sekaligus membangun relasi dengan Tipu Sultan, yang menjadi musuh Inggris di India. Menghadapi serangan Perancis, Mesir yang pada saat itu dikuasai oleh kesultanan Utsmani dibantu oleh Inggris. Napoleon memang berhasil menguasai darat Mesir, namun armada lautnya berhasil dihancurkan oleh Inggris di sungai Nil. Berhasil menguasai secara de facto wilayah darat Mesir, Napoleon menghadapi sebuah tantangan baru: “menjinakkan” rakyat Mesir yang tidak setuju dengan pendudukan Perancis.

Mendapat penolakan keras dari rakyat Mesir, Napoleon mulai menggunakan retorika Islam sebagai bagian dari strateginya memerintah rakyat Mesir. Ia mengklaim sebagai orang yang berjasa membebaskan rakyat Mesir dari penindasan kesultanan Utsmani dan Mamluk. Pernyataan Napoleon, “I hope that time is not far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all countries and establish a uniform regime based on the principles of Qur’an which alone can lead men to happiness, merupakan surat Napoleon kepada Syeikh terkemuka di Alexandria, Syeikh Al-Masiri. Syeikh Al-Masiri adalah salah satu ulama yang kooperatif dengan pendudukan Perancis di Alexandria. Dalam surat tersebut, Napoleon menawarkan pertemuan dengan Syeikh Al-Masiri untuk membicarakan kemungkinan penerapan syariat Islam di Mesir sesuai dengan interpretasi para ulama, bukan syariat Islam yang selama ini diinterpretasikan oleh kesultanan Utsmani. (Juan Cole, 2007: 130).

Untuk menaklukkan hati rakyat Mesir, Napoleon juga mengikuti berbagai tradisi-tradisi yang bernuansa Islam. Seperti yang disebutkan oleh Juan Cole dalam bukunya Napoleon’s Egypt: Invading Middle East, Napoleon bahkan membiayai festival Maulid Nabi Muhammad saw (hal. 123). Napoleon memang berhasil mengambil hati sebagian besar rakyat Mesir, sehingga mereka memanggil Napoleon dengan sebutan Ali Bonaparte, yang merujuk pada sepupu Rasulullah saw, Ali bin Abi Thalib. (Juan Cole, 2007: 135).

Edward Said menerangkan bahwa Napoleon benar-benar mengikuti saran mentah-mentah yang tertuang dalam karya-karya Volney -Voyage en Egypte en Syrie dan Considerations- agar menggunakan cara-cara manipulatif untuk menguasai Mesir. Napoleon mengklaim sebagai saudara seiman (itulah yang dilakukannya saat pidato tanggal 2 Juli 1798 di hadapan rakyat Alexandria) dan memanfaatkan kebencian rakyat Mesir kepada kesultanan Mamluk. (Said, 2010: 119). Sikap pragmatisme Napoleon tersebut juga dapat ditelusuri lewat pernyataannya yang terkenal,

“It is by making myself Catholic that I brought peace to Brittany and Vendée. It is by making myself Italian that I won minds in Italy. It is by making myself a Moslem that I established myself in Egypt. If I governed a nation of Jews, I should reestablish the Temple of Solomon.”

Oleh karena itu, Napoleon tidak hanya pragmatis dalam memandang agama, ia juga tidak mendeklarasikan dirinya memeluk Islam. Ulama Al-Azhar, Syeikh Abdullah Al-Sharqawi memang sempat menawarkan kepada Napoleon -lewat panglima jenderalnya- untuk pindah ke agama Islam agar mendapatkan legitimasi sakral atas umat Muslim. Akan tetapi, pada akhirnya, Napoleon tidak pernah masuk Islam, tidak pernah ke masjid, dan tidak pernah sholat dan berdoa seperti Muslim pada umumnya. Kenyataannya, seperti yang dikemukakan oleh de Bourienne, menjelang kematiannya, ia menjalani salah satu proses sakramen oleh uskup sebagai orang Katolik.

Peneliti arkeologi yang mengkhususkan diri dalam masalah Islam dan Koptik Sameh al-Zahar menjelaskan bahwa di awal ekspansi Napoleon ke Mesir merayakan ulang tahun Nabi, karena itu ia mengirim 300 Real ke rumah Naqib al-Asyraf (ketua para Habib) di Mesir , Sheikh al-Bakri dan mengirim jidor besar dan kendil-kendil (lampu gantung) untuk memikat hati orang Mesir agar menerima penjajah Perancis .

Maseh al-Zahar mengatakan bahwa di era keluarga Alawiyyah masalah mauled menjadi tanggung jawab Naqib al-Asyraf yang menerima uang dari kas negara dan manajemen properti Khedive , yang mengalokasikan sejumlah besar beras , daging dan gula untuk dijual di perayaan maulid, seraya menunjukkan bahwa diantara fenomena perayaan mauled tersebut adalah dihiasinya tenda syekh Bakri karena kunjungan Khedive , bersama dengan para ilmuwan dan Senat untuk mendengar cerita tentang ulang tahun Nabi dan pembagian permen serta limun.

Dengan demikian, perlu kita fahami bahwa:

1. Dukungan orang kafir terhadap tradisi masyarakat bukan karena dia mencintai masyarakat tetapi untuk membeli hati masyarakat, atau dengan kata lain untuk menipu masyarakat. Maka sangat jauhlah orang yang menyimpulkan bahwa Napoleon masuk Islam bahkan dia adalah keturunan Sultan Hasanudin dari Makassar!!
2. Berlangsungnya maulid tidak lepas dari kepentingan politik dan penguasa bahkan penjajah. Hal ini tidak mengherankan sebab munculnya mauled pertama kali juga karena faktor politik.

Thursday 13 March 2014

MUI Tegaskan Quraish Shihab Dukung Aliran Sesat Syi'ah

Kyai Liberal Quraish Shihab berpelukan dengan Khomeini

Selain mengatakan bahwa Buku Panduan MUI berjudul “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia” tetap harus diterbitkan karena ada amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tahun 1984, Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Dr (HC) KH Ma’ruf Amin juga menegaskan jika Prof Quraish Shihab sebagai pendukung sejati kelompok sesat Syi’ah.

Hal ini sebagaimana disampaikan KH Ma’ruf Amin dalam perbincangan dengan pengurus Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) Makassar, Muh Istiqamah, Senin (10/3/2014) malam lalu, saat berkunjung ke rumah pribadi KH Ma’ruf Amin di Jakarta.

“Quraish Shihab itu jelas sekali mendukung Syi’ah dalam bukunya “Sunni-Syiah Dalam Genggaman Ukhuwah, Mungkinkah?”. Kemudian Tim Penulis Pesantren Sidogiri mematahkan semua argumen Quraish Shihab dalam buku bantahan yang mereka tulis. Namun sayang, buku ini tidak terlalu menyebar,” tegasnya.

Seperti diberitakan KompasIslam.Com sebelumnya, pengurus LPPI Makassar datang kerumah KH Ma’ruf Amin di Tanjung Priok Jakarta Utara untuk memberikan data “Mapping Kebohongan Publik Jalaludin Rahmat”, Ketua Dewan Pembina organisasi Syi’ah Ikatan Jama’ah Ahlu Bait Indonesia.

Setelah memberikan data mapping kebohongan publik Jalaluddin Rahmat dan menjelaskan gelar abal-abal yang dimiliki oleh pembesar kelompok sesat Syi’ah di Indonesia itu, pengurus LPPI Makassar dan KH Ma’ruf Amin berbincang mengenai Syi’ah di Indonesia, pergerakannya, solusi fatwanya dari MUI, dan seterusnya.

Tak Hanya Jilbab, Sekolah Negeri di Bali pun Larang Sholat Jum'at

Seorang siswa 'stress' hadapi ujian 'hidup'

Bali - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendapatkan bukti tertulis pelarangan jilbab di puluhan sekolah negeri di Bali. Terkait hal ini, somasi terhadap Pemerintah Provinsi Bali memungkinkan dilakukan. Ada sekitar 40 sekolah yang memberlakukan larangan jilbab.

‘’Jelas tertulis tidak boleh memakai jilbab di salah satu aturan sekolah di Bali,’’ kata Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Kebebasan Berpendapat Rita Pranawati seusai Deklarasi Gerakan Semesta Perlindungan Anak di Jakarta, Rabu (12/3).

Berdasarkan bukti-bukti ini, ujar Rita, tim KPAI sedang turun ke lapangan. Tim ini memverifikasi bukti pelarangan tersebut. Nanti ada koordinasi dengan pimpinan sekolah yang melarang jilbab dan Dinas Pendidikan Provinsi Bali.

Rita mengatakan, jika sudah ada hasil verifikasi, KPAI akan mengungkapkannya ke publik. Hasil verifikasi, akan menjadi landasan kemungkinan somasi terhadap Pemerintah Provinsi Bali. ‘’Kita lihat prosesnya. Yang jelas larangan itu melanggar hak asasi manusia.’’

Selain masalah pelarangan jilbab terhadap pelajar perempuan di beberapa sekolah negeri di Bali, ternyata beberapa sekolah di Pulau Dewata juga melarang pelajar laki-laki untuk melakukan ibadah sholat Jumat berjamaah.

“Kita juga mendapat aduan, ada beberapa sekolah yang melarang siswa laki-lakinya untuk shalat Jumat,” kata Wakil Sekjen PB PII, Helmy Al Djufri, yang baru kembali dari Bali dalam tugasnya sebagai ketua Tim Advokasi Pembelaan Hak Pelajar Muslim Bali.

Tidak hanya itu, ia juga mengatakan, bahwa tidak banyak sekolah-sekolah yang didalamnya dibangun mushala untuk sholat.

“Tidak lebih dari lima sekolah yang terdapat mushalla,” imbuh Helmy.

Sementara itu, menurut Maulana, salah satu anggota PB PII, kasus ini sudah terjadi di Bali sejak lama. Namun,katanya, kaum Muslim di Bali tidak terlalu mempermasalahkan, lantaran jumlah mereka yang minoritas. “Islam di Bali tidak ada kekuatan untuk melawan, kami berharap ini bisa sampai ke ranah hukum,” kata Helmi

Adegan Minum Air Cucian Kaki Mega Diprotes

Kader PDIP mencuci kaki Megawati (kiri), airnya lalu diminumnya (foto kanan) - See more at: http://www.kompasislam.com/2014/03/12/adegan-minum-air-cuci-kaki-megawati-dihujat-di-dunia-maya/#sthash.THnH1Okf.dpuf

Bandung - Dunia maya mendadak heboh dengan adegan minum air bekas cuci kaki Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum partai banteng, PDI perjuangan.

Sebagian besar orang tidak habis pikir, mengapa masih saja ada orang yang percaya dengan khasiat berkah meminum air bekas cuci kaki seseorang yang dianggap tokoh.

Dalam foto tampak kader partai banteng bernama Cecep Ondon Iskandar (68), meminum air bekas membasuh kaki Megawati. Pria kelahiran Tomo, Kabupaten Sumedang itu, sebagaimana dikutip sebuah situs berita, mengatakan tidak jijik melakukan hal itu.

Cecep justru bertekad, sebelum meninggal, dirinya ingin membasuh kaki Megawati, lalu air bekas basuhan kaki itu diminum dan dibasuhkan ke wajahnya. Kini, impian itu kesampaian dan Cecep sangat lega!

Tapi aksi Cecep mengundang heboh obrolan di dunia maya. Di sebuah forum, aksinya menjadi trending topic obrolan banyak orang.

Di Twitter tak kalah panas. “Hueeekkkk,’ tulis pemilik akun Twiter @Imaseva, meluapkan rasa jijiknya.

“Masih ada orang seperti ini ya.. tidak naik pikir saya…hahahahahaha,” tulis akun @rezaphotograph.

“Mendadak gak selera makan,” tulis akun @farmillah.

Hujatan juga menyebar di Facebook. Berbagai tautan gambar dan berita soal fenomena minum air bekas cuci kaki Megawati juga jadi hujatan di situs pertemanan itu.

“Wow loyalitas mutlak, ada yang salah,” tulis seorang facebooker bernama Muhamad Hidayat.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews