Friday 27 September 2013

Indonesia tak Butuh Pemimpin Gagah, tapi Pemimpin yang Amanah!


TERKAPARNYA nilai tukar Rupiah atas Dolar Amerika yang sangat ditentukan dengan kebijakan The Fed terkait dengan subsidi di Amerika, ditambah kesulitan yang dialami rakyat membuktikan bangsa Indonesia butuh pemimpin yang mensejahterakan.

Namun fakta yang sebenarnya cukup menyakitkan tersebut seolah hanya mendapat porsi yang sewajarnya saja dalam benak para pengambil kebijakan di negeri ini. Buat mereka Pemilu yang akan berlangsung pada 2014 mendatang jelas mendapat porsi yang lebih penting dibandingkan kesulitan rakyat kecil di negeri ini.

Mulai dari Presiden hingga para pembantunya (baca : Menteri) seolah menempatkan tugas dan tanggung jawab mereka atas negeri ini di posisi yang kesekian setelah kepentingan pribadi mereka atas kursi, jabatan dan posisi politik pada Pemilu nanti.

Konvensi Partai Demokrat misalnya yang diikuti oleh 2 Menteri aktif di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, lebih menyita perhatian dibanding pemadaman listrik yang masih sangat sering terjadi, yang sangat tidak imbang dibanding penetapan kenaikan tarif listrik (kembali) pada Oktober mendatang.

Juga krisis bahan pangan yang seolah hanya menjadi peristiwa rutin bagi rakyat negeri ini yang ujung-ujungnya justru "menguntungkan" bagi para pencari rente dengan kebijakan yang juga biasa diambil oleh para menteri dan pemimpin di negeri ini, yaitu impor dan impor lagi dari luar negeri.

Mungkin jika peristiwa ini baru sekali terjadi, maka impor adalah cara cepat untuk mengatasi masalah dan kemudian membangun konsep baru agar masalah ini tidak kembali berulang.

Namun kenyataan yang dihadapi adalah kebijakan para pemimpin tak ubahnya langkah pemadam kebakaran, masalah selesai, maka persoalan utama dilupakan. Ketahanan pangan, swasembada di berbagai lini, kecintaan terhadap produk dalam negeri dan kesejahteraan buruh, petani dan nelayan, mereka yang menjadi ujung tombak bagi produksi pangan dan kebutuhan industri di Republik ini, semua luput dari perhatian.

Politik Pencitraan

Siapa yang patut disalahkan dalam situasi genting tersebut, Menteri kah?
SBY melepas 'kegalauannya' dengan menyanyi

Atau justru sang pemimpin utama, Presiden RI yang mendapat mandat khusus dari seluruh rakyat negeri ini untuk membawa Indonesia menuju cita-cita bersama, sesuai amanah yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 sebagai berikut :

"...untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia ..."

Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, dua tugas yang tidak sederhana, namun kali ini faktanya gagal diemban dengan baik dan bahkan terkesan diabaikan dengan catatan panjang hampir dua periode memerintah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ternyata gagal dalam menciptakan Indonesia yang mandiri dan berdaulat secara ekonomi.

Berbagai kalkulasi yang berulangkali disampaikan mengenai pertumbuhan ekonomi negeri ini tahun demi tahun terbukti langsung termentahkan ketika kebijakan stimulus nun jauh di Amerika Serikat akan dihentikan oleh The Fed, rupiah terpuruk, neraca bergejolak dan imbasnya suku bunga kredit harus dinaikkan demi mempertahankan nilai tukar.

Bukan Sekedar Ganteng

Saya masih ingat, ketika pemilu capres 2004 lalu, kaum perempuan khususnya ibu-ibu sangat mengidolakan sosok SBY. Pamor SBY saat itu seperti imbas dari puber kedua kalangan perempuan baya. Ganteng, begitu penilaian sebagian besar kaum ibu tentang SBY. Ini pula sepertinya yang mendasari pemilih perempuan memberikan suaranya kepada suami dari Kristiani Yudhoyono ini.

Setiap nama SBY disebut dalam penghitungan suara, sorak-sorai kaum perempuan di lingkungan saya sangat membahana. Suasana ini tidak ubahnya sebuah konser rock, dimana SBY adalah rockstar-nya, sementara mereka hanya groupies yang tidak memusingkan karya pujaannnya, melainkan sekedar memandang fisiknya bak sebuah poster artis yang dipajang di kamar remaja putri belasan tahun.

Belakangan, kondisi berakhir ironis. Kebanyakan para ‘groupies’ yang dulu bersemangat meneriakan nama ‘rockstar’ kesayangannya justru terlihat berdesak-desakan dan saling tarik-menarik dalam sebuah antrian. Mereka begitu bukan karena dalam suasana konser melainkan sebuah dagelan bernama BLT, sebuah kebijakan yang menurut saya semakin meneguhkan bahwa pemerintah lebih senang melihat rakyatnya bermental pengemis dibandingkan produktif.

Padahal, wacana yang digulirkan sebagai antitesi dari BLT adalah pemberian modal usaha jangka panjang, bukan sebuah dana yang sifatnya hanya memanjangkan nafas sekian hari saja.

"Groupies" ini pula yang belakangan harus bersusah payah menghadapi kenaikan berbagai bahan pangan kebutuhan rumah tangga meski mereka juga mungkin tidak peduli ketika persoalan tersebut diatasi dengan membuka keran impor seluas-luasnya dan bahkan membebaskan pajak impor untuk bahan tertentu atas nama rakyat.

Hal yang belakangan ini disadari rakyat sebagai sebuah pencitraan politik semata, memperbanyak janji manis namun kurang berani mengambil aksi nyata yang tidak populis namun berakhir manis untuk rakyat. Hal yang parahnya ditiru oleh sebagian pembantunya, seperti yang saya baca di media pagi ini, di mana sang Menteri yang rajin impor itu mendadak tampil di acara Inbox SCTV di hari kerja, Jumat 27 September 2013.

Saya kira cukup, Indonesia tidak butuh yang hanya mengandalkan paras ganteng dan kemampuan memperdaya kaum hawa dengan pamor dan keluwesannya saja. Tapi Pemimpin yang tangguh, berani membangun pondasi berbangsa dan bernegara dengan sebuah konsep yang matang yang membawa negeri ini bisa berdaulat dan tidak bergantung pada pihak lain di semua sektor.

Adakah pemimpin seperti itu di 2014?

Sunday 15 September 2013

Kontes 'World Muslimah', Mengaburkan Makna Soleha ?


Di tengah kontroversi penyelenggaraan Miss World di Indonesia, beberapa hari lagi tepatnya tanggal 18 September akan diselenggarakan gelaran World Muslimah di Balai Sarbini Jakarta. Sebuah ajang untuk memilih Wanita sebagai Duta Muslimah Sedunia. Seolah ajang World Muslimah digelar sebagai sebuah even tandingan Miss World. “Kalau orang barat bisa melombakan wanita, kenapa tidak dengan orang Islam.” Mungkin ada yang berpikiran seperti itu sehingga muncullah ide untuk mengadakan sebuah kontes bernama World Muslimah sejak tiga tahun lalu. Sangat kental dengan budaya latah dan apologisnya. Budaya ikut-ikutan, mengadopsi bahkan mengekor “sesuatu” yang datangnya dari luar Islam.

Berbeda dengan kontes perempuan cantik sejagad yang mengusung penilaian 3B (brain, beauty, behaviour), maka World Muslimah mempunyai kriteria 3S, yakni soleha, smart, dan stylish.

Eka Shanty, CEO dan pendiri World Muslimah, menuturkan dalam kompas.com 1 Agustus 2013, bahwa tahun ini menjadi tantangan besar buat yang terpilih sebagai pemenang karena ada peran dan misi sosial yang diembannya yaitu World Muslimah 2013 akan menjadi duta kemanusiaan, bukan sekadar duta fashion saja. Jadi juga bergerak untuk gerakan kemanusiaan. Disampaikan Eka, ada lima misi sosial yang akan diemban oleh pemenang World Muslimah 2013. Di antaranya berperan aktif membantu muslimah lain dalam kemudahan memperoleh akses pendidikan, membantu mereka yang mengungsi dan terlantar, serta membantu muslimah berpotensi besar tetapi tidak punya kesempatan.

World Muslimah diklaim benar-benar berbeda dengan Miss World. Sebab peserta World Muslimah seratus persen orang Islam. Pakaian yang dikenakannya juga menutup aurat. Semua syari. Tapi benarkah?

Jika dilihat sejarahnya, setidaknya satu tahun lalu World Muslimah bernama “World Muslimah Beauty”. Meski kata “beauty” sudah dihilangkan tetap saja sisi kecantikan secara fisik tak bisa dipungkiri sebagai atribut utama yang dinilai. Jadi yang tidak cantik, sumbing, gigi tak beraturan, pendek, pincang tak mungkin bisa ikut ajang ini, meski hapal 30 juzz Alquran, hadits, rajin sholat dan puasa serta berhijab sempurna sejak masa baligh.

Dari sisi usia pun, hanya wanita muda di bawah 30 tahun yang secara kasat sedang pada kondisi ” paling menarik” yang boleh mengikuti ajang ini. Lewat usia ini apalagi 40 tahun ke atas dan sudah menikah tak mungkin bisa jadi “World Muslimah”.

Dalam kontes ini juga digemborkan bahwa yang dicari adalah sosok muslimah yang sholeha, smart dan stylish (3S). Benarkah? Bukankah kesholihahan seorang wanita itu mencakup seluruh pikiran, ucapan dan perilakunya yang memiliki ketundukan totalitas pada Alloh SWT sepanjang hidupnya? Amat sangat tak cukup hanya dinilai dari aktifitas mengaji bersama dan saat dalam masa karantina yang hanya beberapa hari. Perlu tolak ukur yang jelas dan sesuai syariat. Bisakah seseorang dikatakan sholehah sementara tindakannya justru melanggar hukum syara. Ikut ajang “World Muslimah” saja sudah bisa menggugurkan predikat “sholihah” pada dirinya. Mengapa? Kerena ia telah memilih dengan sadar memamerkan kecantikannya. Tidak layak seorang muslimah yang sholehah membanggakan dan melombakan kecantikan diri yang datangnya dari Sang Khalik. Cantik sama sekali bukan prestasi. Cantik hanyalah pemberian Alloh yang sewaktu-waktu bisa diambil kembali. Mungkin lewat kecelakaan atau kebakaran yang merusak wajah seseorang. Sunatulloh, Alloh menciptakan wanita ada yang lebih cantik, ada yang kurang cantik. Lagipula jika benar “sholihah” pasti tahu bahwa Alloh memandang seseorang itu “sholehah atau tidak” hanyalah berdasarkan taqwanya. Bukan cantiknya atau yang lain, apalagi menangnya pada kontes muslimah.

Bila benar “sholeha” yang diusung, seharusnya dalam ajang world muslimah tidak ada aksi lenggak-lenggok, runway di atas catwalk apalagi jalannya pun diatur dengan koreografi, yang tentunya agar menarik perhatian. Lalu untuk apa hal itu tetap dilakukan? Dan apakah tindakan seperti itu menunjukkan sholiha? Sementara ratusan pasang mata pria non muhrim bebas menatap lekat, mungkin dengan penuh kekaguman atas benda yang bergerak indah nan cantik bernama wanita. Pria normal manapun pasti merasa tertarik saat yang dipandangnya adalah makhluk yang menggoda mata.

Selain itu ketika berlenggak-lenggok, meski menutup aurat pasti peserta world muslimah bermake up, memakai lipstik dan wewangian. Ada tabaruj disana. Sesuatu yang terlarang dalam Islam, bersolek untuk dilihat pria asing selain suami atau mahrom. Rosululloh SAW bersabda, “Seorang wanita yang mengenakan wewangian kemudian melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka wanita tersebut adalah seorang pelacur [HR An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad. Syaikh Al-Albani dalam “Shohibul Jami” no. 323 menyatakan bahwa hadits ini shohih.]

Wanita mana saja yang berwangi-wangian lalu keluar, dan melewati satu kaum sehingga mereka mencium baunya, maka wanita itu pezina, dan setiap mata berbuat zina [HR An- Nasa’i ]. Dari kedua hadits ini rasanya tak mungkin ada muslimah yang mau dianggap pezina atau pelacur.

Berbicara tentang Smart, sejatinya darimana sebuah smart itu berasal? Dari Alloh yang Maha Pencipta yang telah menganugerahkan otak dan akal untuk berpikir, manusia hanya mengolah dan mengasahnya. Smart dalam Islam tak sekedar pintar dan cerdas saat menjawab berbagai macam pertanyaan. Tapi lebih dari itu, perlu pembuktian lewat cobaan dan ujian hidup yang teraplikasi dalam tindakan nyata. Alloh SWT berfirman,” Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut [29] : 2-3)

Smart juga perlu diaplikasikan melalui perilaku keseharian sebagai amalan yang ikhlas, ridho dan tidak riya. Bukan justru dipertontonkan dan ingin dinilai orang. Orang yang smart berpikir jauh ke depan, bahkan pada kehidupan setelah kematian. Orang smart akan mempersiapkan sebaik-baiknya agar selamat di akhirat setelah mati. Orang smart akan mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki tetap pada relNya. Dan world muslimah bukanlah jalan yang benar untuk pembuktian “smart” yang sesuai dengan Islam. Salah, terlalu dangkal dan sempit. Lalu smart seperti apa yang diusung oleh world muslimah? Bukankah wanita “smart” itu mahal? Tak mungkin rela melakukan perbuatan yang justru dilarang Alloh. Mempertontonkan kecantikan, kepintaran agar dikagumi orang lain, pria khususnya. Memamerkan diri untuk dinilai dewan juri, yang pasti ada lelakinya. Karena itu sama saja merelakan diri dibenci dan dilaknat Alloh. Wanita “smart” tak mungkin mau memilih jalan world muslimah. Ternyata “smart ala World Muslimah” hanya sebuah “lipstik”.

Stylish yang dijadikan kriteria di kontes ini adalah tentang gaya hidup Islam, yang meliputi enam hal pokok yaitu Islamic fashion, Islamic syariah, food halal, fundamental education, funding, dan tourism. Namun lagi-lagi sebagian besar masih konsep teoritis belaka. Hanya berupa sekumpulan pengetahuan Islam, minim praktek. Masa karantina sama sekali tak mencerminkan gaya hidup muslimah. Tak membuktikan apa-apa selain tentang pengetahuan ilmu agamanya. Pengetahuan yang bisa dipelajari, karena “mendadak world muslimah”. Pengetahuan yang bisa diperoleh sekalipun dengan cara “tiba-tiba” agar bisa menjawab pertanyaan juri.

Dalam Islam, gaya hidup seseorang tercermin dari sesuatu yang dhahir ( nampak nyata ), yang terlihat dari ucapan dan perbuatannya secara terus menerus selama hayat masih dikandung badan. Jadi tidak bisa sesaat saja. Dan juga meliputi seluruh aspek kehidupan, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Mulai dari masalah politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Mulai dari cara berpakaian hingga tata cara pergaulan. Pendek kata, muslimah yang baik harus mengikatkan diri segala hal dalam dirinya pada aturan Sang Maha Rahman. Tutur katanya, dan tindakannya harus sesuai dengan hukum Alloh. Tak setitik pun berniat menyalahi syariatNya. Sementara dalam World Muslimah bisa saja gaya hidup dibuat-buat, atau dikondisikan sesuai kebutuhan. Bahkan memilih dengan sadar mengadakan, menyelenggarakan dan mengikuti World Muslimah pun adalah bagian dari gaya hidup muslimah. Hanya saja dengan fakta-fakta dan hukum yang ada, ternyata World Muslimah tak sesuai dengan syariah.

Kalau dikatakan bahwa ajang World Muslimah dapat memunculkan wanita yang peduli dengan kemanusian, maka pendapat ini juga mudah dimentahkan. Tanpa ada ajang World Muslimah pun banyak wanita sholihah yang peduli dengan sesamanya. Ada Cut Nyak Dien, dan Nyai Hj Ahmad Dahlan. Tanpa ada kontes apapun, telah banyak wanita smart yang pandai mendidik buah hatinya menjadi istimewa seperti ibunda Imam Syafii. Tanpa World Muslimah pun banyak wanita memiliki stylish Islam dan tetap istiqomah sampai akhir hidupnya. Hal ini bisa dimengerti karena mereka memang wanita sholihah yang hanya mengharap penilaian Alloh semata, jauh dari ingin dinilai manusia. Hanya memilih ketundukan atas syariatNya tanpa syarat. Peduli dan menolong sesama pun bisa dilakukan kapan pun, dari usia muda sampai tua. Tak perlu menunggu adanya World Muslimah. Alloh berfirman, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan melampaui batas.” (QS. Al Maidah: 2)

Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqoroh: 148)

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa walau bagaimanapun, ajang kontes wanita tak pernah diajarkan dalam Islam. Tak pernah dicontohkan oleh nabi. Hanya Alloh yang Maha Tahu yang sejatinya mengerti tentang “raport” kita. Roqib atid tak pernah salah mencatatnya. Jika mengonteskan muslimah memang baik menurut rosul, dari dulu pasti sudah diadakan. Apalagi beliau memiliki putri yang cantik jelita, kepandaian dan gaya hidup Islaminya tak satupun manusia berani meragukannya. Namun itu tidak beliau lakukan. Kenapa? Karena Alloh tak pernah mengajarkan. Dan rosul ridho, tunduk dengan aturan itu. Tak lagi bertanya-tanya atas nama ” kebudayaan, potensi, pariwisata, gaya hidup” atau apa pun.

Terakhir, penting digarisbawahi pernyataan dari Eka Shanty, CEO World Muslimah sebagaimana yang dilansir detik.com Kamis 12 September bahwa meski berlabel World Muslimah, namun beberapa bintang tamu tidak berhijab saat mengisi acara. “Itu sebagai salah satu keberpihakan bahwa ini bukan perempuan berhijab saja yang bisa Sholeha, Smart dan Stylish. Ketiganya bisa dipakai oleh perempuan mana pun, agama apapun.”

Dari pernyataan di atas semakin jelas menunjukkan kemana arah diselenggarakannya World Muslimah, apalagi kata ” sholeha” bisa disematkan pada perempuan manapun dan agama apa pun. Astaghfirullohil ‘adhiim.

Bukan karena merasa lebih baik ditulis untaian kalimat ini, tapi karena cintaku padamu duhai saudara muslimahku yang sholihah.

Tuesday 10 September 2013

Akademisi : "Miss World" tak Untungkan Indonesia

Mau dibalut jilbab dan cadar sekalipun, kontest Miss World tetap haram!

Pengamat hubungan internasional Universitas Udayana (Unud) Denpasar Idin Fasisaka MA menilai penyelenggaraan kontes kecantikan Miss World tidak menguntungkan bagi Indonesia secara ekonomis.

"Ajang itu hanya menguntungkan elite politik tertentu yang memiliki kaitan langsung dengan pebisnis atau penyelenggara," kata dosen Jurusan Hubungan Internasional FISIP Unud itu di Denpasar, Senin dikutip Antara.

Peraih gelar master Departement of Political Science University of Delhi itu melihat ajang tersebut hanya akan memosisikan Indonesia dikenal sebagai negara liberal.

"Walaupun pemerintah dan tim penyelenggaraan Miss World mengatakan kegiatan itu untuk mempromosikan pariwisata, dampaknya sangat kecil," kata lulusan Universitas Darul `Ulum, Jombang, Jawa Timur, itu.

Idin menilai kontes tersebut lebih mengedepankan eksploitasi fisik kaum perempuan dari berbagai negara peserta.

Menurut dia, tidak ada aktivitas yang dapat mengedukasi masyarakat dari para kontestan selain memamerkan keindahan fisik kaum hawa. "Jika para kontestan itu digembar-gemborkan oleh pemerintah sebagai ajang promosi pariwisata, semestinya para tokoh masyarakat Bali harus komplain kepada pemerintah kalau memang hasilnya tidak ada," ujar Idin.

Coba Suap MUI, Panitia Miss World Dilaporkan ke Polisi


Hidayatullah.com- Tim Forum Umat Islam (FUI) dipimpin Habib Rizieq Shihab melaporkan pelanggaran panitia Miss World kepada Mabes Polri. Di antaranya dugaan suap panitia terhadap MUI.

"Ada satu berkas lagi, adanya dugaan upaya penyuapan yang ingin dilakukan oleh Hary Tanoe terhadap Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan bukti hitam di atas putih (tertulis. Red)," ujar Habib Rizieq kepada hidayatullah.com usai menyebut 3 poin utama dasar FUI melaporkan panitia Miss World ke Bareskrim Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (09/09/2013).

Dalam bukti tersebut, lanjut Rizieq, Hary Tanoe menulis surat kepada MUI menjanjikan berbagai macam fasilitas dan pemberian kalau MUI mau jadi penasihat Miss World.

"Itu yang kita tuntut," imbuhnya, seraya menyatakan jika bukti-bukti tersebut telah disampaikan ke kepolisian.

Diberitakan sebelumnya, ada tiga hal pokok yang disampaikan Habib Rizieq kepada tim khusus Bareskrim Polri.

Pertama, menanyakan soal alasan dan prosedur pemberian izin acara Miss World di Bali oleh Mabes Polri.

Kedua, melaporkan Hary Tanoe dan seluruh panitia Miss World atas pelanggaran KUHP pasal 281, 282 berkenaan dengan kesusilaan, serta UU Pornografi. Yang ketiga, adanya dugaan pelanggaran terhadap Undang-undang ITE

Monday 9 September 2013

Tak Etis, Jokowi Hadiri Rakernas PDIP Saat Jam Kerja


Jakarta - Taufiqurrahman, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI, menilai tidak etis jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menghadiri acara partainya pada saat jam kerjanya belum usai.

“Walaupun dia kader PDI-P, tapi dia juga seorang gubernur. Tidak etis datang ke acara partai pada jam kerja, apalagi pakai seragam partai,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Jumat (6/9/2013) seperti diberitakan KOMPAS.

Anggota Fraksi Partai Demokrat tersebut mengatakan, jika seseorang menjadi kepala daerah, maka otomatis yang bersangkutan tidak lagi milik partai pengusungnya. Seorang pimpinan harus menjadi milik masyarakat.

Mengetahui Jokowi hadir di Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan, Taufiqurrahman menantang Jokowi untuk hadir di acara partai lain yang mengundangnya. “Belum tentu dia mau datang kalau diundang ke acara partai lain kan,” ujarnya. Pada hari Jumat lalu, Jokowi berada di Balaikota hingga sekitar pukul 13.00. Wartawan yang mengikuti Jokowi mengira ia akan mengikuti shalat Jumat di Pasar Blok G Tanah Abang. Namun, mobil dinas kembali ke Balaikota Jakarta. Tak seperti biasanya, Jokowi meninggalkan Balaikota tidak melalui pintu depan, tetapi melalui pintu di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih. Wartawan sempat kehilangan jejaknya. Tetapi, tak berapa lama kemudian, beredar kabar bahwa Jokowi telah berada di Rakernas PDI-P di Ancol, Jakarta Utara

Tragedi Dul, Korban Salah Asuh Ahmad Dhani

Dul, bersama pacarnya

KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai Abdul Qodir Jaelani atau yang lebih akrab disapa Dul ini merupakan korban salah asuh orang tua. Dul yang dini hari tadi mengalami kecelakaan di Tol Jagorawi dan menewaskan lima orang serta 13 orang luka-luka ini merupakan korban salah asuh dari orang tuanya.

“Orang tuanya tidak memahami bahwa ada hal yang sudah dibolehkan untuk anak-anak dan yang yang belum, baik secara hukum, maupun nilai dan norma,” kata Kadiv Pengawasan dan Monev Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), M. Ihsan dari rilisnya Ahad, (8/9).

Menurut Ihsan, pemberian hadiah mobil pada anak yang belum cukup umur mungkin tidak masalah jika ada sopir, tapi bagaimana cara Ahmad Dhani memastikan bahwa Dul tidak akan menyetir sendiri. Seseorang yang boleh mengendarai mobil haruslah berumur 17 tahun. Peraturan itu dikuatkan dengan UU No 22/2009 tentang Surat Izin Mengemudi di Pasal 281.

Dalam pasal itu jika pengemudi tidak bisa menunjukkan SIM maka pidana 4 bulan penjara akan menanti. Tidak hanya itu, pengemudi juga akan mendapat ganjaran denda Rp1 juta. “Yang mengagetkan, Dul yang masih berusia 13 tahun ini membawa mobil sendiri,” kata Ihsan.

Ihsan menjelaskan, berdasarkan UU Perlindungan Anak 23/2002, Dul merupakan anak yang mendapat perlakuan salah (pasal 13 ayat 1), anak yang mendapat perlakuan salah berhak mendapatkan perlindungan khusus (pasal 59).

“Bentuk perlindungan khusus diantaranya adalah pengawasan dan kuasa asuhnya dicabut (pasal 30), pemegang kuasa asuh adalah Maia, maka Dhani seharusnya menghormati putusan pengadilan,” katanya.

Tindakan Dhani ini lanjut Ihsan, dapat diancam pidana lima tahun karena tindakannya anak mengalami sakit atau penderitaan, baik fisik, mental dan emosional (pasal 77) dan dikenai pemberatan (pasal 13 ayat 2).

“Dhani juga diduga mempersulit akses Maia bertemu anak sebagai pemegang kuasa asuh,” katanya.

Ihsan menambahkan, orang tua dan masyarakat harus sadar bahwa ada aturan undang-undang menjamin perlindungan anak, walaupun yang melakukan perlakuan salah orang tua sendiri, bahkan diancam dengan pemberatan karena seharusnya orang tua menjaga dan melindungi anaknya dari perlakuan salah

“Semoga salah asuh terhadap Dul yang mengakibatkan orang lain kehilangan nyawa, bukan hanya melihat Dul sebagai pelaku, tetapi juga melihat kontribusi Dhani terhadap kejadian tersebut,” katanya.

Sementara itu, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional Adrianus Meliala menilai musikus Ahmad Dhani kemungkinan menggunakan pengaruhnya dalam menyelesaikan proses hukum anaknya, Abdul Qodir Jaelani atau Dul, dalam kecelakaan yang menewaskan enam orang pada Minggu (8/9) dini hari di jalan Tol Jagorawi.

Untuk itu, menurut Adrianus, perlu ada perhatian khusus agar proses hukum dapat berjalan secara adil. Dengan hanya memberikan sanksi minimal untuk Dul, dikhawatirkan tidak memberikan efek jera terhadap kasus serupa.

Adrianus tidak sependapat Dul dikenakan pasal Undang-Undang Perlindungan Anak. Ini karena Dul bukanlah korban. Kasus kecelakaan itu berindikasi tindak pidana.

Saturday 7 September 2013

Keajaiban Hujan Dalam Al-Quran & Hadist


HUJAN merupakan salah satu perkara terpenting bagi kehidupan di muka bumi. Ia merupakan sebuah prasyarat bagi kelanjutan aktivitas di suatu tempat. Hujan–yang memiliki peranan penting bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia–disebutkan pada beberapa ayat dalam Al-Qur’an mengenai informasi penting tentang hujan, kadar dan pengaruh-pengaruhnya.

Informasi ini, yang tidak mungkin diketahui manusia di zamannya, menunjukkan kepada kita bahwa Al-Qur’an merupaka kalam Allah. Sekarang, mari kita kaji informasi-informasi tentang hujan yang termaktub di dalam Al-Qur’an.

Kadar Hujan

Di dalam ayat kesebelas Surat Az-Zukhruf, hujan dinyatakan sebagai air yang diturunkan dalam “ukuran tertentu”. Sebagaimana ayat di bawah ini:

“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az-Zukhruf, (43):11)

“Kadar” yang disebutkan dalam ayat ini merupakan salah satu karakteristik hujan. Secara umum, jumlah hujan yang turun ke bumi selalu sama. Diperkirakan sebanyak 16 ton air di bumi menguap setiap detiknya. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi setiap detiknya. Hal ini menunjukkan bahwa hujan secara terus-menerus bersirkulasi dalam sebuah siklus seimbang menurut “ukuran” tertentu.

Pengukuran lain yang berkaitan dengan hujan adalah mengenai kecepatan turunya hujan. Ketinggian minimum awan adalah sekitar 12.000 meter. Ketika turun dari ketinggian ini, sebuah benda yang yang memiliki berat dan ukuran sebesar tetesan hujan akan terus melaju dan jatuh menimpa tanah dengan kecepatan 558km/jam. Tentunya, objek apapun yang jatuh dengan kecepatan tersebut akan mengakibatkan kerusakan. Dan apabila hujan turun dengan cara demikian, maka seluruh lahan tanaman akan hancur, pemukiman, perumahan, kendaraan akan mengalami kerusakan, dan orang-orang pun tidak dapat pergi keluar tanpa mengenakan alat perlindungan ekstra. Terlebih lagi, perhitungan ini dibuat untuk ketinggian 12.000 meter, faktanya terdapat awan yang memiliki ketinggian hanya sekitar 10.000 meter. Sebuah tetesan hujan yang jatuh pada ketinggian ini tentu saja akan jatuh pada kecepatan yang mampu merusak apa saja.

Namun tidak demikian terjadinya, dari ketinggian berapapun hujan itu turun, kecepatan rata-ratanya hanya sekitar 8-10 km/jam ketika mencapai tanah. Hal ini disebabkan karena bentuk tetesan hujan yang sangat istimewa. Keistimewaan bentuk tetesan hujan ini meningkatkan efek gesekan atmosfer dan mempertahankan kelajuan tetesan-tetesan hujan krtika mencapai “batas” kecepatan tertentu. (Saat ini, parasut dirancang dengan menggunakan teknik ini).

Tak sebatas itu saja “pengukuran” tentang hujan. Contoh lain misalnya, pada lapisan atmosferis tempat terjadinya hujan, temperatur bisa saja turun hingga 400oC di bawah nol. Meskipun demikian, tetesan-tetesan hujan tidak berubah menjadi partikel es. (Hal ini tentunya merupakan ancaman mematikan bagi semua makhluk hidup di muka bumi.) Alasan tidak membekunya tetesan-tetesan hujan tersebut adalah karena air yang terkandung dalam atmosfer merupakan air murni. Sebagaimana kita ketahui, bahwa air murni hampir tidak membeku pada temperatur yang sangat rendah sekalipun.

Pembentukan Hujan

Bagaimana hujan terbentuk tetap menjadi misteri bagi manusia dalam kurun waktu yang lama. Hanya setelah ditemukannya radar cuaca, barulah dapat dipahami tahapan-tahapan pembentukan hujan. Pembentukan hujan terjadi dalam tiga tahap. Pertama, “bahan mentah” hujan naik ke udara. Kemudian terkumpul menjadi awan. Akhirnya, tetesan-tetesan hujan pun muncul.

Tahapan-tahapan ini secara terperinci telah tertulis dalam Al-Qur’an berabad-abad tahun lalu sebelum informasi mengenai pembentukan hujan disampaikan:

“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal: lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-Rum, (40):48)

Sekarang, mari kita lihat pada tiga tahapan yang disebutkan dalam Al-Qur’an:

Tahap Pertama: “ Allah, dialah yang mengirimkan angin…..”

Gelembung-gelembung udara yang tidak terhitung jumlahnya dibentuk oleh buih-buih di lautan yang secara terus-menerus pecah dan mengakibatkan partikel-partikel air tersembur ke udara menuju ke langit. Partikel-partikel ini –yang kaya akan garam– kemudian terbawa angin dan bergeser ke atas menuju atmosfer. Partikel-partikel ini (disebut aerosol) membentuk awan dengan mengumpulkan uap air (yang naik dari lautan sebagai tetesan-tetesan oleh sebuah proses yang dikenal dengan “JebakanAir”) di sekelilingnya.

Tahap Kedua : “…..lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadi bergumpal-gumpal…..”

Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekitar kristal-kristal garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena tetesan-tetesan air di sini sangat kecil (dengan diameter antara 0,01-0,02 mm), awan mengapung di udara dan menyebar di angkasa. Sehingga langit tertutup oleh awan.

Tahap Ketiga : “….lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun.”

Partikel-partikel air yang mengelilingi kristal-kristal garam dan partikel-partikel debu mengental dan membentuk tetesan-tetesan hujan. Sehingga, tetesan-tetesan tersebut, yang menjadi lebih berat dari udara, meninggalkan awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan. Setiap tahap dalam pembentukan hujan disampaikan dalam Al-Qur’an. Terlebih lagi, tahapan-tahapan tersebut dijelaskan dalam runtutan yang benar. Seperti halnya fenomena alam lain di dunia, lagi-lagi Al-Qur’an lah yang memberikan informasi yang paling tepat tentang fenomena ini, selain itu, Al-Qur’an telah memberitahukan fakta-fakta ini kepada manusia berabad-abad sebelum sains sanggup mengungkapnya.

Ilmuwan Temukan Keunikan Tanah, Hadits Telah Membuktikannya !


“Bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud (masjid) dan alat bersuci,”[HR.Muslim (1)]

JIKA kita mengambail segenggam tanah, kebanyakan orang mungkin akan berpikiran tanah itu mengandung kuman-kuman penyakit . Namun tahukah Anda dalam sebuah studi baru, para ilmuwan mengatakan bahwa salah satu fungsi tanah dan terkhusus lagi pada tanah dari gunung berapi dapat menghapus kuman yang lebih ganas, oleh karena itu saat ini mereka memproduksi antibiotik pembunuh bakteri berbahaya, yang diambil dari jenis tanah tertentu.

Seorang Dokter Perancis, Line Brunet de Course menemukan spesifik dari tanah hijau Perancis, yang dapat digunakan sebagai antibiotik untuk pengobatan di Pantai Gading dan Kenya, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengganggap hal tersebut sebagai penemuan yang mengagumkan.

Setelah itu Dr Linda Williams juga mengkonfirmasi bahwa tanah merupakat zat yang sangat bersih, di mana zat-zat tersebut mengendalikan aktivitas mikroba, yang pada akhirnya dapat melemahkan dan menghilangkannya.

Salah seorang ahli biologi Dr. Haydel berkata: ‘Sekarang kita harus mencari tahu hubungan antara ilmu bumi dan sel-sel hidup, setahun yang lalu saya hanya memandang tanah sebagai materi kotor, tapi sekarang sebaliknya menganggap tanah sebagai materi yang steril!”

Para peneliti menemukan bahwa beberapa jenis tanah di Afrika Selatan dapat menghasilkan suatu jenis antibiotik yang bisa membunuh bakteri yang tidak dapat dibunuh dengan antibiotik lainnya. penemuan ini diterbitkan dalam jurnal “New World” di tahun 2006, kata peneliti Juni Wang di laboratorium Merck Research di New Jersey yang menemukan Penemuan ini: sekarang kesempatan baru telah muncul, dalam rangka untuk menghasilkan antibiotik dari tanah!

Sifat tanah seperti yang disimpulkan oleh para ilmuwan baru-baru ini, sebagai berikut:

1. Materi steril terbaik yang terdapat di alam !

2. Tanah sanggup menghilangkan bakteri yang tidak dapat dihilangakan oleh bahan kimia

3. Tanah merupakan sarana terbaik untuk membersihkan air !!!

4. Tahan adalah bahan alami yang dimurnikan air.

5. Ada lebih dari sepuluh ribu jenis tanah yang baru ditemukan di eropa.

6. Berbagai jenis piring dan pot buatan cina yang paling terbaik terbuat dari tanah !

7. Tanah adalah zat yang tidak beregenerasi dengan berlalunya waktu.

8. Ruang yang terdapat di antara butiran-butiran tanah berukuran 50% dari ukurannya

9. Antibiotik yang kita gunakan untuk mengobati penyakit sebagian besar berasal dari mikro-organisme dalam tanah.

10. Tanah merupakan bahan yang sangat baik untuk membersihkan pori-pori kulit.

Tapi sebagai kaum Muslim hal tersebut bukanlah sesuatu yang aneh, sebelum 14 abad tanah adalah benda suci, sebagaimana kita mengetahui hubungan langsung antara sel-sel dan tanah, Karen kita meyakini manusia diciptakan dari tanah dan akan kembali menjadi tanah.

Mungkin kita telah mengetahui mengapa islam menyuruh kita Bertayamum dengan debu tanah, Rasulullah Saw bersabda:

“Bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud (masjid) dan alat bersuci”

Serta rahasia dibalik kewajiban bembersihkan bekas jilatan anjing dengan tanah dan Air (3).

Oleh karena itu, termasuk hikmah ilahiyah bahwa kita mendapatkan anak-anak kecil suka bermain dengan tanah, dan selalu mencoba menggenggam tanah yang tampak kotor itu, Allah Swt memberi mereka naluri yang mengetahui bahwa tanah adalah materi yang steril yang mengungguli fungsi sabun dari jenis terbaik! Maka segala kebesaran bagi Allah swt yang mengajarkan manusia apa yang ia tidak tahui.

Semua sabda yang dituturkan oleh baginda Rasulullah Saw merupakan kebenaran yang berasal dari Allah Swt, tatkala berbagai penemuan-penemuan Ilmu pengetahuan Modern turut menjustifikasikan dan membenarkan tutur kata dari Rasulullah, yang sama sekali belum diketahui dan terbayang dalam benak manusia sebelumnya, disebabkan keterbatasan ilmu dan sarana mutakhir. Dan di antara keajaiban-keajaiban Ilmiah yang telah beliau sampaikan kepada Ummatnya, yaitu mengenai keistimewaan Tanah.

Catatan kaki:

(1) HR.Muslim dalam shohihnya

(2) Mu`jam Kamus Muhith, hal 815, penerbit Darul ma`rifah 2005

(3) HR.Muslim, Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

“Sucinya tempat air seseorang diantara kamu jika dijilat anjing ialah dengan dicuci tujuh kali, yang pertamanya dicampur dengan debu tanah.”

Refrensi:

1- Yogesh Chander, Kuldip Kumar, Sagar M. Goyal and Satish C. Gupta, Antibacterial Activity of Soil-Bound Antibiotics, American Society of Agronomy, Crop Science Society of America, and Soil Science Society of America, 2005.

2- Could mud from a volcano kill 99 per cent of superbugs? daily mail, 29th October 2007.

3- Superbugs slain by soil antibiotic, New Scientist magazine, 17 May 2006.

4- Peter Tompkins, Secrets of the Soil, Earthpulse Press, 1998.

5- European Soil Data Center.




Memajukan Pariwisata Tanpa 'Menjual' Perempuan


SEBUAH laporan pernah dibacakan pada Pertemuan Tingkat Tinggi Sektor Wisata ASEAN 2012 di Bangkok menganalisa kekuatan sektor pariwisata negara-negara ASEAN, sekaligus rekomendasi mengenai cara mengembangkan sektor tersebut agar lebih menguntungkan bagi negara-negara di kawasan.

Laporan itu juga sekaligus memberikan peringkat yang didasarkan pada penilaian yang mencakup beberapa faktor yaitu kebijakan dan peraturan negara bersangkutan, pelestarian lingkungan, keselamatan dan keamanan, kesehatan dan kebersihan, prioritas pariwisata, infrastruktur transportasi udara, infrastruktur transportasi darat, infrastruktur pariwisata, infrastruktur Informasi dan Teknologi (ICT), daya saing harga, sumber daya manusia, afinitas untuk sektor pariwisata, sumber daya alam dan sumber daya budaya.

Berdasarkan laporan itu, Singapura menempati urutan pertama negara ASEAN dengan sektor pariwisata yang paling menarik bagi investor, disusul Malaysia dan Thailand di tempat kedua dan ketiga.

Sedang negara ASEAN lain seperti Brunei Darussalam, Indonesia, dan Vietnam dikategorikan sebagai negara “yang memiliki potensi di bidang wisata”, namun masih memiliki berbagai kelemahan. Sementara itu, Filipina dan Kamboja dikategorikan sebagai negara ASEAN yang memiliki banyak kelemahan di sektor ini. (“Ukuran ASEAN, Pariwisata Indonesia Tak Dianggap. Memalukan!!!”, Suarapembaruan.com, Rabu, 30 Mei 2012)

Cermati bai-baik, Indonesia yang begitu kayanya ini, dianggap baru memiliki potensi!

Beberapa kelemahan sektor wisata negara-negara ASEAN yang disorot dalam laporan tahun itu adalah infrastruktur kurang memadai dan perhatian terhadap lingkungan yang masih kurang.

Laporan ini menekankan peran penting sektor pariwisata dalam mempercepat pembentukan komunitas ASEAN. Laporan mengulas tentang upaya dan inisiatif negara-negara anggota ASEAN untuk bersama-sama mengembangkan sektor ini.

Promosi tanpa Miss-miss-an

Yang menjadi pertanyaan, apa hebatnya Malaysia dengan Indonesia? Sehingga faktanya banyak orang suka sekolah, berobat dan anjang-sana ke sana ketimbang di dalam negeri?

Syafiq Basri Assegaff, seorang konsultan komunikasi dan Ketua Bidang Pengembangan Cabang Perhumas menulis artikel berjudul “Komunikasi Malaysia” (dimuat Inilah.com, 31 Januari 2013) masalah ini. Menurut Syafiq Basri, data yang ada menunjukkan industri pariwisata Malaysia selama 2011-2013 tumbuh sekitar delapan prosen, sehingga meningkatkan perolehan devisa negara itu pada 2013 mencapai lebih dari US$ 22,4 milyar.

Selain dari negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia dan Singapura, turis berdatangan dari China, India dan Timur Tengah, termasuk dari Iran yang hingga kini masih diboikot Barat. Dari Iran itu saja, Malaysia menerima tidak kurang dari 180 ribu turis selama tahun 2011 lalu, sementara pada tahun yang sama (2011) jumlah turis dari Iran ke Indonesia hanya 18 ribu orang.

Rupanya semua tidak lepas dari gencarnya promosi pemerintah Malaysia sendiri, selain meningkatnya reputasi (brand) negeri itu sebagai hub pusat belanja (shoping) yang menarik di dunia. Dan promosi itu adalah soal komunikasi, bagian penting pemasaran.

Bahkan menurut catatan Syafiq Basri, peristiwa hari besar pun dikomunikasikan secara serius oleh pemerintah Malaysia kepada khalayak ramai di dunia. Negeri itu rupanya sengaja merancang banyak libur nasional yang bisa menjadi daya tarik bagi turis asing juga. Pada bulan Januari-Februari ini saja, setidaknya ada tiga libur besar yang menjadikan atraksi tersendiri bagi turis manca negara di Malaysia: pertama Hari Raya Maulidur Rasul saw, disusul dengan liburan panjang Thaipusam (agama Hindu), dan Tahun Baru China.

Halal Travel – Indonesia vs Malaysia: branding menentukan

Pada tahun 2009 Malaysia berhasil menjaring 23,6 juta turis mancanegara, meningkat 7 % dibanding tahun sebelumnya. Sebagai pembanding, jumlah turis asing ke Indonesia tahun 2009, 2010 dan 2011 menurut data Badan Pusat Statistik adalah 6.323.730, 7.002.944 dan 7.649.731.

Bukan hanya pelancong biasa, Malaysia rupanya juga menggenjot wisata kesehatan alias ‘medical tourism’. Menurut laporan, “Malaysia Medical Tourism Outlook 2012”, perolehan dari industri medical tourism itu tumbuh sebesar 21 % selama jangka waktu 2011-2014. Lagi-lagi ini semarak berkat promosi gencar yang dikerjasamakan secara apik antara sektor kesehatan pemerintah dan swasta Malaysia bersama institusi terkait lainnya.

Di antara yang ‘dibanggakan’ dalam promosi itu adalah bahwa pasien asing bisa memperoleh layanan terapi sekelas negara maju tetapi ‘dengan harga jauh lebih murah’.

Semua yang di atas kunci utamanya adalah cara Malaysia ’berkomunikasi’ kepada dunia di berbagai media dan tempat. Termasuk, salah satunya komunikasi di (dan tentang) bandara ibukota negara Kuala Lumpur International Airport (KLIA).

Lalu, di salah satu sudut airport KLIA itu tertulis promosi lain, ‘Selamat datang di salah satu negara paling aman di Asia.” Promosi atau pengumuman yang kelihatan sepele itu sesungguhnya amat penting: mau tidak mau ia sekaligus bisa memberi pesan dan kesan bahwa para turis yang baru datang itu lebih baik tinggal di Malaysia saja, ketimbang pergi ke negara tetangga yang ‘tidak seaman’ Malaysia. Dan bukankah komunikasi itu adalah menyampaikan ‘pesan’ dan ‘kesan’? (“Komunikasi Malaysia”, Syafiq Basri Assegaff, Inilah.com, Kamis, 31 Januari 2013)

Hebatnya, cara Malaysia mengkomunikasikan negaranya kepada dunia tanpa acara miss-miss-an seperti Miss World atau harus mendatangkan produk asing seperti Metallica. Malaysia bahkan lebih memiliki keberanian melarang budaya-budaya asing. Bulan ini, negeri tetangga Indonesia ini melarang grup Band Metal Lamb of God dilarang pentas di Malaysia.

Tahun 2012 negara ini juga pernah melarang melarang konser Erykah Badu, juga melarang konser penyanyi dunia Elton John. Bahkan untuk Elton John, alasannya lebih jelas dan lebih berani dari Indonesia, karena alasan agama. Gerakan masyarakat di sana menilai penyanyi pop Inggris itu secara terbuka menyatakan dirinya sebagai gay (homo). Sementara Indonesia justru mendatangkan penulis lesbian Irshad Manji.

Tak cukup begitu. Di tengah Kuala Lumpur, kawasan Bukit Bintang disulap sedemikian rupa sehingga menjadi semacam ’surga’ yang bersih bagi para turis, khususnya yang datang dari Timur Tengah. Lalu, ketika taksi Anda – yang sopirnya tidak berani membawa penumpang lebih dari empat (karena law enforcement yang ketat) – mengisi bensin, di pompa bensin Anda akan melihat komunikasi lain berupa sebuah pengumuman yang menjelaskan: sekian Ringgit harga asli bensin atau solar, sekian Ringgit yang disubsidi Negara, dan berapa Ringgit sisanya yang dibayar konsumen.

Branding dan Kreatifitas

Branding sebuah negara besar berperannya dalam memengaruhi banyak orang. Ia dapat mengubah dan memperkuat persepsi khalayak. Karena branding di dalam benak adalah mengenai penciptaan koneksi-koneksi dan asosiasi dengan orang dan berbagai benda bergerak ataupun benda mati.

Sungguh heran jika panitia penyelenggara Miss World yang kukuh atas keberatan masyarakat berdalih acaranya ini untuk menaikkan pariwisata. Benarkah dengan Miss World lantas Indonesia kebanjiran kunjungan?

Butktinya, Malaysia tanpa acara mengeksploitas wanita, Indonesia tetap kalah dengan Negara kecil ini.

Banyak kota-kota Indah di Indonesia tidak hanya di Bali. Hanya karena pemerintah yang tidak pintar mengelola seperti Malaysia menjadi tidak dikenal dunia. Seolah-olah Indonesia hanya Bali.

Karenanya, alasa memajukan pariwisata hanyalah sebuah alasan untuk memberi celah agar Miss World disetujui untuk diselenggarakan di Indonesia.

Lagi pula, tak ada jaminan dengan kontes Miss World wisata Indonesia bisa lebih maju. Memangnya tak ada jalan lain lebih kreatif untuk menarik para wisatawan agar mau berkunjung ke Indonesia selain Miss World?

Singapura memiliki daya tarik menjadi objek wisata karena beragam produk belanja yang mampu menarik hati wisatwan. Jepang menjadi objek wisata karena kemajuan teknologinya. Dan semua karena manajemen yang baik dan pelayanan yang memuaskan.

Itulah cara meningkatkan wisatwan dengan cara modern, bukan dengan eksploitasi tubuh wanita. Kepuasan pelanggan akan memberikan kesan untuk meningkatkan wisatawan di Indonesia. Ketika wisatawan asing kembali ke Negara asalnya maka ia akan menjadi jalan promosi melaluli pengalamannya.

Dengan menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan, terpenuhinya fasilitas dan sarana prasarana adalah cara professional untuk memajukan wisata di Indonesia. Sedangkan keindahan pariwisata di Indonesia tak kalah jika bersaing ke kancah internasional.*

Thursday 5 September 2013

Hindu Bali Ancam Perang Puputan Jika Miss World Dibatalkan FPI


BALI - Pendeta Putu Setia atau yang bernama baptis Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda menulis bahwa urusan Miss World adalah urusan budaya, sehingga tak ada sangkut pautnya dengan agama.

Ia menegaskan, Jero Gede Suwena, Ketua Majelis Utama Desa Pekraman (MUDP) Bali yang mendukung Miss World memiliki ribuan pecalang yang siap melakukan perang puputan jika Front Pembela Islam (FPI) memaksa panitia membatalkan Miss World.

“Di media massa disebutkan, jika Miss World tetap digelar, FPI akan menguber panitianya. "Kalau aparat masih melindungi, akan kita tolak," ujar Misbahul Anam, Sekretaris Majelis Syuro DPP FPI, dikutip dari media massa. Saya sempat takut. Tapi syukurlah, di media massa juga dikutip ucapan Jero Gede Suwena, Ketua Majelis Utama Desa Pekraman (MUDP) Bali, yang mendukung kontes Miss World. Ini membuat ketakutan saya sirna karena MUDP punya ribuan pecalang (petugas keamanan desa adat) yang siap mengamankan Bali dengan semangat "perang puputan". Apalagi Kepolisian Daerah Bali siap mengamankan perhelatan internasional itu. Gubernur Bali Made Mangku Pastika, yang juga mantan petinggi polisi, mendukung penuh acara budaya yang bersifat internasional ini. Rasanya tak mungkin FPI datang ke Bali dan main uber-uberan,” tulis Putu Setia seperti dikutip Tempo, Ahad (1/9/2013).

Ternyata, hal senada pun disampaikan oleh Aliansi Hindu Muda Indonesia (AHMI) Bali. Mereka turun ke jalan mengajak masyarakat di Pulau Dewata bersama-sama mendukung ajang bertaraf internasional tersebut.

Ratusan massa menggelar aksi di sekitar Lapangan Puputan Badung atau depan Kantor Wali Kota Denpasar. Mereka juga melengkapi diri dengan beberapa bendera dan spanduk dukungan untuk Miss World 2013.

Koordinator Aliansi Hindu Muda Indonesia Bali I Gede Mas Megantara menyatakan jika penolakan yang dilakukan MUI dan juga FPI terhadap kontes Miss Word di Bali sangat tidak beralasan. "Kontes Miss World itu bukan pamer aurat atau porno aksi. Panitia sudah berjanji bahwa tidak ada itu istilah bikini. Mereka tetap akan mengikuti adat dan budaya Bali. Jadi tidak ada yang perlu dipersoalkan dalam kontes Miss World itu sendiri," ujar Megantara, di Denpasar, seperti dikutip beritabali.com, Senin (2/9/2013).

Selain berorasi, para demonstran juga membagi-bagikan selebaran yang berisikan tentang 5 butir sikap dari Aliansi Hindu Muda Indonesia Bali kepada para pengguna jalan yang melintas di depan Kantor Walikota Denpasar.

"Urus saja moralmu sendiri, Bali tidak ikut campur urusan MUI. MUI jangan ikut-ikutan urus Bali, ini wilayah adat Hindu bung, Miss World itu ada di Bali. Usir Ormas agama pengganggu di Bali. Kami menolak MUI ikut campur dalam urusan Bali. Warga Bali siap hadapi Ormas Islam anti Pancasila yang mengganggu keamanan Bali,"imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) ustadz Abu Jibril ini menyatakan bahwa mujahidin siap menghadapi perang puputan dengan jihad fi sabilillah.



Mesut Ozil Dijual, CR 7 Marah


MADRID - Keputusan Real Madrid untuk menjual Mesut Ozil benar-benar membuat kecewa sejumlah penggawa Los Blancos. Bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, secara terang-terangan mengaku marah atas keputusan klubnya menjual playmaker asal Jerman tersebut.

Pada akhir bursa transfer Real Madrid secara mengejutkan memutuskan untuk menjual playmaker mereka, Mesut Ozil. Real Madrid mendapatkan tambahan dana sebesar 42 juta dari hasil penjualan pemain tim nasional Jerman tersebut.

Penjualan ini rupanya memancing emosi Cristiano Ronaldo. Pemain asal Portugal itu bahkan secara terang-terangan mengaku marah kepada klub.

“Penjualan Ozil merupakan kabar buruk bagi saya. Dia adalah pemain yang paling mengenal pergerakan saya di depan gawang. Saya marah Ozil pergi,” ujar Ronaldo kepada AS seperti dikutip Tribunnews.com.

Sunday 1 September 2013

Mengapa Umat Islamt Harus Tolak Miss World ?


SEPTEMBER 2013 ini, Indonesia akan menjadi sorotan dunia. Pasalnya, untuk kali pertama Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan kontes kecantikan dunia, Miss World ke-63 tahun 2013.

Sebanyak lebih dari 130 kontestan dari berbagai negara di dunia akan menghadiri acara ini. Ajang kontes kecantikan dunia ini rencananya akan diselenggarakan di beberapa kota. Untuk karantina peserta dilaksanakan di Nusa Dua, Bali. Sedangkan puncak acara, yaitu malam penobatan, digelar di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jabar, 28 September 2013.

Artinya, untuk pertama kalinya, Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia akan mencatatkan dirinya sebagai negara penyelenggara kontes kecantikan Miss World yang salah satunya mengambil tempat di Bogor, sebuah kota yang bersemboyankan “Tegar Beriman” dengan jumlah penduduk muslim sebanyak 89,7%.

Dalam ajang Miss World ke-63 nanti, Indonesia diwakili oleh pemenang Miss Indonesia 2013, Vania Larissa.

Sedikit menengok ke tahun 1951 di Inggris, di mana kontes ini pertama kali disebut sebagai “Bikini Contest Festival” yang hanya mendasarkan penilaian pada fisik (beauty). Kemudian kontes ini disebut sebagai Miss World oleh media.

Dan pada 1980, kontes ini mereposisi dirinya dengan slogan Beauty With a Purpose (kecantikan dengan tujuan) dengan tambahan tes intelijen dan tes kepribadian, sebagai upaya agar kontes ini bisa diterima banyak kalangan.

Meskipun demikian, sejak kelahirannya sampai sekarang dan bahkan di kota kelahirannya sendiri, kontes ini terus menuai penolakan. Disebutkan dalam situshttp://www.bbc.co.uk (5 November 2011), dalam rangka menyambut kontes Miss World ke-60 di London tahun 2011, sekelompok feminis menggalang demonstrasi menentang acara tersebut.

Sebuah pernyataan di situs "London Feminist Network" menyatakan, "Tidak ada tempat untuk kompetisi ini!" (The competition has no place in London in 2011).

Sekali lagi, Tolak Miss World

Pertama, bahwasanya Islam sangat memuliakan perempuan dengan mewajibkan perempuan untuk menutup auratnya (QS. An Nur 31 ) dan haram bertabarruj, perempuan cantik dalam pandangan Islam adalah yang paling bertakwa disisi Allah (QS. Al Hujurat 13). Bukan dinilai dari kemolekan dan kecantikan tubuh yang dalam kontes Miss World hal ini adalah termasuk kategori penilaian.

Ada lima alasan mengapa umat Islam perlu menolak acara ini.

Kedua, Miss World semakin meliberalkan Indonesia dan dunia.

Dalam percaturan global, Indonesia yang merupakan negara Muslim terbesar di dunia, yang telah menjadi center opinion bahkan menjadi kiblat bagi negara-negara berpenduduk Muslim lainnya di dunia.

Indonesia tercatat enam kali mengikuti Miss World, namun belum pernah menang satu kali pun. Ketika Indonesia bersedia menjadi tuan rumah ajang Miss World, maka akan meneguhkan opini bahwa Islam tidak mempermasalahkan perempuan menjadi bagian kontes kecantikan demi meraih popularitas dan materi.

Bahkan baru di soundingkan diadakan di Indonesia sudah menaikkan jumlah peserta menjadi 130 peserta, sedangkan pada pelaksanaan tahun lalu hanya 116 peserta. Brunei yang tidak pernah ikut, tahun ini pun ikut mendaftar.

Ketiga
, adanya dusta konsep 3B Miss World tetap mengunggulkan kriteria fisik (beauty) meskipun disyaratkan juga 3B (brain, beauty, behavior) pada tiap-tiap kontestan.

Terhadap orang yang menyatakan bahwa yang dinilai dalam kontes kecantikan bukan hanya kecantikannya, tetapi juga otaknya, sikapnya dan keberaniannya, Daoed Joesoef -mantan staf pengajar di UI yang juga mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan- menyatakan bahwa semua itu hanya embel-embel guna menutupi kriteria kecantikan yang tetap diunggulkan, beliau mengatakan “sepintar apapun, kalau tidak cantik tidak dipilih’ (Majalah Hidayatullah, Juli 2013).

Keempat, Tidak ada manfaat untuk Indonesia acara seperti ini.

Jikalau motif penyelenggaraan adanya Miss World ini adalah untuk meningkatkan pariwisata dan citra Indonesia di dunia Internasional maka ini adalah alasan yang konyol dan mengada-ada. Karena adanya Miss World justru ingin menarik wisatawan dengan keindahan perempuan. Bukan Indonesia dengan daya tarik alamnya.

Kelima, kapitalisasi kemaksiatan, kapitalisme yang memandang semua hal Dari aspek mendatangkan keuntungan. Tanpa peduli apa bahaya-mudharatnya bagi masyarakat. Tidak ada ukuran halal-haramnya. Yang ada hanya keuntungan materi.

Perempuan yang semestinya dihormati pun dikorbankan untuk menghasilkan pundi-pundi uang sebanyak mungkin. Kapitalisme telah menempatkan perempuan seperti barang yang bisa dieksploitasi kecantikannya demi kepentingan bisnis.

Berbagai pihak

Telah banyak penolakan dari berbagai pihak terhadap rencana penyelenggaraan acaraMiss World di Indonesia pada pertengahan 2013 nanti. Di antaranya dari Ketua Divisi Pendidikan dan Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, Andy Yentriani. Ia berpendapat bahwa, “Tidak adil apabila kecantikan itu menjadi ajang untuk dipertandingkan. Berbeda dengan misalnya kompetisi fisika. Disitu ada proses dimana pesertanya dituntut untuk meningkatkan kemampuannya” (portalKBR.com, 9 Mei 2013).

Dan yang paling kencang, tentusaja penolakan dari berbagai elemen Islam. Mulai dari MUI Pusat dan yang baru saja melakukan Munas yakni FPI. Sebelumnya, dalam acara milad ke-13 Keluarga Muslim Bogor (KMB), Sabtu (06 April 2013), sejumlah elemen Islam di antaranya MUI Kota/Kab Bogor, Forum Umat Islam Bogor, Keluarga Muslim Bogor, DDI Bogor, Persis Bogor, HTI Bogor, FPI Bogor, Muhammadiyah Bogor, Garis Bogor, Hasmi Bogor, HMI Bogor, Palang Merah Bogor, IKPM Bogor, Fos Armi Bogor, Khairu Ummah, Majelis Abu Hanifah, BKSPPI Bogor, Angkatan Muda Siliwangi Bogor, LSM BMDI, Forkami, Aisyiyah, NU, Persis, dan dari kalangan partai seperti PPP, PBB, PAN, serta Ormas-ormas Islam sepakat menolak.

Mereka menandatangani pernyataan menolak gelaran acara yang akan disaksikan publik dunia itu. Dengan alasan bahwa ajang tersebut buka-bukaan aurat yang nyata-nyata merendahkan harkat dan martabat perempuan.

Dengan penolakan berbegai eleman terhadap penyelenggaraan Miss World di Indonesia, maka sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk memperhatikan semua hal tersebut di atas, dan kemudian membatalkannya.

Sungguh menyedihkan, jika kasus-kasus seperti ini dianggap angin lalu oleh pemerintah, khususnya Presiden SBY. Akan lebih mulia jika umat mengenang masa akhir jabatan kepresidenan SBY dengan melakukan amal-amal terpuji, di antaranya melarang acara ini.*

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Faried - Premium Blogger Themesf | Affiliate Network Reviews